Tidak lama kemudian Veigas akhirnya sampai di atas pilar dan mengirimi Seal sebuah pesan jika dirinya sudah sampai di atas. Sebelumnya Veigas ingin berteriak untuk memberi tahu Seal, akan tetapi Seal sedang sibuk menggiring ratusan monster di belakangnya, ia khawatir jika teriakannya bisa mengganggu konsentrasi Seal. Jumlah monster yang Seal giring tidak berkurang tetapi terus bertambah hingga lima ratus monster, dan setelah itu ia berlari menuju pilar yang Veigas tempati lalu melompat ke atasnya dengan mudah.
Lompatan Seal benar-benar mengejutkan Veigas, karena ia berhasil melompat setinggi 12 meter.
“Tidak perlu heran, batas lompatanku hanya setinggi 15 meter karena kelasku Holy Crusader, ada beberapa kelas yang dapat melompat lebih tinggi dariku.” Seal menjelaskan kepada Veigas yang mulutnya sedikit terbuka.
Veigas mengangguk menandakan ia paham terhadap penjelasan Seal, selanjutnya Seal meminta Veigas untuk melemparkan keterampilannya sebanyak mungkin ke arah ratusan monster di bawah pilar.
“Fire Ball! Fire Arrow! Stone Spike!”
Veigas terus mengulang proses itu hingga dia tiba-tiba saja tidak bisa menggunakan keterampilannya lagi karena kehabisan mana.
“Seal, sepertinya aku kehabisan mana.”
“Ah benar juga, proses ini sebenarnya butuh banyak mana dan Pemain yang banyak agar lebih efisien.” Seal langsung membuka Penyimpanannya dan memberikan ramuan mana kepada Veigas, “Ini, minumlah.”
Veigas langsung menolak tawaran Seal. “Maaf, aku tidak bisa menerimanya secara cuma-cuma. Bagaimana jika aku membayarnya?”
Seal mengerti jika Veigas tidak ingin merasa berhutang lalu memberikan harga satu Copper untuk satu botol Basic Mana Potion. Karena Veigas hanya memiliki 13 Copper, dia memutuskan untuk membeli tiga botol. Veigas tidak tahu harga sebenarnya dari satu ramuan mana itu, Seal juga tidak berniat memberitahunya mengenai harga potion dan hanya menerima tiga Copper dari Veigas.
[Basic Mana Potion (3)
Memulihkan 500 Mana secara instan.
Cooldown : 5 sec.]
Veigas meminum satu botol dan menunggu sejenak, kini ia dapat meluncurkan ketiga keterampilan yang ia miliki. Veigas langsung membaca mantra keterampilannya untuk menyerang kumpulan monster yang menunggunya di bawah pilar.
“Fire Ball! Fire Arrow! Stone Spike!”
Veigas mengulangi proses yang sama menggunakan dua botol yang tersisa, namun monster yang berada di bawah pilar masih tersisa cukup banyak.
[Level Up!]
[Level Up!]
Seal berniat mengulurkan bantuan untuk Veigas, “Berapa banyak kerusakan yang bisa kau timbulkan kepada monster-monster itu?”
“Berdasarkan Statusku, mungkin satu pukulan tongkatku akan menghasilkan 25 poin kerusakan.”
Veigas sebenarnya penasaran dengan apa yang akan dilakukan laki-laki Half Elf ini. Tiba-tiba udara di sekitar Veigas terasa mendingin dan mencekik, ia kemudian melirik Seal yang sedang berdiri dengan pedang putih di salah satu tangannya. Seal menggunakan salah satu keterampilannya ke arah kerumunan monster di bawah pilar.
“Cross Slash!”
Ratusan monster langsung tewas terkena keterampilan milik Seal, kesehatan monster yang hanya terkena dampak serangannya langsung turun ke titik kritis yang dapat Veigas bunuh dengan satu pukulan tongkatnya.
“Sekarang giliranmu, jangan sampai mati.” Seal kembali menyarungkan pedang putihnya.
Suara Seal langsung menyadarkan Veigas dari keterkejutannya, ia langsung merosot ke bawah menggunakan celah antara pilar dan dinding.
Saat Veigas di bawah, pandangan monster yang tersisa langsung membuatnya sedikit gentar. Veigas memberanikan diri dan langsung menerjang kumpulan monster dengan Ilmu Pedangnya walaupun saat ini ia menggunakan sebuah tongkat.
“Tarian Dewa Air!”
Veigas menyerang monster-monster kritis yang mulai mengerubunginya. Veigas tidak terlihat seperti sedang bertempur, tapi ia terlihat seolah-olah sedang menari di antara kerumunan monster, walaupun begitu satu demi satu monster tumbang dan membuat levelnya naik.
Seal yang melihat Veigas dari atas pilar merasa seperti orang bodoh. “Orang ini menggunakan Ilmu Pedang dengan sebuah tongkat? Kenapa sejak awal dia tidak memilih Warrior sebagai Profesinya?”
Pertarungan Veigas dengan monster yang tersisa sedikit lebih sulit karena monster yang tersisa merupakan Elite. Kemampuan monster Elite berada di atas Normal, dan hal ini cukup merepotkan Veigas karena dirinya belum terbiasa bertarung dengan seekor monster Elite.
Giant Bat yang merupakan monster Elite sangat merepotkan Veigas, monster itu memiliki serangan yang kuat dan juga bisa terbang. Untuk menghabisi Giant Bat, Veigas dipaksa untuk mengecilkan jarak atau menggunakan keterampilannya, dan itu sangat sulit dilakukan karena saat ini ia juga tengah berhadapan dengan dua Giant Rat dan satu Giant Alligator.
Menghabisi Giant Alligator merupakan hal yang agak mudah karena kecepatan serang monster itu sangat agak rendah di dibandingkan Giant Bat dan Giant Rat. Namun, serangan Giant Alligator sangatlah kuat bagi Pemain berlevel kecil seperti Veigas.
Tidak lama kemudian Giant Bat dan Giant Alligator tumbang menjatuhkan beberapa Item, tapi Veigas masih harus fokus dengan kedua Giang Rat. Veigas agak lengah, ia terkena serangan ekor Giant Rat dan membuat kesehatannya memasuki titik kritis.
Veigas menyemangati dirinya sendiri, 'Ayolah diriku, jangan menyerah. Demi uang!'
Veigas memosisikan pegangan tongkatnya seperti sedang memegang pedang.
“Oh... sepertinya dia masih belum menunjukkan kemampuannya.” Seal memasang wajah tertarik.
Melihat musuhnya masih belum bergerak, kedua Giant Rat langsung menerjang Veigas, “Tatapan Dewa Air!”
Beberapa saat kemudian kedua Giant Rat terpukul mundur dan tewas.
[Level Up!]
Seal yang memiliki Status yang tinggi bahkan tidak bisa melihat serangan yang diluncurkan oleh Veigas, “Apakah dia tanpa sengaja mendapatkan Legendary Skill? Serangan itu benar-benar tidak bisa aku lihat.”
Setelah serangan itu, Veigas mengumpulkan Drop Item yang dijatuhkan oleh para monster lalu berpamitan dengan Seal karena dia akan logout untuk sementara waktu. Seal kini sendirian di ruang bawah tanah Kota Serdin dan otaknya tidak bisa berhenti memikirkan hal yang Veigas lakukan sebelumnya.
“Jika dia seorang Assassin atau Swordsman tingkat tinggi aku mungkin bisa memakluminya. Tapi serangan itu bahkan tidak bisa kulihat, aku bahkan ragu Arthur bisa melakukan hal yang sama.” Seal bergumam tidak percaya.
Sementara itu di dunia nyata, Veigas berjalan tertatih-tatih ke arah kulkas untuk mengambil Cairan Gizi. Veigas mengonsumsi satu Cairan Gizi C dan tubuhnya masih berasa lemas, ia kemudian memutuskan untuk mengonsumsi satu Cairan Gizi B. Setelah satu botol Cairan Gizi B habis, tubuhnya terasa sedikit bertenaga, dan ia langsung menuju dapur untuk makan.
'Siapa sangka aku dapat menggunakan Ilmu Pedang itu walaupun aku langsung kelelahan. Kurasa Battle Domain benar-benar bisa membuatku menguasai Ilmu Pedang itu.'
Kelelahan yang Veigas alami bukan hanya lelah fisik tapi lelah pikiran dan mental, semua itu karena ia memaksakan pikirannya untuk mencapai titik fokus yang sangat tinggi. Selain itu Veigas sebenarnya sangat senang karena memiliki kesempatan untuk menguasai Ilmu Pedang warisan Kakeknya.
Ilmu Pedang warisan Kakeknya itu bernama Ilmu Pedang Dewa Air, Kakeknya memberi nama itu karena Ilmu Pedang ini mengharuskan penggunanya untuk tenang dan membuat serangannya mengalir seperti air. Bagi orang yang memiliki kesulitan dalam berfokus, Ilmu Pedang tidak akan ada gunanya.
Veigas makan cukup banyak kali ini, ia sudah menghabiskan tiga piring dan merusak pola makannya. Veigas berdoa sejenak berharap agar berat tubuhnya tidak bertambah. Setelah itu, Veigas melanjutkan acara makannya.
🔥🔥🔥
Dukung terus Battle Domain dengan cara mengirimkan Like, Vote, Tip, Rating, dan Share. 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Piiic
mc bakal op nih??
2024-06-24
1
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-08
1
Ar_
vheat alami ehe
2022-09-07
0