Apartemen Luckas,
Lidya yang sudah tidak sadar diri,membuat Luckas terpaksa membawa Lidya ke apartemennya. Apartemen Luckas lebih besar melebihi apartemen Lidya yang mini, Luckas menggendong Lidya masuk kedalam kamar tidurnya yang mewah. Luckas membaringkan Lidya perlahan dikasurnya, dia memandang wanita yang sedang pulas di hadapannya itu, baju merah yang memperlihatkan lekukan indah tubuh Lidya seakan menggoda Luckas. "damn!!" Luckas mengerang pelan sambil menarik selimut putihnya menutupi tubuh Lidya,dia ragu bisa menahan diri jika tidak segera menutup tubuh wanita yang sedang tidak sadar dihadapannya.
"Rico.." erang Lidya samar-samar sambil meneteskan air matanya.
Luckas mendekatkan telinganya ke mulut Lidya,dia ingin mendengar jelas apa yang dikatakan Lidya.
"******** kamu,Rico!!" erang Lidya pelan,air matanya perlahan kembali mengalir dari matanya.
'Rico? siapa dia?' batin Luckas, Luckas mengusap lembut air mata Lidya sambil mengecup keningnya. Luckas berjalan pelan meninggalkan Lidya yang tertidur pulas.
----------
Keesokan paginya,
Mata Lidya perlahan mulai terbuka, memegang kepalanya yang terasa sangat sakit "ouch..kepalaku.." erang Lidya. Lidya menatap sekeliling ruangan yang terasa asing baginya. 'dimana aku?'
Pintu kamar perlahan terbuka, Luckas yang memakai kaos oblong dengan celana pendek santai sambil memegang segelas air untuk Lidya "so...tuan putriku ternyata sudah bangun..bagaimana tidurmu?" tanya Luckas sambil meletakan gelas di meja samping tempat tidurnya dan diapun duduk di sisi tempat tidurnya.
"Luckas???? sedang apa kamu disini??" tanya Lidya keheranan.
Luckas mengangkat kedua alisnya "tentu saja aku berhak berada dikamarku kan?"
Lidya membelakkan matanya "kamarmu???!!"
Luckas menyodorkan gelas yang berisi air putih pada Lidya "tentu saja kamarku,Lidya.."
Lidya meneguk semua air yang disodorkan Luckas padanya "ba..bagaimana aku bisa berada disini?"
"kamu....kamu tidak ingat apa-apa?" tanya Luckas
Lidya menggelengkan kepalanya.
Luckas menghela nafas panjang "Lidya..jangan pernah minum minuman keras jika dirimu tidak sanggup. Dan jikapun kamu ingin minum,pastikan aku ada disisimu.. Bagaimana jika semalam aku telat menemukanmu? Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padamu" sahut Luckas.
"minuman keras?? aku hanya minum minuman yang dipesan Gina dan aku hanya mengingat kamu meneleponku..itu saja" sahut Lidya sambil mencoba mengingat kejadian semalam. Saat matanya melihat bajunya yang terlihat berbeda, Lidya terkejut. Dengan cepat dia menarik selimutnya kembali sampai menutupi badannya. Lidya hanya memakai kemeja yang terlihat longgar ditubuhnya dan hanya kemeja saja yang membaluti tubuhnya,tidak ada celana. "me..mengapa a..aku han..hanya memakai ini?" tanya Lidya terbata-bata.
Luckas tersenyum,raut wajahnya berubah dan matanya terlihat sangat nakal, dia mendekatkan wajahnya perlahan mendekati wajah Lidya yang terlihat cemas,dia takut telah kehilangan keperawanannya, diam-diam dia mengutuk dirinya sendiri dan juga Gina yang membuatnya mabuk. Walau Lidya berpacaran begitu lama dengan Rico,tapi Lidya tetap menjaga kehormatannya. Hubungannya dengan Rico hanya sampai ciuman,itu saja!
"Kamu sungguh tidak ingat apa-apa?" tanya Luckas dengan sorotan mata yang nakal.
Lidya menelan ludahnya,hatinya mulai berdebar kencang "ti..dak.." sahut Lidya pelan.
Raut wajah Luckas berubah menjadi kecewa "Bagaimana mungkin kamu melupakan apa yang terjadi antara kita,Lidya? Padahal aku sudah memuaskanmu dan kamu bahkan mengajakku hingga berkali-kali"
Sekujur tubuh Lidya membeku "apa maksudmu?"
Luckas mengangkat kedua bahunya "jangan menyalahkanku,Lidya. Pakaianmu sudah lebih dari cukup membuatku tergoda,dan semalam kamulah yang menahanku untuk menemanimu..dan..bahkan kamulah yang memulai semuanya,Lidya. Tentu aku hanya menuruti permintaanmu..bagaimanapun..aku laki-laki,Lidya"
Lidya lemas.. "ja..jadi..ki..kita..."
Luckas tertawa begitu keras melihat Lidya yang terperdaya "nothing happen,sweet heart!! Kamu semalaman muntah hingga mengenai baju dan juga...kasurku,tentunya. Jadi, tadi aku menyuruh asisten rumah tanggaku untuk menggantikan pakaianmu.. dan karena aku tidak memiliki pakaian wanita di apartemenku,akhirnya aku menyuruhnya untuk memakaikan bajuku"
"ka..kamu serius,Luckas?"
Luckas mengangguk "aku tidak ingin menyentuhmu tanpa izin darimu,sayang.. walau semalaman kamu sukses membuatku hampir tidak sanggup menahan diriku untuk menyentuhmu tapi...percayalah..kamu baik-baik saja..tidak ada yang kurang dari dirimu"
Lidya menghela nafas lega.
"kamu ingin membersihkan dirimu terlebih dahulu atau sarapan?" tanya Luckas.
"aku..ingin mandi,Luckas..bau alkohol seakan menyelimuti seluruh penciumanku" sahut Lidya "dan..aku minta maaf telah merepotkan dan mengotori kamarmu"
"aku tidak keberatan,Lidya... dan pergilah..atau kamu ingin aku membantumu untuk mandi?" gurau Luckas
"no..thank you,sir!!" sahut Lidya sambil segera ngeluyur masuk kedalam kamar mandi.
Luckas tertawa melihat Lidya yang lari menghindarinya "but..I'm serious,Miss Lidya!!" seru Luckas dari balik pintu kamar mandinya.
"Luckas!!!!"
Suara tawa Luckas pecah saat mendengar jeritan Lidya. Sepertinya sudah lama Luckas tertawa lepas seperti ini.
~~~~
Curcol author:
Hai eplibodi,
Gimana?? suka dengan cerita ini?? jangan lupa like ya❤️ dan kalian boleh leave comment juga 😁
thank you and enjoy the story 💃
ps: cerita ini akan selalu ada uploadan baru tiap harinya ya 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Nurhasanah
ini cerita d amrik..trs lidia org indonesia..lukas org bule..mf.krn cerita 1 dan 2 aku gk bc..lgsg 3.krn rekomendasi org2 krn novel tuan kenzo dan nayra.
2023-09-22
1
Adi Ali
bagus cerita nya
2021-08-03
1
Anak Agung Antarini
aku sukak cowok kayak Luckas😄😄
lanjut thor....
2021-04-07
1