seketika memasuki perpustakaan, xui yang tidak begitu tertarik untuk melihat-lihat seni beladiri clan, dia hanya ingin menemani Lifang.
Xui yang terus mendorong Lifang akhirnya berhenti di sebuah rak, dia melihat Lifang mengambil sebuah buku alchemy.
"An yue aktifkan system copy".
[siap master]
Lifang dengan cepat membuka satu persatu lembaran buku tersebut, tidak lama dia pun berpindah lagi pada buku refining namun begitu juga aksi Lifang hanya membuka satu persatu lembaran dengan cepat.
Xui yang melihat aktivitas Lifang dalam membaca buku yang hanya membuka lembaran lembaran buku tersebut tanpa membacanya, sedikit terkejut terlintas dalam benaknya.., apa sang kakak ini hanya bercanda.
Namun Lifang tidak memperdulikannya dia melihat ekspresi Xui yang kebingungan namun Lifang tetap lanjut mengcopy beberapa buku.
sudah ada sekitar 40 buku bela diri, 1 buku alchemy, 1 buku refining yang telah di save nya.
Namun pada saat dia ingin menyelesaikan kegiatan nya, mata Lifang tertuju pada sebuah buku usang yang sudah sedikit usang.
Yaitu buku teknik api yang terdiri dari teknik peningkatan,teknik penyatuan dan teknik penyerapan api.
[master semua buku telah di copy dan di save kini buku-buku tersebut berada pada perpustakaan An Yue].
[Jika master menginginkan teknik tersebut, maka datanya akan di transfer ke otak master] setelah mendengar ucapan An yue, Lifang sangat senang, namun dia hanya membiarkan dulu teknik tersebut dalam perpustakaan An Yue.
"Lumayan" seketika Lifang membaca dia bergumam dalam hatinya.
buku terakhir yang di save oleh An yue yaitu buku informasi tentang dunia luar, wilayah timur,utara, selatan dia menyimpan informasi tersebut untuk mencari tau beberapa hal tentang dunia luar.
Setelah tidak ada lagi hal berharga yang bisa dia temukan, Lifang pun memutuskan untuk keluar.
Kini Xui pun membantu mendorong kursi roda Lifang meninggalkan perpustakaan clan.
"kak.., kakak mau kemana lagi, Xui akan temani kakak..!" Xui bertanya pada Lifang.
"Mari kita ke belakang kediaman kakak, belakang bukit tempat biasa kakak latihan".
"kita latihan sedikit disana kakak ingin Lihat perkembanganmu".
"Apa kamu sudah menguasai sword intens..?"
Lifang bertanya pada Xui dengan lembut, dia juga berencana melatih Xui.
"Aku sudah menguasai sword intens kak" kini Xui pun melanjutkan langkah kakinya mendorong kursi roda Lifang menuju kediaman nya.
berselang 35 menit akhirnya mereka sampai di bukit belakang kediaman Lifang, bukit yang indah di kelilingi hamparan bunga serta gunung dan kumpulan aura yang pekat.
Kini xui pun melangkah berhadapan dengan Lifang, dia mulai menunjukkan sword intens nya pada sang kakak.
Aura merah pekat pedang mulai muncul menyelimuti pedang tersebut, Lifang yang melihat hal tersebut sedikit kagum, dia merasa Xui ini adalah jenius.
kini Lifang mengeluarkan pedangnya, sambil menunggu serangan dari Xui.
"kak.., mohon bimbingannya" Xui pun langsung melesat kan sword intens nya ke kiri dan ke kanan kilatan sword intens melesat dengan cepat menuju Lifang.
Namun Lifang dengan santainya, dia mengayunkan pedangnya ke atas hanya dengan satu tebasan dia menghancurkan semuanya kilatan sowrd intens milik Xui.
teknik membela matahari, aura Sword intens milik Lifang yang bewarna hitam ke emasan langsung memanjang saat dia melepaskan teknik tersebut langit ikut terbelah melaju dengan cepat menghadang seluruh sword intens milik Xui namun hal yang tak di sangka oleh Xui bahwa begitu banyak pedang Sword intens miliknya tak mampu menembus satu tebasan dari Lifang, saat tebasan Lifang telah menghancurkan seluruh tebasan Xui sesaat tebasan tersebut mulai menuju di depan tubuh Xui. Lifang pun menghentikan teknik nya.
Wajah Xui pucat, tak disangka satu tebasan dari sang kakak tidak mampu dia hindari., untungnya Lifang menghentikan tekniknya, jika tidak..., mungkin tubuh Xui sudah terbelah menjadi 2 bagian.
"Xui..., sekarang giliran kakak yang menyerangmu" kini Lifang mengganti pedang nya dengan sebuah ranting.
Lifang berdiri dari kursi rodanya., teknik ini kakak namakan teknik tarian pedang gila.
seketika Lifang layaknya pemabuk yang menari dengan pedangnya , setiap gerakan langkah kakinya, arah pedang nya tidak di ketahui arahnya.
Kini Xui yang fokus menatap sang kakak, namun setiap dia melihat tarian pedang Lifang, langkah tarian nya berpindah pindah dengan kecepatan kilat Xui tidak tau kemana arah sang kakak kemana arah pedang tersebut.
Tiba-tiba saat Lifang telah berada di depan Xui, Lifang mengangkat pedangnya, saat Xui mengira pedang tersebut akan te tebas dan dia sudah dalam posisi menghadang namun Lifang menghilang dari hadapannya, kini muncul di belakangnya tebasan masuk mengenai punggung Xui, tarian pedang tersebut berpindah lagi menusuk kaki, perut, tangan dan terakhir terhenti di depan kepala Xui., semua tebasan bergerak dengan tarian yang cepat, bahkan tak ada satupun tebasan yang mampu di halau Xui.
Xui langsung jatuh terduduk lemas "kak apa-apaan teknik kakak bahkan tak ada satupun yang mampu aku halau, apa kakak mengerjaiku" dalam hati Xui dia membayangkan jika sang kakak memegang pedang sungguhan, mungkin tubuhnya sudah terpotong potong oleh tebasan tebasan dari pedang sang kakak.
Lifang cuman terkekeh dan maju memeluk tubuh Xui dia juga mengelus kepala sang adik.
"kakak sengaja melatihmu menggunakan teknik tarian pedang, agar kamu bisa meningkatkan indra mu, untuk menghalau teknik kakak, kamu harus meningkatkan indra pendengarannya, penglihatan, pendengaran, dan bahkan kamu harus bisa merasa setiap aura yang mencoba mendekatimu".
Lifang mencoba memberikan wawasan pada Xui, bahwa seorang seniman beladiri tidak hanya fokus melatih ilmu beladiri nya melainkan seluruh inderanya harus di perkuat.
Xui yang mendengar penjelasan Lifang, dia pun mulai paham bahwa indera dari tubuh sangat lah penting, bahkan dia di kalahkan oleh sang kakak tanpa memakai teknik tingkat tinggi.
"Xui..., kamu perhatikan baik-baik, kakak akan tunjukan sebuah teknik langkah kaki teknik ini kakak namakan teknik langkah hantu".
Lifang mulai berjalan perlahan, walaupun terlihat pelan namun ada sesuatu yang berbeda telapak kaki Lifang tertutupi douqi , setiap langkah yang di lihat lamban namun bergerak berpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti menghilang dan muncul seketika, bahkan tidak ada suara dari langkah kaki tersebut dan bahkan suara udara pun serta aura dari setiap gerakan tak terdeteksi.
Xui menatap Lifang dengan ekspresi tak percaya, mata nya melotot bahkan mulutnya melongo menyaksikan apa yang di ajarkan Lifang.
Begitu banyak Ilmu bela diri yang di ciptakan sang kakak, yang menurutnya semua ilmu itu berada pada tingkatan menakutkan.
Coba bayangin, seorang seniman pedang maupun seniman tangan kosong, jika dia menggunakan ilmu bela diri tingkat tinggi dan di kombinasikan dengan teknik langkah hantu, di jamin lawannya bakal pergi ke neraka.
"kak.., kamu sungguh luar biasa"Xui berkata pada Lifang dengan nada takjub, dia menepuk kedua tangannya.
"kamu harus mulai melatih teknik yang baru saja kakak tunjukkan, jangan malas dalam belajar"Lifang pun berkata dengan lembut dan mengelus kepala sang adik.
Kini Lifang kembali duduk di kursi rodanya, sambil memperhatikan latihan Xui.
Lifang menghabiskan waktu hingga sore hari dalam melatih teknik langkah hantu pada sang adik.
"Xui.. Ayo selesaikan latihan hari ini, cukup sampai disini". Mendengar ucapan Lifang Xui pun menghentikan latihan nya dan kembali membawa Lifang menuju kamar sang kakak.
Setelah selesai mengantar sang kakak, Xui pun memutuskan untuk kembali ke kediaman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments