Melihat sikap Luckas yang semakin lama semakin dingin, Lidya memutuskan untuk menemuinya.
Hari Minggu, cuaca sedikit terlihat mendung sejak pagi tapi tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda hujan akan turun untuk membasahi bumi. Lidya yang dari tadi bingung karena memilih pakaian yang cocok untuknya, kamarnya terlihat berserakan dengan pakaiannya.
"aduh..kog tidak ada pakaian yang bagus" lirih Lidya layaknya gadis kecil yang tengah memilih baju untuk kencannya.
Lidya menatap lemari bajunya yang telah kosong, semua bajunya tergeletak di seluruh penjuru kamar. Lidya menepuk keningnya sendiri "dan sekarang..bagaikan kapal pecah" lirih Lidya kembali.
Akhirnya Lidya memilih baju atasan sabrina berwarna pink pastel, baju yang sangat imut ditambah kancing-kancing bajunya yang bermotif seperti bunga-bunga putih kecil. Lidya memadukan dengan rok mini berwarna putih, dan pakaiannya hari ini membuatnya sangat feminim. Lidya tersenyum menatap dirinya 'apakah tidak terlalu girlish? tapi..ah sudahlah..toh hanya mengembalikan jasnya saja'
-------
Di apartemen Luckas,
kaki Lidya terasa semakin berat begitu hampir sampai di pintu apartemen Luckas. Hatinya berdebar tidak karuan,kakinya mulai merasa lemas. Lidya menghela nafas panjang saat menatap pintu kamar Luckas, perlahan dia memasang wajah tersenyum dan menekan bel. Tapi,pintu tidak kunjung dibuka 'apa dia tidak ada dirumah?' pikir Lidya. Lidya mencoba menekan bel kembali,sampai akhirnya pintu apartemennya terbuka.
"SIAPA SIH??" hadrik Luckas
Jantung Lidya seakan ingin meloncat keluar saat melihat Luckas yang memakai kaos oblong tak berlengan yang ketat dan celana panjang longgarnya. Kaos Luckas sangat mencetak jelas seluruh bentuk tubuh Luckas yang atletis. Lidya menundukkan kepalanya,dia merasa malu.
"kamu?? apa yang kamu lakukan disini?" sahut Luckas kasar.
Hati Lidya terasa sakit tapi dia mencoba tersenyum sambil menyodorkan paper bag yang berisi jas Luckas yang telah dia bersihkan "a..aku hanya ingin mengembalikan ini"
Luckas menerimanya dengan kasar "baiklah!!", Luckas menutup pintunya tapi dengan cepat Lidya menahan pintunya dan hampir membuatnya melukai tangannya "aduh!!" Lidya menahan rasa sakit yg menjalar di tangannya.
Dengan refleks,Luckas memegang tangan Lidya yang kesakitan "apa yang kamu lakukan?!!". Dari sentuhan Luckas, Lidya merasakan suhu tubuh yang panas dari tangan Luckas. Lidya menepis tangan Luckas dan memegang kening Luckas, dan tepat seperti dugaan Lidya,Luckas demam "pantas saja kamu terlihat pucat,Luckas. Kamu sedang demam?" tanya Lidya cemas.
Lidya menerobos masuk kedalam apartemen Luckas "Hei!!!" hadrik Luckas. Lidya terbengong melihat apartemen Luckas, seluruh isi rumahnya terlihat sangat berantakan..berbeda dengan saat dia datang waktu itu. Ruang tamunya dipenuhi botol-botol minuman beralkohol, baju-baju terlihat berserakan disana-sini. Luckas menutup pintu apartemennya dan berjalan masuk menuju dapur,diam-diam dia terpesona dengan penampilan Lidya hari ini..tapi rasa sakit dihatinya membuatnya tidak ingin berlama-lama dengan Lidya "anda sudah bisa pulang,Miss Lidya!!".
Lidya menatap Luckas yang tengah mengambil sebotol minuman keras dari kulkas "ada apa dengan dirimu?? dan ada apa dengan-" Lidya melihat sekeliling apartemen Luckas "Bukankah kamu memiliki asisten yang tiap hari datang untuk membersihkan ini?"
"dan..aku menyuruhnya libur" Luckas meneguk minumannya "kamu mau?" tanyanya sambil menyodorkan botol yang ada ditangannya.
Lidya berjalan mendekati Luckas, Lidya marah melihat Luckas yang tetap minum minuman keras saat dia tengah demam "Anda sedang sakit, sir Luckas Ryans!!!!!!" Lidya merampas botol yang ada ditangan Luckas.
"Hey!!! Look!! I'm fine!!" balas Luckas.
"tentu anda tidak baik-baik saja, sir Luckas!!" Lidya meletakan botol tadi diatas meja dan menarik Luckas hingga masuk ke kamar tidurnya dan mendorong Luckas berbaring di tempat tidurnya yang besar itu "dan sekarang..istirahatlah!!" sahut Lidya tegas.
"hey!!"
"No more 'hey',sir!!! take a rest,okay???" seru Lidya
Luckas terkekeh "fine!! aku akan istirahat jika kamu mau tidur denganku!!!"
Mata Lidya seakan keluar dari tempatnya,dia tidak mempercayai apa yang sedang dia dengar "ma.. maksudmu??"
Luckas tertawa, tawa yang terasa sangat pahit..tawa yang dipenuhi kemarahan dan kebencian "kamu tau apa maksudku,nona manis!! Jika kamu mau tidur denganku maka dengan senang hati aku akan menuruti perintahmu!!" sahut Luckas serampangan, dia tahu Lidya tidak akan menurutinya "dan kamu tahu arti 'tidur' yang kumaksud disini bukan,Miss?"
Lidya membisu,kedua kakinya mematung.
Luckas kembali tersenyum getir dan berusaha bangkit dari tempat tidurnya "Jika tidak mau,tinggalkan a-"
Lidya membuka kancing-kancing bunganya dengan tangan gemetar,hingga menampilkan isi di balik bajunya. Lidya menanggalkan baju pink yang telah dipilihnya dari sekian banyak bajunya, di biarkan bajunya jatuh dilantai yang dingin begitu saja. Luckas yang tidak menyangka akan reaksi Lidya, dia terdiam menatap Lidya yang hanya memakai bra berwarna putih dan bahkan sekarang mencoba membuka resleting di rok putih mininya. Tidak butuh waktu lama bagi rok mininya jatuh mengikuti baju pinknya. Lidya hanya dibaluti pakaian dalam putihnya saja. Dengan tubuh yang semakin gemetar, tangan Lidya perlahan menuju kaitan bra putihnya. Luckas menarik selimutnya dan menutupi tubuh Lidya "APA YANG KAMU LAKUKAN?!" pekik Luckas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Dessy Tan
double seruuuu.. cemangaaadd thooorr
2020-12-29
2
Yunie Juventine
udah mulai hot
demen gw kalo dah begini mah
2020-12-27
4
MaiiDavi
macan tutul menyerahkan diri
2020-12-09
1