Part 7 (Perjalanan)

sesampainya di tempat travel, terlihat Al berdiri menunggu kami bersandar pada mobil yang akan kita tumpangi. kami berjalan ke arahnya kecuali Raka yang setengah berlari menghampiri Al dan dia memeluknya

"apa kabar mas bro, lama gak ketemu" sapa Raka pada Al sambil memeluknya

"baik ka" jawabnya sambil melepas pelukannya

"Anna...." kini iya menyapa Anna dan memeluknya

"hai Al, kangen banget aku sama kamu"sapa Anna sambil melepas pelukan Al

"halah gombal" jawab Al

"hai mas dadang" kini Al menyapa suami Ririn dengan Memeluknya juga "hai juga Ririn" pada ririn Al hanya bersalaman mengingat ada suaminya di samping Ririn

"hai juga jagoan-jagoan om" Al menyapa anak Ririn sambil dan mengajak mereka tos tangan.

"kamu baik-baik aja kan Al?" tanya Ririn dengan muka datar

"ya baiklah Rin" dan kini ia berjalan kepadaku tersenyum dan tiba-tiba memelukku

"Dinda...." sapanya sambil memelukku

aku tidak membalas pelukannya dan hanya diam mematung seketika melihat sekeliling dan terlihat semua sahabatku semuanya menatapku tajam

"i miss u Dinn" bisikannya di telingaku membuat mataku terbuka lebar, jantungku berdegup sangat kencang, mukaku memanas pipiku memerah..

"ehemmm..." batuk Ririn mengagetkan Al dan melepas pelukannya dariku

"orang itu main peluk-peluk aja, kamu gak apa-apa din?" tanya Ririn padaku

"gak apa-apa kok"

"tapi kan kalau ketahuan istrinya pasti ngamuk, kamu tau sendiri istri Al kaya apa.. kita aja gak di undang di acara nikahannya" jelas Ririn

"nanti aku bakal jaga jarak sama Al rin" ucapku menenangkan suasana

"yaudah, kamu hati-hati sama dia" aku menggaguk padanya, menunjukan bahwa aku mengerti atas ucapannya

"hey ayooo.. ngobrol terus" Anna berteriak dari dalam mobil

"ayu masuk, kita berangkat keburu sore" ajakan Al pada kami, kami pun memasuki mobil travel.

Anna duduk didepan bersama supir Ririn dan Mas Dadang dibelakang beserta anak mereka, di tengah ada aku Raka dan juga Al

Di perjalanan Al dan Raka saling mengobrol, Ririn sibuk mengurusi kedua buah hatinya, Anna yang didepan aku tidak bisa menjangkau kegiatannya, aku hanya diam membisu, menjangkau ponsel dan headset untuk mendengarkan mp3 sembari melihat pemandangan diluar jendela mobil.

3 jam berlalu suasana mobil sangat hening karena penumpangnya tertidur, aku masih menikmati pemandangan kota jawa tengah yang kita lewati sampai suatu suara mengagetkanku.

"Dinda..." sapa Al padaku

aku menoleh ke arahnya, meski ada headset di telingaku suara itu tetap masih bisa kudengar jelas karena dia pindah ke samping tempat dudukku,

"iya Al, kenapa?" tanyaku sembari membuka headset di telingaku dan menatapnya

"aku sudah tau keadaanmu sekarang, aku turut prihatin atas perceraianmu" ucapanya membuatku menundukan kepalaku, berusaha keras untuk tidak bersedih

"iya makasih Al" aku kembali menoleh ke jendela mobil

"tidurlah, perjalanan masih panjang" perintahnya padaku

"aku harus minum obat dulu agar bisa tidur, aku takut, mimpiku selalu buruk saat aku tidur" jawabku tegas dengan menghembuskan nafas panjangku

"itumah karena kamu banyak pikiran dan tidur dengan perasaan yang tidak nyaman" katanya sambil bergeser dan menghadapkan tubuhnya padaku "tidurlah, kami semua ada disini kamu gak sendirian buatlah dirimu senyaman mungkin, besok tenaga kamu harus full karena kita di sana pasti akan banyak berjalan kaki"

"yaudah aku coba" jawabku

kata-katanya membuatku membenarkan perkataannya, aku mencoba untuk tidur, dan akhirnya aku bisa tertidur, rasanya nyenyak dan tidak ada mimpi buruk, saat bangun dari tidurku ternyata kami sudah sampai di wonosobo, beberapa saat kemudian kamipun sampai di rumah Juna

"welcome home gaes" sapa Juna menyambut kami dirumahnya

"hei Al long time no see, gimana kabarnya mas bro" sapa Juna pada Al dengan memeluk dan menepuk-tepuk pundak Al

"baik jun" Al melepaskan pelukannya

"keren-keren Al kali ini ikut, gak nyangka gw setelah persembunyian lo. eh btw gimana kabar anak dan istrimu" tanya Juna antusias

"anakku baik, istriku sudah meninggal satu tahun yang lalu jun" jawaban Al berhasil membuat kami semua terkejut dan menatapnya

"eh sory Al gw gak tau, gw turut berduka yah Al" ucapan juna membuat kami semua mendekati Al

"aku turut berduka ya Al" ucap Ririn

Aku terkejut, aku sangat sangat terkejut, ya Tuhan.... pantas saja dia ikut, pantas saja kini dia mulai membuka diri pada kami, ikut kumpul berasama kami karena sebelumnya dia sama sekali enggan untuk bertemu ataupun bertegur sapa, ia seperti ditelan oleh bumi tidak ada yang tahu tentang kabarnya.

oh...... dr.lala, kau menyuruhku untuk bersahabat kembali dan melupakan kecanggunganku karena kau taunya Al mempunyai keluarga, tapi lihatlah dok... kisahnya berubah sekarang, aku harus bagaimana.. tidakkah orang akan berkata "itu coba lihatlah Dinda dan Al yang dulunya pernah pacaran sekarang janda dan duda" apakah nantinya orang-orang akan berbicara begitu, berfikiran negatif tentang aku dan Al jika kami sedang bersama.. ohhh Tuhan....

"meninggal kenapa kalo boleh tau Al" tanya Anna penasaran

"sakit na, udah yuk masuk dingin" Al melangkah meninggalkan kami, dan kamipun ikut menyusulnya

"ternyata istrinya meninggal Rin" ucapku

"iya.. aduhhh"

"kenapa?"

"sekarang kamu harus lebih berhati-hati nda, takutnya dia deketin kamu lagi"

"ah masa si Rin, kamu berlebihan"

"soalnya mendadak gitu dia sekarang gabung lagi sama kita" akupun mengangguk

"lagi pada ngomongin apa sih, bukannya masuk?" tanya Anna

"na.. kamu gak curiga kalau Al sekarang lagi deketin Dinda"

"awalnya sih gak, tapi pas dia bilang istrinya meninggal iya juga sih dia mencurigakan" jawab Anna

"tuh kan, hati-hati ah nda"

"apaan sih Rin.... biarin aja sih.. apa salahnya?"

"aku gak suka, Al pernah nyakitin Dinda, aku gak mau Dinda disakitin lagi" tegasnya

"barang kali aja berubah.. ih lagian ngapain jauh banget sih mikirnya, mending positif ini malah suhudzon.. dinda ayu masuk jangan ladenin emak Ririn ngoceh" ajak Anna menarik tanganku

"Dinda nanti Dimas mau nyusul kesini" ucap Anna sambil berjalan masuk ke rumah Juna

"oh ya.. kapan?"

"besok"

"dih kita kan pulang besok, dia mau jemput kamu?"

"iya dong dia kan pacar yang baik" jawabnya bangga

"pacar??.. pacar siapa? tanya Juna antusias

"kepooo" jawab Anna

"ih seriusan... siapa yang punya pacar? Dinda atau kamu?" tanya Juna penasaran

"apaan sih, emang kenapa kalau salah satu dari kami punya pacar

"ya kalau Dinda yang punya pacar mah wajar, soalnya dinda cantik, tapi kali kamu yang punya pacar... beuhhhh bisa perang dunia 4, gak mungkin...!!! hahahaha" ledek Juna

"Sembarangan, gw punya pacar enak aja" jawab ketus Anna

"oh.... ternyata laku juga hahaha"

mereka memang selalu saling meledek

Episodes
1 Part 1 (Story)
2 Part 2 (Mencoba Bangkit)
3 Part 3 (Cinta Pertama)
4 Part 4 (Ketemuan)
5 Part 5 (Melahirkan)
6 Paet 6 (Persiapan Mental)
7 Part 7 (Perjalanan)
8 Part 8 (Rumah Juna)
9 Part 9 (DIENG)
10 Part 10 (Bersama Al)
11 Part 11 (Bersama Vicky)
12 Part 12 (ibuku)
13 Part 13 (Anna)
14 Part 14 (Modus)
15 Part 15 (Dijodohkan)
16 Part 16 (Rumah Vicky)
17 Part 17 (Rumah sakit)
18 Part 18 (Cinta)
19 Part 19 (kecupan)
20 Part 20 ( Yasinan )
21 Part 21 (Dilamar)
22 Part 22 (Curhat)
23 Part 23 (Debat)
24 Part 24 (Perkelahian)
25 Part 25 (Bali)
26 Part 26 (Kamar Dinda)
27 Part 27 (Jadian)
28 Part 28 (Rumah Dinda)
29 Part 29 (Syaif)
30 Part 30 (konsultasi)
31 Part 31 (Syaif)
32 Psrt 32 (ijab kabul)
33 Part 33 (waktu istirahat)
34 Part 34 (Resepsi)
35 Part 35 (malam pertama)
36 Part 36 (Honeymoon)
37 Part 37
38 Part 38
39 part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Part 1 (Story)
2
Part 2 (Mencoba Bangkit)
3
Part 3 (Cinta Pertama)
4
Part 4 (Ketemuan)
5
Part 5 (Melahirkan)
6
Paet 6 (Persiapan Mental)
7
Part 7 (Perjalanan)
8
Part 8 (Rumah Juna)
9
Part 9 (DIENG)
10
Part 10 (Bersama Al)
11
Part 11 (Bersama Vicky)
12
Part 12 (ibuku)
13
Part 13 (Anna)
14
Part 14 (Modus)
15
Part 15 (Dijodohkan)
16
Part 16 (Rumah Vicky)
17
Part 17 (Rumah sakit)
18
Part 18 (Cinta)
19
Part 19 (kecupan)
20
Part 20 ( Yasinan )
21
Part 21 (Dilamar)
22
Part 22 (Curhat)
23
Part 23 (Debat)
24
Part 24 (Perkelahian)
25
Part 25 (Bali)
26
Part 26 (Kamar Dinda)
27
Part 27 (Jadian)
28
Part 28 (Rumah Dinda)
29
Part 29 (Syaif)
30
Part 30 (konsultasi)
31
Part 31 (Syaif)
32
Psrt 32 (ijab kabul)
33
Part 33 (waktu istirahat)
34
Part 34 (Resepsi)
35
Part 35 (malam pertama)
36
Part 36 (Honeymoon)
37
Part 37
38
Part 38
39
part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!