chapter 3

"Leti kau yakin ini bubur??"ucap Valen dingin.

"te-tentu saja putri"ucap Leti.

"apakah orang di sini tidak memiliki indra perasa?" batin valen.

Dengan terpaksa Valen memasukkan bubur tanpa rasa itu ke dalam mulutnya.

"sudah selesai"ucap Valen yang langsung menyambar air minum dan meneguknya.

"pergi"ucap Valen dingin.

"baik putri"ucap Leti.

Setelah Leti meninggalkan Valen sendiri,Valen turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju cermin yang memantulkan dirinya yang mungil dan imut.

"ckck,gemoy sekali.mata violet yang senada dengan rambut,kulit seputih susu,bibir ceri yang menggoda.aku akan menjaga karya indah ini"ucap Valen sambil mencubit pipinya sendiri dengan gemas.

"tapi sayang sekali raga q sudah di corengkan dengan kata-kata putri terabaikan,lemah tidak pandai sihir dan bodoh"ucap Valen

"tidak itu bukan masalah besarnya,toh aq bukan orang baik"ucap Valen datar.

"masalah terbesarnya......"ucap Valen menggantung.

"makanan tak berasa itu"ucap Valen dingin.

Valen berjalan menuju ke dapur istana,sepanjang perjalanan ada banyak pelayan yang berbisik-bisik tentang Valen,namun Valen acuh tak acuh karena itu bukan urusannya.

Sesampainya di dapur tidak ada yang memperhatikan kehadirannya.

"aku ingin mengunakan dapur"ucap Valen datar.

"cih ngapain putri terbuang mengusik dapur istana,makanan untuk raja pasti tercemar"ucap kepala koki.

Valen berjalan mendekati meja yang berisi sendok.

"lebih baik putri pergi saja sebelum aku mengirim putri ke alam kematian ke dua kali lagi"ucap kepala koki di ikuti para pelayan yang tertawa mengejek Valen.

Whussss

Tak

Krak

Sendok tadi meleset menuju kepala koki,menggores pipi milik kepala koki dan berakhir menancap di dinding belakang koki yang membuat dinding itu retak dan berlobang.

"ingin mati??"ucap Valen.

Kepala koki membeku dan menatap ke arah Valen yang sudah mengeluarkan aura membunuh yang kuat.

Valen tidak memperdulikan sekitar seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan berjalan menuju salah satu tempat.

Valen menatap segala bumbu di dapur.

"pantas saja tidak enak garam,merica,kunyit,jahe,lengkuas bahkan minyak goreng saja tidak ada" batin Valen menghela napas.

Valen menatap buah kelapa dan mulai membukanya kemudian setelah itu dia memarutnya dan memeras santannya.

sedangkan para pelayan terdiam melihat Valen yang begitu ahli membuka kelapa sekaligus bingung santan itu di gunakan untuk apa.

namun mereka tidak berani menegur Valen karena teringat kejadian tadi.

"putri!!"panggil Leti yang terengah-engah kelelahan mencari sang putri.

Valen hanya menoleh sesaat dan memilih melihat santan yang di masak olehnya.

"putri apa yang kau lakukan di dapur,tempat ini tidak baik bagi putri"ucap Leti.

"diam lah Leti,cepat bantu aku mengatur api ini"ucap Valen sambil meniup-niup api.

"baik putri"ucap Leti.

Leti berjalan dan kemudian mengeluarkan sihir apinya dan membuat santan itu cepat mendidih.

"wow,setelah ini aq akan mempelajari sihir" batin Valen berbinar menatap sihir api itu.

Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya minyak pun jadi.

mendinginkannya sebentar sebelum memasukkan minyak itu ke dalam kendi.

"Leti apa di sini tidak ada garam??"ucap Valen.

"garam??,bukankah itu racun putri"ucap Leti.

Plak

Valen menepuk jidatnya sendiri.

"bodoh"gumam Valen.

"jangan menyentuh barang-barang ku"ucap Valen sebelum pergi dari dapur menuju kamarnya di ikuti Leti.

-

-

Valen terduduk lemas di kasur miliknya sambil memijit pangkal hidungnya.

"kenapa manusia di sini sangat bodoh" batin Valen.

"Leti kamu tau di mana letak garam itu??"ucap Valen.

"hmmm dulu ada gua di belakang istana yang terdapat racun itu,karena ada pelayan yang pernah mencobanya dan membuat lidah mereka terasa asin karena memakannya akhirnya raja menghancurkan gua berisi racun itu.

Valen ternganga karena mendengar jawaban Leti.

"a-akh Ra-Raja BODOH" batin Valen yang tidak habis pikir dengan otak orang-orang di zaman itu.

"tapi bukan kah di sini ada air laut,aku akan pergi ke sana". Batin valen.

"Leti apa kamu tau dimana letak laut??"ucap Valen.

"hum pelayan ini tau,memang ada apa dengan laun putri??"ucap Leti.

"bawakan aku leta dan tunjukan tempatnya"ucap Valen.

"baik putri"ucap Leti lalu mengambil peta.

"sekarang posisi kita berada di sini,kerajaan Luminus,nah lautnya ada di sebelah timur di sini"ucap Leti menjelaskannya.

"hum aku mengerti,pergi lah"ucap Valen.

"baik putri"ucap Leti lalu membungkuk memberi hormat.

Setelah Leti pergi Valen menghempaskan tubuh mungilnya di kasurnya.

"ingin sekali aku membunuh raja bodoh itu"ucap Valen.

"tidak sekarang bukan waktunya bersantai,aku harus bisa mengunakan sihir"ucap Valen lalu keluar dari kamarnya menuju ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan Valen langsung mencari buku tentang sihir,saat membuka nya Valen bisa membaca askara Kono itu dengan mudah.

Seharian Valen berada di perpustakaan hampir setengah buku di perpustakaan di bacanya,Valen yang memiliki iQ di atas 228.membaca buku seperti itu bukan masalah baginya.

Valen duduk bersila dan menutup matanya,ia menyerap mana yang ada di sekitar.

Tubuh Valen perlahan bercahaya dan melayang di udara,mana terserap masuk ke dalam tubuh Valen.

Hanya membutuhkan waktu 2 jam Valen berhasil menembus Rana kaisar langit awal.

jika orang mengetahui itu semua pasti mereka mencabut jantung mereka sendiri.

"sudah cukup waktunya mempraktekkan nya"ucap Valen lalu menggerakkan tangannya.

Saat Valen baru berpikir mantra sihir api tiba-tiba api sudah muncul di tangannya.

Valen terdiam dan kemudian kembali memikirkan sihir angin dan ajaibnya muncul pusaran angin di tangannya.

"semudah itu kah?? ternyata tak perlu membuka mulut untuk merapalkan mantra"ucap Valen.

Valen mencoba semua sihir,hanya sihir gravitasi dan sihir teleportasi tidak bisa ia kuasai.

ELEMEN;

-API

-ANGIN

-TANAH

-AIR

-TUMBUHAN

-PETIR

ELEMEN LANGKA;

-PENYEMBUH

-KEGELAPAN

ELEMEN SUPER LANGKA;

-CAHAYA

-GRAVITASI

-TELEPORTASI

Tingkat;

-Rana bawah

-Rana menengah

-Rana atas

-Rana bumi

-Rana langit

-Rana dewa awal

-Rana dewa tertinggi

-Rana kaisar langit awal

-Rana kaisar langit menengah

-Rana kaisar langit tertinggi

"Rana surgawi

"bukan masalah,hari sudah malam sebaiknya aku pergi ke laut untuk mencari garam atau aku tidak bisa makan sama sekali"ucap Valen sambil memegangi perutnya yang berbunyi.

Jika orang mendengar

Valen mengunakan sihir perubahan penampilan,rambut violetnya berubah menjadi coklat,mata violetnya berubah berwarna biru,gaun nya berubah menjadi jubah hitam.

Valen keluar dari istana dengan mengunakan sihir membuatnya transparan.

Sesampainya di luar istana Valen mengunakan sihir anginnya untuk terbang menuju laut dimana ia menemukan harta berharga baginya.

TBC

Terpopuler

Comments

Nia Risma

Nia Risma

kereeenn,anak sekecil itu udah bisa sihir apa aja

2024-10-02

0

Oi Min

Oi Min

pelayan g tau diri pada

2024-09-22

0

panty sari

panty sari

Wah seru ini ceritanya

2024-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!