BAB 9 (Revisi)

Aksa membantu membuka kancing bagian belakang digaun Yara. Sudah pasti Yara gugup setengah mati, ini pertama kali ia membuka gaun dibantu oleh seorang pria. Bahkan Yara merasa pergerakan tangan Aksa sangat lambat, serasa tidak cepat selesai. Seperti gerakan slow motion, itulah yang Yara rasakan. 

Lain dengan Aksa yang tertegun kala melihat punggung belakang mulus milik Yara. Sangat indah, ia sempat tergoda sebenarnya. Tidak mau terus berpikir yang macam-macam, Aksa langsung mendorong tubuh Yara jauh-jauh darinya. 

Tentu saja Yara terkejut atas perlakuan itu, sangat kasar menurut nya. Jika Yara tidak menjaga keseimbangan dengan baik, tentu saja dirinya akan terjatuh mencium lantai. 

“Pelan-pelan bisa kan, Kak?” Tanya Yara dengan menahan rasa kesalnya. 

Tidak menjawab Aksa hanya menatap Yara datar, tidak ada senyuman sedikitpun. 

“Itu wajah atau kanebo kering? Kaku amat!” 

“Apa kau bilang?” Pertanyaan Aksa membuat Yara terkejut, ia langsung menutup mulutnya dengan tangan. Yara kira tadi ia bicara didalam hati, ternyata tidak. 

“Kanebo kering? Memangnya bocah seperti mu tahu kanebo kering, Ha?!” Tanya Aksa lagi dengan raut wajah yang kelihatan kesal. 

“Tahu dong, dari umur lima tahun aku juga tahu benda itu, Kak..” Bela Yara, ia tertawa sendiri untuk mencairkan suasana. 

Aksa mengalihkan pandangannya kembali kearah koper. Mencari piyama tidur nya, sudah pasti tubuhnya terasa lelah karena aktivitas sepanjang harian ini. Dan itu tidak lepas dari perhatian Yara, karna cara Aksa yang mencari pakaian begitu lucu dimatanya. 

“Biar aku cari, Kak.. Kau tidak akan menemukan apapun jika dengan cara itu mencarinya.” Ucap Yara, ia langsung merebut koper itu dari tangan Aksa. 

Aksa memerhatikan tangan Yara yang baru sebentar saja sudah berhasil menemukan sepasang piyamanya. Padahal Aksa sudah mencari sedari tadi, tapi tak kunjung menemukan apa yang dia cari. 

“Kakak mandi dulu saja, aku membereskan ini dulu.” Kata Yara, karna ulah Aksa semua pakaian menjadi berantakan. 

Aksa hanya diam, ia seperti ingin mengatakan sesuatu. 

“Ada apa, Kak? Ada yang kurang?” Tanya Yara dengan menatap suaminya yang terlihat salah tingkah. 

“Cegana dagam,” Ucap Aksa dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh Yara. 

“Apa, kak, Cegana? Apa itu?” Yara malah bertanya membuat Aksa semakin terlihat salah tingkah. 

Yara terus menatap Aksa yang terlihat aneh dimatanya, tanpa menyadari tangannya memegang benda yang Aksa butuhkan. 

“Katakan sekali lagi dengan jelas, agar aku ngerti.” Pinta Yara. 

“Cegana dalam,” Aksa tetap mengatakan kata yang sama. Yara tidak tahu benda apa itu, tidak pernah dengar sebelumnya. 

Sudah terlalu geram karna Yara tidah kunjung mengerti, terpaksa Aksa memberanikan diri. 

“Celana dalam, Yara. Astaga..” Ungkapnya tanpa malu sedikitpun. 

Yara ternganga mendengar nya, matanya membulat sempurna. 

“Apa? Ah iya..” Yara buru-buru mencari, ia baru sadar ternyata benda itu ada di tangannya. Dengan cepat Yara langsung menyerahkan benda itu kepada sang pemililk. 

“Ini cegana dagamnya, Kak..” Ucap nya dengan wajah yang merona merah. 

Aksa langsung pergi menuju bathroom, posisi tadi benar-benar membuatnya malu. Aksa juga tidak menyangka jika selambat itu Yara dalam berpikir. 

“Cara berpikir dia, imbang tipis dengan Lovie..” Kata Aksa. 

Aksa menatap benda yang membuat nya dalam posisi memalukan tadi. Rasanya absurd sekali tadi, andai ada Danu ntah mau ditaruh dimana wajah tampannya. 

Lain dengan Yara yang masih terkejut dengan kejadian tadi. Ia menatap nanar tangannya yang memegang celana dalam milik Aksa tanpa malu sedikitpun. 

“Yara.. Kau bodoh banget si ah!” Tiada henti mengumpat dirinya sendiri. 

Menarik napas dalam-dalam, Yara berusaha melupakan kejadian tadi. Ia kembali fokus mencari piyama tidur nya, tapi berulang kali membongkar isi tas. Yara tidak juga menemukan pakaian bagian dalam. 

Ntah itu celana dalam atau bahkan br*, tidak ada satu pun. Yara juga mencari dibawah kasur, siapa tahu terjatuh karna ulah Aksa tadi. Tapi, tidak ada juga. 

“Astaga, tidak mungkin aku tidak makai benda itu.” 

Yara jadi panik sendiri, memakai pakaian dalam nya yang seharian ini juga tidak bagus. Yara tidak pernah berbuat seperti itu didalam hidup nya, ia jadi kebingungan. 

Disaat itulah Aksa keluar dengan sudah memakai piyamanya. Berwarna merah menyala sama seperti milik Yara, mungkin pihak keluarga sengaja menyiapkan semua ini untuk mereka. 

“Kak, dimana cegana dagam ku?” Tanya Yara kepada Aksa tanpa malu sedikitpun. 

Kedua alis Aksa seakan mau menyatu mendengar pertanyaan aneh Yara. 

“Mana aku tahu, bukan aku yang menyiapkan semua pakaian itu.” Jawab Aksa jujur apa adanya. 

Yara dan Aksa saling menatap satu sama lain, apa lagi Aksa yang langsung melotot karna ucapannya sendiri. Ia ingat, jika koper semua di tanggung jawab oleh Danu dan Lovie. Aksa langsung lemas, ia tidak tahu hal apa yang telah dilakukan oleh dua pasangan tengil itu. 

“Masa tidak ada? Sudah kau cari dengan benar belum?” Tanya Aksa, ia menyuruh Yara untuk mencari lagi. 

Bahkan Yara sudah membongkar semua pakaian yang ada didalam koper. Tapi, tak ada benda yang ia cari. 

“Tidak ada, Kak.. Tidak ada cegana dagam disini..” Adu nya. 

Aksa memijat pelipis nya, ia yakin jika Danu dan Lovie sengaja melakukan hal ini. Sudah pasti Aksa tiada henti mengumpat pasangan suami istri itu. 

“Sudah tidak usah pakai, lagian aku juga tidak akan tergoda dengan mu.” Ucap Aksa dengan nada ketus. 

Yara terkejut mendengar nya, bukan maksudnya juga menggoda Aksa. Siapa juga yang mau menggoda beruang itu, Yara tidak akan melakukan hal itu didalam hidup nya. 

“Aku akan menghubungi Arzan untuk membawa apa yang kau butuhkan. Mungkin besok pagi, jadi malam ini tidak usah pakai dulu.” Jelas Aksa. 

Sudah pasti Yara menatap tak percaya, bagaimana bisa ia tidur tanpa memakai benda keramat itu sepanjang malam. 

“Sudah sana mandi!” Perintah Aksa, ia mendorong tubuh Yara sedikit pelan. “Tubuhmu bau..”

Dikatakan bau membuat Yara langsung menatap tajam Aksa. Ia langsung pergi menuju bathroom, tentu saja sambil mengumpat suaminya itu. 

“Dasar beruang bermulut pedas!” 

Terpopuler

Comments

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

Yara kamu lucu banget gemes dech,buat tu Aksa mati kutu liat mu Yara cantik,

2024-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!