Kini kami melakukan perjalanan ke Dieng, tempat wisata tujuan kami. perjalanan membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai, diperjalanan mataku dimanjakan oleh pemandangan indah kota ini, jalanan yang terjal sukses membuat kita yang harusnya takut malah tertawa karena tubuh kami ikut terpental, anak-anak Ririn pun ikut tertawa melihat tingkah kekanak-kanakan kami..
pemandangannya sungguhlah luar biasa, aku tidak menyesal untuk ikut kesini, walaupun ini adalah kali kedua aku ke Dieng dengan sebelumnya aku datang bersama rekan-rekan kantorku dan sekarang dengan sahabat-sahabatku, rasanya jauh berbeda, aku lebih senang saat ini, berwisata dengan sahabat-sahabatku. aku menyayangi mereka.
kini kami telah sampai di Dieng..
kami melakukan perjalanan ke beberapa tempat wisata disana tepatnya adalah Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Pengilon, dan Telaga Warna. tidak lupa kami sering melakukan dokumentasi bersama dengan kamera yang Raka bawa dan sesekali melakukan Selfi dan menguploadnya di masing-masing akun sosial media kami.
Candi Arjuna
Kawah Sikidang
Telaga Penilon dan Warna
pada sore hari Ririn mas Dadang dan Anak-anaknya berpamitan untuk kembali pulang, karena mereka memang berencana melakukan perjalan pulang pergi, mengingat suhu dingin di Dieng yang akan membuat anak-anaknya kedinginan jika bermalam di kota ini.
Aku Anna Juna Raka dan Al kini melanjutkan perjalanan, menuju Savana Pangonan dan Bukit Sikunir..
hari ini aku disibukan dengan pemandangan yang menakjubkan, aku juga bahagia karena dikelilingi sahabat terbaikku, aku dan Al kini terlihat seperti sahabat yang dulu, aku mulai melupakan kecanggungan diantara kita, aku mulai terbiasa dengan kehadirannya. dr.lala benar, keberadaan ini membuatku sejenak melupakan kisah sedihku. "aku bahagia hari ini dok"
Savana Pangonan
Bukit Sikunir
kami berlima melanjutkan perjalan kami ke Gunung Prau, di sanalah tenda kami menunggu kami untuk melakukan istirahat malam ini.
Gunung Prau adalah tapal batas antara tiga kabupaten, yakni Kabupaten Batang, Kendal, dan Wonosobo. Gunung Prau adalah puncak tertinggi di Dataran Tinggi Dieng. Di bagian puncaknya terlihat bukit-bukit kecil dan Savana luas yang mempesona. Cocok untuk kami menghabiskan malam indah di kota ini.
Gunung Prau
"itu tenda Dinda dan Anna, dan ini tenda kita para arjuna" ucap Juna dengan menunjukkan jarinya pada tenda, dan kamipun menggangguk seraya mengerti perkataannya.
kami masuk kedalam tenda, merebahkan tubuh yang lelah karena mengingat begitu padatnya aktivitas hari ini, aku melihat Anna yang sudah tertidur pulas, mungkin karena dia sangatlah lelah jadi tidurnya sedikit mendengkur. sekarang waktu menunjukan pukul 17.30 wib tapi tidak ada seorangpun dari kami yang berniat untuk mandi di suhu dingin kota ini.
Aku membuka ponselku, sinyal disini tidak terlalu kuat dan tidak juga lemah, aku mencoba menghubungi orang tuaku, dan tersambung setelah sekian percobaan panggilan. aku keluar tenda untuk mencoba mencari sinyal yang baik agar panggilanku tidak terputus, aku berbicara dengan kedua orang tuaku sambil berjalan mungkin sudah sejauh 300m lebih aku berjalan, aku mengakhiri panggilanku dan juga menghentikan langkahku,.
Kini aku berada di tempat dimana sunset terlihat jelas di mataku, keindahannya membuatku kagum, ya Tuhan lihatlah betapa indah ciptaan mu yang satu ini. Saat matahari mulai tenggelam aku pun berniat kembali ke tenda tapi ponselku berdering menunjukan panggilan dari Syaif, tapi seperti biasa aku mengabaikan panggilannya kemudian memasukan ponselku di kantung jaketku dan berjalan menuju arah tenda kami.
sepertinya 1jam aku meninggalkan tenda, sekarang aku sampai di lokasi tenda kami berada, di sana sahabatku tengah disibukan dengan kegiatannya masing-masing, Raka dan Al mencoba membuat api unggun, sedangkan Anna dan Juna sibuk dengan persiapan untuk membuat mie instan sambil bercanda ria.
"ada yang bisa di bantu" ucapku menawarkan bantuan, tapi aku kaget karena mata semua sahabatku langsung menoleh kepadaku.
"kamu dari mana? aku kira kamu ilang, hampir aku mau pergi buat nyari kamu, kalau pergi bilang-bilang biar kita gak khawatir" ucap Al yang berkata sambil menghampiriku
"mmm aku lihat sunset tadi di sana, maaf aku gak bilang soalnya kalian lagi pada istirahat jadi takut ganggu" ucapku sambil menundukkan kepalaku dan menggigit bibir bawahku
"ganggu? apaan sih kaya siapa aja, yaudah sini bikin api unggun" ajaknya sambil menarik tanganku
" kalo mau liat matahari begitu ajak-ajak kek Din, aku juga kan mau lihat.. pasti romantis" seru Anna
"tadi kamu tidur Anna, yaudah nanti besok kita lihat Sunrise yah, pasti seru" ajakku pada Anna
"Anna doang yang diajak?" tanya Juna
"semuanya lah, sekalian kita balik juga. soalnya sore aku harus udah ada di jakarta ya titik gak mau tau besok kita pagi-pagi dari sini langsung OTW" tegas Raka
"aku gak ikut pulang" ucap Anna mengagetkan kami
"kenapa?" tanya juna antusias
"cowoku mau dateng, nanti aku nginep disini sehari lagi pulang lusa sama dia, lagian aku juga cuti bosen kalau dirumah. mau disini dulu liat matahari tenggelam, pasti romantis haha" jelas Anna
kami hanya tersenyum dengan tingkah kekanak-kanakannya..
"awass ya kamu, hati-hati, apa lagi berduaan sama cowok di tempat dingin begini" ucap Juna seraya mengacak-acak rambut Anna
"sembarangan, gw bukan lu kali yang nabung dulu sebelum nikah hahaha" ucapan Anna membuat kami ikut tertawa
"nanti aku temenin kamu sampai pacarmu datang disini" ucap Juna
"gak usah!" ketus Anna
"bahaya sendirian disini!" jawab ketus Juna
"iya na, biarin Juna temenin kamu dulu, aku juga khawatir kalau kamu sendirian disini" ucapku
"mending aja kalau setan yang dateng mah, nah kalo macan yang dateng gimana hayoo" ucap Raka
"mana ada macan disini" jawab Anna
"ada na.. macan cowok.. mau kamu dideketin cowok-cowok disini yang gak kamu kenal?" ucap Juna
"eh iya bener... yaudah yaudah temenin aku ya Juna....." rengek Anna
"boleh tapi cium dulu hahaha" ucap Juna menyodorkan pipinya pada Anna
"ih...iuhhh.... mba mayang..... Juna nakal...." Anna berteriak meskipun ia tau bahwa suaranya tidak akan terdengar karena mayang istri Juna ada di rumah sekarang.
Api unggunnya kini sudah berkobar.
Rasa hangat menyelimuti kami, Anna dan Juna sedang di duduk di depan api unggun dan memasak mie instan untuk kita makan, sedangkan Raka sibuk membuat kopi..
"kopinya din" ucap Al menyodorkan satu gelas kopi kepadaku yang sedang duduk memandangi api unggun
"eh..iya makasih"
"makasih sama Raka nda, dia yang buat"
"oh.. Raka..." akupun berteriak memanggil
"makasih kopinya" aku mengucapkannya sambil mengangkat gelas ke atas
"yo... sama-sama" jawab Raka mengacungkan jempol
"Dingin ya din..?" tanya Al
"iya lah, namanya juga Dieng" jawabku datar
kini Al duduk di sampingku berusaha membuka topik obrolan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
ig:zaay.86
mampir dong sini ke saya kendal😅
2021-03-12
3