Haii, Besti
Sebelum baca follow dulu ya!!
Mohon maaf apabila ada kesama tokoh,tempat dengan cerita lain ya
Gimana nih kelanjutan ceritanya girls?
Di comment terus ya biar semangat
Tolong jangan menghujat tokoh sayang!!
Hargai karya orang lain ya girls
Thankyouuuuuu!!!!
Selamat datang dalam cerita ku pren
~••~
Pada akhirnya, jam istirahat sudah mulai terdengar. Hukuman gadis itu pun kini berakhir gadis itu memilih untuk kembali ke dalam kelas nya terlebih dahulu sebelum ia pergi menuju kantin untuk menganjal perutnya yang lapar.
Untung saja kelas nya sudah kosong jadi ia bisa beristirahat dan mensejajarkan kaki nya yang terasa pegal.
"Ahhh, akhirnya aku bisa duduk dengan tenang lagi." Ucap gadis itu yang merasa lega hukuman nya telah berakhir.
Dimas tiba-tiba saja masuk ke dalam kelas naya. Dengan raut wajah datar dan tatapan mata tajamnya selalu membuat takut.
Ya-tuhan baru juga ngerasain tenang, sekarang apa lagi? Gadis itu membatin tak habis pikir dengan takdirnya, yang seakan-akan lagi bercanda dengan dirinya.
"Ada hubungan apa lo sama vino?" Dimas tidak ingin basa-basi. Suara tegasnya mampu membuat naya makin ketakutan.
"Maksud kakak apa?" Gadis itu malah berani bertanya balik.
"Lo pura-pura lupa, dasar cewek ganjen. Ada hubungan apa lo sama teman gue, jawab?" Kali ini dimas bertanya dengan suara tinggi. Untung saja sekarang jam istirahat para siswa banyak yang pergi ke kantin, jadi tidak akan ada yang mendengar suara bentakan dimas barusan.
"Yang ta-tadi ngasih aku minuman itu temannya kak dimas?" Ujar gadis itu dengan lugu nya, ia bahkan tidak mengenal nama pria yang memberikan botol air itu kepada nya.
"Nah itu lo inget. Ngaku aja li ada hubungan kan sama temen gue!" Dimas terus menuntut jawaban dari gadis tersebut.
"A-aku gada hubungan apa-apa kak,a-aku juga ga tau nama kakak yang memberi aku botol air itu." Ujar gadis itu dengan jujur, ia takut jika salah bicara membuat dimas semakin marah dan membenci dirinya.
Dimas menarik rambut gadis itu dengan sangat kencang,membuat beberapa helai rambut gadis itu tercabut sedikit. Naya berusaha menahan rasa sakit di kepalanya, memohon pun tak ada gunanya dimas sangat membenci dirinya.
Gadis itu memiliki hati yang bersih, ia menyukai dimas sejak awal masuk ke sekolah ini. Namun gadis tersebut tau batasan ia orang miskin yang tidak memiliki kekuatan apa pun. Tidak akan bisa di satukan dengan dimas yang memiliki segalanya.
"Sekali lagi gue liat lo dekat sama sahabat gue! Bukan hanya ini aja yang akan gue lakuin ke lo." Dimas memperingati naya dengan tegas.
Kini dimas melepaskan cengkaraman nya pada rambut gadis itu, membuat sang empu merasa kesakitan.
"Gue ga akan main-main sama omongan gue, lo jauhin sahabat gue. Atau gue bakalan buat lo makin menderita di sekolah ini."ujar pria itu
"Lo tau gue bisa bikin apa saja, termasuk melenyapkan lo dari bumi ini." Sambung dimas lalu pergi meinggalkan gadis itu yang sedari tadi diam diperlakukan dengan kasar.
'Kapan lo bakalan sadar sama perasaan gue kak'. Hati naya semakin sakit dengan ucapan dimas, sampai kapan harus seperti ini. Rasanya sangat sakit kita dibenci oleh orang yang kita cintai dengan hebatnya. Tapi ia buta dengan perasan itu,hati dan matanya tertutup dengan kebencian yang semakin hari membesar.
Kini dimas kembali kepada kedua temannya, mereka sudah sejak tadi didalam kantin menunggu dimas. Pria itu tiba-tiba saja pergi entah kemana tanpa memberitahu.
Vino melihat dimas yang kini berjalan santai menuju arah mereka." Woy dim, kemana aja sih lo. Laper nih gue nungguin lo!" Ujar vino yang terlihat kesal melihat dimas. Yang dengan santai nya duduk disamping bagas.
"Gini nih, kebiasan lo pada kalau gue ngomong kagak ada yang jawab. Nasib-nasib punya teman wajah es semua." Seperti itu lah vino selalu menggeluh atas kedua sahabatnya yang jarang sekali berbicara.
Dimas berbicara singkat." Lo pesen."
"Beneran nih dim, lo yang traktir-traktir kita berdua kan." Tanya vino gembira ini yang pria itu tunggu-tunggu sejak tadi. Rela menahan lapar agar dapat traktiran dari dimas.
"Hemmm." Dimas berdeham menandakan bahwasannya ia yang akan membayar semua makanan dia dan kedua temannya.
Vino, pria itu berdiri tanpa di-perintahin lagi langsung menuju ke depan berlari kecil agar antriannya tak terlalu panjang nanti.
Bagas geleng-geleng kepala dengan tingkah vino yang selalu saja bikin ulah.
Tidak butuh waktu lama dong, makanan telah tersaji dengan baik di depan ketiga pria tampan itu.
"Silahkan dimakan aden, ibuk permisi lanjut mengantarkan makanan lain." Ucap ibuk kantin itu dengan membawa napan yang besar, penuh dengan pesanan siswa lain nya.
"Makasih bik." Vino membalas ucapan ibu kantin itu dengan cengiran khas nya yang lucu.membuat wanita tua itu tak bisa menahan senyumannya.
*
*
*
Akhirnya, sekolah sudah berakhir banyak murid yang menunggu jemputan supir pribadi milik keluarganya.
Kebetulan sekali hari sedang mendung,dan pada detik itu juga hujan turun membasahi kota jakarta. Ada sebagian siswa yang masih menuggu di koridor sekolah takut terkena hujan, termasuk juga naya gadis itu berdiri di paling sudut tembok pembatas antara parkiran dan lorong kelas.
Perlahan-lahan mulai sepi, siswa yang menunggu bersamaan dengan naya juga sudah pada di jemput. Tinggal lah gadis itu seorang diri hujan semakin deras membuat naya terpaksa menunggu lebih lama lagi.
Gadis itu pikir tinggal diri nya saja yang ada di sekolah ini, namun itu semua ternyata salah. Dimas dan kedua temannya belum juga pulang mereka abis dari perpustakaan mengerjakan PR untuk besok hari.
Vino melihat gadis cantik yang sempat ia lihat beberapa hari yang lalu, kini berdiri menatap hujan dengan tatapan sendu.
"Haii, ngapain disini?" Vino tiba-tiba saja sudah ada disamping naya. Gadis itu kaget dengan kedatangan orang yang tidak di kenalnya.
"Nama gue vino." Ucap pria itu memberitahu gadis di depannya.
Gadis itu membalas." Aku naya," tersenyum ramah pada vino
"Kenapa belum pulang?" Kini pria itu bertanya sekali lagi.
Naya diam dan akhirnya dia merasa tidak enak mendiam kan orang yang sedang berbicara padanya." Hujan nya sangat deras aku tidak bisa pergi pulang." Ucap gadis itu pelan.
"Ikut gue." Vino menarik tangan gadis cantik itu menuju ke mobil miliknya, untung saja tadi dia bawa mobil kalau tidak ia juga harus menunggu hujan reda.
"Ma-mau kemana kak." Ucap naya pelan berusaha melepaskan tarikan tangan vino.
"Gue mau nganter lo pulang." Pria itu menjawab dengan senyuman manis.
"Ta-tapi--"
"Gue ga suka ditolak nay, jadi lo nurut aja apa kata gue." Pria itu membawa naya masuk ke dalam mobilnya.
Gadis itu diam dan menurut, tanpa mereka sadari ada sepasang mata menatap mereka dengan mata setajam elangnya. Pria itu mengertakkan gigi-gigi ,mengepalkan kedua tangannya pertanda ia sedang menahan amarah.
Dasar gadis miskin sialan,awas lo nanti. Batin dimas lalu pergi menuju mobil miliknya dan melaju di tengah deras nya hujan dikota jakarta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Sarapan Paig
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
2024-07-06
1
Wak Ono
Dimas emang kelewatan banget
2024-06-29
3
Putri
Kagak jelas si dimas emang ya
2024-06-29
2