Selesai membersihkan dirinya, Lidya memakai kaos oblong putihnya dipadu dengan celana denim panjang berwarna biru langit. Rambut ikal coklatnya dibiarkan tergerai, Lidya merias wajahnya dengan riasan ringan karena wajahnya memang tidak butuh riasan tebal, tidak lupa lipstik berwarna pink,sangat cocok dengan kulitnya yang putih.
Selesai merias dirinya,Lidya menatap wajah dan tubuhnya di cermin panjangnya. Lidya tersenyum puas menatap bayangannya di cermin,tidak lupa dia mengambil handbag mungilnya yang telah setia bersamanya bertahun-tahun. Lidya bersiap keluar menuju pusat perbelanjaan yang dekat kostnya.
-----------
Lidya berjalan masuk kedalam salah satu toko pakaian, dia mencoba memilih beberapa kemeja yang cocok untuknya dan tentunya harganya tidak mengoyak kantongnya.
'Tring' terdengar suara notifikasi masuk di handphonenya. Lidya mengambil handphonenya dan ternyata Rico membalas chattingannya.
"Wah..congratz beib..so happy to hear that.. selamat ya..btw,gimana kalau besok kita nge-date bareng?? sekalian rayain kamu telah dapat pekerjaan ini"
Senyum mulai menghiasi wajah Lidya yang membaca pesan dari Rico. Dengan cekatan Lidya membalas Rico
"thank you,beib..tapi,bukankah kamu sedang sibuk dengan pekerjaanmu?"
'Tring'
"iya nih..belakangan ini pekerjaanku semakin banyak. Ini juga sedang lembur di kantor, yah..sedikit menakutkan karena sendirian dikantor yang sebesar ini..haha.."
Lidya tertawa kecil membaca pesan Rico, Lidya telah memilih beberapa kemeja dan rok span untuk dipadu dengan kemeja barunya nanti. Lidya berjalan di kasir dan membayar semua belanjaannya. Lidya berjalan keluar dari toko,menjinjing tas belanjanya sambil mencoba membalas pesan dari Rico.. Karena melihat handphonenya,Lidya tidak sengaja menabrak seorang wanita yang berjalan di depannya.
"aduh..." pekik mereka bersamaan "maaf..maaf..aku tidak sengaja" sahut Lidya
"it's okay..aku juga tidak hati-hati..jadi ini bukan sepenuhnya salahmu" balas wanita tersebut sambil tersenyum.
'ah...manis sekali wanita ini..tubuhnya yang mungil,wajahnya semakin manis dengan kedua lesung pipinya itu, apalagi dengan baju terusan pinknya..dia sungguh terlihat manis dan imut' pikir Lidya. Tanpa disadarinya, wanita tersebut telah berpamitan dengannya dan berjalan kearah pacarnya yang terlihat tengah duduk menunggunya. Lelaki tersebut tersenyum lembut melihat kehadiran wanita itu, sambil menggandeng tangan wanita itu seakan barang yang sangat berharga. 'ah..serasi sekali mereka berdua' pikir Lidya.
Ketika lelaki tersebut menoleh, wajah Lidya seketika pucat pasi.
"Rico.." sahut Lidya tanpa sadar
Sontak kedua insan itu menoleh bersamaan kearah Lidya.
"Lidya??" sahut Rico terkejut melihat sosok Lidya yang tengah menatapnya.
Wanita yang disamping Rico memeluk erat tangan Rico tanpa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya "kamu mengenalnya,Rico sayang?"
Lidya hampir mual dan tidak percaya apa yang baru saja didengarnya.. 'sayang???? sayang????'
Rico semakin salah tingkah dengan pelukan wanita yang disampingnya "di..dia..." belum sempat Rico menyelesaikan kalimat yang terhambat di mulutnya, Lidya sudah berlari meninggalkan mereka berdua. Lidya berlari dengan cepat,mencoba sebisa mungkin untuk segera menghilang dari hadapan mereka berdua. Terdengar suara Rico yang mengejarnya,tapi Lidya sama sekali tidak berniat untuk mendengar apapun dari Rico untuk saat ini. Gambaran mesra yang baru dia lihat tadi kembali berputar pikirannya,air matanya kembali mengalir tanpa henti.
Sesampai di kostnya, Lidya merasa hampa.. dia berharap semua yang terjadi hanyalah sekedar mimpi buruk saja. Sedari tadi handphonenya tidak berhenti berbunyi.. tapi tidak sedikitpun membuat Lidya ingin membaca ataupun melihat handphonenya. Lidya meletakan handphone di mejanya begitu saja,dan memilih berbaring di tempatnya tidur mungilnya sambil menutup wajahnya dengan selimut coklatnya. Air matanya mengalir tanpa henti, hati Lidya merasa sangat pedih. Hubungan mereka selama tujuh tahun terasa sia-sia begitu saja. Pengkhianatan yang Rico lakukan telah menodai semuanya begitu saja.
"Aku benci kamu,Rico" lirih Lidya sambil menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Nadia Laili
kalau di film2 Hollywood jangankan pacar suami ketahuan selingkuh sj biasanya cewek bisa menahan perasaan dan sikap gak pakai lari menghindar, apalagi sampai melabrak, mereka lebih mengedepankan logika drpd perasaan itu yg Sy sering lihat di film2 Hollywood, kalau ini seeting nya di USA harusnya sikap Lidya gak kekanakan begitu
2022-03-26
0
Isco Glo
kl sbg cewek melihat ..pacar selingkuh/gandeng cewek lain..gak usah kabur duluan.... mendekat & introgasi, siapa yg di gandeng? udah berapa lama berhubungan.. jd gak ada pertanyaan setelah pulang ke rumah..gak penasaran lg. kl kabur kan bisa jd si cowok mengarang cerita lg... aku lebih suka keq gitu.. ngapain lari sampe nangis.
2021-04-26
1
Nazwah Azahrah
tega bingiits...
2021-04-17
0