chapter 7

Valen masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.

"hiks hati ada apa dengan mu hiks,kau menyiksa ku"ucap Valen sambil memukul-mukul pelan dadanya agar mengurangi rasa sesak di hatinya.

Sedangkan di ruang dimensi Crimson menghabiskan satu bungkus tisu untuk menghapus air mata dan juga ingusnya.

"hiks malang sekali nasib nona ku,masih kecil hatinya sudah terluka huhu"ucap Crimson.

Tok tok

"putri ini Leti" ucap Leti dari luar kamar.

Valen menghapus kasar air matanya setelah itu ia membuka pintu kamarnya.

"ada apa??"ucap Valen.

"hamba membawa makanan untuk putri"ucap Leti memperlihatkan nampan yang ia pegang.

"hm masuk"ucap Valen.

Valen berjalan menuju meja makan dan duduk di kursinya sedangkan Leti mulai menata makanan itu di atas meja.

"selamat menikmati putri"ucap Leti membungkuk.

Valen mulai menyantap makanannya namun gerakannya terhenti saat ingin memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.

"apa yang kau lakukan??"ucap Valen.

"ehh??"ucap Leti yang masih Lola.

Valen menghela napas panjang dan meletakkan sendok dan garpunya di atas meja si samping piringnya.

"Leti ingat baik-baik,mulai saat ini kamu harus makan bersama ku.jadi,sekarang duduklah"ucap Valen.

"tapi putri pelayan dan keluarga kerajaan tidak boleh makan bersama,nanti saya akan makan bersama pelayan yang lain"ucap Leti.

"Leti ingat keluarga kerajaan atau pelayan hanyalah status,kita sama-sama manusia yang memiliki derajat yang sama bahkan menghirup udara yang sama"ucap Valen.

"so,duduk dan makanlah ini perintah"ucap Valen lalu kembali memakan makanannya.

"hiks hiks"lagi dan lagi Valen kembali berhenti mengunyah makanannya ketika mendengar suara Isak tangis itu.

"hey apa yang terjadi dengan mu??aku tidak mengambil jantung mu tapi mengapa kau menangis"ucap Valen.

"hiks pelayan ini merasa terharu mendengar kata-kata putri,ini pertama kalinya hamba di perlakukan dengan sangat-sangat baik oleh keluarga kerajaan"ucap Leti.

"Leti aku bukan lah orang baik"ucap Valen.

"tidak putri adalah orang baik yang pernah hamba temu di dunia ini"ucap Leti.

"huff terserah kamu,cepat makan"ucap Valen.

"baik putri"ucap Leti.

Leti memakan dengan lahap membuat Valen sedikit tersenyum melihat Leti yang begitu lahap memakan masakan nya.

"Leti apa kamu suka masakan ku??"ucap Valen

"hum aku sangat suka putri"ucap Leti.

"baiklah aku akan memberi mu masakan ku sampai perut mu kenyang"ucap Valen tersenyum manis.

"putri kau terlihat manis saat tersenyum"ucap Leti.

"ehem,cepat habiskan makananmu,setelah itu kita pergi ke pasar"ucap Valen.

"baik putri,tapi kita harus meminta izin dari yang mulai raja dulu"ucap Leti.

"huff apakah harus??"ucap Valen.

"tentu saja putri"ucap Leti.

"hmm"ucap Valen.

-

-

-

Kini Valen dan Leti sudah berada di depan ruang kerja milik sang raja.

Valen begitu malas bertemu dengan sang raja namun apalah dayanya.

"aku ingin bertemu raja"ucap Valen kepada dua pengawal yang berdiri di depan pintu ruangan itu.

"tunggu sebentar yang mulia putri"ucap salah satu pengawal itu sopan.

Pasalnya setelah kejadian di dapur pagi tadi raja menurunkan derkit yang berisi perintah bagi seluruh rakyat untuk menghormati valentine.

Salah satu pengawal masuk memberitahukan kepada raja dan beberapa saat kemudian pengawal itu keluar.

"silakan masuk yang mulia putri"ucap pengawal itu lalu keduanya membuka pintu ruangan raja untuk Valen.

"hm, terimakasih"ucap Valen datar lalu .asuk ke dalam ruangan itu dengan anggun.

Dari kejauhan Valen menatap dingin sang raja yang menatapnya saat masuk ke dalam ruangan itu.

"yang mulia raja,aku ingin pergi ke pasar"ucap Valen the points.

"huff"Raj menghela napas tampaknya putrinya itu sangat membencinya bahkan tak menyebutnya ayah seperti dulu.

"pergilah,bawa beberapa pengawal"ucap raja.

"tidak perlu"ucap Valen.

"hormat pada yang mulai saya permisi"ucap Valen datar.

Lalu Valen pergi dari sana.

"valentine apa tidak ada tempat untuk ku di hati mu nak"ucap raja lirih.

Sedangkan Dion hanya terdiam menyaksikan interaksi sang raja dan sang putri dan juga bagaimana reaksi sang raja.

"Dion kirim beberapa pengawal bayangan untuk melindungi putri ku"ucap raja.

"baik yang mulia"ucap Dion.

"jadi selama ini raja menyayangi sang putri" batin Dion.

Kereta Valen sampai di pasar ibu kota kerajaan.

"wahhh ramai sekali"ucap valen

Valen dan Leti keluar dari kereta dan mulai menyusuri pasar namun tiba-tiba semua orang yang melihat Valen menunduk hormat.

"salam yang mulia putri semoga cahaya kerajaan Luminus menyinari yang mulia putri"ucap mereka.

Sedangkan Valen hanya mengerutkan keningnya lalu dengan cepat menarik Leti menuju sebuah gang yang sunyi.

"apakah dulu aku sering ke pasar??"ucap Valen.

"apa putri tidak ingat??putri memang tidak pernah keluar dari istana tapi potret wajah putri di pajang di tempat pengumuman"ucap Leti.

"lalu kenapa mereka malah menghormat pada ku,sedangkan aku dulu sering di caci maki"ucap Valen.

"ahh itu,itu semua karena derkit dari raja yang menyatakan untuk setiap orang menghormati putri ketika bertemu atau kepala mereka di pacung"ucap Leti.

"raja sialan,kau membatasi hidupku tanpa sadar" batin Valen sambil mengepalkan tangannya.

"putri seperti nya raja diam-diam memperhatikan putri"ucap Leti.

"cih,kalau dia tidak berani mengungkapkannya pada ku secara langsung,untuk apa juga"ucap Valen.

Valen menjentikkan jarinya dan sekejap rambutnya berubah menjadi coklat,matanya menjadi biru laut dan gaunnya berubah menjadi jubah hitam.

Valen juga mengubah penampilan Leti.

"putri menguasai be-berapa elemen??"ucap Leti.

"semua kecuali teleportasi dan gravitasi"ucap Valen santai.

"mo-monster"ucap Leti tergagap.

"berani sekali kamu menyebut majikan mu monster Leti"ucap Valen.

"bu-bukan itu maksud hamba putri,tapi orang-orang yang ada di dunia ini hanya biasa menguasai 3 elemen saja hanya putra mahkota kekaisaran yang menguasai semua elemen,tapi dia sangat dingin dan juga kejam"ucap Leti.

"menarik,aku ingin bertemu dengannya"ucap Valen.

"sudah lah ayok kita berjalan-jalan,banyak yang ingin ku lakukan"ucap Valen sambil memasang tudung jubahnya.

Valen dan Leti berjalan menuju sebuah tempat menjual pakaian.

Tring

Tring

Lonceng berbunyi saat Valen membuka pintu itu,dan terlihat lah banyak wanita bangsawan mengantri untuk mengukur baju mereka.

Valen berjalan menuju meja resepsionis.

"aku ingin menjahit baju"ucap Valen datar.

"nyonya Breta tidak memiliki waktu untuk orang rendahan seperti kalian"ucap salah satu pelayan itu.

"kamu..."ucap Leti marah namun di tahan oleh Valen.

TBC

Terpopuler

Comments

Ros Lina

Ros Lina

Valen kan masih umur 4 Tahun, sewaktu bangun dari peti mati kan suara nya masih cadel, lalu dalam melanjutkan hidup kenapa tidak ad lagi cadel dan kesusahan dalam melakukan hal padahal Valen masih kecil dan susah bergerak dn sudah pasti membutuhkan pelayannya untuk di gendong atau pun memakai bajunya

2024-10-07

1

Puch🍒❄

Puch🍒❄

kan kan kan sampe bawahan lu aje kagak tau lu selama ini sayang ma anak lu ape anak lu raja koo bego😒

2024-08-26

0

Puch🍒❄

Puch🍒❄

eh mikir lah lu kambing ngepot gimana perlakuan lu sm dia dulu mikir anjirrrr gw jg tau lu sebenernya sayang ma si valen tp kan lu pendem sendiri cih lukira anak lu cenayang ape bisa tau gimn isi hati lu😒

2024-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!