Episode #4

"Nay tunggu!" Teriak Ajie berlari mengejar Nay di halaman sekolah. "Ya ..." sambungnya.

"Oia, kamu ada waktu?" Tanya Ajie.

"Hhmm ..., may be yes may be now"

"Asik, kita Jalan yuk .."

"Boleh ..." Jawab Nay dengan asik.

Ajie pun senang atas tawarannya tak di tolak secara langsung. Lalu, mereka bergegas pergi meninggalkan sekolah dan melaju dengan cepat.

Diam-diam Vera dan cris memperhatikan mereka yang tengah asik berboncengan dengan mesra di ujung gerbang sekolah menuju jalan raya. Wajah Vera mulai terlihat terbakar cemburu. "Rasanya geram sekali" Celetuk Vera

"Sudah, biarkan saja ...!" Ucap Cris sambil menggandengnya bermaksud untuk bisa menenangkan kekesalan Vera atas cemburunya.

Hanya Cris yang mengetahui pujaan hatinya Vera. Meski Vera sering curhat kepada Nay. Tapi, ia tidak memberitahukan siapa lelaki yang di sukainya. Tapi lain dengan Cris, bagi Vera ia menjadi tempat curahan terbaiknya hingga Vera menceritakan semuanya di awal bahwa ia mengidolakan Ajie sebagai tambatan hatinya.

"Payah kau Ver, masih muda sudah berurusan dengan hati" Kata dalam hati Cris.

Lalu, Cris mengajak Vera pulang karena di sekolah hanya tinggal mereka berdua serta Satpam yang masih duduk sendiri di Pos gerbang sekolah. Dan Vera pun mengiyakannya dan segera menaiki mobil milik Vera.

Didalam mobil dengan duduk santai didepan dan meletakkan kaki di atas dasbor mobil. Cris pun menyalakan musik Blues n roll. Lagu itu menceritakan sepasang kekasih yang penuh gairah dan kebebasan dalam hidup. Bagi Cris lagu itu sesuai isi hatinya yang sering mengkhayal tubuh wanita yang indah sedang ia jamah. Vera pun tak banyak bicara sambil mengendari mobil miliknya sambil menikmati musik favoritnya Cris.

"Kamu tau gak? Gadis penjaga Kantin sekolah yang baru?" Tanya Cris kepada Vera.

"Iya ..! Memang kenapa dengan gadis itu?" singkat Vera.

"Nikmat kali ya menyentuh tubuhnya sambil ditaburi sekuntum bunga mawar merah!"

"Dasar otak mesum ..." spontan Vera.

Cris hanya tersenyum apa yang dikatakan Vera sambil mengelus janggut di dagunya dan memutar kaca spion tengah untuk memasang wajah yang penuh gairah. "Ok baik, besok kita rencanakan soal gadis kantin!" Ucap Cris sambil menatap kaca spion tengah.

"Mereka kemana ya ?" Tanya dalam hati Vera.

Disepanjang perjalanan saat Cris tengah sibuk dengan dunianya. Vera masih memikirkan kepergian Ajie bersama Nay. Sepertinya ia tidak mudah untuk membebaskan rasa cemburunya kepada Nay, padahal mereka sahabat dekat berikut dengan Cris dan Ajie. Seharusnya Vera menyadari persahabatan yang tidak mungkin saling menjatuhkan.

"Hahh .... Rumit" ucap kesal Vera sambil memukul stir mobil dengan kencang. Cris pun kaget atas perilakunya Vera.

"Kenapa Ver ...?"

Vera diam saja tak menjawab pertanyaan Cris. "Hhmm ..., korban cemburu!" sambung kembali Cris sambil menaiki volume musik lebih kencang dan fokus menikmati lagu dengan santai sambil menggoyangkan kepala karena irama musik blues n roll yang indah.

Sisi lain, Ajie dan Nay sudah tiba di sebuah Mall yang cukup mewah di kawasan jakarta selatan! Ajie berencana mengajak Nay nonton film bioskop favoritnya serta mengajaknya ngopi di Starbucks.

"Kita cari parkiran dulu Nay" ucap Ajie sambil melirik parkiran yang kosong untuk motornya.

Tak cukup lama , Ajie menemukan tempat yang pas untuk memarkirkan motornya. Dan mereka lekas berhenti dan turun dari motor.

"Ayo Nay, kita masuk! Hari ini bebas untuk kamu, mau ngopi Starbucks dulu atau nonton dulu!" kata Ajie dengan wajah terlihat senang. Nay pun hanya mengangguk bermaksud untuk bebas memilih mana dulu yang paling menyenangkan. Ajie pun mengerti maksudnya dan lekas menggandeng tangan yang lembut milik Nay dan mengajaknya masuk kedalam Mall. Tapi, Nay menarik kembali tangan Ajie dengan kuat dan menunjuk ke arah lorong basemen yang sepi.

"Tuh ...!" Ucap Nay

Ajie tak mengerti maksudnya. Tanpa banyak bicara, Nay pun menarik kuat tangan Ajie sambil berjalan menuju lorong basemen. Ajie pun tak bisa mengelaknya dan mengikuti keinginan Nay.

"Mau ngapain Nay ke lorong itu?" Tanya Ajie yang di tarik paksa. "Sudahlah ikuti saja!" singkat Nay.

Setiba di lorong! Ajie pun didorong tubuhnya ke dinding yang tampak kusam oleh Nay. Lalu, Nay meraba dada kiri Ajie dengan perlahan dan mengelusnya beberapa menit sambil menunjukkan gigitan bibir merah merona yang menggemaskan.

"Nay, apa maksudnya?" ucap Ajie dengan kaget, tak menyangka apa yang akan dilakukan oleh Nay.

"Sudah diam saja kamu, Jie ...!" Sambung Nay dan tetap meraba dada Ajie.

Kenakalan tangan Nay pun mulai beraksi! Jari telunjuknya mulai memasuki sela-sela kancing baju sekolah milik Ajie dan menyentuh kulit bagian dada kiri. Ajie yang saat itu terbawa susana tak berdaya sampai-sampai ia menegangkan sesuatu dan nampak terlihat menonjol jelas.

"Oh my god ...!" kata hati Ajie yang baru pertama kali di perlakukan seperti ini oleh wanita.

Nay semakin gila dengan aksinya! Ia mendekatkan semua tubuhnya kepada Ajie dan menjatuhkan tas miliknya.

"Bruk ..." suara tas milik Nay.

Ajie yang tak kuasa menahan, ia mulai memejamkan sebagian matanya seolah benar-benar menikmati ke indahan tubuh Nay yang terasa kenyal dan harum semerbak! Lalu, Nay pun menyenderkan keningnya di wajah Ajie beserta hidungnya melekat di antara bibir Ajie sampai terdengar jelas desahan nafas keduanya.

Selang beberapa menit, Nay mulai menjatuhkan tas milik Ajie yang masih menempel di pundaknya serta mulai membuka kancing baju milik Ajie satu persatu. Tangan Ajie pun mendekap tangan Nay yang tengah beraksi membuka satu persatu kancing Baju miliknya.

"Hangat sekali Nay tangan mu?" Kata Ajie sambil membuka kembali sepenuhnya kedua mata yang sempat tertutup sebelumnya karena kenikmatan yang sudah terbayang. Nay pun hanya membalas dengan senyuman atas ucapan Ajie.

Mereka pun saling memandang cukup lama termakan waktu beberapa menit saja dan isi kepala Ajie mulai semerawut seolah benang kusut yang tak akan lurus kembali.

Nay kembali berulah dengan tangannya yang sudah membuka semua kancing baju milik Ajie, berpindah mengelus leher Ajie dengan lembut dan berirama.

"Darah mu naik ya?" Tanya Nayla memandangi dengan manja.

Ajie pun tak berdaya atas perkataannya dan hanya diam menikmati. Gairah birahi milik Ajie pun sudah memuncak seperti ingin cepat melontarkan sesuatu lahar panas yang tak mendidih. Pikirannya semakin semrawut berantakan. Apalagi Nay mulai membuka baju miliknya dan menyisakan tengtop yang tipis.

"Beautiful ting-ting" 🤣🤣

Setelah itu, Nay kembali beraksi melanjutkan membuka resleting milik Ajie dengan pelan sekali dan melorotkan celana Ajie sekaligus dan hanya menyisakan celana pendek. Lalu, Nay pun berbisik di telinga Ajie.

"Masa iya kita masuk Mall pakai baju sekolah? Kita lepas putih abu-abu ini dan kita pakai baju dan celana seadanya saja! Jadi, jangan se-jorok itu pikiran mu ya Jie.." Tegas Nay dan mulai menjauhkan tubuhnya dari tubuh Ajie dengan memasang wajah seolah tak melakukan sesuatu. Maksud Nay beraksi seperti itu hanya untuk membuka baju tanpa harus berkata dan itu sebagian strategi panas milik Nay.

"Sial ...!" Kata dalam hati Ajie yang merasa terpancing bahkan tertipu.

Semua yang ada dalam pikiran Ajie soal kenikmatan birahi memudar sekaligus bahkan Ajie benar-benar malu terhadap Nay atas korban terbawa suasana menegangkan.

Nay pun tertawa sambil memasukan baju putih abu-abunya kedalam tas dan meninggalkan Ajie yang masih berantakan dengan pakaiannya.

"Ternyata lelaki semudah itu nafsunya terpancing!" Ucap dalam hati Nay yang sukses mengejek soal nafsu lelaki yang mudah terpancing.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

5 like mendarat buatmu kak..
semangat ya. thanks

2024-05-21

1

Aulian Mahardika

Aulian Mahardika

setengah itu ya thor/Angry//Angry//Angry/

2024-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Episode #1
2 Episode #2
3 Episode #3
4 Episode #4
5 Episode #5
6 Episode #6
7 Episode #7
8 Episode #8
9 Episode #9
10 Episode #10
11 Sinopsis
12 Bab 1 | Jakarta Tahun Pertama
13 Bab 1 | Jakarta Hari Ini
14 Bab 1 | Jakarta At Lee
15 Bab 1 | Aneh Tapi Nyata
16 Bab 1 | Nayla
17 Bab 1 | Dua Sahabat
18 Bab 1 | Bartender
19 Bab 1 | Brush Ceplok In De Hoy
20 Bab 1 | Suasana Hati
21 Bab 1 | Cerita Tarmin
22 Bab 1 | Mimpi Hampir Nyata
23 Bab 1 | Depresi
24 Bab 1| Hutan Belantara
25 Bab 1 | Tidak terlacak
26 Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 1
27 Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 2
28 Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 1
29 Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 2
30 Bab 1 | Nama kamu siapa?
31 Bab 1 | Ujung Gerbang
32 Bab 1 | Interogasi
33 Bab 1 | Bersua
34 Bab 1 | Bar Poke part 1
35 Bab 1 | Bar Poke part 2
36 Bab 1 | Bar Poke part 3
37 Bab 1 | Bisnis Lee
38 Bab 1 | Kediaman Nayla
39 Bab 1 | Kecintaan Version Sniper
40 Bab 1 | Sniper Ajie
41 Bab 2 | Marina Beach
42 Bab 2 | Cheers and Brush ceplok in de hoy
43 Bab 2 | Lee dan Vera
44 Bab 2 | Bintang Rooftop part 1
45 Bab 2 | Bintang Rooftop part 2
46 Bab 2 | Naskah cerita dari sisa Rooftop
47 Bab 2 | Breaking news
48 Bab 2 | Gelas Pecah
49 Bab 2 | Mandat CEO
50 Bab 2 | Benar adanya
51 Bab 3 | Lorong Panjang
52 Bab 3 | Phobia
53 Bab 3 | Ritme Jantung
54 Bab 3 | Tak ada judul
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Episode #1
2
Episode #2
3
Episode #3
4
Episode #4
5
Episode #5
6
Episode #6
7
Episode #7
8
Episode #8
9
Episode #9
10
Episode #10
11
Sinopsis
12
Bab 1 | Jakarta Tahun Pertama
13
Bab 1 | Jakarta Hari Ini
14
Bab 1 | Jakarta At Lee
15
Bab 1 | Aneh Tapi Nyata
16
Bab 1 | Nayla
17
Bab 1 | Dua Sahabat
18
Bab 1 | Bartender
19
Bab 1 | Brush Ceplok In De Hoy
20
Bab 1 | Suasana Hati
21
Bab 1 | Cerita Tarmin
22
Bab 1 | Mimpi Hampir Nyata
23
Bab 1 | Depresi
24
Bab 1| Hutan Belantara
25
Bab 1 | Tidak terlacak
26
Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 1
27
Bab 1 | Rumah di tengah Hutan part 2
28
Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 1
29
Bab 1 | Di balik Jendela kaca part 2
30
Bab 1 | Nama kamu siapa?
31
Bab 1 | Ujung Gerbang
32
Bab 1 | Interogasi
33
Bab 1 | Bersua
34
Bab 1 | Bar Poke part 1
35
Bab 1 | Bar Poke part 2
36
Bab 1 | Bar Poke part 3
37
Bab 1 | Bisnis Lee
38
Bab 1 | Kediaman Nayla
39
Bab 1 | Kecintaan Version Sniper
40
Bab 1 | Sniper Ajie
41
Bab 2 | Marina Beach
42
Bab 2 | Cheers and Brush ceplok in de hoy
43
Bab 2 | Lee dan Vera
44
Bab 2 | Bintang Rooftop part 1
45
Bab 2 | Bintang Rooftop part 2
46
Bab 2 | Naskah cerita dari sisa Rooftop
47
Bab 2 | Breaking news
48
Bab 2 | Gelas Pecah
49
Bab 2 | Mandat CEO
50
Bab 2 | Benar adanya
51
Bab 3 | Lorong Panjang
52
Bab 3 | Phobia
53
Bab 3 | Ritme Jantung
54
Bab 3 | Tak ada judul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!