Reno Marah

Ayu yang melihat telepon dari suaminya sampai beberapa kali memang sengaja tidak mengangkat telepon karena dia tahu kakak iparnya pasti sudah mengadu pada suaminya perihal kejadian tadi pagi. Dan saat telepon tidak diangkat kini suaminya mengirim pesan menanyakan keberadaan dirinya. Ayu pun acuh dan tidak mau membuka pesan yang dikirim suaminya.

Biarlah suaminya marah nanti saat tiba di rumah. Yang pasti hari ini dia tidak ingin diganggu dengan sikap egois suaminya.

Setelah beberapa saat HP nya sudah tidak berbunyi lagi. Ayu meneruskan pekerjaanya di rumah Ira. Hari ini ada pesanan katering dari sebuah yayasan untuk acara amal sehingga Ayu dan karyawan Ira yang lain sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Ayu memang langsung ke rumah Ira setelah mengantar Sela ke sekolah. Niat untuk mencari kontrakan pun dia urungkan karena Ira sudah menghubunginya terlebih dahulu dan memintanya untuk bergegas datang. Hal itu bisa dia lakukan lagi nanti kalau sudah ada waktu senggang.

Dan tentu saja saat Bu Retno datang ke rumahnya berniat ingin melabrak Ayu, tidak dijumpai seorang pun disana. Rumah Ayu terlihat sepi karena yang punya rumah tidak ada.

"Ayu,,,Ayu,,,buka pintunya."

Bu Retno yang sudah diliputi kemarahan di dalam dadanya saat ini sedang menggedor- gedor pintu rumah Ayu. Dia ingin memarahi menantunya yang sudah berani kurang ajar sekarang.

Tapi harapannya jadi dia - sia karena saat sampai di rumah Ayu, tidak ada siapapun. Rumah dalam keadaan sepi dan terkunci.

"Kemana Ayu jam segini tidak ada di rumah. Dasar menantu kurang ajar. Sukanya keluyuran gak jelas."

Omel Bu Retno karena kesal, setelah cukup lama menunggu akhirnya Bu Retno pulang karena Ayu tidak kunjung pulang.

Setelah sampai di rumah dia pun mengirim pesan kepada Reno dan mengadukan bahwa Ayu tidak ada di rumah.

Reno semakin gusar, dia terlihat tidak tenang bekerja di kantor. Ingin sekali dia segera pulang dan mencari istrinya.

Saat jam makan siang Doni terlihat menghampiri Reno untuk mengajaknya makan siang bersama.

"Bro, kita makan siang keluar yuk, kamu kenapa perasaan wajahmu tambah kesel aja dari yang tadi pagi?"

"Aku kesal Don sama Ayu "

"Masih tentang istrimu lagi Ren?"

"Iya, dia tambah kurang ajar sekarang, tadi pagi ibu telpon bilang kalau dia menjelek - jelekkan keluargaku di depan banyak orang."

"O ya? Memangnya apa yang ibumu katakan?"

"Ah, sudahlah....Aku malas membahasnya."

"Terserah kamu saja tapi ingat, kamu harusnya bisa adil dan menempatkan masalah sesuai porsinya. Jangan hanya menelan cerita dari salah satu pihak saja meskipun itu dari ibumu sendiri. Aku sebagai temanmu hanya ingin memberikan masukan saja."

"Kita makan saja keluar, tidak perlu membahas masalahku lagi. Bikin aku makin emosi saja nanti. Pasti kamu akan membela istriku lagi seperti tadi pagi."

"haaaaa.....bukanya aku membela istrimu tapi aku hanya menasehatimu saja agar kamu bisa bersikap adil sebagai kepala keluarga. Apalagi tentang uang belanja bro, wanita itu sangat sensitif dengan uang belanja yang kita kasih. Aku saja memilih memberikan semua uang gajiku pada istriku agar aku tidak ribet dengan keinginan istri. Aku hanya menyimpan uang jalan ke kantor saja. Dan Alhamdulillah selama ini selalu berkah. Meskipun tidak sebanyak gajimu tapi lebih dari cukup untuk biaya hidup kami sekeluarga."

Gaji Doni memang tidak sebanyak Reno karena Doni hanyalah staf biasa, tapi yang Reno lihat Doni memang tidak pernah mengeluh gajinya kurang. Dia selalu terlihat bahagia tanpa beban setiap harinya. Sehingga membuat Reno sedikit heran. Apa benar uang gajinya dia serahkan semua pada istrinya. Jika benar, Reno menganggap kalau Doni adalah laki - laki bodoh karena takut pada istri.

"jangan bilang kamu takut pada istrimu sehingga kamu memberikan semua uang gaji pada istrimu."

"Siapa bilang aku takut pada istri, aku hanya menghargai dia sebagai teman hidupku. Yang selalu ada di sampingku saat suka maupun duka. Jadi sebisa mungkin aku berusaha membahagiakannya. Termasuk memberikan semua uang gajiku untuk dia kelola."

"Lalu apakah kamu tidak memberikan uang pada keluargamu, terutama ibumu?"

"Tentu saja aku juga memberikan pada mereka, tapi sewajarnya dan semampunya. Karena prioritas laki - laki yang sudah menikah adalah anak dan istrinya. Dan tentu saja aku memberikan uang pada mereka atas persetujuan istriku. Sehingga tidak akan ada yang merasa tidak adil."

Reno semakin tercengang mendengar penjelasan Doni. Dia masih tidak terima saat Doni membela istrinya dan menyalahkan dirinya.

"sudahlah ayo kita pergi makan."

Lalu keduanya berjalan ke kantin dekat kantor dan mulai memesan makanan untuk makan siang.

***

Reno langsung pulang ke rumah saat jam kantor telah selesai. Meskipun seharian dia tidak terlalu focus kerja tapi setidaknya dia bisa menyelesaikan pekerjaanya tepat waktu.

"Ayu,,Dimana kamu?"

Ayu yang sudah pulang dan berada di dalam rumah masih santai menanggapi amarah suaminya.

"Kenapa sih mas datang - datang langsung marah?"

"Kenapa kamu bilang? Apa yang sudah kamu lakukan tadi pagi?"

"Memangnya apa yang sudah aku lakukan?"

"Kenapa kamu tega mempermalukan mbak Sindi di depan banyak orang? Dan juga menjelek - jelekkan keluargaku?"

"Aku tidak menjelek - jelekkan keluargamu mas, aku hanya bicara kenyataan. Benar kan kalau kamu hanya memberikan nafkah sisa padaku setelah kamu gunakan gajimu untuk menyenangkan keluargamu? Lalu dimana letak kesalahanku?"

"Harusnya tidak perlu kamu mengumbar masalah rumah tangga kita seperti itu Yu, dengan begitu kamu sudah membuka aib keluarga untuk konsumsi publik."

"kita bukan artis yang masalah rumah tangganya akan menarik banyak orang mas. Dan aku hanya membela diri karena kakakmu telah memfitnahku."

"Kamu harusnya bisa lebih mengalah pada mbak Sindi Yu."

"itu sudah sering aku lakukan selama ini mas, selama delapan tahun aku menjadi istrimu hal mana yang tidak pernah aku mengalah saat di depan keluargamu. Kapan aku tidak diam saat mereka menghinaku. Lalu siapa yang akan membelaku saat orang lain menindasku kalau aku hanya diam, sedangkan kamu yang suamiku saja hanya diam tidak pernah membela istrimu."

"Aku tidak akan bisa melawan ibu Yu, kamu harusnya maklum kalau ibu segalanya buatku. Aku tidak akan pernah menyakiti hati ibuku."

"Aku maklum mas, kalau tidak pernikahan kita tidak akan sampai usia delapan tahun. Jadi kurang maklum dimana lagi aku sebagai istrimu. Yang rela dihina keluargamu setiap saat hanya demi mempertahankan keutuhan rumah tanggaku? Tapi pengorbananku selama ini tidak pernah sampai di matamu mas apalagi hatimu. Pengorbananku selama ini tampak sisa - sia saja."

"Yu, jangan pernah kamu salahkan keluargaku."

"Aku capek mas ngomong sama kamu."

Ayu memutuskan untuk berhenti berdebat karena sebentar lagi masuk Azdan magrib.

Terpopuler

Comments

Rachma Lasmi Windarti

Rachma Lasmi Windarti

lawan aja sdh gak nyukupi,suka marah2 lagi

2024-07-23

0

Pasrah

Pasrah

bagus banget yu lawan aja orang kayak mereka

2024-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Sela
2 Ketahuan
3 Ayu Bekerja
4 Memutuskan Melawan
5 Aduan Mertua
6 Sela sakit
7 Mengembalikan uang Nafkah
8 Sindi Malu
9 Keberanian Ayu
10 Reno Marah
11 Talak untuk Ayu
12 kepergian Ayu
13 Melawan
14 Kontrakan Baru
15 Menemukan Alamat Ayu
16 Menemui Ayu
17 Mengundang Dewi
18 kedatangan Dewi
19 Memasukkan Gugatan
20 Gugatan Reno
21 Jalan Dengan Dewi
22 kedatangan orang tua Ayu
23 Surat panggilan
24 Mendapat Surat Peringatan
25 Calon menantu Bu Retno
26 Kesulitan Reno
27 Memanfaatkan Dewi
28 Mendapatkan Tempat Usaha
29 Menghadiri Sidang perceraiaan
30 Keributan di Kantor Pengadilan
31 Sidang mediasi
32 Kekesalan Dewi
33 Memulai Usaha
34 Uang untuk keluarga Reno
35 Janji Reno pada Dewi
36 Ketahuan
37 Kabar yang menyebar
38 Ingin Melabrak
39 Keributan di Warung Ayu
40 Rencana Bu Retno dan Reno
41 Ancaman Reno
42 Pertemuan
43 Keinginan Sela
44 Kekesalan Reno
45 Kekecewaan Reno
46 Bertemu Calon Mertua
47 Kesedihan Reno
48 Bertemu Kembali
49 Jodoh untuk Ayu
50 Digrebek Warga
51 Keputusan pak RT
52 Pernikahan Reno dan Dewi
53 Pergi ke Pantai
54 Keinginan Ayu
55 Surat Peringatan Kembali
56 Kesepakatan
57 Sidang putusan
58 Rencana Lamaran
59 Melamar Ayu
60 Acara Resepsi
61 Kedatangan Ayu
62 Kelegaan Hati Ayu
63 Gara - gara Kado Ayu
64 Rencana Dewi
65 Rencana Yang Gagal
66 Keinginan Sindi
67 kegalauan Hati Reno
68 Peringatan terakhir
69 Kerja Sama
70 Salah Paham
71 Jatah Bu Retno
72 Desakan Bu Retno
73 Pembelaan Dewi
74 Salah Tuduh
75 Jawaban Ayu
76 Menagih Hutang
77 Rencana pernikahan Ayu
78 Ijab Qobul
79 Keributan
80 Perdebatan
81 Ngidam
82 Hampir ketahuan
83 Melahirkan
84 Baby Fardan
85 Ancaman Untuk Dewi
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Permintaan Sela
2
Ketahuan
3
Ayu Bekerja
4
Memutuskan Melawan
5
Aduan Mertua
6
Sela sakit
7
Mengembalikan uang Nafkah
8
Sindi Malu
9
Keberanian Ayu
10
Reno Marah
11
Talak untuk Ayu
12
kepergian Ayu
13
Melawan
14
Kontrakan Baru
15
Menemukan Alamat Ayu
16
Menemui Ayu
17
Mengundang Dewi
18
kedatangan Dewi
19
Memasukkan Gugatan
20
Gugatan Reno
21
Jalan Dengan Dewi
22
kedatangan orang tua Ayu
23
Surat panggilan
24
Mendapat Surat Peringatan
25
Calon menantu Bu Retno
26
Kesulitan Reno
27
Memanfaatkan Dewi
28
Mendapatkan Tempat Usaha
29
Menghadiri Sidang perceraiaan
30
Keributan di Kantor Pengadilan
31
Sidang mediasi
32
Kekesalan Dewi
33
Memulai Usaha
34
Uang untuk keluarga Reno
35
Janji Reno pada Dewi
36
Ketahuan
37
Kabar yang menyebar
38
Ingin Melabrak
39
Keributan di Warung Ayu
40
Rencana Bu Retno dan Reno
41
Ancaman Reno
42
Pertemuan
43
Keinginan Sela
44
Kekesalan Reno
45
Kekecewaan Reno
46
Bertemu Calon Mertua
47
Kesedihan Reno
48
Bertemu Kembali
49
Jodoh untuk Ayu
50
Digrebek Warga
51
Keputusan pak RT
52
Pernikahan Reno dan Dewi
53
Pergi ke Pantai
54
Keinginan Ayu
55
Surat Peringatan Kembali
56
Kesepakatan
57
Sidang putusan
58
Rencana Lamaran
59
Melamar Ayu
60
Acara Resepsi
61
Kedatangan Ayu
62
Kelegaan Hati Ayu
63
Gara - gara Kado Ayu
64
Rencana Dewi
65
Rencana Yang Gagal
66
Keinginan Sindi
67
kegalauan Hati Reno
68
Peringatan terakhir
69
Kerja Sama
70
Salah Paham
71
Jatah Bu Retno
72
Desakan Bu Retno
73
Pembelaan Dewi
74
Salah Tuduh
75
Jawaban Ayu
76
Menagih Hutang
77
Rencana pernikahan Ayu
78
Ijab Qobul
79
Keributan
80
Perdebatan
81
Ngidam
82
Hampir ketahuan
83
Melahirkan
84
Baby Fardan
85
Ancaman Untuk Dewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!