Bab 11 :"Bermain Saham 2"

Bab 11.

"Ding. Misi selesai, Selamat tuan mendapatkan saham industri tekstil Jayapura sebesar 100%, Selamat tuan mendapatkan Mobil Sport Lamborghini Black Shadow, Selamat tuan mendapat tambahan hadiah Skill bernyanyi, dan Skill mengemudi" Ucap sistem yang membuat Arshlan senang, tapi karena keberadaan Olivia di kamarnya ia menekan rasa senang nya.

"Baiklah pekerjaanku sudah selesai, kalau begitu ayo kita segera ke rumah sakit untuk memeriksakan kakimu yang terluka itu." Ucap Arshlan sambil menutup laptopnya dan menoleh ke arah Olivia yang ada di pinggir kasur dekat meja kerjanya.

"I-iya baiklah" Ucap Olivia lalu ia pun bangkit dari duduknya, tetapi karena lututnya yang sakit dan Olivia yang berdiri tiba tiba membuatnya terduduk kembali sambil memegang lututnya yang sakit.

"Aduh.."

"Hei perlahan lah, kan kakimu masih sakit." Ucap Arshlan sambil memeriksa kembali luka di kaki Olivia.

"Kak, kenapa engkau begitu baik padaku padahal kamu sendiri masih belum tahu masalah yang sedang aku hadapi?" tanya Olivia tiba tiba, itu karena jujur saja tidak ingin Arshlan yang tidak tahu apa-apa jadi terseret masalah dirinya.

"Hm?. Ohh itu karena jika aku ingin menolong seseorang tidak pernah melihat alasan kenapa ia mengalami hal itu. Terkecuali jika orang itu memang jelas jelas salah."

"Apalagi yang aku selamatkan adalah seorang gadis cantik, tentu saja aku dengan senang hati akan menolongnya." Ucap Arshlan sambil melirik wajah Olivia yang memerah kembali.

"..." Mendengar itu wajah Olivia langsung merah padam, bahkan lebih merah dari sebelumnya.

"Ka-Kakak jangan begitu, aku tidak ingin kekasih kakak marah karena menggoda gadis lain." Ucap Olivia yang kini terlihat sedikit sedih, tapi karena saat ini ia menutupi wajahnya dengan tangan, membuat wajahnya tak bisa dilihat jelas.

Mendengar ucapan Olivia malah membuat Arshlan tertawa.

"Hahahaha..Hhhh..., andaikan itu benar tapi sayangnya aku sudah lama single." Ucap Arshlan yang membuat Olivia terkejut lalu ia pun membuka tangannya yang sedang menutupi wajahnya.

Bagaimana tidak terkejut, dengan wajah Arshlan yang tampan serta kekayaan yang dimiliki Arshlan. Bagaimana mungkin tidak ada gadis ataupun wanita yang tertarik dengannya. 'Apakah selama ini para wanita atau gadis di luaran sana buta, hingga pria setampan kak Arshlan ini tidak ada yang menoleh?' fikir Olivia heran sekaligus terkejut.

Melihat wajah terkejut Olivia, Arshlan hanya terkekeh pelan seraya menjelaskan.

"Harusnya kamu faham bagaimana modelan atau sifat para wanita zaman sekarang, mereka jika tidak memandang uang atau aset ya pasti hanya memandang paras. Jika suatu saat ada yang lebih baik pasti mereka langsung membuangnya seolah mereka tidak pernah memiliki hubungan apapun."

"Dan lagi, jika suatu saat si wanita ingin balikan dengan pria sebelumnya tapi ditolak maka ia akan menyerupai seolah olah ia baru saja di tindas oleh si pria. Sangatlah sulit mencari yang tulus" Ucap Arshlan menjelaskan panjang lebar sambil kembali membersihkan luka Olivia yang kembali terbuka.

"Jadi saat ini..."

"Ya, aku masih single" jawab Arshlan sambil memandang ke arah Olivia, tapi yang ia lihat wajah Olivia terlihat sedih.

'Apakah aku juga termasuk dalam wanita yang tidak di sukai oleh Kak Arshlan?' Fikir Olivia.

'Tapi aku berani bersumpah bahwa aku menyukai Kak Arshlan bukan hanya karena ketampanan Kakak, aku menyukainya karena hatinya baik dan juga saat dekat dengannya aku benar benar merasa aman dan nyaman.' Fikir Olivia yang wajahnya kini mulai menunjukkan tekad.

"Ada apa?" tanya Arshlan yang melihat Olivia termenung.

"Ti-tidak. Tidak apa apa" Jawab Olivia.

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Arshlan.

"Emm.. Aku juga tidak pernah dekat dengan laki laki lain selain keluargaku, bahkan dengan keluarga besar ku pun tidak." Ucap Olivia menjelaskan.

"Mengapa?" tanya Arshlan bingung.

"Itu karena di keluarga besarku, seorang wanita hanya dianggap alat saja entah untuk menggapai relasi ataupun untuk kekayaan, karena itulah aku membenci mereka."

"Untuk pria lain, mereka hanya mengincar kecantikan ku saja." Ucap Olivia dengan wajah yang sedih.

"Hh... Sudahlah, kita singkirkan dulu permasalahan pribadi kita ini. Ayo aku bantu ke bawah, nanti kita naik mobil saja saat ke rumah sakit agar kakimu tidak terluka lagi karena naik motor." Ucap Arshlan sambil membantu Olivia berdiri.

Tapi karena Olivia masih belum bisa berjalan normal, ditambah luka yang kembali terbuka akhirnya Arshlan pun kembali menggendong nya. Sedangkan Olivia wajahnya langsung memerah tetapi kali ini Olivia memberanikan diri untuk melihat ke arah Arshlan.

"Kak, apakah kamu tahu bahwa ini pertama kalinya aku dekat dengan pria lain selain keluargaku?" tanya Olivia sambil menatap Arshlan.

Mendengar pertanyaan Olivia, Arshlan lalu menoleh ke arah Olivia yang sedang ia gendong lalu ia pun tersenyum hangat.

"Apakah aku harus bertanggung jawab?" tanya Arshlan yang membuat Olivia memalingkan wajahnya.

"Bu-bukan begitu, tapi.."

"Tidak apa apa, kalau begitu nanti aku akan menunjukkan sesuatu padamu." Ucap Arshlan yang membuat Olivia sedikit menatap wajah Arshlan.

Setelah Arshlan sampai di bawah ia langsung menuju garasi yang disana sudah terlihat sebuah mobil sport mewah yang membuat Arshlan maupun Olivia terkagum kagum.

'Sungguh keren sekali mobil sport ini. Aku bisa membayangkan jika mobil ini dibawa ke kota maka menarik perhatian.' Batin Arshlan lalu ia pun menoleh ke arah Olivia yang terlihat masih terkejut. Arshlan pun hanya menggelengkan kepalanya lalu ia pun langsung membukakan pintu untuk Olivia.

"Ayo naiklah jangan hanya menatapnya." Ucap Arshlan sambil mengulurkan tangannya.

'Sistem, pasang skill mengemudi sekarang' Perintah Arshlan pada sistem.

"Ding. Baik tuan, memasang...10%....36%.....78%.....99%.....100%. Pemasangan selesai." Di dalam kepala Arshlan mulai masuk informasi informasi mengenai cara mengendarai alat transportasi, Arshlan merasakan kepalanya sedikit kram karena informasi yang masuk sangat banyak.

Bahkan bukan hanya cara untuk mengendarai motor atau mobil, tapi juga pesawat serta perahu juga ada.

"Ada apa kak?" tanya Olivia yang melihat bahwa Arshlan masih belum masuk mobil.

"Eh, tidak apa apa. Baiklah ayo kita berangkat."

Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaskeun

2024-08-05

0

Mas Jono

Mas Jono

betul,,,bahkan masa lalu yang biasanya menjadi BENANG MERAH tidak terpampang dengan jelas,,,hanya sepotong sepotong,,,seperti masalalu olivia

2024-07-22

1

Mizuki

Mizuki

kadang2 w juga pingin bisa langsung mempelajari sesuatu dengan instan😑

2024-07-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!