"Brug ..." suara tubuh milik Nay terbaring dengan paksa di ranjang miliknya.
Nay tak bisa tidur karena pikirannya penuh sekali. Dengan perasaan campuran aduk serta kesal atas kejadian tadi siang, soal Cris yang tak kunjung datang untuk mengerjakan tugas bersama dirumah Vera.
Nay pun mulai menutupi wajahnya dengan bantal, berharap ia bisa melupakan kekesalannya dan bisa tidur dengan cepat.
Sisi lain, Vera dan Ajie tengah asik berboncengan untuk pulang karena waktu sudah tidak memungkin lagi untuk keluyuran. Apalagi mereka besok sekolah seperti biasa.
Dekapan Vera pada tubuh Ajie semakin erat. Apalagi ia mulai menyenderkan kepalanya di punggung Ajie yang terasa kekar. Ajie sendiri tak mampu melepaskannya karena ia tengah sibuk mengendarai motornya.
Kenyamanan mulai terasa sekali bagi Vera saat bersama Ajie. "Aku mengharapkan hari berikutnya akan lebih baik dari ini Jie" ucapnya dalam hati Vera penuh harapan.
Perasaannya mulai bermekaran di sekitaran dinding hati yang lembut saat bahagia dan malapetaka bila tergores sedikit saja. Soal Hati memang luar biasa bagi pemiliknya. Karakternya bisa membuat keadaan membaik bahkan bisa memburuk seketika.
Setiba dirumah Vera, Ajie berpamitan tanpa turun dari motornya. Saat iyu juga Vera menggenggam erat tangan Ajie sambil menatapnya dengan sayup-sayup, bola mata yang menyinari letak kebahagiaan diiringi hembusan angin yang terasa dingin menyentuh kulitnya.
Vera bersikap seperti itu berharap Ajie akan mengatakan sesuatu hal yang paling indah. Namun, Ajie tak merespon karena menganggapnya sebagai sahabat dekat saja.
"Jie ..." ucapnya dengan lembut serta setengah menengadahkan wajahnya dekat sekali pada dagu Ajie yang lancip. Tatapannya mulai polos sekali, Ajie yang menyikapi itu hanya mengerutkan kedua alisnya tanpa melakukan apapun selain menyela motornya dan terdengar suara mesin yang bising.
"Jie ...." geram Vera sambil mematikan kontak motornya serta mencabut paksa kunci motor dan menyembunyikannya di balik kantong celana jeans yang ketat.
"Hey, kenapa diambil kunci motor ku" cakap Ajie berusaha merebutnya. Namun Vera menjauh bermaksud Ajie untuk turun dari motornya.
Mau tak mau Ajie pun menghampiri Vera yang tidak terlalu jauh untuk megambil kunci. "Ayo lah Ver, tidak lucu ini" kata Ajie sambil merebut paksa kunci di balik kantong celana jeansnya.
Mereka berdua pun saling bertikai memperebutkan kunci. Vera yang tak mau mengalah sambil ketawa melihat Ajie yang mulai geram. Ajie pun memeluk paksa tubuh Vera untuk bisa mengambil kunci di balik celana jeansnya. Lalu, tiba-tiba keduanya jatuh
"Bruk" tergeletak di halaman rumah Vera.
Ajie yang tertimpa tubuh Vera pun terdiam seketika dan pandangannya pun tertutup oleh wajah Vera yang teramat cantik saat ini, begitu pula dengan Vera merasakan nyaman sekali saat tubuhnya dipeluk mesra meski tak sengaja. Lalu, angan-angan keduanya mulai mulai melambung tinggi dan terhipnotis seketika bagai pemilik surga sang pangeran dan bidadari kekasihnya.
Dengan spontan, Vera menyodorkan bibirnya yang siap untuk di kecupnya sambil memejamkan mata dalam beberapa detik. Namun, Ajie hanya terdiam dan tetap fokus pada wajah cantik miliki Vera. saat itu juga, Ajie terbayang dengan wajah Nayla saat kejadian di lorong basemen waktu itu. Lalu, tanpa diperintah tubuhnya membawa pikiran Ajie untuk mengecupnya sekali.
"Muach ..." spontan kecupan dari Ajie untuk Vera.
Vera langsung melayang jiwanya terbang jauh termakan suasana serta bergetar seluruh tubuhnya bagai tsunami berkekuatan tinggi.
"Indah sekali rasanya" ucapnya spontan dalam hati sambil menikmati sentuhan bibirnya pertama kali oleh pria yang ia cintai.
Sisi lain, Ajie tak menyadari bahwa yang di kecupnya itu adalah bibir Vera bukan bibir Nayla. Isi kepala Ajie dipenuhi Nayla dan Nayla secara terus menerus hingga ia melakukan kesalahan saat ini terhadap Vera.
"Kamu tak salah kan mengecup ku begitu saja?" Tanya Vera dan Ajie tak menghiraukan perkataannya, karena ia masih kecanduan wajah Nayla sampai ia memasang wajah penuh bahagia dan menahan senyum manis teramat panjang.
Vera tersenyum dengan sendirinya. Lantaran, Ajie terlihat sekali wajahnya penuh kebahagian dalam posisi sedekat itu. Lalu, Vera menyenderkan wajahnya dipundak Ajie sambil mengelus dadanya dengan lembut.
Apa yang dilakukan Vera pun semakin membuat Ajie lupa diri dan khilaf atas sentuhan lembut tangannya. Dengan sengaja Ajie membalikkan wajah Vera perlahan oleh kedua tangannya dan perlahan menatapnya dengan sayup-sayup.
"Muachh..." suara kecupan bibir milik keduanya yang dipicu oleh Ajie.
Vera kaget, tak menyangka kedua kalinya akan di kecup lagi. Lantas dalam pikiran Vera mulai terbayang kepastian atas kecupan itu hingga ia menahan bibir Ajie oleh jari telunjuknya.
"Jie ..., sudahlah! Aku malu jadinya". Ucap Vera menunda kecupan berikutnya.
Ia melakukan itu lantaran malu akan statusnya yang masih sahabat. Bahkan dalam benak Vera yang ia inginkan sebenarnya adalah Ajie mengatakan cinta terlebih dahulu. Jadi, ia mengingkan kepastian itu darinya.
Lalu, Vera pun menanyakan soal kecupan itu untuk apa. "Jie ..., apa maksudnya kau mengecup ku hingga dua kali" Tanya serius Vera dalam dekapannya. Namun, Ajie diam saja tanpa kata selain ia memasang senyuman teramat romantis.
Vera merasa bingung melihat Ajie hanya diam saja dan perasaan takutnya mulai datang seolah ia takut Ajie akan melakukan sesuatu yang tak di duga-duga.
Pikirnya tak ada cara lain, selain menamparnya dengan keras agar Ajie sadarkan diri.
"Plak ..." tamparan keras wajah Ajie oleh Vera.
Spontan dengan tamparan itu membuat Ajie sadarkan diri sampai ia melakukan kesalahan patal yang memicu emosi Vera meluap-luap.
"Aww ..., sakit Nay!" Ucap Ajie diluar kesadarannya.
"Apa maksud mu memanggil Nay?" Serentak Vera marah dan lekas melepas paksa pelukan Ajie.
"Mmm .... Maksud ku Kamu Ver!" Singkat Ajie menghindari kesalahannya sambil membangunkan paksa tubuhnya.
"Jadi, kau mengecup ku karena terbayang Nayla?" Tegas Vera dengan wajah memerah.
Ajie yang tak tahu harus membendung kemarahan Vera dengan cara apa. Ia hanya terdiam tanpa melakukan apa-apa selain menatap Vera yang begitu menakutkan.
"Jawab Jie ...?" Tegas Vera kedua kalinya.
"Bu. . Bu ... Bukan gitu Nay! Eh , maksud ku Ver" Ucap panik Ajie melakukan kesalahan kedua kalinya tanpa sengaja.
"B4jingan kau Jie ...!" Teriak Vera dengan kuat dan melemparkan kunci motornya yang sudah diambil dari kantong celana jeans miliknya.
"Brug .." suara kunci motor terlempar ke tubuh Ajie dengan kuat hingga kesakitan tubuhnya. Lalu meninggalkan Ajie seorang diri dihalaman rumahnya dan masuk kedalam rumah. "Bruk ..." suara keras kembali terdengar yang berasal dari pintu rumah yang di tutup paksa oleh Vera.
"Sial ..." ungkap Ajie sambil melihat ke arah pintu rumah Vera . Ia merenungkan diri sejenak dan mulai menyadari atas kebodohannya sampai membuat Vera semarah itu.
Vera pun menangis tersungkur di balik pintu rumah miliknya sambil berkata. "Kau jahat Jie, kau b4jingan Jie ..." ucapnya sambil menutup wajah dengan kedua lengannya. Ia merasa malu akan perasaanya yang mudah terbawa hingga semudah itu di kecupnya oleh lelaki yang belum pasti mencintainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
ErisGTR
gereget ya /Grin/
2024-05-13
0
Aulian Mahardika
jangan dilepas ver/Drool//Drool/
2024-05-13
0