Episode #5

Beberapa bulan berlalu, para murid tengah sibuk dengan pelajarannya karena mendekati hari Ujian Akhir Nasional. Ada yang sibuk dengan belajar dirumah dan ada pula sibuk belajar berkelompok dirumah teman sekelasnya. Satu persatu mereka memecahkan masalah pelajaran yang baginya sulit.

Sisi lain, "Jedag, jedug ... Dug ..dug!" Suara musik Dj terdengar di kamar Cris. Ia tengah asik menikmati musik Dj bersama wanita yang bekerja di kantin sekolah sambil menikmati secangkir kopi hangat dan menghisap beberapa batang rokok.

Dia adalah Putri seorang janda tanpa anak yang bekerja di kantin sekolah Cris. Belum lama ia bekerja di kantin sekolah namun sempat menjadi buah bibir para siswa karena kecantikan Putri serta memiliki tubuh yang ideal dan sexy.

Cris yang mulai tergoda dengan kecantikannya, ia pun melancarkan aksinya dengan mulus sampai dengan mudahnya mendapatkan Putri dalam waktu singkat.

Sewaktu kencan pertama minggu lalu bersama Putri menuju taman kencana di malam minggu hingga larut malam waktu itu mereka baru pulang. Cris pun mengantarkannya ke kosan Putri tepat di belakang sekolah. Dengan mudahnya, Cris mengeksekusi Putri hingga membuatnya kecanduan asmara.

"Lalu, kapan lagi kita?" Pinta Putri dengan candunya.

"Masih ada waktu, sayang" jawabnya dengan slow but sure.

Cris kembali pulang dengan membawa sebuah lambaian tangan dari Putri yang penuh cinta. "Setidaknya sudah cukup membuat mu penasaran dengan ku" sambung dalam hati Cris sambil melihat ya dibalik spion motor.

"Kau ini membuat ku gemas, Cris" sembari masuk kedalam kosan nya.

Cris memang pandai merayu dan mampu membuat wanita ketergantungan padanya, Sekedar kecupan saja sudah cukup baginya untuk membuat rasa ingin tahu lebih pada wanitanya. Kelebihan yang di milikinya soal itu, ia manfaatkan sebaik mungkin momen itu hanya untuk mencicipi semua yang di miliki wanitanya.

Tak cukup lama dalam satu minggu, Cris pun mulai mengajak kencan Putri di rumahnya di hari kedua setelah sukses kencan pertamanya. Putri pun dengan senang menerima tawaran Cris.

Dengan irama musik Dj yang cocok serta membuat mereka berdua di mabuk asmara bagai ombak lautan bebas menerpa terumbu karang. Putri pun tak berdaya seolah sudah siap untuk diterkam tubuhnya oleh Cris. Namun, Cris menundanya bermaksud untuk lebih rileks gaya bermain selancar nya.

Mereka berdua pun mulai terbuai dalam asmara penuh kebahagian tak tertandingi oleh hal apapun. Tingkahnya semakin meluas serta tak memberi celah.

"Ini yang kau mau?" Ungkap Cris.

"Jelas sekali .." Jawabnya tak henti dengan melebarkan sayap-sayap yang tak mudah patah.

Genggamannya, cengkraman nya membuat jejak di antara sela-sela yang tak mudah rentan badai selain gemuruh desah itu sendiri yang mereka ciptakan dengan sensasional. Lalu, saat mereka tengah asik membangun asmara cinta dewasa. Tiba-tiba ponsel Cris bunyi karena telpon dari Nayla. Namun, ponsel itu di reject oleh Putri seolah merasa terganggu yang tengah asik menikmati dada Cris.

"Kok telponnya dimatikan?" Tanya Cris kepada Putri. "Sudah diam, aku tak mau kita diganggu" jawab Putri sambil menunjukan wajah emosional yang termakan kehangatan sebuah cinta dari Cris.

"Kenapa di reject telpon ku?" Ucap Nay merasa tidak biasanya Cris me-reject telponnya.

"Gimana Nay ..?" Tanya Vera.

"Telpon ku di reject ...!"

"Hhmm ...." ucap Vera dan Ajie.

Mereka tengah berkumpul dirumah Vera karena mengerjakan tugas kelompok yang harus di selesaikan hari ini. Ketiga sahabat itu merasa kesal karena Cris tak membantu tugas kelompoknya. Padahal ia sudah tau harus diselesaikan hari ini.

"Mau gimana lagi, kita selesaikan bertiga saja" ujar Nayla. "Awas kau Cris" ancamnya di dalam hati Nayla.

"Pecah kau, pecah ..." Teriak Cris penuh cengkraman tak melepaskan in de hoy nya bagaikan Minato melawan seribu pasukan Ninja dengan membantainya semua pasukan itu tak tersisa.

"Ayo Cris ...!" geramnya Putri yang mulai berada di penghujung dalam beberapa detik saja dan Cris pun sama, tak lagi mengurangi kecepatan di Road to Ring hingga keduanya tumbang seketika tak berdaya setelah bekerja keras tak menyisakan tenaga sedikit pun. Kegilaan keduanya tak terbendung hingga menguras semua yang ada.

"Dahsyat ..." ucap keduanya dengan terbaring kaku sejenak.

"Jadi, cukup disini aja cuplikannya ya" canda Penulis takut kena omel sang istri 🤣🤣

***

Sisi lain, ke tiga sahabatnya sudah hampir selesai dengan tugas kelompoknya dan mulai mengisi waktu dengan berbagi cerita pengalaman pribadinya masing-masing sambil tertawa terbahak-bahak dan menikmati makanan ringan yang disediakan oleh Vera.

"Nyesel saat melihat tetangga ku tengah asik menari tanpa busana" ucap Ajie dengan cerita konyolnya.

"Nyesel apa nyesel! Anugerah kali Jie melihat tetangga tak mengenakan baju" sambung Nayla san Vera.

"Masalahnya Nenek gaes! Secara gitu loh, aku masih muda" ungkap Ajie merasa rugi atas kejadian itu.

Akhirnya pecah sudah tawa mereka dengan lantang di rumah Vera. Hingga membuat kedua orang tuanya tutut campur dengan mereka.

"Kalian sedang apa sih? Kok, tertawa sampai membuat Ayah ngiri sekali" ucap Ayah Vera turut campur dengan mereka.

"Biasa yah, Ajie kena mental sama Nenek" kata Vera. "Sudah. Lah Ver, aku malu jadinya nih" sambung Ajie memerah dengan wajahnya karena malu.

"Hhmm ..., kalian ini ada-ada saja" kata Ayah dan lekas duduk di samping Vera sang anak Gadis satu-satunya.

Lalu, Ibunya Vera pun hanya tertawa santai di hadapan mereka bermaksud ikut meramaikan suasana di rumahnya.

"Oia, Ibu punya banyak kue khas Djogja! Apa kalian mau?"

"Bo ... bo ...boleh Bu ..." ucap Nayla tak merasa malu atas tawaran Ibunya Vera.

Ibunya Vera pun lekas pergi untuk mengambil kue yang di bawa nya semalam dari Djogja. Ia membeli sebanyak itu, karena dirumah nya sering banyak orang bertamu. Jadi, ia selalu menyiapkan beberapa kue untuk menjamunya.

"Ini tugas siapa?" Tanya Ayah Vera yang sejak tadi memperhatikan sebuah table akuntansi yang cukup rumit.

"Oh itu, saya Om ..." jawab Nayla.

"Hhmm ..." sambung Ayah Vera seolah merencanakan sesuatu.

"Memang kenap Om?" Tanya kembali Nayla dengan rasa penasarannya.

"Oh, tidak apa-apa! Cuma Om merasa kagum saja dengan mu!" Jelasnya. "Sepertinya Nayla anak cerdas!" sambung kembali Ayah dalam hatinya.

Tak lama kemudian, kue yang di bawakan oleh Ibunya Vera pun tiba di meja. Lalu, mereka menyantapnya dengan lahap dan penuh ceria.

"Hayo habiskan kue nya" kata Ibunya Vera seraya tersenyum.

"Baik, Bu .." serentak mereka.

"Oia, Nay ...! Nanti kamu kalau sudah lulus mau kuliah dimana?" Tanya Ayah Vera dengan santai.

Nayla pun menjawab tidak tahu mau kuliah di mana karena belum ada rencana. Lalu, Ayah Vera hanya termangut seolah cukup dengan pertanyaannya.

Episodes
1 Episode #1
2 Episode #2
3 Episode #3
4 Episode #4
5 Episode #5
6 Episode #6
7 Episode #7
8 Episode #8
9 Episode #9
10 Episode #10
11 Sinopsis
12 Bab 1 | Jakarta Tahun Pertama
13 Bab 1 | Jakarta Hari Ini
14 Bab 1 | Jakarta At Lee
15 Bab 1 | Aneh Tapi Nyata
16 Bab 1 | Nayla
17 Bab 1 | Dua Sahabat
18 Bab 1 | Bartender
19 Bab 1 | Brush Ceplok In De Hoy
20 Bab 1 | Suasana Hati
21 Bab 1 | Cerita Tarmin
22 Bab 1 | Mimpi Hampir Nyata
23 Bab 1 | Depresi
24 Bab 1| Hutan Belantara
25 Bab 1 | Tidak terlacak
26 Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 1
27 Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 2
28 Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 1
29 Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 2
30 Bab 1 | Nama kamu siapa?
31 Bab 1 | Ujung Gerbang
32 Bab 1 | Interogasi
33 Bab 1 | Bersua
34 Bab 1 | Bar Poke part 1
35 Bab 1 | Bar Poke part 2
36 Bab 1 | Bar Poke part 3
37 Bab 1 | Bisnis Lee
38 Bab 1 | Kediaman Nayla
39 Bab 1 | Kecintaan Version Sniper
40 Bab 1 | Sniper Ajie
41 Bab 2 | Marina Beach
42 Bab 2 | Cheers and Brush ceplok in de hoy
43 Bab 2 | Lee dan Vera
44 Bab 2 | Bintang Rooftop part 1
45 Bab 2 | Bintang Rooftop part 2
46 Bab 2 | Naskah cerita dari sisa Rooftop
47 Bab 2 | Breaking news
48 Bab 2 | Gelas Pecah
49 Bab 2 | Mandat CEO
50 Bab 2 | Benar adanya
51 Bab 3 | Lorong Panjang
52 Bab 3 | Phobia
53 Bab 3 | Ritme Jantung
54 Bab 3 | Tak ada judul
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Episode #1
2
Episode #2
3
Episode #3
4
Episode #4
5
Episode #5
6
Episode #6
7
Episode #7
8
Episode #8
9
Episode #9
10
Episode #10
11
Sinopsis
12
Bab 1 | Jakarta Tahun Pertama
13
Bab 1 | Jakarta Hari Ini
14
Bab 1 | Jakarta At Lee
15
Bab 1 | Aneh Tapi Nyata
16
Bab 1 | Nayla
17
Bab 1 | Dua Sahabat
18
Bab 1 | Bartender
19
Bab 1 | Brush Ceplok In De Hoy
20
Bab 1 | Suasana Hati
21
Bab 1 | Cerita Tarmin
22
Bab 1 | Mimpi Hampir Nyata
23
Bab 1 | Depresi
24
Bab 1| Hutan Belantara
25
Bab 1 | Tidak terlacak
26
Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 1
27
Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 2
28
Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 1
29
Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 2
30
Bab 1 | Nama kamu siapa?
31
Bab 1 | Ujung Gerbang
32
Bab 1 | Interogasi
33
Bab 1 | Bersua
34
Bab 1 | Bar Poke part 1
35
Bab 1 | Bar Poke part 2
36
Bab 1 | Bar Poke part 3
37
Bab 1 | Bisnis Lee
38
Bab 1 | Kediaman Nayla
39
Bab 1 | Kecintaan Version Sniper
40
Bab 1 | Sniper Ajie
41
Bab 2 | Marina Beach
42
Bab 2 | Cheers and Brush ceplok in de hoy
43
Bab 2 | Lee dan Vera
44
Bab 2 | Bintang Rooftop part 1
45
Bab 2 | Bintang Rooftop part 2
46
Bab 2 | Naskah cerita dari sisa Rooftop
47
Bab 2 | Breaking news
48
Bab 2 | Gelas Pecah
49
Bab 2 | Mandat CEO
50
Bab 2 | Benar adanya
51
Bab 3 | Lorong Panjang
52
Bab 3 | Phobia
53
Bab 3 | Ritme Jantung
54
Bab 3 | Tak ada judul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!