Veigas bangun keesokan paginya dan merasakan jika tubuhnya sudah pulih sepenuhnya, tapi perutnya tidak merasakan hal yang sama.
“Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri? Dan juga kenapa VR Gearku sudah terlepas? Jangan jangan!?” Veigas agak panik.
Veigas bangkit dari tempat tidur dan menemukan sebuah surat dengan logo VC berada di atas mejanya.
“VC? Bukankah logo ini milik Virtual Corporation?”
Veigas membuka surat dan mulai membacanya.
Veigas terkejut, karena dirinya yang tidak sadarkan diri segera dirawat oleh Virtual Corporation. Sisa isi dari surat itu hanya berupa harapan agar Veigas tidak memaksakan dirinya lagi.
Perut Veigas berteriak keras, ia langsung bergegas menuju dapur untuk memasak sesuatu. Namun, bukan hal baik untuk memberikan perut Veigas makanan biasa. Paling tidak Veigas harus meminum sesuatu, beruntung ia memiliki solusi yang dibutuhkannya yaitu Cairan Gizi.
Setelah minum Cairan Gizi A, kondisi tubuhnya memang membaik, kulit Veigas yang agak pucat perlahan mendapatkan warnanya kembali. Namun, rasa lapar masih dirasakan Veigas dan membuatnya mengonsumsi seluruh Cairan Gizi yang ada hingga rasa laparnya hilang.
Veigas kembali ke kamarnya untuk menggunakan komputer dan memesan Cairan Gizi lewat website resmi Battle Domain.
Veigas melakukan olahraga kecil di kamarnya agar tubuhnya tidak terlalu kaku. Setelah itu, Veigas kembali ke Battle Domain untuk melihat apakah ujiannya berhasil atau tidak.
Saat Veigas sudah masuk kembali ke Battle Domain, NPC bernama Leonard menyambutnya seolah-olah sudah mengetahui akan kedatangan Veigas.
“Petualang, selamat datang kembali.”
“Aku kembali Tuan Leonard. Tuan, apakah aku gagal dalam ujian?”
“Kau tidak gagal, jujur kau sangat hebat karena mampu bertahan hingga detik terakhir. Sebenarnya kau bisa beristirahat lebih lama jika kau menginginkannya, kau tidak dibatasi oleh waktu selama belum menerima ujian berikutnya.”
Veigas mengerutkan keningnya, “Bukankah itu berarti, tempat ini memberikan kesempatan agar penantangnya berkembang sebelum menerima ujian berikutnya?”
“Hahaha ... kau benar dan juga salah, kalian pemilik Jiwa Abadi tidak bisa berkembang tanpa membunuh monster atau menyelesaikan misi. Tapi tentu saja ada beberapa dari kalian yang bisa berkembang tanpa melakukan itu.”
“Siapa mereka?” Veigas tertarik.
“Mereka yang memiliki bakat tentu saja.” Leonard menunjukkan wajah tegasnya, “Baiklah mari kita akhiri pembicaraan ini, petualang, apakah kau siap menerima ujian kedua?”
Veigas merasa agak tertekan, “Tuan Leonard, apakah ujian kedua sangat sulit?”
“Kau akan mengetahuinya begitu kau di dalamnya. Ikuti aku jika kau siap, jika tidak, kau bisa keluar dari sini dan menerima hadiah kecil.” Leonard berjalan ke arah utara.
[Keluar dari Vanatara Trial Chamber
Hadiah : Rare Skill Tome
Ya / Tidak.]
Veigas menekan kata Tidak dan mengejar Leonard menuju utara. Setelah 30 menit berjalan ke utara, Veigas dan Leonard sampai di depan pintu besar.
Veigas mengamati pintu di depannya, 'Pintu ini persis seperti pintu sebelumnya, tapi aku merasakan sesuatu yang kuat di dalamnya.'
Leonard melirik Veigas, “Petualang, apakah kau siap menerima ujian kedua?”
“Ya Tuan, aku siap.” Veigas menjawab dengan tenang.
“Sangat baik, lampaui dirimu dan melangkah maju.” Leonard menghilang namun suaranya masih terdengar.
Pintu di depan Veigas terbuka, ia langsung masuk ke dalamnya.
[Vanatara Trial Chamber
Kalahkan dirimu sendiri.
0/1
Batas Waktu : 6 Hari.]
Veigas melihat layar di depannya, “Enam hari? Bukankah itu cukup lama?”
Energi pedang berwarna biru melesat ke arah Veigas, ia segera menghindar dengan cepat.
“Tunjukkan dirimu!” Veigas berteriak.
Tidak lama kemudian seseorang muncul. Penampilan mirip seperti Veigas. Mungkin lebih tepat untuk menyebutnya sebagai tiruan dari Veigas.
[Dopplegangger Lv. 17 (Lord)
HP : 17.000]
“Itu aku?” Veigas mengedipkan matanya, “Apakah ini artinya melawan diriku sendiri?”
Dopplegangger tidak terus berdiam diri dan melemparkan Shining Cut ke arah Veigas. Veigas juga tidak mau kalah, Veigas melemparkan Shining Cut kepada Dopplegangger.
Kedua Shining Cut saling bertabrakan, salah satu energi pedang berhasil lolos dan melukai bahu Veigas.
“Kau lebih kuat dari yang kuduga.”
Veigas senang dengan tiruannya yang kuat, itu tidak membuatnya goyah dan malah bersemangat.
“Embun Pagi!”
Veigas menendang lantai dengan kuat, ia melesat selagi mengeksekusi Ilmu Pedang Dewa Air ke arah Dopplegangger. Untuk menahan Veigas, Dopplegangger juga menggunakan Ilmu Pedang Dewa Air.
“Pemecah Gelombang!”
Veigas syok, “Bahkan Ilmu Pedang Dewa Air juga ditiru!”
Kejutan yang Veigas rasakan semakin menjadi-jadi karena Dopplegangger mampu menggunakan Ilmu Pedang Dewa Air lebih baik dari Veigas.
“Sial!”
Veigas lengah dan kehilangan keseimbangannya, Dopplegangger segera mendekati Veigas meluncurkan tendangan keras. Setelah itu, Dopplegangger berdiri diam di tempatnya.
“Uhuk ... uhuk ....” Veigas memegangi perutnya, “Kenapa tiruanku itu tidak bergerak?”
Veigas melemparkan batu di dekatnya ke arah Dopplegangger. Namun batu itu terhenti seolah menabrak dinding yang tidak terlihat, Veigas lokasi batu itu terhenti dan meraba-raba udara.
“Aneh.” Veigas terus meraba udara, “Sepertinya ada pembatas tidak terlihat yang membatasi makhluk itu dan membatasi serangan yang berasal dari luar.”
Begitu Veigas melewati batas itu, Dopplegangger langsung bergerak ke arahnya dan meluncurkan Chop. Veigas segera menahan Chop itu dengan pedang dan keluar dari batas. Dopplegangger mundur dan kembali berdiam diri.
“Ini sulit, aku ingin sekali melakukan Hit and Run untuk melawannya. Tapi, aku tidak ada melampaui diriku dengan cara itu.”
Tiba-tiba saja Veigas teringat pesan Leonard. “Lampaui dirimu dan melangkah maju.”
“Tidak ada jalan selain berkembang. Pertama, aku harus meniru gerakan Dopplegangger itu untuk menyempurnakan gerakanku.”
Veigas bertarung dengan Dopplegangger selama lima menit sebelum akhirnya terlempar keluar. Setelah itu, Veigas mencoba meniru gerakan Dopplegangger dan mendalaminya.
Gerakan Dopplegangger membuat Veigas sadar jika masih banyak kekurangan dalam gerakannya saat mengeksekusi Ilmu Pedang Dewa Air.
“Battle Domain memang bukan sekedar permainan biasa, tidak heran jika seluruh dunia tahu Battle Domain.”
Bertarung dengan Dopplegangger, meniru gerakannya, dan bermeditasi. Veigas melakukan semua itu berulang kali hingga dua hari lamanya. Di tengah proses itu, Veigas juga mendapatkan Keterampilan Meditation.
“Keterampilan apa ini? Sepertinya aku pernah mendapatkan Keterampilan seperti ini sebelumnya.” Veigas membuka Menu.
[Brave Heart (Passive)
Meningkatkan Serangan, Pertahanan, dan Stamina sebanyak 10%. Meningkat seiring perkembangan pemain, bertambah 10% setiap peningkatan.]
[Focus (Passive)
Meningkatkan Serangan Kritikal sebanyak 10%. Meningkat seiring perkembangan pemain, bertambah 10% setiap peningkatan.]
[Meditation (Unique - Passive)
Memulihkan Health Point dan Mana, sebesar 10% setiap 10 detik saat diaktifkan.]
“Brave Heart dan Focus ini sangatlah berguna, tapi bagaimana dengan Meditation? Bukankah aku harus bermeditasi untuk mengaktifkan efeknya?” Veigas agak kurang puas dengan Meditation, “Yah ... setidaknya Meditation akan menghemat penggunaan ramuan.”
Meskipun sudah dua hari Veigas mempelajari gerakan Dopplegangger, ia baru memahami sekitar 50% dari gerakan Dopplegangger.
Veigas kembali menantang Dopplegangger, kali ini Veigas menggunakan Leap dan mengeksekusi Pemecah Gelombang untuk mengawali serangan. Dopplegangger berhasil menahan serangan Veigas dan menghentikannya di udara.
Veigas bisa saja menyerang wajah Dopplegangger, tapi ia tidak bisa menyerang wajahnya sendiri. Itu membuat Veigas menjadi agak kesal. Veigas akhirnya memutuskan untuk menendang Dopplegangger tepat di lehernya.
Dopplegangger terpental mundur sejauh 5 meter, Veigas tidak berniat memberikan Dopplegangger waktu untuk memulihkan kondisinya. Veigas menggunakan Death Hack dan memaksa Dopplegangger untuk bertahan.
🔥🔥🔥
Dukung terus Battle Domain dengan cara mengirimkan Like, Vote, Tip, Rating, dan Share. 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-08
1
Jack Daniel
wkwkwkwkwk payah mukul muka sendiri aja gak mampu padahal cuma tiruan doang gimana kalo MCnya mati sama tiruannya mati juga di dunia nyata itu seru biar ganti MCnya yang bodoh 😂😂😂
2022-01-09
1
Enda
.
2021-10-25
0