Menemukan Alamat Ayu

Seminggu sudah Ayu tinggal di rumah kontrakan baru milik adiknya Bu Mirah, disana dia bisa beradaptasi dengan baik. Tetangga disana semuanya ramah dan baik padanya. Meskipun dia hanya tinggal berdua dengan anaknya tidak membuat Ayu merasa kesepian, justru hidupnya semakin damai sekarang karena sudah tidak ada lagi hinaan dan cacian dari keluarga suaminya. Sehingga tidak membuatnya khawatir lagi akan mental anaknya bila harus menyaksikan pertengkaran - pertengkaran mereka di rumah Reno.

"Ma, apa kita tidak akan bertemu papa lagi?"

Tanya Sela saat mereka sedang bersantai.

"Sayang, maafkan mama, mungkin kamu belum mengerti tentang masalah antara mama dan papa tapi mulai saat ini dan seterusnya kita hanya akan hidup berdua saja tanpa papa lagi. Sela mau kan tinggal sama mama disini?"

Reno memang tidak pernah memberikan perhatian dan kasih sayang penuh pada Sela, bahkan dia jarang sekali sekedar bermain dengan anaknya itu. Pemahaman dari ibunya bahwa anak sepenuhnya tanggung jawab ibunya membuat Reno enggan untuk membantu Ayu mengasuh Sela sejak bayi. Sehingga sampai saat ini Sela tidaklah dekat dengan Ayahnya.

"Iya ma, Sela mau kok tinggal sama mama disini. Justru Sela senang karena mama tidak dimarahi nenek atau ayah lagi sekarang. Sela suka sedih kalau lihat mama dimarahi terus. Padahal mama gak salah apa - apa."

Hati Ayu berdenyut saat mendengar pengakuan Sela, berarti selama ini memang anaknya itu memikirkan setiap keributan yang terjadi di rumah. Dia jadi khawatir seandainya mereka masih tinggal disana, karena bisa membuat mental anaknya itu terganggu di saat tumbuh kembangnya.

"Mulai sekarang Sela tidak usah berfikir macam - macam ya. Tugas Sela hanya belajar dan jadi anak yang pintar. O ya, nanti kalau mama dapat uang lagi dari Bu Ira, kita beli sepatu dan tas buat Sela ya."

"Beneran ma?"

"Iya sayang, kamu boleh pilih tas dan sepatu sesuai keinginanmu sendiri nanti."

"Asyik, aku bakal punya tas dan sepatu baru, nanti aku mau pamerkan sama teman - teman Sela ya ma."

"Iya sayang, tapi kamu harus janji kalau belajar yang rajin ya."

"Siap ma."

Ayu cukup terenyuh melihat expresi bahagia anaknya. Dia sudah lama tidak melihat kebahagiaan di wajah Sela seperti ini. Saat masih hidup bersama Reno, jangankan menuruti permintaan anaknya, di juga sama sekali tidak pernah punya waktu sekedar bermain bersama Sela.

Ayu dan Sela senang tinggal di rumah kontrakan baru ini karena jaraknya dengan sekolah Sela sangatlah dekat, bahkan Sela hanya tinggal jalan kaki saja untuk bisa pergi ke sekolah.

Setelah Sela tidur, Ayu memikirkan langkah apa yang akan dia ambil selanjutnya. Sebenarnya dia ingin sekali mengurus perceraiannya ke pengadilan agar secepatnya statusnya bisa jelas dan dia bisa lepas sepenuhnya dari keluarga Reno. Tapi untuk itu semua harus membutuhkan biaya yang banyak. Dan saat ini dia tidak punya uang, sehingga mau tak mau dia akan menunggu dari pihak mantan suaminya itu.

Sesaat dia teringat dengan kedua orang tuanya, dia harus mengabari mereka tentang kondisinya saat ini, lalu dia mengambil HP nya untuk menghubungi keluarganya di kampung.

Dengan susah payah Ayu berbicara dengan ayah dan ibunya di telepon. Sebenarnya dia tidak tega menyampaikan kebenaran ini, takut akan membuat orang tuanya kepikiran disana. Tapi dia juga tidak bisa menyembunyikan masalah sebesar ini pada kedua orang tuanya. Bahkan dia sudah tiga tahun ini tidak pernah pulang ke kampung karena tidak diizinkan oleh suaminya.

"Halo Bu, bagaimana kabar ibu disana?"

"Kami baik nak, ibu kangen sekali pada kalian, terutama cucu ibu. Sudah lama kalian tidak pulang kesini."

"Iya Bu, maafkan Ayu karena tidak pernah menengok kalian disana. Ayah Diaman Bu?"

"Ayah ada disini nak, kamu gimana kabarnya, apakah baik - baik saja disana?"

Mereka memang menyalakan speaker agar bisa mendengarkan suara Ayu secara bersamaan.

"Kami baik disini, aku kangen sekali dengan kalian. Bu ada yang mau aku bicarakan?"

"Ada apa nak?"

"Sebenarnya Ayu sudah pisah sama mas Reno, dia menjatuhkan talak pada Ayu."

"Apa? Lalu bagaimana dengan kamu sekarang?"

Keduanya pun terkejut dengan kabar yang disampaikan oleh anaknya.

"Ibu dan Ayah tidak usah khawatir, aku baik - baik saja. Sekarang aku sudah mengontrak rumah sendiri bersama Sela."

"Kenapa sampai kalian bisa pisah?"

"Ceritanya panjang bu, nanti saja aku ceritakan lagi ya. Aku hanya ingin memberikan kabar pada kalian."

"Kenapa kamu tidak pulang saja kesini nak, kami pasti akan menerimamu dengan senang hati, ini masih rumahmu."

"Aku tahu bu, tapi aku harus tetap disini untuk menyelesaikan urusanku dengan mas Reno, Sela juga harus sekolah. Jadi aku belum bisa pulang sekarang."

"Baiklah kalau begitu, Ayah dan Ibu yang akan datang kesana."

"Kalian tidak usah khawatir, aku tidak papa disini, aku tidak mau merepotkan kalian."

"Tidak papa nak, kami akan tetap datang. Kami khawatir kamu disana sendirian."

"Maaf ya kalau aku jadi merepotkan kalian. Harusnya di usia kalian tidak perlu lagi mencemaskan hidupku. Tapi nyatanya aku hanya memberikan rasa khawatir pada kalian."

"Kamu tidak perlu meminta maaf begitu Ayu. Kami orang tuamu, apapun yang terjadi padamu adalah kami selalu ada dan akan mendukungmu."

"Terima kasih banyak yah, bu."

"Kamu akan segera kesana beberapa hari lagi setelah panen selesai."

"Baiklah, kalian hati - hati ya, aku tutup dulu teleponnya."

Setelah berpamitan Ayu menyusul merebahkan diri di samping anaknya. Kini hantinya merasa lega saat sudah membagi bebannya dengan kedua orang tuanya. Bagaimanapun juga dukungan dari orang - orang terdekat sangat dia butuhkan sekarang. Apalagi menghadapi keluarga mantan suaminya.

***

Setelah beberapa hari Sindi mencari tahu tempat tinggal Ayu, kini dia sudah menemukannya. Lalu dia langsung ke rumah ibunya karena berniat memberitahukan informasi ini pada Reno dan ibunya. Kebetulan ini hari Minggu jadi Reno ada di rumah ibunya sekarang.

"Ibu, ibu, panggil Sindi dengan suara keras."

Saat dia masuk ke dalam rumah ternyata semua orang sedang berkumpul di ruang tengah.

"Ada apa sih kamu Sin, teriak - teriak sambil berlarian. kebiasaan kamu ini."

"Maaf Bu, aku terlanjur senang karena sudah mendapatkan alamat rumah Ayu tinggal."

"Benarkah mbak, dimana sekarang Ayu dan Sela tinggal?"

"Tenang Ren, mbak tahu dimana dia tinggal. Tapi mbak tadi kesana naik ojek Lo, soalnya kalau naik motor mbak sendiri kan Ayu bisa curiga kalau aku membuntutinya. Jadi ganti dulu ongkos bensinnya nanti baru mbak kasih tahu."

Reno sangat kesal dengan kakaknya ini dalam situasi seperti ini pun dia masih sangat perhitungan dengan Reno. Tapi dia tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan kakaknya itu.

Lalu dia memberikan selembar uang pecahan seratus ribuan untuk kakaknya.

"Nah gini dong Ren."

"Ya sudah sekarang kakak katakan dimana Ayu dan Sela tinggal sekarang."

"Baiklah. Dia tinggal di rumah dekat sekolah Sela. Jalan Kenari nomer 10."

Lalu setelah mengetahui alamat Ayu, Reno langsung pergi dari rumah ibunya untuk menemui mereka.

Terpopuler

Comments

Hafin lubi

Hafin lubi

bagus ceritanya thor.,.udah kayak realita aja

2024-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Sela
2 Ketahuan
3 Ayu Bekerja
4 Memutuskan Melawan
5 Aduan Mertua
6 Sela sakit
7 Mengembalikan uang Nafkah
8 Sindi Malu
9 Keberanian Ayu
10 Reno Marah
11 Talak untuk Ayu
12 kepergian Ayu
13 Melawan
14 Kontrakan Baru
15 Menemukan Alamat Ayu
16 Menemui Ayu
17 Mengundang Dewi
18 kedatangan Dewi
19 Memasukkan Gugatan
20 Gugatan Reno
21 Jalan Dengan Dewi
22 kedatangan orang tua Ayu
23 Surat panggilan
24 Mendapat Surat Peringatan
25 Calon menantu Bu Retno
26 Kesulitan Reno
27 Memanfaatkan Dewi
28 Mendapatkan Tempat Usaha
29 Menghadiri Sidang perceraiaan
30 Keributan di Kantor Pengadilan
31 Sidang mediasi
32 Kekesalan Dewi
33 Memulai Usaha
34 Uang untuk keluarga Reno
35 Janji Reno pada Dewi
36 Ketahuan
37 Kabar yang menyebar
38 Ingin Melabrak
39 Keributan di Warung Ayu
40 Rencana Bu Retno dan Reno
41 Ancaman Reno
42 Pertemuan
43 Keinginan Sela
44 Kekesalan Reno
45 Kekecewaan Reno
46 Bertemu Calon Mertua
47 Kesedihan Reno
48 Bertemu Kembali
49 Jodoh untuk Ayu
50 Digrebek Warga
51 Keputusan pak RT
52 Pernikahan Reno dan Dewi
53 Pergi ke Pantai
54 Keinginan Ayu
55 Surat Peringatan Kembali
56 Kesepakatan
57 Sidang putusan
58 Rencana Lamaran
59 Melamar Ayu
60 Acara Resepsi
61 Kedatangan Ayu
62 Kelegaan Hati Ayu
63 Gara - gara Kado Ayu
64 Rencana Dewi
65 Rencana Yang Gagal
66 Keinginan Sindi
67 kegalauan Hati Reno
68 Peringatan terakhir
69 Kerja Sama
70 Salah Paham
71 Jatah Bu Retno
72 Desakan Bu Retno
73 Pembelaan Dewi
74 Salah Tuduh
75 Jawaban Ayu
76 Menagih Hutang
77 Rencana pernikahan Ayu
78 Ijab Qobul
79 Keributan
80 Perdebatan
81 Ngidam
82 Hampir ketahuan
83 Melahirkan
84 Baby Fardan
85 Ancaman Untuk Dewi
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Permintaan Sela
2
Ketahuan
3
Ayu Bekerja
4
Memutuskan Melawan
5
Aduan Mertua
6
Sela sakit
7
Mengembalikan uang Nafkah
8
Sindi Malu
9
Keberanian Ayu
10
Reno Marah
11
Talak untuk Ayu
12
kepergian Ayu
13
Melawan
14
Kontrakan Baru
15
Menemukan Alamat Ayu
16
Menemui Ayu
17
Mengundang Dewi
18
kedatangan Dewi
19
Memasukkan Gugatan
20
Gugatan Reno
21
Jalan Dengan Dewi
22
kedatangan orang tua Ayu
23
Surat panggilan
24
Mendapat Surat Peringatan
25
Calon menantu Bu Retno
26
Kesulitan Reno
27
Memanfaatkan Dewi
28
Mendapatkan Tempat Usaha
29
Menghadiri Sidang perceraiaan
30
Keributan di Kantor Pengadilan
31
Sidang mediasi
32
Kekesalan Dewi
33
Memulai Usaha
34
Uang untuk keluarga Reno
35
Janji Reno pada Dewi
36
Ketahuan
37
Kabar yang menyebar
38
Ingin Melabrak
39
Keributan di Warung Ayu
40
Rencana Bu Retno dan Reno
41
Ancaman Reno
42
Pertemuan
43
Keinginan Sela
44
Kekesalan Reno
45
Kekecewaan Reno
46
Bertemu Calon Mertua
47
Kesedihan Reno
48
Bertemu Kembali
49
Jodoh untuk Ayu
50
Digrebek Warga
51
Keputusan pak RT
52
Pernikahan Reno dan Dewi
53
Pergi ke Pantai
54
Keinginan Ayu
55
Surat Peringatan Kembali
56
Kesepakatan
57
Sidang putusan
58
Rencana Lamaran
59
Melamar Ayu
60
Acara Resepsi
61
Kedatangan Ayu
62
Kelegaan Hati Ayu
63
Gara - gara Kado Ayu
64
Rencana Dewi
65
Rencana Yang Gagal
66
Keinginan Sindi
67
kegalauan Hati Reno
68
Peringatan terakhir
69
Kerja Sama
70
Salah Paham
71
Jatah Bu Retno
72
Desakan Bu Retno
73
Pembelaan Dewi
74
Salah Tuduh
75
Jawaban Ayu
76
Menagih Hutang
77
Rencana pernikahan Ayu
78
Ijab Qobul
79
Keributan
80
Perdebatan
81
Ngidam
82
Hampir ketahuan
83
Melahirkan
84
Baby Fardan
85
Ancaman Untuk Dewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!