Perumahan Lincoln,New York.
Perumahan Lincoln merupakan satu-satunya perumahan termewah di New York. Hanya beberapa orang penting dan artis papan atas yang sanggup tinggal di perumahan mewah ini. Rumah Luckas begitu megah hampir terlihat seperti istana. Kedua kaki Lidya terasa lemas saat menatap rumah Luckas yang begitu megah, jika saja Luckas tidak memeluk pinggang Lidya mungkin Lidya telah terkulai di rumput basah halaman rumah Luckas.
Luckas mengajak Lidya masuk kedalam rumahnya,pelayan-pelayan dari rumah Luckas membukakan pintu untuk tuan muda mereka, mereka serentak menunduk memberi hormat pada tuan muda dan Lidya. Lidya merasa canggung bahkan membalas hormat pada mereka. Luckas terkekeh melihat kelakuan Lidya. Dia semakin menarik Lidya dekat dengannya.
Martha,ibunda Luckas menyambut mereka dengan senyuman yang begitu ramah. Luckas memeluk ibundanya yang terlihat awet muda walau umurnya telah pertengahan kepala lima,tubuhnya masih seperti awal tiga puluhan "Mom..". Martha membalas pelukan anaknya "mengapa tidak mengabari mom sejak awal jika kamu berada di New York?". Lidya menatap ibunda Luckas dan sekarang Lidya mengerti darimana asal wajah tampan Luckas, wajah Martha mirip dengan Luckas.
Luckas menatap kearah Lidya "she is my reason,mom..". Martha melirik kearah Lidya dan tersenyum, Martha mendekatinya dan memeluk Lidya yang terkejut karena pelukan tiba-tiba dari Martha "kamu pasti Lidya? ternyata kamu lebih cantik dari yang Luckas ceritakan.."
Lidya terkejut dan tertawa, Luckas berdeham "momm!!". Martha tertawa "okay..okay.. yuk Lidya..masuk.." ajak Martha. Perlakuan Martha yang begitu ramah membuat Lidya sedikit merasa lega dan mulai tersenyum.
Lidya mengikuti Luckas melangkah kearah ruang tamu yang bergaya Eropa. Begitu Elegan, walau sekilas terlihat simple tapi kesan mewah sangat mendominasi seluruh ruangan. Dengan balutan warna putih dan ornamen keemasan menambah kesan moderen. Lidya kembali terpesona melihat sekelilingnya, dirinya membatu saat melihat dua sosok yang duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
Ayah Luckas,Arthur terlihat begitu berwibawa duduk menemani ibunya,sang nenek Luckas,Dora sambil menonton berita dari televisi tidak sedikitpun melirik kearah Lidya, walau Dora telah sekitar delapan puluhan tapi terlihat masih sangat kuat dengan tongkat coklat kehitaman yang selalu menemaninya.
Luckas menggandeng tangan Lidya mencoba menenangkan Lidya yang mulai merasa gugup. Luckas menyapa sang nenek mencoba mencairkan suasana, Dora hanya tersenyum sinis membalas sapaan Luckas.
Lidya mencoba menyapa Dora dan Arthur "Malam-"
"Jadi karena wanita ini,kamu menolak pertunanganmu dengan Freya?" tanya Dora dengan sinis,tanpa memperdulikan Lidya bahkan menganggap Lidya seakan-akan tidak berada disana.
"Aku tidak mengenal Freya,grandma...bagaimana mungkin aku bisa bertunangan bahkan menikah dengannya?" balas Luckas mencoba tetap sopan pada sang tertua itu.
Sebenarnya Dora sangat menyayangi cucu semata wayangnya itu, tapi Dora menganggap Freya merupakan calon yang sangat cocok bagi cucu kesayangannya itu. Ditambah sejak muda,Doralah yang memimpin Hotel Ryans dari nol hingga sesukses seperti sekarang ini. Dia telah terbiasa memerintah dan tidak terbiasa dengan penolakan. Dan sekarang dia mendapatkan penolakan..oleh cucu semata wayangnya.
"Kalian pernah berjumpa sebelumnya!!" seru Dora dengan suara meninggi "dia..lebih cocok denganmu daripada..." Dora menatap kearah Lidya dengan sinis "gadis yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja!!"
Lidya merasa sakit hati dengan perlakuan dan ucapan Dora tapi Martha menatap Lidya dan tersenyum seakan menyuruhnya untuk bersabar. Martha sendiri lebih memilih yakin akan pilihan anaknya, Martha lebih mengharapkan kebahagiaan anaknya sendiri daripada status sosial. Dia tidak ingin memaksa apapun pada anaknya sejak kecil. Baik itu mengenai karir ataupun pilihan wanitanya,Martha percaya teguh akan pilihan Luckas. Tapi sejak kecil Luckas sendiri telah menyukai perhotelan,sehingga secara alami dia meneruskan usaha turun menurun keluarga mereka. Hanya saja dalam pikiran Dora bahwa Luckas melanjutkan hotel Ryans karena semata-mata karena perintahnya bukan karena kemauan Luckas, sebab itu Dora tidak bisa menerima penolakan Luckas tentang pertunangan ini dan baginya Lidyalah yang menghasut cucu kesayangannya dan juga hanya mengincar harta dan status dari keluarga Ryans.
"Kami hanya pernah bertemu sekali saat adanya acara bisnis dan aku tidak menyukainya!! Bagaimana mungkin grandma dapat membuat ide yang begitu konyol ini!!" seru Luckas dengan suara yang mulai meninggi "Dan apapun itu,aku akan tetap memilih Lidya!!!!". Jawaban tegas Luckas membuat seluruh isi ruangan menegang. Martha telah menyuruh semua pelayan rumahnya untuk tidak berada di ruang tamu ataupun mendekati ruang tamu, sebab Martha tahu kemungkinan hal seperti ini akan terjadi.
"LUCKAS!!!" suara bentakan tiba-tiba keluar dari mulut Arthur,ayah Luckas.
NEXT~~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Nazwah Azahrah
apakah direstui...
2021-04-17
1
lisa
aku aja lukas
2021-01-01
1
Rifki Alfan
pilih aku luchas...😘😘😘
2020-12-24
1