sambil menikmati makan siang mereka,sesekali diselingi canda tawa dari mereka bertiga. Dan dengan ini,Lidya mengetahui Pretina yang berusia 28 tahun tersebut merupakan single parent, suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain sehingga Pretina memutuskan meninggalkannya dengan membawa anak perempuannya yang masih berusia satu tahun. Sedangkan Gina, dia sebaya dengan Lidya. Mereka sama-sama berusia 25tahun. Ibu Gina adalah orang Jepang,sedangkan ayahnya orang Amerika. DNA ibunya lebih kental di tubuh Gina,sehingga dia memiliki tubuh mungil dan wajah yang lebih mirip orang Asia. Dibandingkan Pretina,Gina lebih sedikit pemalu terhadap orang yang baru dikenalnya.
Diam-diam Lidya bersyukur bisa memiliki rekan sekaligus teman kerja yang begitu ramah. Selesai menyelesaikan makan siang mereka, mereka bertiga berjalan bersama untuk kembali ke kantor mereka. Gina menceritakan hal lucu yang baru saja dia alami,membuat Lidya dan Pretina kembali tertawa.
Tapi..tiba-tiba saja Pretina dan Gina terdiam dan menunduk seakan memberi hormat saat sesosok laki-laki melewati didepan mereka. Melihat reaksi kedua temannya, dengan bingung Lidya mengikuti tingkah mereka. Saat Lidya tengah menunduk,tiba-tiba dia melihat sepasang kaki dibalut sepatu hitam yang mengkilap tengah berada dihadapannya. Sontak membuat Lidya mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang tengah berdiri di depannya. Pretina dan Gina diam-diam melirik ke arah Lidya dengan gugup. Mereka takut Lidya melakukan kesalahan.
"kamu..Namamu siapa??!!" tanya pria itu dengan tegas penuh wibawa.
Lidya akhirnya mengingat wajah yang dihadapannya, dia adalah pria yang sama dengan yang tadi ditemuinya di lift.
"Lidya,sir" jawab Lidya.
"No...Nama lengkap!"
"Lidya Claresta" jawab Lidya dengan jantung yang mulai berdetak kencang,nalurinya mengatakan jika pria yang dihadapannya merupakan orang penting. Dan Lidya merasakan sepertinya dia telah melakukan kesalahan yang tidak diketahuinya, diam-diam Lidya merasa lemas dan takut akan kehilangan pekerjaan yang baru saja dimulainya.
"baiklah.." sahut pria tersebut dan melangkah pergi sambil diikuti oleh seorang pria yang merupakan asisten dari pria yang baru bicara pada Lidya. Lidya menatap mereka dengan bingung.
Setelah kepergian mereka, Pretina dan Gina mendekati Lidya dengan suara yang terdengar antusias "oh my God,Lidya!!! kamu mengenalnya??" tanya Pretina dengan mata yang terlihat berbinar-binar seakan dapat memancarkan sinar terang dari kedua matanya.
Lidya menggelengkan kepalanya "tidak..kami hanya bertemu di lift tadi pagi.. Rupanya,dia siapa?" tanya Lidya dengan polos.
"what??? Lidya!!! where are you from??!!" tanya Gina terkejut "kamu bekerja disini tanpa mengetahui siapa bos kita??"
"tentu aku tahu,Gina..Luckas Ryans..tapi aku hanya mengetahui namanya"
"dan..kamu baru saja bertemu dengannya" lanjut Pretina.
Lidya terkejut 'dia??? Luckas Ryans?? pantas saja dia begitu penuh karisma'
--------
disisi lain..
Luckas duduk dikantornya yang besar.. wajahnya sedari tadi terhiasi senyuman yang begitu gembira. Sejak pertemuannya dengan gadis yang dia temui di lift tadi pagi, tidak tahu mengapa dia begitu tertarik pada gadis itu. Dan pertemuan keduanya pada gadis itu,semakin membuatnya tertarik pada gadis tersebut.
"Sir?" sahut Edward,asistesn Luckas yang telah setia bertahun-tahun lamanya pada Luckas "sir?????".
Panggilan Edward membuyarkan lamunan Luckas "oh..ada apa Edward?"
"hanya mengingatkan rapat kita nantinya,sir..dan apakah anda ingin makan siang terlebih dahulu sebelum kita memulai rapat?" tanya Edward dengan sopan. Walau Edward hanyalah asistennya tapi Luckas selalu menghargai dan tidak pernah kasar padanya,karena itu Edward begitu betah bekerja pada Luckas..dimana ada seorang bos besar yang tidak merendahkan pegawai kecil??!!! Luckaslah mungkin satu-satunya,karena itu Edward sangat menghormatinya.
"tidak...daripada itu..aku ingin kamu memberiku data tentang wanita tadi.."
Edward terdiam seakan tidak mempercayai pendengarannya, Luckas yang gila kerja tidak sekalipun tertarik pada wanita, yang mana bisa begitu mudah dia dapatkan. Luckas tidak pernah bermain-main dengan wanita-wanita,apalagi one night stand..tapi,sekarang dia bertanya tentang wanita??
Luckas menatap Edward "Ed???"
Dengan cepat,Edward kembali menyadarkan dirinya "wanita mana yang anda maksud,sir?"
"wanita yang tadi..Lidya Claresta.. Berikan data tentangnya padaku segera!" lanjut Luckas.
Edward mengangguk "baiklah,sir.." sahutnya sambil melangkah keluar dari ruangan bos besarnya.
Luckas memandang jendela yang memberikan pemandangan langit yang begitu indah 'Lidya Claresta...apa yang ada dalam dirimu sehingga membuatku sulit melupakanmu'
Luckas sungguh tertarik pada wanita tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
el_yaaa😒
ɮaքɛʀ ɢʊɛɛ աօɛ
aɦɦ ʟօʋɛ ռօʋɛʟ ɨռɨ
2021-01-19
1
Mita Karolina
Aku seneng thor kalau pemeran laki2 utamanya itu gak Playboy dan main wanita,,,walaupun dia bos besar atau CEO hahahah
2020-12-27
5
Arida Tyas
baru kali ini ada cerita big boss tapi tidak sex bebas👍👍👍
2020-12-08
6