Hotel Prince
Washington,
Sore hari ini terlihat sama seperti sore-sore sebelumnya. Langit senja terlihat warna orange yang mendominasi hampir seluruh langit.
Lidya duduk termenung memandang langit yang terlihat sama seperti kemarin-kemarin, sesekali melihat handphone yang berada didekatnya. Hari ini Lidya sungguh berharap adanya pesan yang masuk di handphonenya. Dia menghela nafas dan kembali memandang langit.. 'Semoga doaku terkabul' sahut Lidya dalam hati.
seakan Tuhan tengah mendengar doa dari Lidya. Handphone Lidya berdering.. Dengan antusias,Lidya mengambil handphonenya dengan jatung yang berdebar kencang.
"Ha..halo.."
"Selamat sore..apakah ini dengan Miss Lidya?"
"benar..dengan saya sendiri.."
"Baiklah..kami hanya ingin menyampaikan hasil interview anda. Anda telah diterima untuk bekerja di hotel kami dan anda dapat memulainya minggu depan"
"......." Lidya membisu seakan tengah bermimpi
"halo??? Miss Lidya??"
"a..a...terima kasih!!! Aku akan bekerja keras dan kalian tidak akan merasa kecewa telah menerimaku!!!" sahut Lidya dengan keras
"kami sungguh menantikan itu,miss Lidya" balas wanita tersebut sambil menahan tawa geli karena suara Lidya yang begitu kencang.
Selesai menutup teleponnya,Lidya tidak sanggup menahan luapan gembira yang menjalar diseluruh tubuhnya. Sambil memeluk boneka Melodynya yang setia mengikutinya sejak remaja, Lidya menahan jeritannya dengan menutup mulutnya di bonekanya. Dia tidak ingin tetangga kost yang selalu komplain padanya jika Lidya berisik sedikit saja.
Sambil mencoba mengontrol perasaannya m,Lidya mengambil handphonenya kembali dan mencoba menelepon seseorang yang sangat penting dalam hidupnya,yaitu ibunya.
Lidya merupakan anak pertama dari dua bersaudara,adik laki-lakinya duduk di bangku menengah keatas dan akan menyelesaikan studynya tahun ini. Lidya melanjutkan kuliah di Washington, setelah tamat sekolah di Lexington. Setelah menyelesaikan kuliahnya,Lidya selalu mencoba melamar di berbagai hotel tapi hasilnya selalu nihil. Sehingga mau tidak mau,Lidya hanya sanggup bekerja part-time sambil mencoba melamar di berbagai hotel. Kedua orang tua Lidya membuka toko kue kecil di Lexington,kota kelahirannya. Sejak kecil,Lidya sudah di didik begitu mandiri sehingga kedua orang tuanya yakin dan percaya pada Lidya saat mengatakan ingin kuliah di kota asing.
"Hi mom.."
"Hi anak mama sayang..gimana kabarmu?"
"baik mom..dan..mom..Lidya ada kabar baik"
"oh ya?? apa itu?"
"Lidya sudah dapat pekerjaan!!" sahut Lidya dengan antusias
"Ya ampun,Lidya... mama sungguh senang mendengarnya!!" balas ibu Lidya yang tidak kalah antusias
"Dan..Lidya akan bekerja keras!!! supaya bisa buat mom dan dad happy"
"amin!! tapi sayang..jangan memaksa dirimu melakukan hal yang tidak kamu sukai hanya karena merasa terpaksa demi kami. Bagi mom,kebahagiaanmu paling penting bahkan lebih penting melebihi kami"
"thank you,mom" sahut Lidya sambil menahan air matanya karena ucapan ibunya.
"kamu sudah makan malam,sayang?"
"belum,ma"
"jangan telat makan..dan kamu sudah mengabari Rico tentang ini?"
"belum,ma.."
"...kalian baik-baik saja?"
"tentu,mom..Lidya hanya ingin memberitahu mom dulu sebelum dia"
"baiklah..cepat makan,Lidya..dan love you"
"Love you,too.."
Sejak kecil,Lidya bermimpi membahagiakan kedua orang tuanya..Lidya berkeinginan membawa mereka tinggal di kota besar kelak tapi impiannya selalu tertahan karena Lidya sendiri belum memiliki pekerjaan tetap.
Lidya menatap handphonenya kembali dan mencari nama Rico di kontaknya. Rico adalah kekasih Lidya, mereka berpacaran saat masih duduk di bangku SMA hingga sekarang. Saat masa sekolah,Rico sangat terkenal karena parasnya yang tampan dan merupakan salah satu kapten team basket disekolahnya membuat Rico semakin terkenal disaat itu. Saat bertemu Lidya,Rico sudah menaruh hati padanya. Rico dan Lidya merupakan pasangan yang terkenal di sekolah mereka karena sama-sama menawan dan sangat serasi. Lidya sendiri memiliki tubuh yang ramping dengan tinggi yang lumayan tinggi untuk seorang wanita yaitu 165. Lidya selalu merawat rambut panjang kecoklatan yang sedikit bergelombang. Rambut ikal alaminya selalu sukses menambah kecantikannya. Setelah menyelesaikan sekolah, mereka berdua sama-sama sepakat untuk melanjutkan kuliah di Washington,sayangnya..mereka mengambil universitas yang berbeda.
Belakangan ini,Lidya dan Rico semakin jarang berkomunikasi dan Lidya juga bukan tipe wanita yang terlalu posesif yang selalu mengekang pacar. Baginya, lebih baik saling menghormati privasi masing-masing apalagi Rico harus sibuk dengan pekerjaannya membuat Lidya semakin jarang berkomunikasi dengannya.
Lidya mulai mengetik pesan pada Rico.
"beib" chat Lidya "Busy??? aku hanya mau ngabarin..kalau aku sudah diterima bekerja di hotel Ryans"
Lidya tau jika Rico tidak membalas pesannya segera karena selalu sibuk dengan pekerjaannya. Lidya meletakan handphonenya dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Dia ingin berbelanja beberapa pakaian untuk pekerjaan barunya nanti.
curcol author:
yes...enjoy it???
ini merupakan novel pertamaku dan jika yang pernah baca di app tetangga..ini revisi terbarunya ya..
ceritanya tetap sama hanya aku lebih mendetailkan semuanya..
hope you enjoy it ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Renesme Kiky
nyimak
2022-11-27
0
Wahyu
aq mampir thor
2022-04-28
0
Jeng Anna
Bukannya kalo di LN tinggi segitu malah dianggap biasa saja yah thor heheheh banyak nanya
2022-04-01
0