kepergian Ayu

Ayu berjalan melewati Bu Retno dan Reno yang masih berada di ruang tamu rumah Reno.

"Tunggu dulu, kamu boleh pergi tapi jangan pernah membawa barang - barang berharga dari rumah ini."

Ayu tersenyum sinis ke arah Bu Retno dan juga Reno.

"Selama aku menikah dengan anakmu tak pernah sekalipun dia membelikanku barang berharga. Kau bisa langsung tanyakan itu pada anakmu, jadi barang - barang apa yang ibu maksud tadi? Jangankan barang berharga, bisa makan setiap harinya saja sudah bersyukur. Bahkan sudah beberapa hari ini anakmu tidak memberikan uang belanja tanpa memikirkan anak istrinya bisa makan atau tidak. Jadi apa yang bisa aku bawa dari rumah ini selain penderitaan dan tekanan batin selama menjadi istri anakmu."

Reno hanya diam mendengar keluhan Ayu, dia merasa sedikit tertohok dengan omongan Ayu barusan.

"Kamu memang tidak pantas dibelikan barang - barang berharga, makanya Reno tidak melakukannya."

"Lalu apa maksudmu bertanya padaku? bukankah kamu tahu kalau anakmu sangat pelit pada anak dan istrinya, bahkan itu ajaran yang kau berikan sendiri selama ini."

"Ayu, tutup mulutmu. jangan bicara tidak sopan pada ibuku."

Reno meneriaki Ayu karena tidak terima dengan kata - katanya yang menghina ibunya.

"Berhenti berteriak mas, bahkan kamu sudah tidak punya hak untuk marah padaku. Kamu hanya orang asing bagiku sekarang. Jadi jangan harap aku akan diam dan takut padamu."

Ayu memang berusaha keras agar dia terlihat tegar didepan Reno dan Bu Retno. dia berusaha mati - matian agar air matanya tidak luruh saat ini. Meskipun hatinya hancur dan sakit dengan perlakuan suami dan mertuanya.

Reno mengepalkan tangannya. Dia merasa Ayu telah berubah dalam waktu hitungan menit. Dia pikir Ayu akan memohon - mohon dan bersimpuh dikakinya saat dia mengatakan kata talak padanya. Tapi justru ketegaran wanita itu membuat hati Reno sakit. Justru dia yang merasa kehilangan Ayu sekarang, tapi dia juga tidak berani menentang keinginan ibunya saat ini. Karena apapun yang dikatakan ibunya tidak perduli itu benar atau salah dia pasti akan menurutinya.

"Dia memang wanita kurang ajar Ren, bagus kamu sudah menceraikannya. Ibu akan Carikan istri baru yang lebih segala - galanya daripada dia."

"Silahkan Bu, aku ingin tahu siapa wanita yang sanggup hidup dengan anakmu saat ibu dan saudara - saudaranya selalu ikut campur dan jadi benalu."

Bu Retno sangat geram pada Ayu.

"pergi kamu dari sini sekarang. Dan jangan pernah kamu berharap bisa kembali lagi dengan anakku Reno."

"Aku tidak akan memungut sesuatu yang sudah aku buang. Jadi jangan berharap aku akan mengemis untuk meminta kembali."

"Sombong sekali kamu Yu, aku akan lihat bisa hidup dari mana kamu tanpa aku."

"Aku masih punya Allah mas, jadi aku tidak takut kelaparan. Dan doa orang - orang yang terdzolimi pasti akan sampai. Jadi tunggu saja karmamu."

"Ingat Yu, aku tidak akan memberikan nafkah sepeserpun saat kamu sudah melangkahkan kakimu keluar dari rumah ini. Jadi jangan jadikan Sela alasanmu nanti untuk minta uang padaku lagi."

Ayu tersenyum sinis, dia sudah tahu hal ini pasti terjadi.

"Aku tidak butuh uangmu mas, jadi silahkan gunakan saja uangmu untuk menyenangkan keluargamu yang membutuhkan. Toh sudah biasa kalau kamu menelantarkan ku dan anakku selama ini. Jadi tidak akan ada bedanya. Tapi ingat mas, jangan pernah sekalipun kamu mencari Sela kelak untuk meminta bantuan. Karena aku tidak akan pernah mengizinkannya."

"Aku tidak akan pernah membutuhkan bantuan siapapun, apalagi dari kamu Yu."

"Sela, ayo kita pergi sayang."

"Iya ma."

"Sudah cepat sana pergi, bawa anakmu itu. Dan jangan pernah minta kembali pada Reno."

Lalu Ayu melangkahkan kakinya keluar dari rumah yang sudah ditempatinya selama delapan tahun ini. sebenarnya dia juga bingung karena ini sudah malam, apalagi dia membawa Sela. Sebenarnya dia sudah berniat mencari kontrakan sejak kemarin tapi memang belum sempat karena banyak pekerjaan di tempat Ira, sehingga dia menundanya. Tapi siapa sangka kalau ini akan terjadi. Dan dia bahkan belum mendapatkan tempat tinggal saat ini.

"Ma, kita mau kemana sekarang? Sela udah ngantuk ma."

"Sebentar ya sayang, kita cari tempat buat menginap dulu."

Beruntung dia masih mempunyai motor yang bisa dia pakai sekarang. Dan saat ini tujuannya adalah rumah Ira. Dia akan meminta bantuan sekali lagi, demi anaknya Sela. Karena hari semakin malam dia tidak tega jika harus membiarkan Sela tidur di luar.

"Tok,,,tok,,,tok."

"Ayu, Sela, ada apa dengan kalian? Malam - malam begini membawa tas besar begini."

"Mbak, maaf kalau saya merepotkan. Bisa kah kami menginap malam ini saja? Kami diusir dari rumah, kasihan Sela kalau harus tidur di luar."

"Apa, kalian diusir malam - malam begini? Ya sudah ayo masuk."

Karena sudah mengantuk Ira menyuruh Sela untuk tidur di kamar tamu yang sudah dia rapikan. Lalu mengajak Ayu berbicara di luar setelah Sela tertidur. Dan Ira langsung memberondong banyak pertanyaan kepada Ayu setelah mereka sudah duduk berdua.

"Yu, cerita sekarang ada apa sebenarnya?"

Dan saat itu juga Ayu sudah tidak bisa menahan air matanya lagi, dia menangis menumpahkan segala kekecewaannya.

"Mas Reno menalakku mbak, dia dan ibu mengusirku dari rumah. Bahkan dia sempat menamparku tadi saat kami berdebat. Tapi rasa sakitnya tidak seberapa dengan rasa sakit hatiku saat ini. Aku sungguh kecewa dengan sikap Mas Reno mbak. Bahkan dia tidak perduli dengan keadaan Sela, anak kandungnya sendiri. Hingga dia dan ibunya mengusir kami larut malam begini."

Ayu terus menangis karena rasa sakit hati dan di kecewakan. Dia menumpahkan segala sesak di dadanya saat ini. Karena dengan bercerita kepada Ira lah dia bisa mengurangi beban pikirannya saat ini.

"Mbak, terima kasih banyak ya sudah mau memberikan tempat untuk malam ini. Aku gak tau lagi harus kemana malam - malam. Aku belum sempat cari kontrakan kemarin karena masih sibuk."

"Sudah, tidak usah kamu pikirkan. Yang penting Sela bisa tidur nyaman malam ini."

"Besok rencananya aku mau cari kontrakan setelah mengantar Sela sekolah."

"Kamu boleh tinggal disini sementara selama belum mendapatkan rumah kontrakan yang kamu mau."

"Terima kasih mbak aku gak mau merepotkan mbak Ira terus. Biarlah besok aku cari kontrakan sampai dapat."

"Baiklah terserah kamu saja, apa kamu masih punya uang?"

"Masih mbak, uang yang mbak kasih kemarin masih ada. Kemungkinan masih cukup untuk mengontrak satu petak untukku dan Sela."

"Ya sudah kalau kamu butuh bantuan bilang saja ya, sekarang istirahatlah. Lupakan semua yang sudah terjadi dan mulailah untuk bangkit karena ada Sela yang harus kamu perjuangkan sekarang."

"Iya mbak, sekali lagi terima kasih banyak atas bantuannya. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mbak Ira sampai kapan pun."

Setelah itu keduanya pun masuk ke kamar masing - masing untuk istirahat. Ayu menyusul ke kamar tamu yang Sela tempati tidur dari tadi. Tapi meskipun tubuhnya sudah lelah, matanya tidak kunjung bisa terpejam. Dia masih kepikiran tentang nasibnya yang sungguh miris. Mengenang pernikahan yang sudah delapan tahun berjalan harus kandas begitu saja. Tapi dia tidak menyesal karena saat ini dia punya Sela. Sela jauh lebih penting dari apapun. Dia berjanji akan berjuang demi anaknya itu.

Terpopuler

Comments

Pasrah

Pasrah

semoga kamu bisa sukses yu

2024-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Sela
2 Ketahuan
3 Ayu Bekerja
4 Memutuskan Melawan
5 Aduan Mertua
6 Sela sakit
7 Mengembalikan uang Nafkah
8 Sindi Malu
9 Keberanian Ayu
10 Reno Marah
11 Talak untuk Ayu
12 kepergian Ayu
13 Melawan
14 Kontrakan Baru
15 Menemukan Alamat Ayu
16 Menemui Ayu
17 Mengundang Dewi
18 kedatangan Dewi
19 Memasukkan Gugatan
20 Gugatan Reno
21 Jalan Dengan Dewi
22 kedatangan orang tua Ayu
23 Surat panggilan
24 Mendapat Surat Peringatan
25 Calon menantu Bu Retno
26 Kesulitan Reno
27 Memanfaatkan Dewi
28 Mendapatkan Tempat Usaha
29 Menghadiri Sidang perceraiaan
30 Keributan di Kantor Pengadilan
31 Sidang mediasi
32 Kekesalan Dewi
33 Memulai Usaha
34 Uang untuk keluarga Reno
35 Janji Reno pada Dewi
36 Ketahuan
37 Kabar yang menyebar
38 Ingin Melabrak
39 Keributan di Warung Ayu
40 Rencana Bu Retno dan Reno
41 Ancaman Reno
42 Pertemuan
43 Keinginan Sela
44 Kekesalan Reno
45 Kekecewaan Reno
46 Bertemu Calon Mertua
47 Kesedihan Reno
48 Bertemu Kembali
49 Jodoh untuk Ayu
50 Digrebek Warga
51 Keputusan pak RT
52 Pernikahan Reno dan Dewi
53 Pergi ke Pantai
54 Keinginan Ayu
55 Surat Peringatan Kembali
56 Kesepakatan
57 Sidang putusan
58 Rencana Lamaran
59 Melamar Ayu
60 Acara Resepsi
61 Kedatangan Ayu
62 Kelegaan Hati Ayu
63 Gara - gara Kado Ayu
64 Rencana Dewi
65 Rencana Yang Gagal
66 Keinginan Sindi
67 kegalauan Hati Reno
68 Peringatan terakhir
69 Kerja Sama
70 Salah Paham
71 Jatah Bu Retno
72 Desakan Bu Retno
73 Pembelaan Dewi
74 Salah Tuduh
75 Jawaban Ayu
76 Menagih Hutang
77 Rencana pernikahan Ayu
78 Ijab Qobul
79 Keributan
80 Perdebatan
81 Ngidam
82 Hampir ketahuan
83 Melahirkan
84 Baby Fardan
85 Ancaman Untuk Dewi
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Permintaan Sela
2
Ketahuan
3
Ayu Bekerja
4
Memutuskan Melawan
5
Aduan Mertua
6
Sela sakit
7
Mengembalikan uang Nafkah
8
Sindi Malu
9
Keberanian Ayu
10
Reno Marah
11
Talak untuk Ayu
12
kepergian Ayu
13
Melawan
14
Kontrakan Baru
15
Menemukan Alamat Ayu
16
Menemui Ayu
17
Mengundang Dewi
18
kedatangan Dewi
19
Memasukkan Gugatan
20
Gugatan Reno
21
Jalan Dengan Dewi
22
kedatangan orang tua Ayu
23
Surat panggilan
24
Mendapat Surat Peringatan
25
Calon menantu Bu Retno
26
Kesulitan Reno
27
Memanfaatkan Dewi
28
Mendapatkan Tempat Usaha
29
Menghadiri Sidang perceraiaan
30
Keributan di Kantor Pengadilan
31
Sidang mediasi
32
Kekesalan Dewi
33
Memulai Usaha
34
Uang untuk keluarga Reno
35
Janji Reno pada Dewi
36
Ketahuan
37
Kabar yang menyebar
38
Ingin Melabrak
39
Keributan di Warung Ayu
40
Rencana Bu Retno dan Reno
41
Ancaman Reno
42
Pertemuan
43
Keinginan Sela
44
Kekesalan Reno
45
Kekecewaan Reno
46
Bertemu Calon Mertua
47
Kesedihan Reno
48
Bertemu Kembali
49
Jodoh untuk Ayu
50
Digrebek Warga
51
Keputusan pak RT
52
Pernikahan Reno dan Dewi
53
Pergi ke Pantai
54
Keinginan Ayu
55
Surat Peringatan Kembali
56
Kesepakatan
57
Sidang putusan
58
Rencana Lamaran
59
Melamar Ayu
60
Acara Resepsi
61
Kedatangan Ayu
62
Kelegaan Hati Ayu
63
Gara - gara Kado Ayu
64
Rencana Dewi
65
Rencana Yang Gagal
66
Keinginan Sindi
67
kegalauan Hati Reno
68
Peringatan terakhir
69
Kerja Sama
70
Salah Paham
71
Jatah Bu Retno
72
Desakan Bu Retno
73
Pembelaan Dewi
74
Salah Tuduh
75
Jawaban Ayu
76
Menagih Hutang
77
Rencana pernikahan Ayu
78
Ijab Qobul
79
Keributan
80
Perdebatan
81
Ngidam
82
Hampir ketahuan
83
Melahirkan
84
Baby Fardan
85
Ancaman Untuk Dewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!