Cahaya merah terang menyinari tempat itu.
KEAAAAKKKKK
Seekor burung Phoenix keluar dari pedang itu dan melayang di udara.
setelah itu burung Phoenix itu mendarat di depan Valen dan berubah menjadi seorang wanita cantik dengan gaun berwarna merah, mata semerah api dan rambut hitam yang tergerai.
"hormat kepada yang terpilih"ucap wanita itu.
"apa maksudmu?"ucapkan
"nona adalah yang terpilih yang telah kami tunggu-tunggu selama beribu-ribu tahun, izinkan hamba menjadi hewan kontrak nona"ucap wanita itu.
"ohh? bukankah aku sudah mengontrak pedang itu?"ucap valen
"nona benar, tapi nona hanya mengontrak setengah kekuatanku, apakah naga bodoh itu tidak memberitahukan nona??"ucap wanita itu sambil melirik ke arah Crimson.
sedangkan Vallen juga melirik ke arah Crimson menuntut penjelasan.
"maafkan hamba nona, hamba lupa mengatakannya"ucap Crimson.
"bodoh"ucap wanita itu.
"CK, ternyata setelah tersegel selama beribu-ribu tahun, sikapmu tidak berubah-ubah dasar Phoenix jelek"ucap Crimson.
"hahaha aku tidak menyangka naga laut yang jelek itu benar-benar semakin berani saja"ucap wanita itu sambil berdiri dan meregangkan otot tangan nya.
krack
Krack
wanita itu meregangkan otot tangannya sambil menatap penuh permusuhan kepada Crimson.
"setelah sekian lama tersegel akhirnya aku terbebas dan bisa kembali memukul kepalamu"ucap wanita itu.
"huh siapa yang takut hanya orang bodoh yang takut dengan burung Phoenix jelek sepertimu"ucapkan Crimson.
"ucapan yang sangat bagus hahaha"ucap wanita itu tertawa menyeramkan.
saat keduanya sudah mengambil ancang-ancangan untuk menyerang tiba-tiba ledakan dahsyat terjadi di tengah-tengah keduanya.
BOMMMM
"uhuk uhuk"keduanya terbatuk karena kepulan debu dan asap bertebaran di udara.
"apakah kalian dua ingin mati??"ucap Valen menatap tajam keduanya.
"ga-gawat, monster marah" batin Crimson.
"ampuni kami nona"ucap keduanya sambil bersujud di depan Valen.
"huff cepat selesaikan aku ingin cepat beristirahat, kamu...... apa aku harus mengontrak mu lagi??"ucap valen.
"benar nona"wajah wanita itu
"baiklah"ucapkan lalu melukai ujung jarinya lagi dan meneteskan darahnya ke dahi wanita itu. lingkaran sihir terbentuk mengelilingi keduanya cahaya merah menyeruak menyelimuti mereka berdua.
benang merah keluar dari tubuh SI wanita dan masuk ke luka di jari Vallen.
keduanya terangkat ke udara dan cahaya merah yang amat terang menyilaukan melingkupi keduanya.
setelah cahaya itu redup, penampilan keduanya sedikit berubah.
di mana Valen semakin terlihat cantik dengan simbol api di dahinya, sedangkan si wanita berubah dengan penampilan gaun berwarna merah dengan corak burung phoenix.
"terimakasih yang mulia terpilih"ucap wanita itu.
"siapa nama mu??"ucap Valen.
"burung jelek"ucap Crimson.
Wushhh
Tak
Pisau lipat melayang dan menancap di pohon belakang Crimson,sedangkan Crimson langsung bungkam.
"kau sungguh berisik"ucap Valen.
sedangkan wanita tadi melirik Crimson dengan seringai di wajahnya seolah-olah berkata 'itu akibat karena selalu mencari masalah dengan ku'.
"hamba tidak memiliki nama,jika berkenan mohon yang terpilih memberikan hamba nama"ucap wanita itu.
"Talia itu nama mu"ucap valen.
"sampai di sini,selamat beristirahat kawan"ucap Valen melambaikan tangannya dan kembali ke dunia luar.
"melelahkan,besok apa yang harus ku hadapi lagi??entahlah"ucap Valen lalu memejamkan matanya lalu pergi mengarungi alam mimpi.
*******
di sebuah istana jauh dari kerajaan Luminus.
"yang mulia sudah waktunya istirahat"ucap seorang pria berusia 12 tahun kepada anak berusia 6 tahun itu.
Anak itu masih berkutat dengan dokumen-dokumen di atas mejanya.
"hm"ucapnya lalu meletakkan kembali pena yang ia gunakan.
"Albert cari tau tentang kebangkitan naga suci dan Phoenix abadi"ucap anak laki-laki itu.
"kau tau alasannya bukan"ucap anak laki-laki itu.
"hamba mengerti yang mulia"ucap Albert.
"baik yang mulia"ucap pemuda bernama Albert itu.
*****
Valen bangun di pagi hari.
"selamat pagi putri"ucap Leti.
"selamat pagi Leti"ucap Valen lalu mendudukkan dirinya di pinggiran kasur.
Leti mendekat sambil membawa air untuk Valen cuci muka.
"Leti kamu memiliki elemen apa saja??"ucap Valen.
"emm hamba hanya memiliki elemen api putri"ucap Leti.
"hmmm"
"apa kamu mau menjadi kuat Leti??"ucap Valen.
pasalnya beberapa hari yang lalu Valen tanpa sengaja melihat Leti yang berusaha keras berlatih pedang meski dengan air mata dan tangan yang terluka ia masih gigih untuk mengayunkan pedangnya.
Senyum riang yang ada di wajah Leti tiba-tiba luntur di ganti dengan tatapan sendu yang mengandung kebencian.
"jika aku bisa menjadi kuat,aku pasti bisa melindungi putri dari Kematian saat itu"ucap Leti datar.
"menarik,sepertinya ada bibit unggul" batin Valen sambil tersenyum tipis.
"oh ya??memang apa yang terjadi??"ucap Valen sambil menyilangkan kakinya dan menumpu dagunya.
"apa putri tidak mengingatnya??"ucap Leti.
"aku tidak mengingatnya"ucap Valen.
"huff,sehari sebelum putri di nyatakan meninggalkan,dua manusia ular itu datang berkunjung ke istana dan menyiksa putri"ucap Leti dengan mata yang menyiratkan kebencian.
"kenapa kamu tidak menolong ku??"ucap Valen
"aku menolong putri tapi aku sangat lemah dan tak berguna,aku bahkan tidak bisa melindungi majikan ku"ucap Leti.
"kenapa kamu begitu setia dengan ku Leti??"ucap Valen.
"karena tanpa putri aku sudah mati di jalanan karena kelaparan"ucap Leti.
valen tersenyum tipis.
"bagaimana jika aku menjadikan mu orang yang kuat,bahkan lebih kuat dari raja??"ucap Valen.
"benarkah??"ucap Leti.
"tentu saja,tapi yang perlu kau ingat mencapai puncak tertinggi bukan hal yang mudah,banyak luka dan rintangan yang harus kau lalui"ucap Valen.
"jika itu membuat ku bisa melindungi putri aku akan melakukannya"ucap Leti dengan sorot mata yang bersungguh-sungguh.
"hum sampai di sini pembicaraan kita,pakai lah kembali topeng imut mu Leti"ucap Valen.
"haha tentu saja putri"ucap Leti tersenyum.
"air sudah hamba siapkan untuk putri"ucap Leti.
Valen tersenyum lalu turun dari kasurnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
-
-
-
"putri tadi sekretaris Dion datang dan memberitahu pesan raja agar putri bergabung sarapan diruang makan"ucap Leti sambil menyisir rambut Valen.
"aku akan datang"ucap Valen.
"sebaiknya tidak usah putri"ucap Leti datar.
Valen mengeritkan alisnya karena tidak biasanya Leti melarangnya.
"kenapa??"ucap Valen.
"hamba hanya tidak ingin putri pergi ke alam kematian untuk kedua kalinya"ucap Leti datar.
"huh,tampaknya ada sesuatu yang menarik.aku akan datang"ucap Valen.
"tapi putri"ucap Leti.
"Leti percaya lah dengan ku.aku bukan Valen yang dulu,anggap saja Valen yang dulu sudah meningal dan kini hanyalah Valen yang baru yang berbeda dengan Valen yang dulu"ucap Valen.
"huff baik putri"ucap Leti.
Valen berdiri di kursinya dan mengangkat tangannya ke atas kepala Leti.
"anak pintar"ucap valen
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
apa putra mahkota saudara sekandung dg putri
2024-07-11
0
Ayu Dani
curiga putra mahkota ini datang dari masa depan juga
2024-07-03
2
Lukman Lukman
injut💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻😘😘
2024-06-20
3