12. Ruang Laboratorium

Haii, Besti

Sebelum baca follow dulu ya girls!!

Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, tempat, dengan cerita lain ya

                 Gimana part kali ini??

             Seru atau biasa aja ya??

  Di comment terus ya buat cerita ini

Mohon jangan menghujat tokoh ya girls!!

      Tolong hargai karya orang lain

                     Thankyouuuuu!!!!!!

  Selamat datang dalam cerita ku pren

                                  ~••~

Pagi ini bertetapan dengan hari sabtu, tanggal 1 juni 2024. Para kakak senior akan menjelaskan beberapa materi-materi di laboratorium kepada adik tingkatnya.

Dimas, selaku ketua osis dan murid terpintar kali ini ia yang akan bertugas memberi arahan kepada adik-adik tingkat nya mengenai apa saja yang perlu kita ketahui di dalam laboratorium nantinya.

Tapi kali ini pria itu dipasang dengan gadis bernama bulan. Gadis itu juga anggota osis dan murid pintar sama seperti dimas.

'Akhirnya gue bisa deket-deket juga sama dimas, beruntung banget nggak sih gue! Batin gadis itu bersorak dengam riang mendapat kabar dari teman-temannya, bahwasanya kali ini ia akan disandingkan dengan dimas cowok terkeren dan terkaya yang sudah 3 tahun menjadi cintanya.

Sangat disayang kan, gadis itu pernah di tolak secara tidak hormat waktu 2 tahun lalu oleh dimas. Sangat sulit membuat pria itu luluh dan memandang dirinya.

Jangan salah dulu ya teman-teman. Dimas nggak hanya berdua saja kok sama bulan nanti, ada sebagian senior-senior lain juga yang menemani kegiatan mereka termasuk vino cowok itu juga terpilih mendampingi dimas di laboratorium nanti.

"Gas lo mau kemana?" Tanya vino penasaran dengan temannya si bagas tumben-tumbenan pria itu tak menempel dengan dimas, biasanya selalu lengket seperti lem. Sifat- nya juga sebelas dua belas mereka.

Bagas berhenti dan berbalik menatap vino dengan kesal." Gue mau ke toilet! Sakit perut gue, lo mau ikut?" Tanya balik bagas dengan wajah dingin.

"Ogah banget gue temenin lo ke toilet." Ujar vino ingin muntah dengan ajakan temannya yang super duper dingin.

"Kalau gitu lo nggak perlu banyak tanya!" Sergah bagas dengan suara nan dingin tanpa ekspresi sama sekali. Kini pria itu berlalu pergi keluar kelas berjalan menuju toilet para pria.

Vino mengangkat satu alisnya." Kok sewot banget tuh bocah, atau jangan-jangan dia lagi datang bulan kayak cewek." Ujar vino dengan melantur entah kemana-mana.

Dimas yang mendengar ocehan vino, langsung melempar penghapus busa tepat di atas kepala vino. Membuat laki-laki tersebut menggaduh dengan lebay nya. Biasalah si vino kalau ga heboh sehari ga bisa dia tuh.

"Aduhh, siapa sih ini yang berani lempar gue pakai penghapus. Udah penghapusnya jelek lagi." Ujarnya dengan wajah di buat-buat marah.

Dimas tidak menjawab omongan vino membuat pria itu kembali berbicara dengan hebohnya.

"Wahh, nggak bisa nih sekolahan ini sekarang udah ada penunggu nya, ihh serem banget takut ah." Ucap vino menunjukkan wajah dibuat takut.

Dimas kesal mendengarnya." Lo yang penunggu disini." Ucap dimas sewot.

"Tuh kan ada yang ngomong tapi gada batang hidung nya. Fixs- sih ini pasti ada hantu." Vino semakin memanas-manasin dimas pria galak itu.

Dimas geram ia bangkit dari duduknya, dan menginjak kaki vino yang tengah duduk di bangkunya.  Kali ini ga main-main pria itu merasakan kaki nya berdenyut--denyut akan ulah nya sendiri sih.

Dimas acuh melihat vino yang kesakitan, pria itu juga kini ikut-ikutan keluar tinggal lah vino sendiri di dalam kelas yang di penuhi siswi perempuan saja.

Lagian sih vino kurang kerjaan banget kan. Ngapain juga dimas diganggu kan kena batunya tuh vino xixixixixi.

*

*

*

Sekarang sudah pukul 09.25 wib. Jam yang sudah dijadwal kan oleh pihak sekolah untuk pelajaran menggenai laboratorium sudah akan dimulai.

Dimas selaku ketua sudah berdiri tegap menatap adik-adik tingkatnya dengan tapat galak.

Sebelum mulai,Bulan akan mengabsen seluruh adik tingkat yang kelasnya terpilih untuk pembelajaran sekarang ini. Sekarang ini kelas yang terpilih ialah kelas naya. Hanya saja gadis itu sedikit terlambat memasuki barisan.

Bulan sudah memulai mengabsen satu per satu nama adik-adik didepannya. Hanya nama Anaya malika yang tidak menyahut ketika dipanggil, bulan menggulangi sampai 2 kali tidak ada sautan sama sekali. Ketika bulan memanggil nama naya yang ketiga kali gadis itu berteriak menyahuti bulan gadis itu berlari sampai napas nya tersengal-sengal.

"Sa-saya hadir kak."  Ucap naya dengan terbata-bata.

Bulan melihat nya geram." Dari mana aja lo, nggak displin banget lo ya." Tutur bulan dengan emosi.

"Maaf kak ta-tadi--." Ucapan gadis itu langsung di potong oleh suara seorang pria dengan tegas.

"Sekarang lo ikut masuk ke barisan." Ujar pria itu tak ingin melihat ada debat di depan matanya.

Naya mengganguk, gadis itu berbaris di paling belakang. Karna ia sadar tak akan ada yang ingin dekat dengan nya, vino yang melihat gadis itu tetap masih menunduk hanya bisa menghembus napas pelan.

Vino ingin sekali menghampiri naya, tapi ia sadar banyak sepasang mata adik-adik tingkat menatapnya. Vino harus menunjukkan sikap yang displin dan tegas.

Kini pembelajaran di laboratorium telah resmi dimulai, dimas dengan wajah serius memberitahu apa saja yang ada dan bagaimana mengunakan alat-alat di laboratorium.

Naya tetap berada di tempatnya yang paling belakang, tapi ia masih bisa mendengar dan melihat apa saja yang dijelaskan oleh ketua osis itu. Semua orang menggamati dengan serius pembelajaran kali ini.

"Apa ada yang masih tidak mengerti?" Dimas bertanya pada semua adik tingkatnya.

"Kita semua udah paham kak, dengan materi yang kakak kasih." Ujar tiwi mewakili semua teman-temannya yang mengganguk paham termasuk naya.

"Bagus kalau gitu, hari ini sampai disini dulu. Sekarang kalian boleh bubar." Ujar dimas dengan tegas

Disaat adik kelas bubar. Bulan mendekati dimas perempuan itu memengang pundak dimas ia seperti sedang menggoda.

"Lo pegel gak dim? Mau gue pijitin nggak?" Tanya bulan yang kini tangannya sudah ber- tenger tidak sopan di pundak dimas.

"Gimana kalau ini hari, kita makan siang bareng mau nggak?" Bulan terus berusaha mendekati dimas.

Dimas awalnya ingin sekali menepis tanggan bulan. Tapi ia tak sengaja melihat dibalik pintu naya sedang melihat ke arah mereka berdua, gadis itu ternyata belum pergi.

Dimas terpikir ingin membalas perbuatan gadis itu yang selalu dekat-dekat dengan sahabatnya si vino. Kini pria tersenyum lembut kepada bulan membuat perempuan itu tiba-tiba saja kaget melihat reaksi dimas yang tak terpikirkan olehnya.

"Lo tadi ngajak gue makan siang?" Tanya dimas sekali lagi pada bulan.

Bulan mengganguk antusias." Iya lo mau nggak dim?"

"Gue mau, tapi tunggu kerjaan gue disini selesai." Ujar dimas pada bulan yang sedikit ekor matanya melirik pintu yang sedikit tertutup terlihat ada naya disana.

Hati gadis itu sakit sekali melihat dimas begitu baik pada bulan, rasanya ia tak sanggup lagi untuk bernapas sangking sakitnya melihat semua kejadian yang tidak sengaja ia lihat.

Awalnya ia emang ingin berbicara dengan dimas. Tapi hal yang tak terduga terjadi didepan matanya. Ia melihat orang yang selama ini dia suka diam-diam ternyata sudah menyukai orang.

Kini, gadis itu berlari pergi menjauh dari pintu laboratorium. Ia tidak tahan melihat dimas dengan bulan bermesraan didepannya. Meskipun mereka tidak melihat dirinya

Terpopuler

Comments

strawberry milk

strawberry milk

si naya udh disakitin jga malah masih ngarep! hadeuh Jadi cwe kok bodoh amat, jelas² ada Abang vino yg udh baik Ama Lo! sadar diri heh nay, katanya gamau ada yg bully tp malah mau ngmng sama si Dimas!

2025-01-10

1

Putri

Putri

seneng baca di sini.

2024-06-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!