Part 13 (Anna)

Keesokan harinya seperti biasa Vicky menjemput ku untuk makan siang.

"nanti aku jemput jam 4 yah" serunya sambil tersenyum

"iya, makasih ya, hati-hati" jawabku lalu turun dari mobil

**

(di rumah)

"assalamualaikum..." sapaku pada ayahku, ayahku adalah seorang pensiunan TNI-AD, jadi kesehariannya sekarang hanya di rumah dan mengurusi bisnisnya lewat laptopnya saja

"walaikumsalam, Din ada Anna di kamarmu" ucapnya membuatku kaget

"Anna..? tumben" aku bergegas menuju kamarku

"Anna...." sapa ku

"Dinda...." Anna berlari ke arahku dan memelukku dengan menangis

"kamu kenapa? hayu duduk dulu" tanyaku penasaran

"aku sedih" jawabnya lirih

"iya tau, tapi kenapa?" tanyaku yang semakin penasaran.

alih-alih mendapatkan jawaban, Anna malah menangis dengan kencang.

aku hanya bisa mengelus-elus punggungnya, dan menenangkannya..

"Dindaa...." teriak ayahku memanggil

"iya yah..., bentar ya Anna aku turun dulu"

"kenapa yah?"

"Ada tamu" jawab ayahku

"hah tamu?" aku langsung melihat jam tanganku, belum jam 4 kok.

aku menuju ruang tamu dan terkejut dengan kedatangan Al dan Ririn.

"kalian? ada apa?" tanyaku heran

"Anna manggil kita kesini, mana tuh bocah" jawab Ririn

"Di atas lagi nangis, dari tadi aku tanya kenapa gak mau jawab, yaudah keatas aja yuk" ajak ku

"Anna..." sapa Ririn,

Annapun langsung memeluk Ririn

"kenapa sih na, coba cerita biar tenang" tanya Al sambil mengelus pundak Anna

"makasih ya kalian mau dateng hick hick" seru anna lemah

"iya Anna... kamu mau cerita atau mau kita temenin aja" tanya Ririn

"hick hick, Dimas mau dijodohin sama orang tuanya, aku sama Dimas harus apa kami bingung hick hick" seru Anna lemah

"Dimas?" tanya Al heran

"Dimas siapa na?, pacar kamu? " tanya Ririn penasaran

Anna masih menangis jadi aku berinisiatif untuk menceritakan tentang Dimas.

"Dimas pacar Anna, udah sekitar 2tahunan lah, tapi ya gitu beda agama, jadi mungkin karena itu Dimas dijodohin sama keluarganya" jelas ku

"hmmm beda agama mah susah na, terus kamu ngobrolin hal itu pas di Dieng?" tanya Al

"iyah" jawab Anna lirih

" iya sih emang susah, tapi kaliannya aja dulu gimana, Dimasnya mau gak dijodohin" tanya Ririn

"dia gak mau, dia maunya sama aku tapi mamahnya gak restuin kita, aku juga belum ngenalin Dimas ke keluargaku, jadi aku ngerasa sendiri hick hick" jelas Anna

"ssstttt sabar na...." aku yang terus mengelus punggung Anna

"kalau maunya sama kamu kenapa dia gak mualaf aja sih" tanya Ririn

"ya susah juga kali Rin, agama itu kan keyakinan, kalau pindah agama cuma karena dapetin Anna kayanya gak bagus juga" jeas Al

"dia maunya aku yang ngikutin agamanya" seru Anna

"jangan....!" jawab kami bertiga kompak

"jangan na please, pikirin keluarga kamu, keluarga kamu pasti sedih kalau kamu nekat kaya gitu" jelas ku padanya

"terus aku harus apa, aku ingin nikah nda, diantara kalian cuma aku yang belum nikah, aku sudah berumur, semua keluarga sudah menanyaiku,aku harus gimana, mencari sosok yang bikin kita nyaman tuh susah, aku udah sayang banget sama Dimas nda... hickk hickkk" jelas Anna

"pasti ada yang lebih baik dari Dimas na, ikhlasin aja dulu, mungkin emang belum jodoh kalaupun jodoh juga pasti balik lagi kok" seru Al

"iya na, Dimas kalau beneran cinta sama kamu pasti gak bakal diem kok, pasti dia ngelakuin sesuatu buat dapetin kamu" seru Ririn

"Assalamualaikum... wahh rame banget" suara ibuku yang masuk ke kamarku membuat kami terkejut

"walaikumsaalm" jawab kami kompak

"Anna... kenapa nangis? sini ibu yang peluk" ibuku menghampiri Anna dan memeluknya.

sejak SMA ibuku memang dekat dengan semua sahabat-sahabat ku, karena mereka suka ke rumahku, dulu kamar inilah yang dijadikan markas saat kami pulang sekolah atau bahkan saat kami bolos karena memang jarak sekolah dan rumahku lebih dekat dari rumah sahabatku yang lain.

"pacaran 2 tahun beda agama bu, terus sekarang pacarnya malah dijodhin sama orang tuanya, jadilah dia mewek begitu" jelas Ririn pada ibuku

"ohh yaudah biarin aja, Anna kan cantik nanti juga ada lagi yang baru" ucapan ibuku berhasil membuat Anna sesikit tersenyum, ah... syukurlah

"Anna sayangg... anak ibu jangan sedih yah.., kalau jodoh gak kemana kok, tuh liat Dinda sama Al, sekarang ketemu lagi kan mereka" ucapnya sambil melirikku dan Al.

ibuku tersenyum diikuti oleh tawa Ririn yang melihat ekspresi kaget aku dan Al, dan Annapun ikut tersenyum

"ibu.... ko jadi Dinda di bawa-bawa" aku melirik Al yang sedang salah tingkah dengan senyuman yang ditahannya

"ibu.. makasih ya udah bikin Anna lega" seru Anna lirih

"iya sama-sama, ibu turun dulu ya bikin cemilan buat kalian, pasti kangen kan cemilan buatan ibu?" tanya ibuku

"iya bu iya, kangen" jawab Al antusias

"haha biasa z kali Al bilang kangennya" ledek Ririn

satu jam berlalu, kini aku gelisah dan sesekali mengecek ponselku entah apa yang aku tunggu, tapi saat ini aku sedang memikirkan Vicky, apa yang harus aku katakan, 1 jam lagi dia mau jemput aku, aku harus bagaimana..

sekarang kami sedang melakukan panggilan video call bersama Raka dan juga Juna, mungkin ini saat yang tepat untuk menelpon Vicky, aku pun bergegas ke arah balkon.

"**halo nda" seru Vicky

"a..."

"iya kenapa nda, aku lagi siap-siap nih bentar lagi aku otw kok, gimana -gimana nda?"

"hmmm... a"

"iya nda... dari tadi aa aa mulu, kenapa?"

"tadi pas pulang kantor ada Anna di rumah, dia lagi sedih karena pacarnya mau dijodohin sama orangtuanya, aku gak tega ninggalinnya, boleh gak kalau jalan-jalan nya besok aja?" tawaranku pada Vicky

"oh...gitu, yaudah gak apa-apa besok aja, mungkin sekarang dia yang lagi butuh kamu" tampak jelas nada kecewa terdengar

"beneran a? makasih ya, tapi aa gak marah kan?"

"udah tua Dinda... malu kalau hal sepele kaya gini bikin aku marah sama kamu"

"makasih ya a"

"iya sama-sama, nda...tapi kok kaya yang rame banget"

"oh itu, tadi Anna manggil Ririn sama Al kesini, terus sekarang lagi video call sama Raka sama Juna juga"

"ada Al??" tanyanya antusias

"iya a.. kenapa?"

"gak apa-apa, yaudah aku matiin yah, bye"

"bye"

tut...tut**...

"buru-buru amat matiinnya, apa dia cemburu?" ucapku dalam hati

Terpopuler

Comments

Mega Selviana

Mega Selviana

ya iya lah cemburu dinda....

2021-03-14

1

Sunnyta Mukherji

Sunnyta Mukherji

cemburu tuh

2021-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (Story)
2 Part 2 (Mencoba Bangkit)
3 Part 3 (Cinta Pertama)
4 Part 4 (Ketemuan)
5 Part 5 (Melahirkan)
6 Paet 6 (Persiapan Mental)
7 Part 7 (Perjalanan)
8 Part 8 (Rumah Juna)
9 Part 9 (DIENG)
10 Part 10 (Bersama Al)
11 Part 11 (Bersama Vicky)
12 Part 12 (ibuku)
13 Part 13 (Anna)
14 Part 14 (Modus)
15 Part 15 (Dijodohkan)
16 Part 16 (Rumah Vicky)
17 Part 17 (Rumah sakit)
18 Part 18 (Cinta)
19 Part 19 (kecupan)
20 Part 20 ( Yasinan )
21 Part 21 (Dilamar)
22 Part 22 (Curhat)
23 Part 23 (Debat)
24 Part 24 (Perkelahian)
25 Part 25 (Bali)
26 Part 26 (Kamar Dinda)
27 Part 27 (Jadian)
28 Part 28 (Rumah Dinda)
29 Part 29 (Syaif)
30 Part 30 (konsultasi)
31 Part 31 (Syaif)
32 Psrt 32 (ijab kabul)
33 Part 33 (waktu istirahat)
34 Part 34 (Resepsi)
35 Part 35 (malam pertama)
36 Part 36 (Honeymoon)
37 Part 37
38 Part 38
39 part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Part 1 (Story)
2
Part 2 (Mencoba Bangkit)
3
Part 3 (Cinta Pertama)
4
Part 4 (Ketemuan)
5
Part 5 (Melahirkan)
6
Paet 6 (Persiapan Mental)
7
Part 7 (Perjalanan)
8
Part 8 (Rumah Juna)
9
Part 9 (DIENG)
10
Part 10 (Bersama Al)
11
Part 11 (Bersama Vicky)
12
Part 12 (ibuku)
13
Part 13 (Anna)
14
Part 14 (Modus)
15
Part 15 (Dijodohkan)
16
Part 16 (Rumah Vicky)
17
Part 17 (Rumah sakit)
18
Part 18 (Cinta)
19
Part 19 (kecupan)
20
Part 20 ( Yasinan )
21
Part 21 (Dilamar)
22
Part 22 (Curhat)
23
Part 23 (Debat)
24
Part 24 (Perkelahian)
25
Part 25 (Bali)
26
Part 26 (Kamar Dinda)
27
Part 27 (Jadian)
28
Part 28 (Rumah Dinda)
29
Part 29 (Syaif)
30
Part 30 (konsultasi)
31
Part 31 (Syaif)
32
Psrt 32 (ijab kabul)
33
Part 33 (waktu istirahat)
34
Part 34 (Resepsi)
35
Part 35 (malam pertama)
36
Part 36 (Honeymoon)
37
Part 37
38
Part 38
39
part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!