kini aku tengah bersiap, sungguh rasanya seperti abg saja diriku ini, memilah-milah baju mana yang harus aku pakai, oh tuhan kenapa aku ini, genit sekali...
"harusnya aa bilang kita bakal ketempat apa, biar aku bisa nyesuaiin kostum, hah... rasanya seperti kencan saja, ohhh ahhh apaaa... gak gak gak... bukan, ini bukan kencan...!!" ucapku dalam hati
aku duduk di meja rias ku, aku meraih foto anakku, "nak, apakah tidak apa-apa jika mamah pergi selain dengan papah mu?" tanyaku dengan foto mendiang anakku
"Dinda....." teriak ibuku memanggil dari lantai bawah mengejutkanku
"ya bu" sepertinya Vicky sudah datang, aku pun turun
"oalah, anak ibu cantiknya..." goda ibuku
"apaan sih bu, biasa aja kok, apa berlebihan?" tanyaku panik
"gak kok, bagus... ada tamu tuh"
aku pun menuju ruang tamu diikuti ibuku,
diruang tamu Vicky sedang duduk berbincang dengan ayahku
"nih anaknya dateng, din Vicky mau ngajak jalan-jalan Dinda katanya, Dinda mau?" tanya ayah padaku
aku mengangguk, dan semua tersenyum
"mau kemana?" tanya ibuku
"Ssttt... ibu kepo" ayahku meledek
"pulangnya bawa oleh-oleh yahh"goda ibuku
"iya bu, ibu mau dibawain apa?" tanya Vicky dengan senyuman yang tidak pernah lepas,
"apa aja ibu mah" jawab ibuku
"ibu mau apa emang, hayu beli aja sama ayah, jangan ngerepotin nak Vicky" seru ayahku
"gak repot kok pak, gak apa-apa" jawab Vicky
"tuh..orang gak apa-apa, yaudah gih berangkat nanti kesorean" perintah ibuku
kamipun pamit dan berlalu meninggalkan rumah.
perjalanan menuju kota membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai,
sekarang kami sedang ada di taman kota menikmati sore ditemani dengan es kelapa muda yang kami nikmati.
kemudian kami menuju salah satu mall, Vicky mau membeli sesuatu katanya.
Dia memilah milih tas wanita, mungkin untuk kekasihnya atau untuk ibunya, dia meminta pendapatku untuk memilih, dan saat aku memilih salah satu dari dua tas yang dia sodorkan, diapun menuju kasa untuk membayarnya.
"kayanya kalau kita nonton bioskop, pulangnya bakal kemaleman deh, kita langsung makan malem aja atau mau gimana?" tanyanya padaku
"kita langsung makan aja, aku lapar hehe"
"yaudah, mau makan apa?"
"terserah aa aja"
"udah aku duga, pasti jawabannya terserah" dia tersenyum menggodaku "eh kamu mau beli sesuatu dulu gak mumpung masih disini?"
"gak, aku mau makan aja"
"beneran? gak mau beli apa-apa?" tanyanya
aku mengangguk, kamipun berlalu meninggalkan mall.
tapi saat ini aku sedang tersipu malu, karena Vicky menggenggam tanganku, oh tuhan... perasaan macam apa yang aku rasakan saat ini, aku tidak menyukainya, tapi aku pun tak kuasa untuk menolaknya. oh tuhan....
**
kamipun kini berada di restoran cepat saji, kami sama-sama memesan burger dan kentang goreng, hanya minumannya saja yang berbeda, aku air putih dan Vicky pesan minuman soda.
"nda..."
"ya a..." jawabku
"kapan-kapan mau gak main ke rumah aa?" pertanyaannya membuatku kaget
"hah....?.. aku..? ...ngapain...?" tanyaku antusias
"ngenalin kamu sama mamahku" jawabnya datar
"hah...? ngenalin...? maksudnya...?" tanyaku semakin antusias
"tadi siang mamah kayanya mau jodohkan aa sama anak temennya, aa gak mau, aa bilang aja kalau aa udah punya pacar" jelasnya padaku
"emang pacar aa belum dikenalin ke mamah aa?" tanyaku yang masih antusias
"aa kan gak punya pacar nda" jawabnya datar
"terus kenapa aa ngaku punya pacar?"
"nanti kalau aa bilang belum jadi dong dijodohinnya, aa gak mau, aa gak suka sama dia, bukan type aa" jelasnya padaku
"oh..." jawabku datar
"kok malah oh doang sih, jadi dinda mau yah main ke rumah aa?" wajahnya kini menunggu jawabanku
"maksudnya gimana sih a, kita bohongin mamah aa bilang kalau aku pacar aa gitu?" tanyaku penasaran
"iya, tapi kalau gak mau bohong ya kita pacaran beneran aja sekarang" godanya padaku
"silahkan pesanannya kak" suara pelayan mengejutkanku, saat pelayan menyusun makanan di meja aku sedang berfikir keras.
"a..." ucapku melemah
"iya nda?"
"kalau aku ngaku jadi pacar kamu, apa kata mamah, aku kan bukan gadis" jelas ku lemah
"emangnya kenapa kalo kamu janda? biarin aja, toh aku yang jalaninnya"
"gak semudah itu a..."
"nda..... aku cuma mau kamu tolongin aa dari rencana perjodohan mamah, kamu mau kan bantu aa? jangan berfikir terlalu jauh Dinda... nanti kamu stres lagi" jelasnya padaku
"aku mau bantu aa, tapi Dinda takutnya mamah aa gak suka sama Dinda" jawabku lirih sambil menundukan kepalaku
"suka gak suka urusan belakangan Dinda, yang penting sekarang mamah taunya aku punya pacar, udah itu aja dulu, kamu mau yah?" dia menggenggam tanganku, berharap penuh atas jawabanku
"yaudah Dinda mau"
"pinter... yaudah yuk makan, kita juga harus beli oleh-oleh kan buat ibu" ajaknya
setelah menghabiskan makanan kami pergi kesebuah toko kue yang rencananya akan dibawa pulang untuk oleh-oleh pesanan ibuku,
kamipun pulang. saat perjalanan kami hanya berbincang santai saja, tidak ada perbincangan serius.
tak terasa kami sampai di depan rumahku,
"dinda.. besok sore ke rumah aa ya, nanti aa jemput?" ajakannya membuatku terkejut
"hah, besok? gak bisa a"
"kenapa, ada acara?" tanyanya antusias
"besok kan hari kamis, kalau kamis di rumah ada acara yasinan gitu sekeluarga, jadi udah komit banget buat ngosongin jadwal kalau hari kamis, maaf ya?" jelas ku padanya
"oh.. gitu.. yaudah lusa kalau gitu, oke?"
"kenapa gak minggu depan aja?" ajakkanku, dan berharap dia menyetujuinya, karena rasanya sangat mendadak sekali, dan aku pun harus mempersiapkan mental,mungkin butuh beberapa hari.
"lebih cepat lebih baik Dinda.."
"yaudah, iya lusa" jawabku lemah
"Dinda... kalau gak mau gak apa-apa kok, aa gak maksa" tanyanya lirih mungkin karena melihat ekpreai kesal di wajahku
"gk ko, aku ikhlas a.."
"senyum dong kalau ikhlas"
"iiiii..... " aku pun tersenyum lebar memperlihatkan gigiku
"nah... gitu dong... eh iya, nih buat kamu" dia menyodorkan belanjaan yang kami beli di mall tadi
"ini kan tas yang tadi?buat aku" tanyaku
"iya, emang buat kamu, jangan di tolak toh kamu sendiri tadi yang pilih" jawabnya
"hmmm aa curang, makasih ya a"
"sama-sama, yuk turun"
kamipum turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah.
setelah memberikan oleh-oleh kue untuk ibu dan berbincang sedikit dengan ayah, Vicky pun pamit dan berlalu pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments