BAB 14 (Revisi)

Hujan deras serta petir yang terus berbunyi membuat Yara ketakutan. Ia adalah seorang yang takut hujan disertai petir seperti ini. Yara bersembunyi dibalik gorden raksasa itu, ia duduk dengan memegang kaki nya sendiri. Kedua tangan menutupi telinga agar tidak mendengar suara menakutkan itu. 

Sedari kecil Yara sudah merasakan penderitaan ini, hanya saja tidak ada yang tahu. Bahkan Ayah nya sendiri juga tidak tahu tentang apa yang Yara takuti, semua Yara hadapi seorang diri. Bahkan hingga sudah menikah pun, hal se menyakitkan ini masih sering terjadi dalam hidup nya. 

Yara menangis tanpa suara, petir itu benar-benar membuatnya ketakutan. 

“Ibu.. Tolong temani Yara, aku takut sekali..” Lirih nya, harapan mendapatkan pelukan seseorang dikala seperti ini benar-benar membuat Yara semakin terpukul. 

Hingga Yara tertidur dalam posisi duduk dengan air mata yang masih mengalir di pelipis nya. Yara harap, kala dirinya terbangun nanti hujan deras ini sudah berakhir. 

~

Yara terbangun kala mendengar suara pintu kamar terketuk. Ia langsung melihat jam dinding, ternyata sudah pukul 01:00 dini hari. Yara perlahan bangkit, ia lega karena hujan sudah berhenti. 

Kala Yara membuka pintu kamar, ia terkejut karena melihat Aksa tidak berdaya dipapah oleh Arzan. 

“Maaf menganggu, Nona.. Saya mengantarkan Tuan Muda, ia sedang mabuk.” Ucap Arzan sembari memapah Aksa yang setengah sadar itu. 

Yara langsung mengambil alih, ia yang memapah tubuh jangkung Aksa seorang diri. 

“Terimakasih, Arzan.. Aku bisa sendiri mengurus suamiku, sekali lagi aku ucapkan terimakasih kepadamu.” Kata Yara sembari tersenyum manis kepada Arzan yang terbelalak atas semua tindakan nya. 

“Baik, Nona. Hal seperti ini memang tugas saya,” Sahut nya. 

Arzan berlalu pergi meninggalkan Aksa bersama dengan Yara. Selama kepergiannya Arzan tiada henti tersenyum, karna dari cara Yara memapah tubuh jangkung Aksa sangat lucu dimatanya. 

“Semoga segera ada cinta diantara mereka,” Gumam Arzan didalam hati. 

Tentu saja Yara kesusahan memapah tubuh jangkung sang suami. Tapi, ia tidak mudah menyerah. Terus berusaha hingga berhasil memapah tubuh Aksa untuk berbaring diatas kasur king size. Yara sampai terengah-engah, ia menatap tak percaya Aksa yang malah tertidur sambil berbicara yang Yara sendiri tidak tahu apa dibicarakan oleh sang suami. 

Yara melepas sepatu Aksa yang masih terpasang di kedua kaki nya. Tidak ada dendam atas masalah yang terjadi sore tadi, semua hilang kala melihat ketidakberdayaan Aksa malam ini. 

“Kak, jika kau benar-benar tidak bisa menerima pernikahan ini.. Sebaiknya jangan sakiti dirimu seperti ini.” Ucap Yara disela kegiatannya melepas kancing kemeja Aksa. 

Aksa yang masih setengah sadar langsung membuka mata sempurna kala mendengar ucapan Yara. Ia lebih terlihat seperti seseorang yang tidak berdaya, hanya diam pasrah dengan semua tindakan Yara kali ini. 

“Hera..” Panggil Aksa dengan suara lirihnya. Tangan Aksa menyentuh wajah Yara dengan usapan yang sangat lembut. Tersenyum sangat manis hingga membuat Yara menjadi ngeri sendiri. 

“Kak, sadarlah.. Aku adalah Yara, bukan Hera.” Yara mencoba menjelaskan, tapi yang ada Aksa malah terus menatap nya dengan senyuman yang tidak pudar sedikitpun. 

Perasaan Yara menjadi tidak enak, ia langsung menyingkirkan tangan Aksa dari wajahnya. Mencoba menjauh dari sang suami, karna Yara yakin pasti Aksa sedang tidak sadarkan diri saat ini. 

Tapi kala Yara ingin melangkah, tangan Yara dicekal oleh Aksa. Pria itu menarik tangan Yara hingga tubuh Yara terjatuh diatas dada nya. Yara terkejut setengah mati, posisi ini membuat posisi jantung nya tidak aman. 

“Kak..”

Aksa mengubah posisi hingga ia berada diatas tubuh Yara, ia menatap Yara dengan senyuman yang sangat manis. 

“Hera, aku tahu kau tidak akan meninggalkan ku bukan? Aku tahu, kau sangat mencintai ku.” Ucap Aksa dengan suara yang sedikit bergetar. 

Hanya sebentar Yara melihat senyuman manis diwajah Aksa, lama kelamaan berubah menjadi ekspresi wajah yang menyedihkan. 

“Tidak, kau sudah meninggalkan ku. Kau sudah pergi meninggalkan ku!” Ucap nya dengan intonasi tinggi. 

Yara dapat melihat ketidakberdayaan yang Aksa rasakan. Rasa cintanya kepada Hera sudah membuat Aksa tidak berdaya seperti ini. 

“Katakan aku kurang apa, Hera? Aku bisa memberikan apapun yang kau mau, bahkan aku sudah membeli rumah mewah di Paris. Karna kau ingin tinggal disana bukan? Ayo mari kita kesana!”

Aksa terus mengoceh banyak hal tentang Hera, seolah-olah Yara adalah sosok wanita itu. Yara menjadi sedikit tahu, bahwa sangat besar cinta Aksa terhadap Kakak tirinya. Yara menjadi ragu, apakah nantinya ia bisa menjadi sosok yang paling dicintai Aksa seperti ini. 

Kala Yara ingin bangkit, tangan Aksa mengelus pipi tirus milik Yara.

“Aku menganggap mu sebagai berlian, dimana aku paling takut menyentuh mu dengan cara sembarangan. Nyatanya kau malah memberikan tubuhmu kepada pria lain, kenapa semudah itu kau memberikan nya, Hera?” Suara Aksa tercekat, ia menangis di antara kegelapan itu. 

Hingga Aksa jatuh tepat diatas tubuh Yara, ia tidak sadarkan diri. Tentu saja Yara tidak sanggup menahan tubuh Aksa yang jangkung, perlahan-lahan ia membawa Aksa berbaring di samping nya. 

Kala melihat Aksa tertidur seperti itu membuat perasaan sedih muncul dibenak Yara. Ia menjadi kasihan dengan pria itu, semua benar-benar terjadi diluar kendali. 

“Kau tidak salah mencintai Kak Hera, sama sekali tidak. Hanya saja itu akan menjadi lebih baik jika Kak Hera adalah wanita baik.” Ucap Yara sambil mengelus pucuk kepala Aksa. 

Memang awalnya pernikahan ini adalah semua keterpaksaan bagi Yara. Tapi, kala mendengar pak penghulu mengatakan tentang sakral sebuah pernikahan, membuat Yara menjadi mengambil sebuah keputusan. Dimana keputusan itu adalah, ia akan menerima Aksa sebagai suami nya untuk selama-lamanya. 

Ntah kemana hilang nya rasa keterpaksaan itu, semua tergantikan dengan rasa ikhlas yang sangat luas. Yara ingin menjadi sosok yang paling dibutuhkan oleh Aksa, sekalipun yang terjadi justru sebaliknya. 

“Hem, Apapun itu.. Aku akan mencoba menghadapi nya saja.” Kata Yara didalam hati, ia berbaring di samping Aksa. Menatap wajah Aksa dari posisi itu hingga rasa mengantuk menyerang nya. 

Aksa terbangun dari tidur nya kala merasakan silau matahari diwajahnya. Aksa menggeliat karna merasakan tidur nya sangat nyaman sepanjang malam, tidak ada gangguan seperti malam-malam sebelumnya. 

Kala Aksa membuka matanya, ia tidak melihat siapapun di kamar luas itu. Ia hanya melihat gorden yang terbuka sempurna, hingga dapat melihat burung-burung yang berterbangan bebas. Aksa perlahan duduk bersandar pada kepala ranjang. 

Pintu kamar terbuka, Yara masuk dengan membawa mangkuk ditangannya. Ia tersenyum tipis kepada Aksa yang hanya menatapnya sebentar saja tadi. 

“Pagi, Kak..” Sapa Yara. 

Tentu saja itu aneh bagi Aksa, karna Yara terlihat bersemangat sekali pagi ini. Terlihat ceria dan cantik, Aksa menjadi terganggu karena semua itu. 

“Kakak sudah merasa lebih baik?” Tanya nya sembari meletakkan mangkuk itu di nakas sebelah Aksa. 

“Sudah,” Jawaban singkat ala Aksa tidak membuat Yara takut. Ia malah duduk di samping Aksa yang menatap jendela. 

“Aku membuat sup hangat untukmu, agar tubuhmu segar nanti, Kak.” Ucap Yara sembari mengambil mangkuk itu di nakas. 

Mata tajam Aksa langsung memerhatikan Yara yang sedang mengaduk sup. 

“Kenapa kau perhatian sekali kepadaku?” Tanya Aksa penuh curiga. 

“Apa salah perhatian sama suami sendiri?” Tanya Yara dengan wajah lugunya, pertanyaan Aksa tidak membuatnya marah sedikitpun. 

“Salah, karna sikap seperti ini hanya membuatku muak denganmu.” Sahut Aksa dengan nada ketus serta menggigit dihati mungil Yara. 

Yara berusaha tersenyum untuk meredakan rasa sakitnya. Kata-kata tajam Aksa yang seperti ini, harus ia anggap seperti angin lalu saja. 

“Sayang nya aku akan terus bersikap seperti ini, Kak.. Teruslah muak, aku tidak masalah dengan itu.” Ucap Yara dengan senyuman manisnya. 

Aksa memicingkan mata mendengar kata-kata Yara itu, ia heran kenapa tiba-tiba Yara bersikap seperti ini. Padahal perlakuan nya tadi malam sudah cukup membuktikan apa posisi Yara sebenarnya. 

“Sini..” Aksa merebut mangkuk sup itu dari tangan Yara. 

Sudah pasti Aksa tidak akan menerima suapan dari Yara begitu saja. Ia tidak akan membiarkan Yara melakukan itu kepadanya, tidak akan pernah. 

Yara tidak tersinggung sedikitpun, ia malah tersenyum tipis kala memerhatikan Aksa yang makan dengan gerakan perlahan. Cara pria itu mengunyah makanan sungguh lucu dimatanya, apa lagi kala Aksa berusaha keras untuk tidak menatap nya. 

“Kakak bekerja hari ini?” Tanya Yara sembari merapikan tempat tidur yang berantakan. 

Lama menunggu tidak ada jawaban dari Aksa, pria itu asik makan dan hanya diam menatap jendela. Yara sebenarnya tidak tahu cara bicara yang baik dengan suaminya itu. Sikap dingin Aksa memang diatas rata-rata, ia sampai sakit kepala hanya karna memikirkan cara berkomunikasi yang baik kepada sang suami. 

Terpopuler

Comments

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

sumpah jijik bgt sama Aksa msh aja ngingat Hera

2025-03-25

0

Popy Desiana

Popy Desiana

auto ngakak, Yara pingsan ge gara buah salak 🤣🤣🤣🤣

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 (Revisi)
2 BAB 2 (Revisi)
3 BAB 3 (Revisi)
4 BAB 4 (Revisi)
5 BAB 5 (Revisi)
6 BAB 6 (Revisi)
7 BAB 7 (Revisi)
8 BAB 8 (Revisi)
9 BAB 9 (Revisi)
10 BAB 10 (Revisi)
11 BAB 11 (Revisi)
12 BAB 12 (Revisi)
13 BAB 13 (Revisi)
14 BAB 14 (Revisi)
15 BAB 15 (Revisi)
16 BAB 16 (Revisi)
17 BAB 17 (Revisi)
18 BAB 18 (Revisi)
19 BAB 19 (Revisi)
20 BAB 20 (Revisi)
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 EP61 Adegan Gagal di Mansion
62 EP62 Suamiku Nggak Sayang lagi~Yara
63 EP63 Syukuran Keluarga Besar (1)
64 EP64 Syukuran Keluarga Besar (2)
65 EP65 Syukuran Apa Bersyukur? ~Aksa
66 EP66 Keahlian Yara
67 EP67 Bertemu Pria Baik~Yara
68 EP68 Pak Suami Cemburu?
69 EP69 Istriku Kuat~Aksa
70 EP70 Honeymoon Ala Aksa
71 EP71 Kejutan Pak Suami
72 EP72 Malam Penuh Cinta
73 EP73 Gangguan Dari Planet Lain
74 EP74 Mengejar Madu
75 EP75 Siapa Yg Tidak Subur?
76 EP76 Lagi?
77 EP77 Aku Yang Salah~Aksa
78 EP78 Takut Cinta Itu Hilang~Aksa
79 EP79 Terus Menghindar
80 EP80 Kabar Mengejutkan
81 EP81 Menyempurnakan Kekuranganmu
82 EP82 Kita Sama-sama Bahagia~TAMAT
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1 (Revisi)
2
BAB 2 (Revisi)
3
BAB 3 (Revisi)
4
BAB 4 (Revisi)
5
BAB 5 (Revisi)
6
BAB 6 (Revisi)
7
BAB 7 (Revisi)
8
BAB 8 (Revisi)
9
BAB 9 (Revisi)
10
BAB 10 (Revisi)
11
BAB 11 (Revisi)
12
BAB 12 (Revisi)
13
BAB 13 (Revisi)
14
BAB 14 (Revisi)
15
BAB 15 (Revisi)
16
BAB 16 (Revisi)
17
BAB 17 (Revisi)
18
BAB 18 (Revisi)
19
BAB 19 (Revisi)
20
BAB 20 (Revisi)
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
EP61 Adegan Gagal di Mansion
62
EP62 Suamiku Nggak Sayang lagi~Yara
63
EP63 Syukuran Keluarga Besar (1)
64
EP64 Syukuran Keluarga Besar (2)
65
EP65 Syukuran Apa Bersyukur? ~Aksa
66
EP66 Keahlian Yara
67
EP67 Bertemu Pria Baik~Yara
68
EP68 Pak Suami Cemburu?
69
EP69 Istriku Kuat~Aksa
70
EP70 Honeymoon Ala Aksa
71
EP71 Kejutan Pak Suami
72
EP72 Malam Penuh Cinta
73
EP73 Gangguan Dari Planet Lain
74
EP74 Mengejar Madu
75
EP75 Siapa Yg Tidak Subur?
76
EP76 Lagi?
77
EP77 Aku Yang Salah~Aksa
78
EP78 Takut Cinta Itu Hilang~Aksa
79
EP79 Terus Menghindar
80
EP80 Kabar Mengejutkan
81
EP81 Menyempurnakan Kekuranganmu
82
EP82 Kita Sama-sama Bahagia~TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!