Bab 2 : "Misi Pertama"

Arshlan pun keluar dari kamar kecil menggunakan seragam yg anehnya kini terlihat bersih, padahal seharusnya seragamnya itu kotor setelah kejadian siang tadi. Yah mungkin saja oleh sistem otomatis di bersihkan kan?

Arshlan pun berjalan santai menyusuri lorong di rumah sakit itu dan tidak sengaja berpapasan dengan salah satu dokter dimana dokter itu adalah dokter yg tadinya mengoperasi dirinya, tapi seolah tidak tahu dokter maupun Arshlan hanya berpapasan dan diam saja, sedangkan sang dokter melirik ke arah Arshlan.

Setelah berpapasan Arshlan pun langsung berbelok ke arah kiri menuju ruang tunggu dimana pintu keluar ada di sana. Sedang dokter yg tadi melirik Arshlan tiba tiba membeku di tempat dan langsung menoleh ke arah dimana Arshlan berjalan tetapi sudah tidak ada orang.

"A- apakah aku tadi salah lihat?, tapi kenapa pemuda tadi terlihat seperti pemuda yang baru baru ini aku operasi." gumam dokter itu sedikit takut. Siapa juga yang tidak takut jika berada di posisinya.

"Huhhh, mungkin aku perlu mengambil cuti beberapa hari" desah dokter itu menenangkan dirinya, sedangkan Arshlan sekarang sudah ada di luar rumah sakit dan berdiri di sisi jalan.

"Waduh, aku hanya ada uang 5 ribu, ini tidak cukup untuk uang transportasi ke gubuk." ucap Arshlan setelah melihat uang yg ia ambil dari sakunya.

"Ding. Tuan jangan bingung, silahkan tuan mencari tempat sepi dan sistem akan mengeluarkan sepeda motor yang telah tersimpan di inventori." ucap sistem yang membuat Arshlan menepuk dahinya karena ia sampai lupa hadiah dari sistemnya.

Sesaat Arshlan pun menoleh ke kanan kiri nya mencari gang sepi, dan terlihat sebuah gang cukup sempit di sebelah rumah sakit yg. Terlihat cukup sepi dan Arshlan pun berjalan ke arah gang itu.

Setelah sampai di gang itu Arshlan pun membuka layar transparan di depannya dan meng-klik tombol inventori, dimana di sana terlihat gambar motor sport merk Katana warna biru campur merah yg menurut Arshlan cukup menarik.

Setelah ia meng-klik gambar motor sport itu terlihatlah partikel partikel kecil yg langsung menyatu dan berubah menjadi motor sport mirip dengan gambar tadi, sedangkan di layar inventori gambar motor itu langsung menghilang

  "Waw, sungguh keren." ucap Arshlan senang sekaligus cukup kagum dengan motor sport yg ia dapat.

Setelah selesai melihat lihat sepeda motor barunya Arshlan pun mencoba menaiki sepeda motor nya dan keluar dari gang sempit itu lalu mengendarainya di jalanan.

"Ding, Misi sistem terpicu: Bantu polisi untuk menangkap penjahat

Hadiah misi: Bisa anda dapatkan setelah misi dikerjakan.

Waktu terbatas 2 jam." ucap sistem memberi misi."

Belum selesai Arshlan mencerna perkataan sistem dari arah belakang nya terdengar sirine polisi dan di depannya terdapat seseorang yg menaiki sepeda motor sedang dikejar.

Saat pria itu menyalip Arshlan, ia pun tanpa banyak berfikir langsung ikut mengejar pria yg diduga merupakan penjahat itu.

"Heii.. Berhenti kau..!!" teriak Arshlan yg langsung memepet pria itu pada saat di jalan berbelok.

"Sial.." umpat pria itu yg langsung mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan langsung menebaskannya ke arah Arshlan.

Melihat itu Arshlan pun langsung menjauhkan motor nya dari pria itu lalu ia pun membanting setir ke arah kiri sambil menendang sepeda motor yg di gunakan oleh pria itu hingga terguling ke sisi jalan.

Setelah pria itu terjatuh dan terguling Arshlan pun langsung berhenti serta langsung menyilangkan kedua tangan pria itu di belakang punggung serta menekannya ke bawah.

Setelah beberapa saat terlihat dua buah mobil polisi yg langsung menghampirinya, lalu terlihat lima orang polisi yg langsung menggantikan Arshlan untuk menahan pria itu serta langsung memborgolnya.

Sedangkan dua polisi lain menuju ke arah sepeda motor pria itu yg ternyata terdapat dua buah tas hitam yg di dalamnya terdapat bergepok gepok uang warna merah serta beberapa lembar kertas seperti sebuah surat surat penting.

"Selamat siang, terimakasih atas bantuan anda untuk membantu menangkap perampok itu nak." ucap salah satu polisi pria yang terlihat paling senior yg mendekati Arshlan lalu mengulurkan tangannya.

"Tidak apa apa pak, saya senang bisa membantu anda menangkap penjahat ini." ucap ramah Arshlan yg langsung membalas uluran tangan polisi itu untuk berjabat tangan.

"Apakah engkau ada waktu untuk mengunjungi kantor kami agar kami bisa mendapat penghormatan serta reward dari kami?" tanya polisi itu.

"Tidak perlu pak, lagi pula saya hanya sedikit membantu dan saya juga harus segera pulang pak." ucap Arshlan menolak halus keinginan polisi itu.

"Hmm.. Baiklah tapi terima saja kartu ini, jika kau punya keperluan di kantor kamu bisa menemuiku." ucap polisi itu sambil mengulurkan kartu nama milik polisi itu. Yg ternyata tanpa di ketahui Arshlan bahwa posisi pria di depannya tidak lah rendah.

"Baiklah saya terima pak." jawab Arshlan sambil menerima kartu milik polisi itu.

Setelah berbincang sebentar polisi itu pun pamit untuk segera pergi sambil membawa si penjahat, sedangkan motornya di bawa oleh salah satu polisi yg sebelumnya mengambil tas hitam itu.

"Ding. Misi selesai, karena anda bisa menyelesaikan dalam waktu tidak sampai satu jam, maka hadiah diganti lebih baik yaitu:

●1 Buah rumah nomor 1 di Perumahan Krystal.

●dan karena misi pertama maka hadiah di tambah Uang tunai sebesar 20 juta rupiah." Terdengar dering sistem bahwa misi selesai dan mendapat hadiah yang sungguh sangat mewah bagi Arshlan.

"Apakah kau sungguh sungguh Sistem?" tanya Arshlan yg sedikit tidak percaya dengan ucapan sistem.

"Ding. Itu benar tuan, sistem tidak mungkin berbohong kecuali jika harus." ucap sistem yg membuat Arshlan senang.

Setelah itu Arshlan pun tetap meneruskan perjalanan nya ke gubuk yg dia tinggali. Setelah satu jam setengah berlalu terlihatlah sebuah papan kayu bertuliskan Desa Sentarum. Dimana desa itu ialah desa dimana ia di besarkan oleh almarhum kedua orangtuanya.

Dia pun menyusuri jalanan yg masih tanah di desa nya itu untuk menuju rumah sang ketua RW dimana gubuk yg ia tinggali merupakan gubuk milik ketua RW itu. Di jalan ia mengendarai motornya perlahan dan saat berpapasan dengan salah satu warga Arshlan langsung menyapa nya ramah.

Memang, Arshlan dikenal sebagai Pemuda yang ramah terhadap para warga, dan dikenal juga sebagai pemuda yang ulet serta pintar. Dan karena itu lah ia disenangi oleh para warga di desa Sentarum.

Setelah berkendara sesaat ia pun berbelok ke arah halaman yg cukup lebar dan terlihat sebuah rumah yg cukup bagus.

Setelah memarkirkan sepeda nya Arshlan pun turun sambil membawa oleh-oleh yg sebelumnya ia beli di warung saat di jalan.

'Tok tok tok..'

Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω

...- - - - - - - - - - - - - - - -...

Terpopuler

Comments

Dimas S

Dimas S

langsung zx10r gk tuh

2024-10-15

0

mantap gan

mantap gan

kek bmw

2024-08-30

0

argha putera

argha putera

bahasa formal kurangin bro. kurang enk dibacanya

2024-08-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!