hari yang dinanti telah tiba, kini aku sedang berjalan menuju rumah Vicky, aku hanya diam mematung gugup, entah apa yang akan terjadi, entah apa yang harus aku katakan..
"nda..., tegang banget" tanya Vicky
"ah.. gak kok a" jawabku
"santai aja, mamahku gak gigit ko haha"ledeknya mencairkan suasana
jarak rumah Vicky denganku sangat dekat karena rumah kami bertetangga desa, kurang lebih 5 menit kami sampai.
"assalamualaikum mah...." sapa Vicky
"walaikumsalam" ibunya menyambut kami
akupun menyalaminya, dia tersenyum dan menyuruh kami untuk duduk
"ini Dinda mah, pacar aa" ucap Vicky sambil merangkul bahuku "cantik kan?"
ibunya memperhatikanku, seperti seseorang yang sedang meneliti, dilihatnya aku dari ujung kakiku hingga kepalaku, aku hanya tersenyum gugup, dan dia menghela nafas panjang..
"ini Dinda yang dulu pernah kesini bukan si?" tanya ibunya penasaran
"iya mah bener banget, mamah masih ingat aja sih, Dinda pacar aa dulu waktu sekolah, putus waktu itu tapi sekarang balikan lagi" senyumnya senang
"bukannya udah nikah?"
Deg..... pertanyaannya membuatku semakin gugup, aku menundukkan pandanganku, kuraih ujung bajuku dan kuremas.. sungguh aku bingung harus apa
"udah pisah mah, nanti aa ceritain" jawab Vicky
"janda?"
aku langsung menoleh ke arah Vicky, berekspresi memohon entah untuk apa,
"Vicky sayang sama Dinda mah" jelas Vicky
ibunya menghela nafas panjang, dan menyandarkan punggungnya ke sofa dengan kasar. dia terlihat seperti berfikir sejenak dan menegakkan badannya kembali
"Dinda, kamu tau gak, dulu aa bawa Dinda main kesini abis itu dia gak pernah bawa perempuan lagi kesini kecuali sekarang, dan itu kamu juga"
aku terkejut mendengarnya, aku mengalihkan pandanganku pada Vicky yang tersenyum padaku
"Dinda sayang sama Vicky?" tanya ibunya
aku hanya mengangguk sambil menatap Vicky, dan Vicky pun tersenyum lebar dan akupun membalas senyumannya.
"iya tante, Dinda sayang aa" jawabku
"jadi kapan kalian rencana mau nikah?"
pertanyaannya membuatku sangat sangat terkejut, "apa.... nikah.... aku gak mau nikah" ucapku dalam hati berteriak.
aku memandangi Vicky sedikit melotot padanya menunggu penjelasannya padaku
"oh... hmm nikah ya..." jawabnya panik
"nanti aja mah gampang, nunggu Dinda bener-bener siap buat nikah lagi, yakan sayang?" tanyanya padaku
"hah,.. iya.. nanti aja" jawabku gugup
"tapi jangan lama-lama, mamah pengen punya cucu" jelas ibunya
"iya mah, oh iya... sekarang mamah jangan coba-coba ngenalin Vicky sama cewek-cewek ya, Vicky gak suka mah di jodoh-jodohin gitu" jelas Vicky
"ya abisnya kamu gak pernah keliatan punya pacar, mamah takut kamu gak suka cewe, jadi mamah kenalin aja.. taunya kamu tuh cintanya cuma sama Dinda doang tohh ... pantes sampai nunggu Dinda janda begini" ledek ibunya
"yaudah mamah ambil minum dulu ya"
percakapan kami saat itu sangat santai dan seru, ternyata ibunya Vicky baik dan murah senyum, ibunya tidak bertanya tentang masa laluku karena tadi Vicky bilang akan menceritakannya sendiri, tapi itu membuatku nyaman.
dulu aku pernah main kesini, tapi tidak pernah ngobrol dengan ibunya, dan sekarang adalah pertama kalinya kami berbincang.
ayah Vicky dinas di luar kota, karena itulah aku tidak bertemu dengan ayahnya, hanya ibunya saja.
tak terasa waktupun menunjukan waktu malam hari, kami bertiga memutuskan untuk pergi makan diluar.
Dimobil aku duduk di bangku belakang bersama ibu Vicky dan Vicky di depan sendirian..
aku berbincang dengan ibunya seru sekali, kami tertawa kecil saat membahas tingkah laku Vicky saat kecil, Vicky yang terus menoleh ke arah kami lewat kaca sepion tengahnya terus tersenyum senang melihat kami.
kami makan malam di rumah makan padang, entah kenapa Vicky suka sekali masakan padang.
saat kami menghabiskan makanan kami, kami pun pulang kerumah Vicky kembali,
beberapa saat kemudian aku pun pamit,
ibunya memelukku dan mengelus kepalaku.
"hati-hati ya sayang, salam buat keluarga dirumah" ucapnya padaku
"iya tante" aku mengangguk, menyalaminya kemudian berlalu memasuki mobil
saat perjalanan pulang seperti biasa Vicky mampir terlebih dahulu membeli kue untuk oleh-oleh kesukaan ibuku..
"makasih ya untuk hari ini" ucapnya padaku
"iya a sama-sama, tapi aku gak tega sama tante, kalau tabte tau kita bohong pasti dia kecewa banget" ucapku lirih
"yaudah mangkanya kita pacaran beneran aja?" ajknya padaku
"issshshhh...aa mulai deh bercandanya" hayu turun udah malem" ucapku mengalihkan pembicaraan
entah kenapa aku begitu takut saat dia berbicara seperti itu padaku, entah apa yang harus aku jawab, karena perasaanku saat ini masih mencintai Syaif.
seperti biasa, saat Vicky memberikan kue untuk ibuku dan berbincang sebentar dengan ayahku dia pun pamit.
"nda gimana tanggepan ibunya ketemu kamu?" tanya ibuku
"baik ko bu, baik banget malah" jawabku datar
"syukurlah" ibuku tersenyum
kini aku berada di kamarku, aku memikirkan kembali hal-hal tadi saat bertemu ibunya Vicky. aku meraih ponselku yang berbunyi menunjukan panggilan dari Annaa
"Dinda kamu diamana?" tanyanya panik
"Dirumah, kenapa na?"
"Al kecelakaan"
"hah....?????!!!"
"aku udah di jalan, aku jemput sekarang"
"iya"
aku berlari menuju keluar rumah menunggu kedatangan Anna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nenda Win
halaaa...ada ae...kasian vicky thor klo g jd jdian ma dnda....😭
2021-03-19
2