Haii, Besti
Sebelum baca follow dulu ya girls!!
Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, tempat, dengan cerita lain ya
Gimana dengan part kali ini??
Seru atau biasa aja ya??
Terus comment ya buat cerita ku pren
Mohon jangan menghujat tokoh ya!!!
Mohon hargai karya orang lain ya girls
Thankyouuuuuuu!!!!
Selamat datang dalam cerita ku pren
~••~
Sebelum bel sekolah berbunyi,menandakan jam pembelajaran telah usai. Vino terlebih dahulu memberitahu naya agar sepulang dari sekolah nanti pria itu mengajak untuk belajar bareng dirumah nya.
Awalnya,sang gadis menolak. Karna naya merasa tidak pantes untuk belajar bareng dengan vino apa lagi belajarnya di rumah pria tersebut. Naya hanya gadis miskin mana mungkin orang tua pria itu akan mengizinkan ia untuk menginjakkan kaki nya ke dalam rumah mewah mereka.
Gadis itu takut dirinya akan dihina oleh kedua orang tua pria tersebut. Tapi vino dengan berusaha keras menyakinkan gadis tersebut tentang apa yang ia pikirkan tak sama seperti kenyataan nya.
"Lo nggak perlu khawatir, orang tua gue ga seperti apa yang lo pikirin." Ujar vino menjelaskan.
"Orang tua gue. Membebaskan gue buat bergaul dengan siapa saja." Pria itu melanjutkan penjelasan nya." Jadi lo gak perlu takut nay, buat ikut ajakan gue. Lagian mamah pasti bakalan seneng ngobrol sama lo." Pria itu terus me- yakin kan gadis tersebut.
Naya menghembus kan,napasnya dengan perlan lalu gadis itu mengganguk setuju atas ajakan vino buat belajar bareng dirumah nya.
Vino tersenyum tatapan matanya terhadap naya juga selembut hatinya." Nanti pulang bareng sama gue okay."
"Iya kak." Ujar gadis itu dengan ikut tersenyum juga.
"Yaudah gue masuk kelas duluan, tunggu gue diparkiran lo tau kan sepeda motor gue letaknya dimana?" Tanya vino takut gadis itu salah menunggu di tempat orang lain.
"Tau kok,kak." Naya menjawab sambil mengganguk. Yang terlihat dimata vino gadis didepan nya ini semakin lucu saja.
"Yaudah gue pergi, babay naya." Ucap pria itu dengan heboh. Lalu meninggalkan naya dikoridor sekolah.
Gadis itu tersenyum melihat tingkah lucu kakak kelasnya. Hanya pria itu seorang yang ingin bersikap baik kepada dirinya, pria itu juga yang selalu ada menemani dirinya di sekolah ini. Semenjak mengenal vino hidup naya lumayan membaik.
Hari ini juga entah kenapa vino lebih ingin menggunakan sepeda motor kesayangannya. Dari pada menggunakan mobil. Hati pria itu lebih tertarik pada sepeda motor berwarna biru dengan sticker seringala di body motornya.
Disaat. Pria itu ingin menuju kelasnya ia melihat seorang gadis yang sudah berani mengusik bidadari cantik miliknya.
Pria itu tersenyum miring sambil membatin. 'Sekarang lo boleh seneng-seneng dulu, gue bakalan buat hidup lo nggak senyaman sekarang esok hari'.
Kini pria itu kembali melangkah kan kaki jenjangnya menuju kelas miliknya, pria tersebut terlihat sanggat menyeramkan dengan ide-ide yang ada di kepalanya. Yang akan ia lakukan esok hari membuat gadis si*lan itu bakalan tidak berani sekolah disini lagi.
Sesampainya di kelas,vino malah mendapatkan tatapan maut oleh pria bernama dimas. Vino bertanya-tanya pada dirinya, apa yang salah dengan nya sampai mendapat tatapan seperti itu oleh dimas?
Tapi. Namanya juga vino pria itu tidak terusik dengan padangan yang dimas. Laki-laki itu memang selalu galak dan terkadang dingin terhadap sahabat-sabahatnya. Ia kalau perlu saja baru berbicara beda banget sama vino yang selalu saja ngoceh kagak jelas ya kan girls.
*
*
*
Tidak terasa kini sekolah sudah bubar. Banyak para siswa yang sudah berlalu untuk pulang. Naya gadis itu sudah menunggu vino yang sejak setengah jam tadi. Tapi pria yang gadis itu tunggu tidak juga menampakkan dirinya.
Naya menghembuskan dengan kasar napas nya, melihat jam diponsel nya.' Apa aku telpon ya kak vino nya'. Batin gadis itu berkata menimang-nimang apa yang akan ia lakukan.
Akhirnya gadis itu memilih untuk menelpon pria tersebut. Panggilan tidak lama tersambung.
"Hallo, sayang udah kangen ya sama akang vino." Ujar pria itu dengan suara menggoda.
"Kak vino dimana sih, naya udah nunggu lama nih." Ujar gadis itu dengan suara kesal.
Pria itu baru tersadar atas janjinya terhadap naya. Buru-buru vino bangkit dari keterduduk kan nya di warjok buk dendang.
"Tunggu 1 menit lagi nay, gue sebentar lagi sampai nih. Lo jangan kemana-mana!" Ujar pria itu dengan tergesa-gesa menuju parkiran.
Dimas dan bagas menggangkat kedua alis mereka. Tumben saja pria itu tergesa-gesa ingin pergi tanpa memberitahu kepada mereka berdua.
Dimas sudah bisa menebak vino ingin menjumpai siapa. Pikiran itu mampu membuat dimas naik darah pria itu marah sampai jari-jari kuku nya memutih. Pertanda ia sedang menahan emosi.
Dari kejauhan vino melihat gadis cantik yang berdiri di samping motornya. Pria itu semakin mem- perlaju lari nya hingga pada akhirnya sampai didepan gadis tersebut.
"Lo udah lama nunggu disini?" Tanya pria itu yang masih ngos-ngosan abis lari dengan kencang tadi.
"Udah lama. Kakak dari mana aja sih, jadi nggak kita belajar barengnya?" Tanya gadis itu dengan wajah lelah menungu.
"Iya. Pasti jadi dong, yaudah ayo buruan naik." Ucap pria itu yang sudah menunggangi sepeda motor miliknya.
Gadis itu mengangguk,vino melihat naya kesusahan menaiki motor miliknya karna badan gadis itu memang mungil sedangkann motor miliknya besar.
Vino me- merengkan sedikit motornya agar gadis itu bisa menjangkau pijakan disamping motor miliknya. Naya berhasil naik dan kini motor milik vino sudah melaju membelah jalan kota jakarta dengan kecepatan rata-rata.
Sesekali,pria itu melihat kaca spion guna melihat gadis dibelakang nya yang sedang menikmati jalan kota jakarta yang padat dengan kendaraan yang terus berlalu lalang.
Tidak butuh waktu lama untuk vino sampai di tempat kediamannya. Rumah vino sangat besar membuat gadis itu memandang dengan kagum.
Pria itu melihat tingkah gadis itu dengan lucu." Ayo masuk nay.
Naya mengganguk.
Sesampainya didalam mereka disambut oleh beberap pelayang yang ada dirumah tersebut.
"Bik, tolong bikini jus sama bawakan cemilan kedepan ruang tamu ya." Ujar vino kepada pelayan yang sudah lama berkerja dirumahnya.
"Siap aden, neng gelis ayo duduk dulu. Bibik tinggal dulu ya sebentar." Ujar bik inah dengan ramah pada naya. Gadis itu terharu karna ia tidak pernah diperlakukan dengan seperti ini oleh orang lain.
"Lo tunggu disini dulu ya. Gue mau ke atas ganti baju bentar." Ucap vino, naya pun mengganguk setuju.
Minuman dan cemilan sudah tersedia dengan begitu banyak nya diatas meja. Vino kini menyusul naya duduk di sopa ruang tamu.
Mereka berdua pun kini mulai belajar, saling membantu sama lain jika naya tidak paham maka vino siap membenarkan soal yang salah. Jika vino yang tidak paham naya akan dengan sabar memberi penjelasan yang dengan mudah vino mengerti.
Akhirnya malam pun telah tiba. Kini sama sekali belum melihat kedua orang tua vino. Pria itu paham dengan tatapan naya.
"Mamah sama papah gue lagi ada urusan bisnis. Mereka bakal pulang agak malam." Ujar pria itu memberi tahu.
"Ayo. Nay gue anter lo pulang."
Gadis itu tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Slebeww We
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
2024-07-03
1