Episode #3

"Siapa yang berani maju kedepan untuk menjawab soal ini?" Teriak Bu Gress dengan tatapan tajam kepada muridnya.

Gress adalah Guru Matematika. ia salah satu Guru yang paling ditakuti! Bahkan ia dijuluki Teacher of the death "Guru kematian". Julukan itu pantas untuk Gress, lantaran ia sering memberikan hukuman! Apabila muridnya tak mampu menjawab soal yang ia berikan dan akan di hukum untuk mengerjakan tugas sebanyak Seratus soal!

"Ayo siapa yang bisa menjawab pertanyaan Ibu?" Berulang kali tanya Bu Gress kepada muridnya sambil jalan menghampiri meja barisan depan menuju ke belakang seolah siap-siap menargetkan salah satu muridnya apabila tidak ada yang berani mengajukan diri untuk maju kedepan.

"Please dong, ada yang bisa menjawab temen-temen!" Serentak dalam hati para murid yang mulai ketakutan di tunjuk untuk maju kedepan.

Panik, takut serta gelisah mulai terlihat dari mimik wajah para murid! Bahkan sebagian dari mereka ada yang sempat ingin menangis! Lantaran, apabila tidak ada yang berani mengajukan diri kedepan akan kena hukuman Seratus tugas soal Matematika untuk pelajaran minggu depan.

"Masih tidak ada yang berani maju kedepan?" Tanya kembali dengan santai sambil menurunkan kaca mata yang hampir menutupi semua pipinya Bu Gress dengan gaya memainkan jari telunjuknya yang tampak besar.

Hitungan menit, Bu Gress akan menunjuk salah satu muridnya yang terlihat takut. Karena ia suka dengan murid yang penakut. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut murid tersebut agar terbiasa dengan mata pelajarannya. Harapannya semua murid pandai dalam pelajaran Matematika.

Suasana di kelas pun semakin genting! Bu gress sudah melewati beberapa meja muridnya. Tapi, belum juga ada yang ia tunjuk untuk kedepan! Bahkan sudah ada sebagian yang ia pegang pundak muridnya. Kejadian itu pun semakin membuat muridnya Kepanikan dan rasa takut semakin menjadi-jadi.

"Hhmm ...., atau ada yang mau mengerjakan Seratus saol?" Kata Bu Gress menakut-nakuti mereka.

"Ya Tuhan ku ...! Tolong hamba mu yang bodoh ini!" ucap dalam hati salah satu murid dan sebagian murid juga sama saling berdoa dalam hati agar tak kena tunjuk Bu Gress.

Dan pada akhirnya Bu gress merasa geram karena muridnya sampai detik ini belum ada yang berani maju kedepan. Lalu, Saat itu juga Bu Gress mulai menaikan jari telunjuknya ke arah salah satu muridnya.

"Yon .....!" teriak Bu Gress yang belum selesai memanggil nama salah satu muridnya yang bernama "Yoni". Tiba-tiba di potong teriakannya oleh Nay sambil mengacungkan jari tangannya keatas.

"Saya bisa, Bu ...!" Tegas Nay yang memotong teriakan Bu Gress.

"Ups ..." singkatnya sambil menoleh ke samping dan menaikan kaca matanya yang tampak besar. "Pasti dia lagi?" sambung kembali Bu Gress.

Baginya sudah tak asing lagi! Setiap soal yang ada di papan bor pasti Nayla Sungkar lah yang selalu berani maju kedepan dan mampu menjawab soal dengan benar!

Nayla Sungkar atau sering di sapa "Nay". Ia salah satu siswi SMA 40 Negeri Jakarta berprestasi di Sekolahnya. Bahkan kepintarannya sering kali mengharumkan Nama Sekolahnya. Jajaran semua Guru merasa bangga atas prestasinya.

"Kamu lagi, Nay ...?" Ucap Bu Gress dengan lesu. Ia pasti mampu menjawab soal di papan bor. "Hehe ....". Jawab Nay dengan manja.

Serentak rasa ketakutan hilang didalam kelas! Rasanya seperti melepaskan beban hidup yang amat rumit dengan sekejap tutur bahasa dalam hati para murid terkecuali Nay yang begitu santai menjawab soal didepan.

Lantas Nay pun maju kedepan dengan selangkah demi selangkah. Tapi, gaya berjalan Nay yang biasanya lugu dan pemalu kini ia terlihat berjalan lebih sexy. Bibir yang merah merona merajut pandangan lelaki seketika. Buah dada yang kembar ia tonjolkan kedepan, lalu bagian punggung sedikit melengkung bagai ukiran batik solo serta pinggul pun ia tumpah kan kebelakang dengan full power dan sempurnalah terbentuk sebuah Body guitar spanyol yang aduhai.

Gaya berjalan Nay pun menjadi buah bibir teman sekelasnya hingga keributan mulai terjadi. Apalagi teman sekelas lelakinya sampai mengulurkan sebagian lidahnya di sekitaran bibir mereka.

"Aduh Nay Body mu sexy sekali" ucap sebagian teman lelaki Nay. "Boleh ni cicipi tubuh mu Nay!" sambung lelaki si otak mesum.

"Bibir mu Nay merah menggoda bagai ombak lautan yang menggulingkan gairah ku seketika ..."

Terus dan terus menerus isi otak para teman lelaki Nay bergejolak seperti air mendidih. Rasa-rasanya ingin mereka tumpah kan sekaligus diatas ranjang beralaskan ribuan Bunga Mawar merah.

Lalu, Ajie yang melihat dengan jelas aksi para temen lelaki. Ia mulai merasa cemburu dengan godaan para lelaki otak mesum. Ajie sendiri pun merasa bingung kenapa ia mulai merasakan cemburu terhadap lelaki yang menggoda Nay.

"Apa sejak kejadian berboncengan tadi pagi ya aku jadi begini!" Kata Ajie dalam hati.

"Tuk ..tuk " suara tangan Ajie berirama di atas meja seolah sedang memikirkan sesuatu soal rasa cemburunya. Tapi, ia masih bingung bagaimana dengan persahabatannya yang begitu dekat. Ia takut akan merusak persahabatannya karena rasa cemburunya.

"Kok, Ajie menatap Nay seperti itu?" Kata Vera dengan curiganya.

Vera salah satu sahabat dekat Nay. Ia kerap sekali menghabiskan waktu dengan Nay dalam kesehariannya serta sering kali ia curhat soal isi hatinya kepada seseorang. Tapi, Vera tak memberitahukan siapa lelaki yang ia cintai selama ini.

"Jangan-jangan kamu suka dengan, Nay ya Jie ...?" Sambung kembali dalam hati Vera dengan penuh benci dan cemburu buta, karena Vera menyukai Ajie sejak pertama masuk sekolah. Namun, ia merasa tidak di hiraukan perasaannya oleh Ajie.

Dibalik buah bibir yang bising karena Nay yang menggoda serta pikiran Ajie yang dipenuhi rasa cemburu dan Vera yang mulai memanas atas pandangan Ajie terhadap Nay. Lain dengan Cris andrew atau sering di sapa "Cris". Ia sama sekali tak tergoda oleh kecantikan serta tubuh Nay yang sexy. Cris menganggapnya biasa saja.

"Bibir mu biasa saja, Payu dara mu baru sebesar bola ping pong bahkan tak terlihat kenyal seperti jell, apalagi body mu tak membangunkan gairah ku, Nay..." kata dalam hati Cris dengan angkuh. Baginya selera wanita yang terbaik adalah pandangan pertama yang langsung memenuhi semua gairah dengan sendirinya! Tanpa harus merayu dan tanpa harus tersentuh. "Itulah wanita terbaik sepanjang masa" menurut Cris sambil memainkan janggut yang hendak tumbuh lebat di dagunya.

Usai sudah perdebatan dalam pikiran mereka masing-masing dan Nay pun dengan sekejap menjawab soal yang ada di papan bor. Lalu, Bu Gress pun merasa geram, kesal bahkan bercampur aduk. Lantaran, soal itu di jawab nya dengan mudah.

"Mau tak mau selesai sudah pelajaran ku tanpa hukuman" Ucap kesal Bu Gress.

Pelajaran pun berakhir dan mereka pun lekas di bubarkan oleh Bu Gress.

Episodes
1 Episode #1
2 Episode #2
3 Episode #3
4 Episode #4
5 Episode #5
6 Episode #6
7 Episode #7
8 Episode #8
9 Episode #9
10 Episode #10
11 Sinopsis
12 Bab 1 | Jakarta Tahun Pertama
13 Bab 1 | Jakarta Hari Ini
14 Bab 1 | Jakarta At Lee
15 Bab 1 | Aneh Tapi Nyata
16 Bab 1 | Nayla
17 Bab 1 | Dua Sahabat
18 Bab 1 | Bartender
19 Bab 1 | Brush Ceplok In De Hoy
20 Bab 1 | Suasana Hati
21 Bab 1 | Cerita Tarmin
22 Bab 1 | Mimpi Hampir Nyata
23 Bab 1 | Depresi
24 Bab 1| Hutan Belantara
25 Bab 1 | Tidak terlacak
26 Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 1
27 Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 2
28 Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 1
29 Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 2
30 Bab 1 | Nama kamu siapa?
31 Bab 1 | Ujung Gerbang
32 Bab 1 | Interogasi
33 Bab 1 | Bersua
34 Bab 1 | Bar Poke part 1
35 Bab 1 | Bar Poke part 2
36 Bab 1 | Bar Poke part 3
37 Bab 1 | Bisnis Lee
38 Bab 1 | Kediaman Nayla
39 Bab 1 | Kecintaan Version Sniper
40 Bab 1 | Sniper Ajie
41 Bab 2 | Marina Beach
42 Bab 2 | Cheers and Brush ceplok in de hoy
43 Bab 2 | Lee dan Vera
44 Bab 2 | Bintang Rooftop part 1
45 Bab 2 | Bintang Rooftop part 2
46 Bab 2 | Naskah cerita dari sisa Rooftop
47 Bab 2 | Breaking news
48 Bab 2 | Gelas Pecah
49 Bab 2 | Mandat CEO
50 Bab 2 | Benar adanya
51 Bab 3 | Lorong Panjang
52 Bab 3 | Phobia
53 Bab 3 | Ritme Jantung
54 Bab 3 | Tak ada judul
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Episode #1
2
Episode #2
3
Episode #3
4
Episode #4
5
Episode #5
6
Episode #6
7
Episode #7
8
Episode #8
9
Episode #9
10
Episode #10
11
Sinopsis
12
Bab 1 | Jakarta Tahun Pertama
13
Bab 1 | Jakarta Hari Ini
14
Bab 1 | Jakarta At Lee
15
Bab 1 | Aneh Tapi Nyata
16
Bab 1 | Nayla
17
Bab 1 | Dua Sahabat
18
Bab 1 | Bartender
19
Bab 1 | Brush Ceplok In De Hoy
20
Bab 1 | Suasana Hati
21
Bab 1 | Cerita Tarmin
22
Bab 1 | Mimpi Hampir Nyata
23
Bab 1 | Depresi
24
Bab 1| Hutan Belantara
25
Bab 1 | Tidak terlacak
26
Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 1
27
Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 2
28
Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 1
29
Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 2
30
Bab 1 | Nama kamu siapa?
31
Bab 1 | Ujung Gerbang
32
Bab 1 | Interogasi
33
Bab 1 | Bersua
34
Bab 1 | Bar Poke part 1
35
Bab 1 | Bar Poke part 2
36
Bab 1 | Bar Poke part 3
37
Bab 1 | Bisnis Lee
38
Bab 1 | Kediaman Nayla
39
Bab 1 | Kecintaan Version Sniper
40
Bab 1 | Sniper Ajie
41
Bab 2 | Marina Beach
42
Bab 2 | Cheers and Brush ceplok in de hoy
43
Bab 2 | Lee dan Vera
44
Bab 2 | Bintang Rooftop part 1
45
Bab 2 | Bintang Rooftop part 2
46
Bab 2 | Naskah cerita dari sisa Rooftop
47
Bab 2 | Breaking news
48
Bab 2 | Gelas Pecah
49
Bab 2 | Mandat CEO
50
Bab 2 | Benar adanya
51
Bab 3 | Lorong Panjang
52
Bab 3 | Phobia
53
Bab 3 | Ritme Jantung
54
Bab 3 | Tak ada judul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!