Haii, Besti👋
Sebelum baca follow dulu ya!!
Mohon maaf apa bila ada kesamaan cerita, tempat ,tokoh dengan cerita lain ya 🙏
Ayo gabung terus di cerita ku!!
Comment juga ya girls biar makin semangat
Thankyouuuu!!!
Selamat datang dalam cerita ku sobat!!
~••~
Tidak terasa hari cepat sekali sudah berganti dengan Senin pagi, hari yang paling dibenci setiap anak sekolah, mengapa begitu? Karna setiap hari senin sekolah di seluruh indonesia akan menggadakan upacara bendara yang sangat males di laksanakan sebagian siswa.
Waktu terus berjalan,sekarang sudah pukul 06.35 wib. Gadis itu tidur dengan nyenyak tanpa sadar waktu berjalan terus. Gadis itu bagun dengan keterkejutan nya ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 06.40 wib.
"Astagfirullah, aku telat."ujar gadis itu dengan terburu-buru bersiap untuk berangkat sekolah.
Gadis itu terus berdoa agar upacara nya belum dimulai maka dirinya akan selamat dari Anak osis.
Kini, naya sudah hampir di depan gerbang SMA megantara sekolah impian semua anak di jakarta. Gerbang itu hampir saja ditutup oleh Kang acep selaku satpam di sekolahnya.
"Kang tunggu jangan ditutup dulu." Teriak naya dari depan gerbang memberhentikan aksi kang acep.
"Aduh, neng naya kenapa bisa telat?" Ujar kang acep yang heran karena biasanya gadis ini tidak pernah telat sama sekali.
"Maaf kang acep, naya kecapean abis pulang kerja langsung belajar. Boleh kan naya buat masuk ya kang naya mohon." Gadis itu memohon pada kang acep dengan sungguh'.
Kang acep merasa kasihan dengan gadis itu, dari raut wajahnya gadis itu bersungguh-sungguh atas omongannya." Iya sudah neng buruan masuk,upacara sudah di mulai itu." Ujar kang acep memperingati.
"Terima kasih ya kang, naya masuk dulu ya." Gadis itu tersenyum pada kang acep yang berperilaku baik kepadanya beda dengan teman-teman sekelas nya.
Baru, saja beberapa langkah naya memasuki gerbang sekolah dia sudah di kagetkan dengan suara berat nan dingin seorang pria. Yang tiba-tiba sudah ada di depan dirinya.
Gadis itu langsung keringat dingin, tangan nya menggetar dia hapal dengan suara itu. Suara pria kejam dan super dingin itu menghentikan dirinya.
Naya memberanikan diri untuk melihatnya, gadis itu langsung terpaku dengan tatapan mata tajam seorang ketua osis yang setiap pagi berpatroli untuk menghukum para murid yang tidak disiplin.
"Maaf kak aku telat." Ucap gadis itu langsung menunduk ketakutan. Pria itu sedikit tersenyum tapi menggerikan.
"Lo tau aturan sekolah ini apa?" Tanya pria itu dengan suara berat nan dinginnya.
Gadis itu mengaguk paham apa yang di katakan oleh ketua osis.
"Sekarang lo harus di hukum!!" Ujar pria itu," bersihin semua wc di seluruh sekolah ini."perintah pria itu dengan tegas.
Pria itu mulai mendekat kan diri nya pada gadis yang menunduk ketakutan, tanpa sadar gadis itu mundur beberapa langkah menghidari ketua osis yang sekarang menatap nya semakin tajam.
"Kalau gue liat masih ada yang kotor,gue ga akan segan-segan ngasih hukuman lebih dari ini, ngerti lo!!" Ujar pria itu dengan tegas.
"Nge- ngerti kak." Gadis itu menjawab dengan terbata-bata akibat takut nya ia pada pria yang sekarang ada di hadapan dirinya ini.
"Bagus, sekarang apa lagi lo ga pergi?" Tanya pria itu dengan sewot nya.
"I-ini mau pergi kok kak." Gadis itu langsung berlari meninggalkan pria tersebut sendirian.
Dimas menatap gadis itu pergi dengan ketakutan, melihat ia begitu takut pada dirinya membuat dimas semakin ingin kejam pada gadis cupu itu.
Banyak pasang mata menatap dimas menghukum gadis miskin itu dengan kejam, dan banyak juga yang berkomentar membela ketua osis itu. Lagian mana mungkin meraka mau membela gadis pembawa sial itu,miskin,keluarga nya saja tidak ada yang jelas sangat menyebalkan.
Ditengah lapangan. Lebih tepatnya di barisan belakang banyak siswa yang bergosip tentang kejadian yang baru saja mereka lihat.
"Mampus, gue seneng banget liat tuh cewek sok lugu di hukum sama kak dimas." Ujar para siswi tukang gosip.
"Gue sih dukung apa yang dilakukan kak dimas barusan aja tadi."
"Lagian tuh cewek salah masuk sekolah kayak nya, disini gada yang miskin terkecuali gadis itu sih." Ujar anak-anak yang memiliki ekonomi yang bagus.
"Jijik banget sih gue liat tuh cewek kenapa ga keluar aja ya kan dari sekolah ini!"
Mereka sibuk bergosip dan menghakimi kehidupan orang lain, yang kalau di tukar posisi nya yang menjadi naya ga bakalan ada yang sanggup untuk berdiri sendiri dengan medua kakinya.
Meraka hanya anak manja, yang terlahir beruntung memiliki kedua orang tua yang bisa memenuhi kebutuhan mereka, selalu menggandalkan uang orang tua nya, berpikiran sempit atas kehidupan orang lain yang jauh di bawah mereka. Selalu menginjak- injak orang miskin dengan keuangan mereka yang bagus. Kaya doang akhlak nya ga ada sih, mungkin pas pembagian otak mereka pada ke kantin semua kali ya.
Naya dengan cekatan membersihkan setiap sudut kamar mandi sekolah nya, meski lelah ia tetap dengan semangat mengerjakan hukuman dari dimas.
Ada beberapa siswi yang ingin ke kamar mandi, mereka melewati naya yang tengah mem- bersihkan lantai. Dengan sengaja mereka menggambil tong sampah di dekat pintu masuk.
Lalu, mereka menuangkan kotoran itu di lantai tepat di depan mata naya. Gadis itu hanya bisa diam menatap perlakuan siswa itu.
"Ups, Maaf ga sengaja. Gue nay!!" Ujar perempuan itu dengan wajah pura-pura sedih. Tapi dengan jahatnya mereka justru menginjak-injak kotoran itu hingga ter- tumpah kemana-mana.
Naya ingin sekali marah terhadap kedua siswi perempuan itu, namun percuma saja dirinya lemah. Pasti yang akan kalah diri nya toh.
Kedua siswi itu tertawa sambil meninggalkan naya sendiri. Mereka sangat senang melihat gadis itu tersiksa kalau perlu keluar aja langsung dari sekolah mereka ini. Gadis miskin tidak pantes bersekolah di sekolah elit seperti ini.
Naya dengan sabar membersihkan kembali sampah-sampah itu." Ayo naya semangat semua akan cepat selesai kalau diri mu tidak mengeluh." Ucap naya menyemangati diri sendiri.
Akhirnya, usaha keras gadis itu berhasil. Ia mampu membersih kan setiap wc di sekolah sebesar ini sendirian tanpa dibantu seorang pun.
Ia membersih kan tanggannya, gadis itu langsung mengambil tas nya yang terletak tidak jauh dari jangkauannya. Kini gadis itu menuju kelas milik nya yang sudah dipenuhi oleh teman-teman sekelasnya.
Untung saja guru belum memulai pelajaran, jadi naya masih di perbolehkan untuk mengikuti mata pelajaran bahasa kali ini.
Seperti biasa, naya seoarang diri duduk dikursi paling belakang ditemanin dengan kesepian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
elleya
Semangat thour
2024-08-01
1
Akin Hoki
/Rose//Rose//Rose/
2024-07-04
0
Wak Ono
Lanjut
2024-06-29
1