"piala Diamond di berikan kepada peserta supermodel bernama........"ucap MC
"VALENCIA IRENE SITORUS!!"
Riuh tepuk tangan bergema seorang wanita dengan gaun putih bangkit dari tempatnya dan berjalan dengan angin dan juga tegas menuju podium.
"silakan sampaikan apa yang ingin nona Valencia ingin katakan"ucap MC.
Valen mendekat pada mikropon.
"Hidup dan mati berdampingan,berjuanglah semasih bisa berjuang"ucap Valen.
"untuk generasi yang akan datang,jangan ragu untuk bermimpi.capai lah dimana titik tertinggi yang kamu inginkan.hanya itu yang dapat saya sampaikan terimakasih"ucap Valen sambil tersenyum.
Valen tersenyum lalu turun dari podium sambil membawa piala Diamond di tangannya.
namun dari sekian banyak orang bertepuk tangan ada seorang yang mengepalkan tangannya dan Valen mengetahui siapa orang itu.
"mangsa sudah masuk perangkap" batin Valen sambil tersenyum tipis tak terlihat.
Saat Valen keluar dari tempat itu banyak penggemarnya yang menyerbunya namun di halangi oleh para bodyguard miliknya,Valen masuk ke dalam mobilnya.
"mansion"ucap Valen datar.
-
-
Sesampainya di mansion Valen melemparkan piala itu ke atas tempat tidurnya dan berjalan menuju toilet dan berkaca di wastafel.
"tersenyum memang mengerikan"ucapnya dingin.
Kring
Kring
"hm?"
"Queen seperti yang anda duga dia mengirim beberapa pembunuh bayaran ke mansion queen" ucap Seorang pria di sebrang sana.
"jalankan sesuai rencana"ucap Valen.
"Queen selamat atas kemenangan Queen mencapai piala Diamond" ucap pria itu.
"tidak peduli"ucap Valen.
"Bersiagalah di luar,kendorkan semua penjagaan dan biarkan mereka melambung di atas angin"ucap Valen.
"baik Queen " ucap pria itu.
Valen mematikan sambungan teleponnya,Valen keluar dari toilet dan berjalan menuju tempat tidurnya menunggu hadiah yang dia inginkan.
-
-
Tak butuh waktu yang lama yang di tunggu Valen akhirnya datang.
Seseorang menyebarkan serbuk tidur ke dalam kamar Valen.
Valen langsung tertidur lelap,15 orang berbaju hitam masuk.
"huh ternyata sangat mudah,katakan pada tuan Belkian dan nona sintha kita sudah mengepung mansion dan target sudah di ringkus"ucap salah satu orang berbaju hitam.
"dan infokan kepada semua pasukan pembunuh bayaran untuk mengepung tempat ini"ucap nya.
"datanglah sebanyak-banyaknya hadiah ku" batin seseorang yang tak lain adalah Valen yang ternyata pura-pura tertidur.
Tak berapa lama si klien akhirnya datang.
prok prok
"kalian kerja bagus,waktunya menyiksa wanita jalang ini.terimakasih ayah"ucap sintha.
"ahaha apapun untuk mu putri ku"ucap tuan Belkian.
"kerja kalian sangat bagus aku akan memberi upah yang sangat fantastis untuk kalian"ucap tuan Belkian.
"terimakasih tuan"ucap mereka.
"Valen,Valen waktunya kamu merasakan nikmatnya neraka yang akan ku berikan"ucap Sinta yang mendekat ke arah Valen dengan pisau di tangannya.
sintha mengelus wajah Valen dan ingin menggoreskan pisau itu kepala Valen namun tiba-tiba Valen membuka matanya dan dengan gesit mengambil pisau itu dan menancapkan nya di mata sintha dan mencabutnya
"aaagggrrr"teriak sintha
"wanita sialan,bunuh dia"ucap tuan Belkian sambil menghampiri putrinya yang meraung kesakitan.
Sedangkan Valen malah menjilati pisau itu dengan santai.5 pembunuh berlari ingin menikamnya namun dengan gesit Valen berpindah beberapa langkah di belakang pembunuh bayaran itu.
Crassss
Duk
Duk
Duk
duk
Duk
5 kepala menggelinding dan darah menciprat ke kasurnya juga ke gaunnya.
tuan Belkian membelalakkan matanya melihat aksi Valen yang tidak terbaca kecepatannya.
"hello tuan Belkian,lama tak jumpa sekarang kamu berjumpa dengan ku anak dari Sepasang suami istri yang pernah kamu bunuh"ucap Valen.
Tuan Belkian membelalakkan matanya.
"jadi kamu putri si brengsek yang menghilang itu??!"ucap Belkian.
"benar sekali,sekarang biar aku mengantar mu untuk bersimpuh di bawah kaki ayah dan ibu ku"ucap Valen menyeringai.
"bodoh amat,bunuh wanita itu"ucap tuan Belkian.
Valen menjentikkan jarinya dan munculnya banyak orang-orang berbaju hitam meringkus semua pasukan pembunuh bayaran.
seseorang mendekat ke arah Valen dengan nampan yang berisi sebuah katana.
"mari kita bermain paman dan juga saingan ku"ucap Valen menyeringai.
"aku lagi tidak ingin berbasa basi langsung saja"ucap velan berjalan mendekati Belkian dan juga sintha
Sassshhhhh
katana itu terayun dan menebas kepala Belkian dan juga kepala sintha,darah muncrat kemana-mana bahkan kini gaun putihnya berubah menjadi gaun merah karena darah.
"ahahahaha,lihat ayah ibu aku sudah mengirim mereka kepada kalian"ucap Valen tertawa.
Semua yang ada di sana hanya meneguk ludah kasar karena merasakan aura membunuh yang sangat kuat dari Valen.
"kembali ke markas dan bawa mereka pergi,hancurkan organisasi pembunuh bayaran yang berani-beraninya bermain-main dengan ku"ucap Valen
"baik Queen"ucap mereka
"ka-kamu Queen ROSE OF DEATH??!!ampuni nyawa kami"ucap pemimpin pembunuh bayaran.
"bawa mereka pergi"ucap Valen mengibaskan tangannya.
Valen duduk di kasurnya dan menatap ke arah sebuah foto yang di letakkan di atas nakas.
"ayah,ibu lihat anak mu sudah membalas mereka yang sudah membunuh kalian"ucap Valen datar
"ayah ibu aku uhuk uhuk uhuk"saat ingin mengucapkan sesuatu tiba-tiba seekor nyamuk malah masuk ke dalam mulutnya yang membuatnya sulit bernapas dan tenggorokan terasa panas.
"nyamuk sialan!hufff mungkin ini adalah takdir ku" batin Valen.
"tapi.....kenapa tidak memberiku kematian yang menantang,malah cara yang konyol seperti ini!! Jika aku bertemu dengan malaikat maut aku akan membunuhnya" umpat valen.
Perlahan Valen menutup matanya bersamaan dengan hembusan napas terakhirnya.
*******
sedangkan sekarang di sebuah kerajaan Luminus seorang belita berusia 4 tahun berambut berwarna violet Dangan warna mata senada,kulit seputih susu sungguh imut dan juga cantik namun takdir berkata lain,kini sang putri terbaring di dalam peti dengan tubuh kakunya.
"huhuhu yang mulia putri kenapa putri begitu cepat meninggalkan pelayan kecil ini"ucap seorang pelayan di dekat peti sang putri.
bahkan mirisnya di sana hanya ada pendeta agung,pelayan sang putri dan juga 2 orang prajurit.sang raja yang notabenya sebagai ayah pun tidak datang di saat penghormatan terakhir sang putri.
"waktunya Menutup peti sang putri"ucap pendeta agung.
Namun saat kedua prajurit ingin menutup peti tiba-tiba sang putri membuka matanya dan langsung bangkit berduduk.
Semua di Sana terkejut akan hal itu,sedangkan sang putri mengarahkan pandangannya ke segala arah.
"bukankah aku sudah mati??" batin si putri yang kini di dalam tubuhnya telah bersemayam jiwa Valencia Irene Sitorus.
"dimana ini,kenapa ada orang berpakaian aneh??apa mereka musuh??" batin valen.
"acu di man......"valen tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
"ada apa dengan suara ku??" batin valen
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
momi
hahahahah konyol emang,,yuexin mati karna sukro,,yg ini mati karna nyamuk nakal,,,,seru seru
2025-01-02
0
Nia Risma
lho lho lho...
gantiin bocah imut ni kayake,,kirain gantiin wanita dewasa atau remaja,,,
seru ni kayake,,
2024-10-02
0
Nia Risma
nyamuk nya nakal yaaa
2024-10-02
0