NovelToon NovelToon

GOD OF WAR EYES OF DARKNESS

awal lembaran baru

Aku berjalan menyusuri heningnya malam,hidup tanpa siapa-siapa seakan dunia pun tak menginginkan ku.

Dari kecil aku telah di buang oleh keluargaku karna kondisi yang lemah, bahkan sampai aku dewasa pun ,kesulitan kesusahan yang aku alami membuat ku lelah.

Lifang bersandar di bawah pohon ,dia duduk merenung akan kehidupannya yang begitu menyakitkan di terpa dengan lebatnya hujan,dia ingin merasakan kasih sayang dan cinta yang tidak pernah ia dapatkan.

setelah lama duduk di bawah pohon ,tubuh lifang begitu dingin akibat di guyur lebatnya hujan..

Dia pun berdiri mencoba mencari tempat untuk mengakhiri kehidupannya yang melelahkan..

Saat dia terus berjalan di sebuah jalan raya yang terjal yang samping kiri jalan yaitu pantai ,lifang tau jalan itu memiliki tinggian yang terjal walaupun di lihat dari atas jalan tersebut memiliki pemandangan sisi kiri pantai namun di bawah penuh dengan bebatuan besar.

Dia sangat yakin jika seseorang melompat dari situ maka di jamin tidak akan selamat.

Saat lifang sudah hampir sampai di tempat tujuannya,dia melihat sebuah mobil dan seorang gadis cantik yang berdiri di atas sisi kiri jalan .

"ahhh apa gadis itu ingin melompat", lifang berfikir dalam hati,sontak dia pun berlari dengan cepat walaupun dengan kondisi hujan yang lebat tidak menghentikan langkah kaki lifang..

saat sang gadis yang sedang menangis itu ingin melompat, untungnya lifang tiba tepat waktu.

Lifang pun langsung menarik tangan gadis tersebut hingga gadis tersebut terjatuh kebelakang,namun sayangnya dengan kondisi jalan yang hujan membuat jalan itu menjadi licin.

Lifang pun terjatuh saat menyelamatkan gadis tersebut,"apa ini takdir ku ,semoga kehidupan ku berikutnya dapat menemukan kebahagiaan" lifang berbicara dalam hati.

Sambil pasrah dia terjatuh dengan tubuh terlentang,dia tetap membuka matanya,dia melihat sang gadis yang dia selamatkan sedang melihat nya dari atas dengan meneteskan air mata.

Lifang pun berteriak untuk sang gadis tersebut.," kamu cantik jangan menangis hiduplah bahagia , semoga di pertemuan berikutnya kita bisa berjodoh" sambil tertawa lifang pun menutup matanya perlahan.

"brukkk".

"brukk".

Sang gadis yang melihat lifang dari atas mendengar tubuh lifang menghantam bebatuan di bawah, sungguh jelas bahwa kematian sudah di pastikan.

Sang gadis pun terus menangis melihat seseorang yang rela menyelamatkannya bahkan mempertaruhkan nyawanya..

****

**

*

cara gelap begitu gelap yang lifang lihat"apa ini yang di namakan kematian, seperti berada dalam dunia kehampaan" lifang terus berbicara dalam pikirannya.

Dia melihat jalan yang gelap,dia terus berjalan namun jalan itu seperti tak ada ujungnya, setelah begitu lama dia berjalan sontak dia terdiam karna melihat suatu titik cahaya yang menghampirinya.

Saat cahaya itu mulai terbang ke depan seakan menuntunnya agar mengikutinya.

Lifang mengikuti setitik cahaya tersebut, hingga akhirnya yang awalnya cahaya itu hanya setitik cahaya namun tiba-tiba cahaya itu semakin terang hingga menyilaukan matanya.

Saat lifang akhirnya membuka matanya dia sedikit terkejut, dihadapannya ada seorang wanita paruh baya yang tertidur disamping ranjangnya, saat dia melihat sekeliling ternyata dia berada di sebuah rumah dengan arsitektur cina kuno,. Lifang mencoba menampar pipinya,dia ingin meyakinkan dirinya apa dia mimpi apa bukan,karna seingat nya dia telah jatuh dari tebing.

Ternyata saat dia menampar pipinya dia merasakan sakit, menandakan bahwa dia tidak sedang bermimpi.,namun lifang yang masih bingung dengan peristiwa yang dia alami banyak pertanyaan muncul dalam benaknya.

"dimana ini".

"siapa wanita paruh baya ini,dan kenapa saya masih hidup"

"apa ini yang namanya reinkarnasi"lifang terus berfikir dalam hati seakan tak percaya namun apa yang dia alami adalah kenyataan,bukan sekedar mimpi.

Lifang masih terbaring di tempat tidurnya,sambil terus menatap wanita paruh baya tersebut yang masih tertidur di sudut ranjang lifang, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang masuk ke kamarnya.

"kakak".. Suara seorang gadis menyadarkan lifang ,lifang menatap kedepannya ternyata ada seorang gadis muda yang berlari menangis sambil meneriakkan kata kakak.

Gadis tersebut langsung memeluk lifang airmata tak kunjung berhenti menetes,karna kemunculan gadis muda tersebut, akhirnya membangunkan wanita paruh baya tersebut.

Kini wanita paruh baya tersebut yang melihat lifang telah sadar, ruangan pun pecah dengan suara tangisan.

"hiks..hiks.., nak akhirnya kamu sadar" wanita paruh baya tersebut akhirnya memeluk lifang dengan erat.

Kini wanita muda dan wanita paruh baya tersebut mereka berdua terus memeluk lifang dengan penuh kekhawatiran.

Lifang yang di peluk oleh kedua wanita tersebut masih merasa bingung.

"maaf kalian siapa...??"

"dan aku dimana...??" mendengar ucapan lifang kedua wanita tersebut akhirnya melepaskan pelukan nya dan menatap lifang dengan penuh kecemasan sambil menutup kedua mulutnya dengan tangannya merasa tak percaya apa yang mereka dengar.

"kak" apa kamu lupa dengan adikmu, dan ibu kita, wanita tersebut berbicara dengan penuh kecemasan sambil menunjuk wanita paruh baya di sampingnya, mengisyaratkan bahwa itu ibunya dan dia sendiri adalah adiknya.

Lifang masih diam dan perlahan menganggukkan kepala nya,bahwa dia tidak mengetahui kedua wanita tersebut.

Wanita paruh baya tersebut langsung mengelus kepala lifang dengan penuh kasih sayang, walaupun masih terlihat jelas akan kesedihan nya.

"nak..., ini yanshen xui adik kamu"sang ibu berbicara sambil menunjuk ke arah gadis muda tersebut .

"sedangkan aku ibu kamu,nama ibu xusiling"sang ibu berbicara sambil mengelus kepala sang anak anak.

"kamu jangan dulu banyak berfikir nak ,mungkin ini karna kondisi mu akibat kecelakaan".sang ibu berbicara dengan penuh kasih sayang,namun terlihat jelas dalam nada perkataannya tersimpan kesedihan.

Lifang yang mendengar ucapan sang ibu hanya terdiam dan terus menatap sang ibu dan sang adik.

"kak, apa kakak juga lupa dengan nama kakak sendiri" sang adik yang hawatir dengan keadaan sang kakak mencoba bertanya pada sang kakak.

lifang yang mendengar pertanyaan sang adik hanya menganggukkan kepalanya.

walaupun dia sendiri ingat nama aslinya sebelum kematiannya bernama lifang, cuman dia ingin tau siapa nama pemilik tubuh ini.

"kak...,nama kakak yanshen lifang, biasa di panggil lifang" sang adik mencoba membantu mengingatkan sang kakak,dia berharap sang kakak dapat segera pulih dan dapat mengingat kembali semua ingatannya.

"nak.., kamu jangan banyak bergerak dulu".

"ibu mau pergi dulu buatin bubur buat kamu".

"xui sini bantu ibu" sang ibu pun berdiri dan manarik tangan xui untuk mengikutinya pergi menyiapkan makanan buat lifang.

Kini lifang sendiri di dalam kamar, dia masih mencoba mencerna semua kejadian yang baru dia alami ,namun dia berusaha mengingat ingatan daru tubuh barunya namun sekeras apapun dia berusaha, sedikit pun dia tak merasakan sedikitpun ingatan dari tubuh yang dia tempati.

"yanshen lifang, apa ini takdir kamu dan aku memiliki nama yang sama" sambil menghela nafas dia berbicara merasa seakan apa yang dia alami adalah suatu takdir.

Karna berhubung tak ada sedikitpun ingatan yang dia ingat dari dunia ini,lifang pun akhirnya memutuskan untuk menghiraukannya dan membiarkan waktu yang akan menjawabnya.

Kini lifang hanya bisa terus memandangi keindahan arsitektur kamarnya yang bergaya cina kuno..., dia sangat mengagumi bentuk kamar yang dia tempati dan juga di hatinya merasakan sedikit kebahagiaan akan rasa kasih sayang dan cinta yang belum pernah dia rasakan di dunianya sebelumnya.

memberikan nama pada system

Lifan mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, tangannya normal ,namun sayangnya kakinya saat dia mencoba menggerakan nya namun tak akan ada pergerakan, seperti lumpuh.

"apa ini ya takdir yang harus aku terima,dikala aku sudah mendapatkan kasih sayang namun dengan kondisi tubuh yang lumpuh".lifang bersedih menatap kondisinya.

Disaat lifang masih meratapi kesedihan akan kondisinya, tiba-tiba dia melihat sang ibu masuk ke kamarnya dengan membawakan se mangkuk bubur.

Sang ibu meletakkan bubur tersebut di meja sebelah tempat tidur lifang.

"nak..., apa kamu masih merasakan sakit di tubuhmu"sang ibu bertanya pada lifang sambil membantu nya duduk.

"tidak bu, cuman kaki saya tidak bisa di gerakin seperti terasa lumpuh"lifang menjawab apa adanya.

Sang ibu yang mendengar perkataan lifang langsung meneteskan airmata, sambil memeluk tubuh sang anak.,lifang yang melihat sang ibu menangis dia pun membalas pelukan sang ibu..,sambil mencoba menghibur sang ibu.

"bu.., jangan sedih ya.., walaupun kaki aku belum bisa di gerakin namun aku yakin suatu saat pasti bisa di gerakin lagian tangan aku aku masih normal aku yakin tubuh aku juga akan kembali normal dengan berjalannya waktu" lifang berbicara sambil tertawa dan menunjukkan otot kedua lengannya mencoba menghilangkan kekhawatiran sang ibu.

Ibu lifang pun langsung mencubit pipi sang anak.

"kamu ya..., anak nakal walaupun ibu hawatir padamu, tapi kamu slalu bisa menghibur ibu".

"kamu tidak usah hawatir nak apapun yang terjadi padamu ibu akan slalu ada buat mu,bahkan kasih sayang ibu padamu akan selamanya bersama mu.., untuk sekarang kamu jangan terlalu banyak berfikir dulu,fokus menjaga kondisi kesehatan mu dulu" sang ibu memeluk lifang dan mengelus kepala lifang.

"kamu makan dulu..., entar ibu suapin".

ibu lifang beranjak mengambil mangkuk bubur tersebut dan duduk di samping lifang, perlahan menyuapkan bubur tersebut pada sang anak.

Lifang sangat merasa bahagia dengan kasih sayang yang ia dapatkan dari sang ibu tak terasa air mata lifang pun menetes tak terkendali.

Sang ibu yang melihat lifang meneteskan airmata, langsung bertanya pada sang anak.

"kamu kenapa nak.., kenapa kamu menangis",sang ibu berhenti sejenak menyuapkan makanan pada lifang dan kembali memeluk lifang., lifang yang berada dalam pelukan sang ibu masih tetap meneteskan air mata .

"ibu , maafin lifang yang sudah menjadi beban untukmu bu., dan juga maafin aku yang tidak mengingat apapun tentang diriku tentang semuanya".

"aku mencoba untuk mengingat semua tentang ku,namun sekeras apapun aku mencoba aku belum bisa mengingat nya".

Mendengar ucapan lifang ,sang ibu yang masih memeluk lifang langsung mengelus punggung lifang dengan penuh kasih sayank.

"jangan di pikirkan nak, apapun kondisi mu ibu tetap selalu menyayangimu, dan jangan terlalu memaksa dirimu untuk mengingatnya jika kamu belum bisa mengingat nya,biarkan lah waktu yang menjawabnya" sang ibu berusaha menenangkan perasaan lifang.

Setelah kesedihan lifang mulai meredah ,sang ibu pun melanjutkan menyuapin bubur pada lifang.

"Makan yang banyak,biar kamu cepat sembuh", sesekali sang ibu berbicara pada lifang dengan senyum hangat sang ibu,membuat lifang begitu bahagia.

Setelah sang ibu selesai memberikan makan pada lifang, dia pun beranjak mengambil semangkuk sup obat herbal.

Lifang pun mengambil mangkuk obat herbal tersebut dari tangan sang ibu, dan segera meminumnya..

"kamu harus istirahat dulu,jangan terlalu banyak berfikir dan jangan dulu beraktivitas".

"ibu akan membicarakan kondisi mu di sektemu tempatmu belajar ,agar membiarkan mu beristirahat sejenak di rumah untuk memulihkan kondisi " setelah sang ibu berbicara pada lifang , diapun melangkah pergi meninggalkan lifang sendiri dikamar agar lifang dapat beristirahat.

"hmmm sekte...?" satu kata yang membuat lifang berfikir dalam benaknya, dia penasaran tentang sekte ,tempat seperti apa itu.

"apa ini seperti novel-novel fantasi,apa ada yang namanya kultivasi, dan apa ada kultivasi Immortal seperti di novel-novel" dengan semangat nya lifang berfikir sendiri jelas dia sangat senang jika apa yang dia pikirkan adalah kenyataan,tempat dimana dia berada bisa melakukan bela diri kultivasi Immortal seperti yang dia pernah baca dalam novel-novel di kehidupan sebelumnya.

Dengan tertawa riang dia masih memikirkan imajinasi nya..

[hallo master].disaat lifang masih berimajinasi dan tertawa sendiri,tiba-tiba muncul suara di dalam otaknya.

"hahahaha apa imajinasi ku terasa nyata ya, sampai-sampai aku bisa mendengar suara dalam otakku". Lifang bergumam dan sesekali memukul pelan kepala nya.

[hallo master, master tidak berimajinasi].

"hahhhh suara apaan ini" lifang sekali lagi mendengar suara tersebut dengan ekspresi panik dia bahkan mencari sumber suara tersebut dan melihat sekeliling kamarnya namun tak ada seorangpun,melainkan hanya ada dirinya.

"apa aku gila ya , bermimpi bisa berkultivasi sampai membuatku menjadi gila" lifang masih tertawa dia merasa bahwa yang dia dengar hanyalah halusinasi nya.

[master tidak gila,master hanya sedang memulihkan kondisi master dari luka-luka master]

[ dan untuk kultivasi sudah jelas bahwa master bisa berkultivasi namun untuk saat ini dantian master telah mengalami kerusakan]

Sekali lagi lifang mendengar suara dari otaknya,dia awalnya tidak percaya dengan apa yang dia dengar, namun setelah mendengar ucapan yang begitu panjang lebar ,mau tidak mau dia pun percaya bahwa yang dia dengar adalah hal nyata.

Lifang pun mencoba untuk berkomunikasi dengan suara yang dia dengar di dalam otaknya.

"kamu siapa..?"

"dan kenapa aku bisa mendengar suaramu di dalam otakku....!!".

"kalau benar kamu yang bicara kenapa aku tidak melihat mu ,yang aku lihat tidak ada seorangpun di ruangan ku".

"apa kamu seorang ninja Hatori ".

Lifang berbicara dengan rasa ingin tau begitu banyak pertanyaan yang ia lontarkan pada suara tersebut.

[master aku hanyalah system,dan aku tidak memiliki nama]

[dan aku tidak memiliki wujud,saya satu dengan master, dalam kata lain jika master mati maka otomatis system pun akan menghilang]

[master pun bisa berkomunikasi denganku hanya dengan suara batin., suara dari system hanya bisa di dengar oleh master jadi master tidak perlu hawatir]

Setelah lifang mendengar penjelasan dari system dia akhirnya tenang,dia awalnya berfikir bahwa dia gila., ternyata apa yang dia dengar adalah kenyataan.

Lifang pun menjadi sangat bersemangat,dia ingat pernah membaca novel-novel bertema system,jika system yang dia pikirkan sama dengan novel-novel yang dia baca, bahwa hal itu sudah jelas akan sangat membantunya menjadi over power.

"hahahaaaaa hidup memang begitu adil" lifang tertawa dengan begitu bersemangat.

"system apa kamu tidak mempunyai nama..?".

"sebenarnya banyak hal yang aku ingin tanyakan padamu , namun aku bakal bertanya perlahan lahan ".

[ master system tidak mempunyai nama ]

[ apapun yang master ingin tanyakan, system akan menjawab semampu yang system bisa.]

" hmmm, kalau aku memanggilmu system rasanya begitu ganjil, apa aku bisa memberikanmu sebuah nama" lifang mencoba bertanya pada system.

[ jika master ingin memberikan ku nama , silahkan master ., system tidak melarang hal tersebut ]

Mendengar perkataan system ,lifang pun mencoba mencari nama yang bagus.,sambil memejamkan mata dan jari nya menekan keningnya,dia terus berfikir mencari nama yang cocok.

"hmmm karna aku mempunyai masa lalu yang gelap dan hidup dalam kegelapan, agar aku tidak melupakan jati diriku aku akan memberikanmu nama.."

"an yue, yang dalam bahasa china artinya bulan gelap" lifang perlahan membuka mata dan dengan begitu semangat memberikan nama pada system.

"sekarang nama kamu an yue".

[ siap master nama akan di daftarkan An Yue ]

[ proses selesai, sekarang nama saya An Yue]

kumpulan herbal pengobatan yang di perlukan

"an yue, aku mau tanya apa kamu bisa menyembuhkan luka-luka di tubuhku" lifang berharap semoga an yue bisa mempunyai kelebihan dalam penyembuhan.

[ master tenang saja.., untuk luka-luka di tubuh master sudah an yue sembuhkan].

[ namun untuk luka dalam master dan memperbaiki kaki master itu tidak bisa langsung di sembuhkan, dikarenakan kerusakan saraf-saraf master begitu parah bahkan beberapa tulang-tulang master banyak yang mengalami patah, jadi penyembuhannya membutuhkan waktu ].

Lifang yang mendengar ucapan an yue begitu terkejut,apa yang dia harapkan ternyata menjadi kenyataan,kini harapan akan kesembuhannya membuatnya menjadi optimis dan tidak lagi larut dalam kesedihan.

Lifang pun segera mengecek tubuhnya yang memiliki beberapa luka luar, di saat lifang mulai memeriksa luka-luka di tubuhnya ternyata semuanya telah sembuh ,bahkan tidak meninggalkan bekas.

Sangat jelas di wajah lifang dia begitu terkejut.

"an yue .., apa kamu mempunyai saran agar mempercepat kesembuhan luka dalamku serta kesembuhan kaki aku...?"dengan bersemangat dan wajah berseri seri lifang mencoba meminta saran an yue.

[ saya memiliki metode untuk mempercepat kesembuhan master ].

[ saya sarankan master melakukan metode pengobatan dengan cara berendam dalam air herbal ]

[ untuk bahan herbal dan prosesnya , an yue akan segera memberikan nya pada master ]

Setelah lifang mendengar perkataan an yue dia jadi makin bersemangat, saking semangatnya,tidak sadar tangannya memukul kakinya yang dalam keadaan terluka.

Sontak dia pun berteriak kesakitan.

"Canncokkk.... , anjjjjirrr .. arkkkk".

"bisa-bisanya saya memukul kaki saya sendiri yang sedang terluka betapa gobloknya" sambil meringis kesakitan dia pun mengelus perlahan kakinya yang sakit.

***

**

*

Ketika lifang masih berusaha meredakan rasa sakitnya, dia tidak sadar bahwa xui baru saja masuk ke kamarnya.

Sang adik yang melihat kakaknya sedang meringis kesakitan,dia pun buru-buru menghampirinya.

" kak kamu kenapa kak...!"Xui dengan paniknya langsung memegang tubuh sang kakak, dengan cekatan dia pun memeriksa badan sang kakak dengan begitu hawatir.

Lifang pun akhirnya sadar , ternyata sang adik sedang datang menjenguknya.

"tidak kenapa-kenapa, tadi kakak cuman tidak sengaja memukul kaki kakak, padahal kakak tau kalau kaki kakak kondisi nya lagi dalam keadaan sakit".

Xui pun akhirnya menghela nafas panjang setelah mendengar ucapan sang kakak,dia kiranya sang kakak kenapa-kenapa., namun untungnya sang kakak baik-baik saja.

" oeyah kak, kaki kakak baik-baik saja kan..?" ada rasa hawatir di dalam hatinya sehingga xui memutuskan untuk bertanya pada sang kakak, akan kondisi kaki nya.

"tidak kenapa-kenapa, cuman untuk sementara tidak bisa di gerakin, sepertinya kakak merasa kaki kakak lumpuh". Lifang menjawab apa adanya, tidak ada kebohongan dalam ucapannya.

Xui yang mendengar ucapan lifang sontak menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan mata melotot dan ekspresi panik, dia pun terdiam dan meneteskan airmata dari kedua bola matanya yang indah.

Xui tak bisa membayangkannya, betapa sedihnya dia melihat kondisi sang kakak, namun di saat xui menatap wajah sang kakak, dia melihat lifang tetap tersenyum seakan tidak ingin menunjukkan kesedihan padanya.

Sebenarnya lifang tidak benar-benar frustasi dengan kondisinya,saat dia tau bahwa system bisa menyembuhkannya , cuman lifang tidak mungkin mengatakan keberadaan an yue pada xui.

Suatu rahasia pada tubuhnya yang hanya bisa dia simpan sebagai rahasia untuk dirinya sendiri.,bukan lifang tidak mempercayai xui maupun sang ibu.

Namun dia hanya menghawatirkan mereka, jika rahasianya di tau oleh orang lain ,sudah jelas bahwa dia akan di incar dan bahkan orang-orang yang ia sayangi bakal dalam bahaya.

Lifang yang masih melihat xui terdiam dan menangis, dia mencoba memanggil xui dengan lambaian tangannya.

xui pun mendekati sang kakak.

"adik ku xui, kakak baik-baik saja kamu jangan bersedih entar kulitmu yang cantik akan terlihat tua loh..." lifang berbicara sambil bercanda,dan tangan lifang segera mengusap air mata dari pipi cantik sang adik.

"oeyah xui, apa ada kursi roda di sini, kalau ada... Apa bisa kamu bawakan ke kamar kakak...?".

"besok kalau kakak ingin jalan-jalan ,kamu mau kan membantu kakak".

Xui yang mendengar ucapan sang kakak, dia pun menghentikan kesedihan nya, dan kembali tersenyum pada lifang.

"ada kak.., entar aku ambilkan".

"tenang saja kak ,nanti kalau kakak ingin jalan-jalan ,biar xui yang bantu mendorong kursi roda kakak". Setelah xui menjawab dia segera mencium pipi lifang, dan berjalan keluar dengan ekspresi bahagia.

Lifan yang masih kaget dengan tindakan xui, jelas dia masih tidak terbiasa, namun lifang tetap tersenyum pada xui, dia yang dulunya tidak ada yang begitu menyayangi dirinya,ketika mendapatkan kasih sayang dari sang adik membuat nya sangat bahagia.

Dia pun berjanji dalam hatinya "apapun yang terjadi kamu dan ibu aku akan berjuang melindungi kalian bahkan jika nyawa ini sebagai taruhan". Lifang pun mengepalkan tinjunya.

"an yue , bisa kamu sebutkan herbal-herbal apa saja yang di perlukan...?".

[ siap master ]

[ master perlu menyiapkan 8 macam herbal ].

[ ginseng berusia di atas 10 tahun minimal 10 buah , bunga teratai putih berusia 15 tahun 4tangkai,jamur darah usiah 3 tahun 5 buah, jamur hitam usia 3 tahun 3 buah, bunga api 1 tangkai, bunga kristal es 1 tangkai, darah mistik 10 tetes,serta tulang sum serigala putih ]

[ itu saja yang master butuhkan, setelah master menyiapkan semua bahan tersebut, prosesnya akan an yue arahkan setelah master mengumpulkan semua bahan tersebut ].

"buset.... Bahan-bahan apaan ini, aku kirain bahan-bahannya sama seperti di bumi, seperti bawang merah,asam jahe,kuyit bubuk, ini malah nama-nama yang tidak pernah aku dengar bahkan bentuknya pun belum pernah aku lihat, kecuali ginseng yang aku pernah lihat" lifang sambil menepuk jidatnya., dia masih berfikir bahan-bahan yang di ucapkan an yue apa ada di dunianya saat ini.

Setelah menghafal bahan-bahan yang di ucapkan an yue, lifang pun berharap semoga bahan-bahan tersebut ada di dunianya saat ini.

lifang menghela nafas, dia berharap system nya mempunyai store system, namun sayangnya hal tersebut sepertinya tidak ada.

sambil menunggu xui, lifang pun memutuskan untuk beristirahat sejenak.

****

**

*

setelah menunggu hampir sejam,xui pun perlahan masuk ke kamar sang kakak, sambil mendorong kursi roda.

"kak ,kursi rodanya mau saya taruh dimana kak...?" ucapan xui sontak membangun kan sang kakak.

"ohhh kamu xui,... taruh aj di samping tempat tidur kakak", setelah mendengar ucapan sang kakak xui pun segera menaruh kursi roda tersebut disamping tempat tidur sang kakak.

Saat xui berinisiatif untuk segera pergi dan membiarkan sang kakak beristirahat.,saat dia berbalik dan hendak melangkah pergi, tiba-tiba tangan xui di genggam oleh lifang.

Xui pun menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap sang kakak.

"ada apa kak, apa ada yang bisa xui bantu kak...?" xui berkata dengan sopan dan penuh kasih sayang.

"begini xui kamu bisa tolong ambil alat tulis dan kertas"

"kakak ingin kamu mencatat bahan-bahan herbal yang kakak perlukan,untuk membantu kesembuhan kakak !."

Mendengar ucapan sang kakak xui pun bergegas mengambil alat tulis untuk mencatat,.

Lifang pun langsung menyebutkan semua herbal-herbal yang di beritahukan an yue ,pada xui.., setelah xui mencatat semua bahan-bahan tersebut dia sedikit terdiam.

"xui..., kakak lihat ekspresi kamu saat melihat nama-nama herbal tersebut sontak membuat mu terdiam...!"

" apa bahan-bahan tersebut tidak bisa kita dapatkan...?". Mendengar ucapan lifang ,xui pun tersadar dan segera menjawab ucapan sang kakak.

" hmmm, sebenarnya bahan-bahan tersebut dapat kita dapatkan,cuman ada beberapa yang agak susah tapi setidaknya bahan yang kakak ucapkan tidak dalam kategori langka,cuman perlu waktu untuk mendapatkannya". Xui berbicara dengan sedikit rasa hawatir,dia berharap sang kakak bisa menunggu.

"tidak masalah xui, kakak juga tidak buru-buru, kamu tolong bantu kakak kumpulkan bahan-bahan tersebut,dan tidak usah buru-buru" lifang menjawab ucapan sang adik dengan tersenyum.

Kini xui pun tersenyum pada lifang dan beranjak pergi meninggalkan sang kakak, membiarkan sang kakak beristirahat.

Lifang pun yang sudah lelah memutuskan untuk beristirahat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!