Part 15 (Dijodohkan)

kini aku tengah bersiap, sungguh rasanya seperti abg saja diriku ini, memilah-milah baju mana yang harus aku pakai, oh tuhan kenapa aku ini, genit sekali...

"harusnya aa bilang kita bakal ketempat apa, biar aku bisa nyesuaiin kostum, hah... rasanya seperti kencan saja, ohhh ahhh apaaa... gak gak gak... bukan, ini bukan kencan...!!" ucapku dalam hati

aku duduk di meja rias ku, aku meraih foto anakku, "nak, apakah tidak apa-apa jika mamah pergi selain dengan papah mu?" tanyaku dengan foto mendiang anakku

"Dinda....." teriak ibuku memanggil dari lantai bawah mengejutkanku

"ya bu" sepertinya Vicky sudah datang, aku pun turun

"oalah, anak ibu cantiknya..." goda ibuku

"apaan sih bu, biasa aja kok, apa berlebihan?" tanyaku panik

"gak kok, bagus... ada tamu tuh"

aku pun menuju ruang tamu diikuti ibuku,

diruang tamu Vicky sedang duduk berbincang dengan ayahku

"nih anaknya dateng, din Vicky mau ngajak jalan-jalan Dinda katanya, Dinda mau?" tanya ayah padaku

aku mengangguk, dan semua tersenyum

"mau kemana?" tanya ibuku

"Ssttt... ibu kepo" ayahku meledek

"pulangnya bawa oleh-oleh yahh"goda ibuku

"iya bu, ibu mau dibawain apa?" tanya Vicky dengan senyuman yang tidak pernah lepas,

"apa aja ibu mah" jawab ibuku

"ibu mau apa emang, hayu beli aja sama ayah, jangan ngerepotin nak Vicky" seru ayahku

"gak repot kok pak, gak apa-apa" jawab Vicky

"tuh..orang gak apa-apa, yaudah gih berangkat nanti kesorean" perintah ibuku

kamipun pamit dan berlalu meninggalkan rumah.

perjalanan menuju kota membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai,

sekarang kami sedang ada di taman kota menikmati sore ditemani dengan es kelapa muda yang kami nikmati.

kemudian kami menuju salah satu mall, Vicky mau membeli sesuatu katanya.

Dia memilah milih tas wanita, mungkin untuk kekasihnya atau untuk ibunya, dia meminta pendapatku untuk memilih, dan saat aku memilih salah satu dari dua tas yang dia sodorkan, diapun menuju kasa untuk membayarnya.

"kayanya kalau kita nonton bioskop, pulangnya bakal kemaleman deh, kita langsung makan malem aja atau mau gimana?" tanyanya padaku

"kita langsung makan aja, aku lapar hehe"

"yaudah, mau makan apa?"

"terserah aa aja"

"udah aku duga, pasti jawabannya terserah" dia tersenyum menggodaku "eh kamu mau beli sesuatu dulu gak mumpung masih disini?"

"gak, aku mau makan aja"

"beneran? gak mau beli apa-apa?" tanyanya

aku mengangguk, kamipun berlalu meninggalkan mall.

tapi saat ini aku sedang tersipu malu, karena Vicky menggenggam tanganku, oh tuhan... perasaan macam apa yang aku rasakan saat ini, aku tidak menyukainya, tapi aku pun tak kuasa untuk menolaknya. oh tuhan....

**

kamipun kini berada di restoran cepat saji, kami sama-sama memesan burger dan kentang goreng, hanya minumannya saja yang berbeda, aku air putih dan Vicky pesan minuman soda.

"nda..."

"ya a..." jawabku

"kapan-kapan mau gak main ke rumah aa?" pertanyaannya membuatku kaget

"hah....?.. aku..? ...ngapain...?" tanyaku antusias

"ngenalin kamu sama mamahku" jawabnya datar

"hah...? ngenalin...? maksudnya...?" tanyaku semakin antusias

"tadi siang mamah kayanya mau jodohkan aa sama anak temennya, aa gak mau, aa bilang aja kalau aa udah punya pacar" jelasnya padaku

"emang pacar aa belum dikenalin ke mamah aa?" tanyaku yang masih antusias

"aa kan gak punya pacar nda" jawabnya datar

"terus kenapa aa ngaku punya pacar?"

"nanti kalau aa bilang belum jadi dong dijodohinnya, aa gak mau, aa gak suka sama dia, bukan type aa" jelasnya padaku

"oh..." jawabku datar

"kok malah oh doang sih, jadi dinda mau yah main ke rumah aa?" wajahnya kini menunggu jawabanku

"maksudnya gimana sih a, kita bohongin mamah aa bilang kalau aku pacar aa gitu?" tanyaku penasaran

"iya, tapi kalau gak mau bohong ya kita pacaran beneran aja sekarang" godanya padaku

"silahkan pesanannya kak" suara pelayan mengejutkanku, saat pelayan menyusun makanan di meja aku sedang berfikir keras.

"a..." ucapku melemah

"iya nda?"

"kalau aku ngaku jadi pacar kamu, apa kata mamah, aku kan bukan gadis" jelas ku lemah

"emangnya kenapa kalo kamu janda? biarin aja, toh aku yang jalaninnya"

"gak semudah itu a..."

"nda..... aku cuma mau kamu tolongin aa dari rencana perjodohan mamah, kamu mau kan bantu aa? jangan berfikir terlalu jauh Dinda... nanti kamu stres lagi" jelasnya padaku

"aku mau bantu aa, tapi Dinda takutnya mamah aa gak suka sama Dinda" jawabku lirih sambil menundukan kepalaku

"suka gak suka urusan belakangan Dinda, yang penting sekarang mamah taunya aku punya pacar, udah itu aja dulu, kamu mau yah?" dia menggenggam tanganku, berharap penuh atas jawabanku

"yaudah Dinda mau"

"pinter... yaudah yuk makan, kita juga harus beli oleh-oleh kan buat ibu" ajaknya

setelah menghabiskan makanan kami pergi kesebuah toko kue yang rencananya akan dibawa pulang untuk oleh-oleh pesanan ibuku,

kamipun pulang. saat perjalanan kami hanya berbincang santai saja, tidak ada perbincangan serius.

tak terasa kami sampai di depan rumahku,

"dinda.. besok sore ke rumah aa ya, nanti aa jemput?" ajakannya membuatku terkejut

"hah, besok? gak bisa a"

"kenapa, ada acara?" tanyanya antusias

"besok kan hari kamis, kalau kamis di rumah ada acara yasinan gitu sekeluarga, jadi udah komit banget buat ngosongin jadwal kalau hari kamis, maaf ya?" jelas ku padanya

"oh.. gitu.. yaudah lusa kalau gitu, oke?"

"kenapa gak minggu depan aja?" ajakkanku, dan berharap dia menyetujuinya, karena rasanya sangat mendadak sekali, dan aku pun harus mempersiapkan mental,mungkin butuh beberapa hari.

"lebih cepat lebih baik Dinda.."

"yaudah, iya lusa" jawabku lemah

"Dinda... kalau gak mau gak apa-apa kok, aa gak maksa" tanyanya lirih mungkin karena melihat ekpreai kesal di wajahku

"gk ko, aku ikhlas a.."

"senyum dong kalau ikhlas"

"iiiii..... " aku pun tersenyum lebar memperlihatkan gigiku

"nah... gitu dong... eh iya, nih buat kamu" dia menyodorkan belanjaan yang kami beli di mall tadi

"ini kan tas yang tadi?buat aku" tanyaku

"iya, emang buat kamu, jangan di tolak toh kamu sendiri tadi yang pilih" jawabnya

"hmmm aa curang, makasih ya a"

"sama-sama, yuk turun"

kamipum turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah.

setelah memberikan oleh-oleh kue untuk ibu dan berbincang sedikit dengan ayah, Vicky pun pamit dan berlalu pulang.

Episodes
1 Part 1 (Story)
2 Part 2 (Mencoba Bangkit)
3 Part 3 (Cinta Pertama)
4 Part 4 (Ketemuan)
5 Part 5 (Melahirkan)
6 Paet 6 (Persiapan Mental)
7 Part 7 (Perjalanan)
8 Part 8 (Rumah Juna)
9 Part 9 (DIENG)
10 Part 10 (Bersama Al)
11 Part 11 (Bersama Vicky)
12 Part 12 (ibuku)
13 Part 13 (Anna)
14 Part 14 (Modus)
15 Part 15 (Dijodohkan)
16 Part 16 (Rumah Vicky)
17 Part 17 (Rumah sakit)
18 Part 18 (Cinta)
19 Part 19 (kecupan)
20 Part 20 ( Yasinan )
21 Part 21 (Dilamar)
22 Part 22 (Curhat)
23 Part 23 (Debat)
24 Part 24 (Perkelahian)
25 Part 25 (Bali)
26 Part 26 (Kamar Dinda)
27 Part 27 (Jadian)
28 Part 28 (Rumah Dinda)
29 Part 29 (Syaif)
30 Part 30 (konsultasi)
31 Part 31 (Syaif)
32 Psrt 32 (ijab kabul)
33 Part 33 (waktu istirahat)
34 Part 34 (Resepsi)
35 Part 35 (malam pertama)
36 Part 36 (Honeymoon)
37 Part 37
38 Part 38
39 part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Part 1 (Story)
2
Part 2 (Mencoba Bangkit)
3
Part 3 (Cinta Pertama)
4
Part 4 (Ketemuan)
5
Part 5 (Melahirkan)
6
Paet 6 (Persiapan Mental)
7
Part 7 (Perjalanan)
8
Part 8 (Rumah Juna)
9
Part 9 (DIENG)
10
Part 10 (Bersama Al)
11
Part 11 (Bersama Vicky)
12
Part 12 (ibuku)
13
Part 13 (Anna)
14
Part 14 (Modus)
15
Part 15 (Dijodohkan)
16
Part 16 (Rumah Vicky)
17
Part 17 (Rumah sakit)
18
Part 18 (Cinta)
19
Part 19 (kecupan)
20
Part 20 ( Yasinan )
21
Part 21 (Dilamar)
22
Part 22 (Curhat)
23
Part 23 (Debat)
24
Part 24 (Perkelahian)
25
Part 25 (Bali)
26
Part 26 (Kamar Dinda)
27
Part 27 (Jadian)
28
Part 28 (Rumah Dinda)
29
Part 29 (Syaif)
30
Part 30 (konsultasi)
31
Part 31 (Syaif)
32
Psrt 32 (ijab kabul)
33
Part 33 (waktu istirahat)
34
Part 34 (Resepsi)
35
Part 35 (malam pertama)
36
Part 36 (Honeymoon)
37
Part 37
38
Part 38
39
part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!