Bab 16 :"Menjadi Pusat perhatian"

Bab 16.

Arshlan dan Olivia pun berjalan menuju restoran.

Di saat mereka berdua memasuki restoran itu, para pelanggan hampir semua nya menatap kedua orang yang tak lain adalah Arshlan dan Olivia.

"Yang laki laki tampan, dan yang perempuan sangat cantik Hhh... Kapankah aku bisa memiliki pasangan" Ucap salah satu pelanggan pria yg duduk bersama dengan teman temannya.

"Hahaha apakah kau sudah bosan sendirian?, nikmatilah lagipula itu salahmu sendiri" Balas temannya.

"Hei apakah pria itu model?" bisik bisik para gadis saat melihat ketampanan Arshlan.

"Hei, bukankah kamu pintar menarik perhatian pria?. Kalau begitu coba kamu dekati pria itu." Ucap salah satu wanita yg memakai pakaian ketat.

"Yah mungkin bisa di coba, tapi aku sedikit ragu saat melihat gadis di sampingnya" Jawab temannya yg memiliki pakaian ketat tapi sedikit terbuka.

Sebentar saja setelah Arshlan dan Olivia masuk, terdengar lah bisik bisik para pelanggan yg membuat Arshlan sedikit risih.

Setelah itu Arshlan pun mendekati seorang pelayan pria seraya bertanya.

"Pelayan, apakah disini ada tempat VIP?" tanya Arshlan pada pelayan di hadapannya.

"Oh ada tuan, tepatnya ada di lantai dua." Ucap pelayan itu sambil sedikit membungkuk.

"Baiklah." Ucap Arshlan singkat lalu ia mengalihkan pandangan nya pada Olivia.

Ia melihat jika Olivia berdiri sedikit mepet dengannya, mungkin itu karena ia sedikit terganggu dan merasa risih saat di tatap oleh para pria di sana.

Tanpa aba aba Arshlan langsung menggapai pinggang Olivia dan mengangkatnya. tentu saja apa yg dilakukan tiba tiba oleh Arshlan membuat Olivia serta pelanggan yg sedang menatapnya terkejut, bahkan gadis gadis yg melihat itu langsung menutup mulut mereka.

"A-apa yang kakak lakukan?" Ucap Olivia yg terkejut dengan apa yg dilakukan oleh Arshlan.

Mendengar itu Arshlan hanya membalasnya dengan senyuman lalu di hadapan tatapan Olivia serta para pelanggan yang masih terkejut tiba tiba Arshlan mendekatkan wajahnya.

Melihat kenekatan Arshlan Olivia akhirnya hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Bahkan terlihat jika beberapa gadis yang memandang Arshlan wajahnya memerah.

Arshlan saat melihat Olivia menutup mata hanya tersenyum geli, di saat wajahnya sudah sangat dekat dengan wajah Olivia Arshlan langsung beralih ke arah telinganya.

'Kenapa lama sekali?' batin Olivia karena setelah merasakan terpaan nafas Arshlan yg membuat Olivia menegang, tiba tiba ia tidak merasakan apa apa. Dan dengan perlahan ia mencoba mengintip.

"Bukankah kamu merasa risih dengan mereka?, aku melakukan ini agar mereka tahu jika kamu hanyalah milikku." Bisik Arshlan sambil dengan sengaja meniup telinga Olivia.

Olivia saat ia ingin mengintip ia langsung mendengar ucapan Arshlan yang membuat ia malu sekaligus senang. Tapi saat merasakan desiran angin hangat di telinga nya langsung membuat tubuhnya tanpa sadar sedikit bergetar.

(Hayooo wkwk)

Setelah beberapa saat Arshlan pun kembali mengangkat wajahnya lalu dengan santai berjalan menuju tangga lantai atas.

Sedangkan beberapa gadis yang tadinya menahan nafas langsung menggigit bibirnya sendiri dan di dalam hati mereka hanya ada satu kata yaitu iri.

Tanpa Arshlan ketahui bahwa di pojok restoran itu terlihat seorang pemuda yang sedang menatap Arshlan dengan tatapan membunuh. Pemuda itu seolah tidak rela dengan apa yang di lakukan Arshlan barusan.

"Dasar wanita jalang, jadi ini alasan dia menolak ku. Awas saja kau, akan aku pastikan kau akan menyesal telah menolakku berkali kali." Ucap pemuda itu lalu ia pun mengeluarkan smartphone nya dan menelpon seseorang.

"Paman aku sudah tidak menginginkan wanita itu, dan aku ingin keluarganya menderita." Ucap pemuda itu dingin.

"Apa yang terjadi keponakan?" tanya seorang pria dari seberang telpon.

"Sia sia aku mengejar Olivia, ternyata wanita jalang itu sudah memiliki hubungan dengan pria kaya." Ucap pemuda itu lagi.

"Olivia?, huh keluarga Davidson benar benar berani menyinggung ku. Kau tenang saja keponakan, jika kau mau dalam waktu seminggu saja aku pastikan Olivia itu akan tak berdaya di ranjang mu." ucap pria itu lagi.

"Baiklah paman, akan aku tunggu." Ucap pemuda itu lalu menutup telfonnya.

"Huh nikmatilah waktu waktu terakhirmu itu." Ucap pemuda itu dengan wajah menyeramkan, dan ia pun berjalan keluar dari restoran itu.

"Kak turunkan aku." pinta Olivia setelah sampai di lantai atas. Di sana terlihat cukup sepi karena hanya beberapa tempat saja yang di isi oleh pelanggan, itu pun kebanyakan lebih memilih tempat di teras atas karena pemandangan kota yang cukup indah.

Arshlan pun menurunkan Olivia perlahan lalu ia memandang ke arah sekitar, di sana terlihat bahwa cukup sepi dan hanya terdapat beberapa tempat saja yang diisi oleh beberapa orang.

"Oliv kamu mau menempati yang mana?" tanya Arshlan sambil memandang Olivia yang kini wajahnya masih saja memerah.

"I-itu, bagaimana jika kita duduk di depan sana saja?" tanya Olivia sambil menunjuk bagian luar ruangan.

Di sana memang merupakan salah satu tempat favorit, karena selain berada di luar ruangan disana kita juga akan disuguhkan oleh pemandangan kota Metropolitan yg terlihat indah.

Dan walaupun di sana adalah kota, namun hampir tidak ada polusi disana mengingat perkembangan teknologi yg pesat.

"Hm baiklah, Ayo kita kesana" Ucap Arshlan sambil memapah Olivia untuk menuju salah satu meja di sana.

Sesaat menunggu datanglah seorang pelayan laki laki yg membawa buku daftar menu.

"Silahkan Tuan, Nona." Ucap pelayan pria itu sopan sambil menyerahkan buku daftar menu.

"Oliv, kamu mau pesan apa?" tanya Arshlan pada Olivia.

"Samakan saja kak." Ucap Olivia sambil tersenyum manis.

Mendengar itu Arshlan pun mengembalikan buku menu itu pada pelayan yg membuat Olivia serta pelayan pria itu heran.

Belum sempat Olivia bertanya, Arshlan pun berkata.

"Bawakan makanan terbaik serta minuman terbaik non alkohol dari restoran ini. Masing masing 2 porsi." Ucap Arshlan santai yg membuat Olivia terdiam.

"Baik tuan, akan tetapi harga..." Sebelum pelayan itu berkata Arshlan pun langsung mengangkat tangannya tanda berhenti.

"Tak peduli harganya. kamu cukup siapkan apa yang aku pesan." Ucap Arshlan santai namun membuat pelayan itu terdiam.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

Terpopuler

Comments

argha putera

argha putera

berhenti bikin alur meninggi2kan mc thor , gk usah ngikutin gaya novel cina dah. capek bro baca novel alurnya gini terus

2024-08-28

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaspol thor

2024-08-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!