Tanpa terasa mentari pun telah terbenam dan meninggalkan pemandangan yang sangat menakjubkan langit cerah pun telah berubah warna menjadi kemerahan akibat pantulan cahaya senja yang begitu indah namun menyakitkan.
Sang putri terus menemani kakaknya di kamar namun sang kakak belum sadar juga. Sudah lima jam sang kakak belum membuka matanya juga.
Dan itu membuatnya sedih dan hawatir ia pun menyesali perbuatannya itu. Karnanya sang kakak hampir saja celaka di tempat itu.
ia pun berkata " kakak...aku mohon sadarlah jangan membuat ku takut. Aku tahu aku salah dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi kak...cepatlah sadar." sambil terlihat hawatir.
Lalu datanglah sang tabib istana untuk memeriksa kondisinya.
ia berkata " tuan putri tenanglah hamba yakin yang mulia baik - baik saja. Putri dia sangat menyayangi mu dia rela mengorbankan nyawanya hanya untuk menyelamatkan mu.
kau beruntung memiliki kakak sepertinya. Maka kau jangan sampai membuatnya hawatir saya melihat ia sangat perduli kepada mu. tenanglah aku akan berusaha untuk menyelamatkan nyawanya." sambil memeriksa denyut nadi sang kaisar yang sedang tidak sadarkan diri itu.
Sang Putri pun berkata " aku selalu membuatnya berada dalam bahaya...aku adalah orang yang tidak berguna dan aku selalu menyakiti perasaannya jika tuhan memberikan aku kesempatan untuk meminta maaf kepadanya aku akan dengan senang hati meminta maaf kepadanya dan tidak akan mengulanginya lagi dia adalah kakak yang baik dan penuh perhatian meski pun aku nakal." sambil tersenyum menahan kesedihannya.
Dan air matanya pun jatuh menetes ke tangan sang kaisar dan membuatnya sadar.
terlihat jarinya mulai bergerak meski sedikit pelan namun telah menunjukkan tanda - tanda kehidupan lalu tak lama kemudian Sang Kaisar pun sadar dan melihat ke arahnya.
Sambil berkata " adik...jangan menangis kakak baik - baik saja." Dengan suara yang masih terdengar lemah dan tabib istana pun segera membantunya untuk bangun.
Akhirnya masa kritis sang kaisar pun sudah lewat dan energi kehidupannya pun telah kembali berkat bantuan sang tabib istana itu.
Sang Putri pun terlihat bahagia melihat sang kakak telah siuman dan segera memeluknya dengan erat ia berkata " kakak...syukurlah kau telah siuman aku sangat menghawatirkan mu aku takut kehilangan mu kak..." sambil menangis di dalam pelukannya.
Sang Kaisar pun tersenyum dan berkata " Tenanglah kakak akan selalu bersama yong'er...
yong'er tidak perlu cemas." sambil memeluk sang adik dengan penuh kasih sayang dan segera menenangkannya.
Sang Adik pun berkata " kakak...maafkan aku.
aku menyesal telah membuat mu menjadi seperti ini seandainya aku menuruti semua perintah mu mungkin kau tidak akan menjadi seperti ini. Kakak...aku menyesal kau bisa menghukum ku jika kau mau." Sambil terus meneteskan air mata di hadapan sang kakak.
Sang Kaisar pun menghela nafasnya dalam - dalam dan berkata " Hah...sudahlah jangan di pikirkan lagi adik. semua yang telah berlalu biarlah berlalu kakak telah memaafkan mu tapi kau harus berjanji kepada kakak kau tidak boleh mengulanginya lagi oke..." Sambil menyentil kening sang adik dengan lembut.
Sang putri pun berkata " baik aku berjanji kak..." sambil menuruti semua ucapan sang kaisar. Akhirnya Sang Kaisar pun telah membaik dan energinya pun telah kembali sepenuhnya tapi bencana besar telah menunggu mereka.
Gunung es yang tadinya tenang tiba - tiba bergemuruh dan retak.
dan itu membuat suku es berada dalam bahaya. Karna jika gunung es itu runtuh peri es akan mati dan negri es tidak bisa bertahan lagi karna kekuatan terbesar negri es itu terletak di gunung es itu.
gempa bumi pun terus mengguncang seluruh negri es dan terdapat sebuah suara yang terdengar seperti berikut " Aku peringatkan kepada kalian para suku es hari ini aku akan memusnahkan negri kalian dan mengambil kristal es dari kalian untuk di berikan kepada pemimpin kami jika kalian berani melawan kalian semua akan tamat ha...ha...ha..." dan suara itu pun menghilang tiba - tiba.
Semua penduduk negri es pun panik mendengar semua itu dan berkumpul di halaman istana untuk meminta bantuan sang raja. Mereka pun berkata " Yang mulia Raja es yang agung tolong selamatkan lah kami dari bencana ini suara itu membuat kami semua hawatir Yang mulia tolong lindungilah kami." sambil berseru dari luar istana.
Sang Raja pun segera keluar untuk menenangkan rakyatnya ia berkata " Semuanya harap tenang kami akan menolong kalian dan melindungi kalian apa pun yang terjadi kalian tidak perlu hawatir. semuanya pasti akan baik - baik saja kembalilah ke rumah kalian masing - masing kami akan mencari cara untuk menyelesaikan semua ini." sambil meyakinkan mereka semua bahwa semuanya akan baik - baik saja.
Akhirnya para penduduk negri es pun kembali ke rumah mereka masing - masing.
dan hari ini di adakan sebuah rapat penting untuk membahas semua masalah ini Sang kaisar pun ikut di dalam rapat itu untuk mendengarkan rencana mereka.
Sang Raja pun berkata " saudara sekalian tentu kalian semua tahu bahwa negri kita sedang berada dalam bahaya yang serius suku es akan segera musnah jika kita tidak secepatnya mencari tahu apa yang terjadi di negri ini aku berdiri di sini untuk mendengarkan semua rencana kalian mencangkup tentang keselamatan negri tercinta kita ini jika kalian memiliki usul silahkan kalian mengutarakannya kepada kami." sambil meminta bantuan para ketua yang hadir di rapat itu.
Seorang ketua dari wilayah timur es pun berkata " Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di gunung es itu dengan begitu kita bisa mengambil langkah selanjutnya yang mulia bagaimana menurut kalian para ketua dari setiap altar...?" sambil mengutarakan pendapatnya.
Ketua wilayah barat pun segera berkata " itu adalah ide yang bagus tapi kita tidak memiliki keterampilan itu. negri es di himpit oleh beberapa gunung es yang semuanya memiliki kekuatan masing - masing namun yang terjadi pada gunung es selatan ini cukup unik dan tidak pernah terjadi sebelumnya di wilayah gunung selatan itu. Bola api itu makin lama makin besar sementara suku es tidak bisa bersentuhan dengan api jika mereka bersentuhan dengan api mereka akan musnah terbakar menjadi abu jadi tidak ada yang bisa mendekati bola api itu dan mengeluarkannya dari sana." sambil mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya.
Ketua wilayah selatan pun angkat bicara dan berkata " hamba sudah mencoba yang terbaik untuk memadamkan api abadi itu dengan kekuatan yang hamba miliki namun tidak berhasil api itu sangat kuat kita tidak sebanding dengannya." sambil mengatakan yang sebenarnya kepada sang raja.
Lalu ketua Wilayah utara pun berkata " ini adalah masalah serius bagi bangsa kita hanya seseorang yang berkemampuan kusus saja yang bisa menjinakan api itu." lalu pangeran es pun berkata " ayah...apa yang harus kita lakukan jika seperti ini...?" sambil menatap ayahnya dengan hawatir.
Sang Raja pun berkata " entahlah putra ku hanya dewa saja yang bisa membantu kita." sambil terlihat pasrah.
Sang Kaisar pun punya ide dan berkata " Baginda raja biar aku yang pergi ke sana dan memeriksanya jika aku menemukan sesuatu yang tidak beres aku akan menghubungi mu melalui telepati tapi aku tidak tahu wilayah itu apakah diantara kalian ada yang bisa mengantarkan ku ke sana...?" sambil bertanya kepada beberapa orang yang ada di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤
njirr, sedih gua
2024-07-12
0