Keesokan harinya, anak buah datang menemui Morgan setelah mencari keberadaan Kelly semalaman.
"Tuan, maafkan kami! Kami masih belum berhasil menemukan keberadaan nona. Rekaman CCTV sudah diperiksa semua oleh pengacara Lion dan pihak kepolisian. Tetapi, jejak mereka hilang entah ke mana. Sepertinya van hitam itu melewati jalan yang tidak memasang kamera," ujar salah seorang anak buahnya dengan nada cemas.
Morgan terdiam dan berpikir sejenak. Pikirannya berkelana mengingat berbagai kejadian yang pernah dialami Kelly. "Kelly ditahan oleh Harger, dan di penjara juga karena Billy. Aku tidak menyinggung siapapun. Sepertinya pelakunya tak lain adalah orang kenalan sendiri," gumam Morgan sambil mengusap dagunya.
Setelah beberapa saat, Morgan mengambil keputusan yang tegas. Dia tidak ingin masalah ini semakin besar dan menciptakan kepanikan."Tidak usah cari lagi, jangan hebohkan masalah ini!" perintah Morgan dengan suara yang dalam dan mantap.
Anak buahnya mengangguk dan menjawab serentak, "Baik, Tuan."Mereka segera meninggalkan ruangan, meninggalkan Morgan yang masih tenggelam dalam pikirannya.
Morgan mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor tujuan. Tak lama kemudian terdengar suara dari seberang."Hallo," sapa Lion di seberang sana.
"Lion, hentikan pencarian, dan jangan sampai Billy dan Zoanna tahu hal ini!" pinta Morgan dengan nada tegas. Lion terdiam sejenak, mencoba mencerna perintah tersebut.
"Apakah kamu tidak ingin tahu siapa pelakunya?" tanya Lion akhirnya.
Morgan menghela napas. "Aku rasa aku sudah tahu siapa dalangnya, dan aku punya cara tersendiri. Kalian hanya cukup pura-pura tidak tahu saja," jawabnya sebelum memutuskan panggilan.
Beberapa menit setelah panggilan berakhir, Zoanna muncul di depan pintu dengan senyum lebar di wajahnya. "Tuan," serunya sambil melangkah masuk.
Morgan menatapnya dengan mata penuh tanya. "Zoanna, kenapa kamu bisa datang?" tanyanya.
"Kenapa Tuan tidak masuk kerja? Aku mengkhawatirkanmu," jawab Zoanna dengan nada lembut, penuh perhatian.
Morgan tersenyum tipis, mencoba menutupi kekhawatirannya. "Aku sedikit tidak enak badan. Makanya hari ini aku ingin istirahat," ujarnya dengan alasan yang terdengar masuk akal.
Wajah Zoanna menunjukkan kecemasan yang nyata. "Apakah perlu aku hubungi dokter?" tanyanya dengan nada cemas.
"Tidak perlu!" jawab Morgan dengan senyum yang berusaha meyakinkan.
"Zoanna, aku sudah putuskan untuk berpisah dengan Kelly. Bagaimana kalau kita menikah?" ajak Morgan tiba-tiba, matanya menatap langsung ke mata Zoanna.
Zoanna terkejut, bibirnya bergetar sedikit. "Me-menikah?" tanyanya, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Morgan mengangguk pelan, matanya tetap pada Zoanna. "Ya, menikah. Aku merasa ini adalah keputusan terbaik. Aku butuh seseorang yang bisa mendampingiku dengan penuh pengertian dan kasih sayang. Dan aku percaya kamu adalah orang itu, Zoanna."
Zoanna terdiam sejenak, mencerna kata-kata Morgan. Hatinya berdebar kencang, dan pikirannya dipenuhi dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk. Di satu sisi, dia merasa senang dan terhormat atas ajakan Morgan.
"Aku tidak tahu harus berkata apa, Tuan. Ini begitu mendadak," ujar Zoanna dengan suara pelan, masih terkejut.
Morgan tersenyum lagi, kali ini lebih hangat. "Aku tahu ini mendadak, tapi aku sudah memikirkannya dengan matang. Aku butuh kamu, Zoanna. Apakah kamu bersedia?" tanyanya dengan penuh harap.
Zoanna menatap Morgan dalam-dalam. Dia bisa melihat ketulusan dan tekad di mata Morgan. Meskipun ada keraguan dalam hatinya, cinta dan kepercayaan kepada Morgan membuatnya mengangguk perlahan."Baiklah, Tuan. Aku bersedia," jawabnya akhirnya, dengan suara yang mantap.
Morgan merasa lega mendengar jawaban Zoanna. Dia berdiri dan meraih tangan Zoanna, menggenggamnya erat. "Terima kasih, Zoanna. Aku berjanji akan membuatmu bahagia," ucapnya dengan penuh keyakinan.
Zoanna tersenyum, menikah dengan Morgan adalah impiannya selama ini.
"Kelly, kamu harus menungguku," batin Morgan.
Malam hari tiba, dan suasana di rumah Morgan terasa lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Di ruang makan yang megah, hidangan makan malam telah tersaji rapi di meja. Lampu gantung kristal memancarkan cahaya lembut yang menerangi seluruh ruangan.
Morgan dan Zoanna duduk bersebelahan, sementara Billy yang baru datang setelah dihubungi oleh kakaknya, duduk di hadapan mereka."Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan, Kak?" tanya Billy dengan nada penasaran.
Morgan mengambil napas dalam sebelum menjawab. "Billy, aku punya kabar penting. Aku telah melamar Zoanna dan kami akan menikah."
Billy terkejut, matanya melebar. "Apa, menikah? Kakak, kamu serius telah melamar Zoanna?" tanyanya, hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
Morgan mengangguk mantap. "Benar, Billy. Aku dan Kelly sudah tidak mungkin bersama lagi. Dia telah mengkhianatiku. Oleh sebab itu, aku dan Zoanna memutuskan untuk menikah. Hanya Zoanna yang benar-benar mengerti tentang bisnisku dan keadaanku. Dengan adanya dia, aku merasa lebih lega," jawab Morgan dengan senyum penuh keyakinan, sambil menatap Zoanna.
Zoanna tersenyum lembut, menyentuh tangan Morgan yang ada di meja. "Aku akan selalu mendukung dan mendampingimu, Morgan," katanya dengan suara penuh ketulusan.
Billy terdiam sejenak, mencerna berita ini. Meskipun terkejut, dia bisa melihat kebahagiaan di wajah kakaknya dan Zoanna. Akhirnya, dia tersenyum lebar. "Selamat untuk Kakak dan Zoanna. Akhirnya kalian akan menjadi pasangan," ucap Billy dengan tulus, ia sama sekali tidak tahu rencana kakaknya itu.
Makan malam berlanjut dengan suasana hangat. Mereka berbicara tentang rencana pernikahan, memikirkan siapa saja yang akan diundang, dan berbagai persiapan yang harus dilakukan. Zoanna dan Morgan tampak bahagia, saling berinteraksi dengan penuh kasih sayang. Namun, di sela-sela percakapan mereka, pikiran Morgan masih terus memikirkan Kelly dan bagaimana kondisi gadis itu.
"Pernikahan kakak harus diadakan secara besar-besaran. Aku akan mengundang semua tamu kalangan atas," ucap Billy dengan antusias.
Morgan tersenyum tipis mendengar semangat adiknya. Namun, ekspresinya berubah serius saat ia berkata, "Undang Kelly juga."Ucapan Morgan membuat Billy dan Zoanna terkejut. Mereka saling memandang dengan ekspresi bingung dan tidak percaya.
"Kakak, kalian sudah putus. Kenapa mengundang dia lagi? Bagaimana kalau dia datang dan menimbulkan kericuhan?" tanya Billy, mencoba memahami alasan di balik permintaan aneh kakaknya.
Morgan menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan pikirannya sebelum menjelaskan. "Di kawasan kita, dia tidak akan berani membuat kericuhan. Bukankah kamu mengatakan dia berselingkuh dengan pria lain? Kalau begitu, aku ingin dia melihat bahwa aku menikahi Zoanna dan mengadakan pesta besar-besaran. Aku ingin dia tahu bahwa tanpa dia, aku bahkan lebih bahagia. Aku ingin membuktikan padanya bahwa aku tidak salah pilih," jawab Morgan dengan suara tegas sambil memegang tangan Zoanna, menunjukkan keyakinannya.
Zoanna meremas tangan Morgan dengan lembut, mencoba menenangkan hatinya yang bergejolak. "Morgan, apakah ini benar-benar perlu?" tanyanya dengan suara lembut, matanya penuh kekhawatiran.
Morgan mengangguk tegas. "Ya, Zoanna. Ini penting bagiku. Aku butuh dia melihat ini dengan matanya sendiri."
Billy masih terlihat ragu. "Tapi, Kakak—"Morgan memotong ucapannya dengan nada tegas. "Lakukan saja sesuai rencanaku. Kirim undangan ke dia, dan pastikan dia datang ke pestaku. Awasi dan jaga dia dengan baik. Jangan sampai dia kabur atau menyadari bahwa kamu sedang mengawasinya. Jika sampai dia terluka atau membuat keributan, itu hanya akan mempermalukan aku di hadapan semua orang."
Billy mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan. "Baik, Kakak. Aku akan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana."
"Kalian juga sudah tahu sifatku, Aku sudah berkorban demi dia, dan apa yang aku dapat? Hanya pengkhianatan darinya. Untuk membalasnya aku ingin dia merasakan apa yang aku rasakan!" ujarnya tegas.
"Rencana gila, Aku baru berencana ingin menghilang gadis sialan itu. Tidak ku sangka kakak malah ingin dia datang ke pesta. Baiklah, sepertinya rencanaku ditunda setelah pernikahan selesai," batin Billy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Luzi
tunggu aja pembalasan Morgan utk adik yg ngga tau diri dan si ulat bulu
2024-05-30
1
Kampili Sariayu
jahat sekali si setan Billy ya...lanjut thorrr🤗
2024-05-30
1
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
2024-05-30
1