Part 5 (Melahirkan)

"awwww sakitttt... aghkhhhh sakittt.... Dinda.... tolong aku.... awwww.... sakitttt..awwwww hick hick hick." Dewi berteriak dan mulai menangis, keringatnya bercucuran deras diwajahnya..

"sabar mba Dewi sabar" Anna yang sedari tadi berada di samping Dewi menepuk tepuk pundak Dewi yang sedari tadi memberinya semangat dengan wajah ikut panik.

"sabar wi tahan dulu, jangan dulu mengedan belum saatnya.." kataku sambil menatap Dewi dan mengelus-elus perutnya..

satu jam berlalu dengan diiringi tangisan dan teriakan Dewi menahan sakitnya rasa sakit ibu hamil yang akan melahirkan..

"awwww Dindaaaaa aku sudah gak kuat lagi.... awwwww Dindaaaa sakittttt... dindaa" dia berteriak

"oke sudah waktunya, saatnya mengedan.. coba ayo Wi.." perintahku padanya dan memposisikan diriku di depan ****** Dewi..

"Dinda... sakitttt..... hufft hufft hufft"

"Ayo Dewi sedikit lagi.. teruss..terusss..."

"aggggghhhhh aghhhhh.....!!!"

"terus mba terus ayoo ayo..." Anna memberi semangat

"aaaagghhhhhh...... huffff hufff.... aghhhhhhhh hufff huff... agghhggg sakitttt gak bisaaa awww" kini Dewi menangis histeris

"bisa Dewi, ayo coba lagi" motivasiku padanya

"aaaggghhhhh Dinda.... sakitttt.. aghhhggggg hufff huff hufff aaaaagggghhh..."

"ayo Wi sedikit lagi"

"ayo mba Dewi sedikit lagi.. teruss terusss mba.." Anna yang semakin panik

"aaaggghhhh aaaaagghhhh.."

"iyaaa iyaaa dikit lagi terusss teruss wi ayooo"

"agggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"

"iyaa iya kepalanya udah keluat wi, dikit lagi"

"agggghhh..... aggghhhhh....."

"eakkkkk eaaaakkk....."

"Alhamdulillah.... mba bayinya udah keluar" ucap Anna senang

"Alhamdulillah, bayinya nangis sehat Wi, laki-laki" ucapku padanya

bayinya kini telah lahir, aku mengeringkannya dan membungkusnya dengan kain dan selimut, dan kuberikan kepada Anna menyuruhnya untuk memakaikan baju pada bayi itu, sedangan aku tetap berada pada posisiku untuk melanjutkan membantu persalinan plasenta Dewi dan menjahit luka robekan di jalan lahir Dewi..

Setelah selesai dengan Dewi aku pun menuju bayinya, ku periksa tanda-tanda vitalnya keseluruhan. " normal baik, berat badan 3kg laki-laki" kataku lantang berbicara sambil menoleh menatap Dewi..

Dewi tersenyum lemah, memintaku untuk membawakan bayinya kepadanya.

Anna memberikan bayinya pada Dewi sedangkan aku sedang membereskan alat-alat medisku..

"gimana mah" suara Syaif mengagetkanku yang sedang mencuci peralatan medisku di dapur

"udah lahir, laki-laki normal" kataku sambil tetap fokus pada peralatan medisku tanpa menoleh kepadanya

Syaif bergegas menuju kamar istrinya, dilihatnya anaknya dan digendonglah dia, Syaif mulai mengumandangan Adzan ditelinga anaknya,

Anna menatapnya dengan penuh haru, Dewi pun melihatnya dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipinya.

"mah, makasih udah bantu Dewi, anaknya laki-laki aku akan memberi nama persis seperti anak kita dulu" dia duduk dibawahku menggengam tanganku dan menatapku tajam

"iyah sama-sama, terserah kamu aja" ucapku padanya "aku pulang yah lagi pula Dewi sudah dalam keadaan baik dan udah ada kamu juga disini buat jaga dia, kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi aku" aku bangkit dan mengajak Anna untuk pergi

aku dan anna menuju mobil, anna masuk terlebih dahulu dan aku memasukan alat medisku terlebih dahulu ke bagasi mobilku,

Syaif menghampiriku, memegang tanganku dan terus mengucapkan terimakasih.. kini aku tersenyum padanya mencoba berdamai dengannya "jaga anak dan istrimu pah, aku pulang dulu" ucapku padanya dan meninggalkannya masuk kedalam mobil

"hati-hati" ucapannya dengan menatapku dari luar jendela

"iya sama-sama" jawabku datar

"salam buat ibu ayah dirumah" ucapnya

"nanti aku sampaikan, kamu masuk gih, rawat anakmu baik-baik, jangan sampai kejadian anak kita terulang lagi, kalau dia sakit cepet-cepet bawa ke rumah sakit atau dokter untuk diperiksa" jelasku pada Syaif

Syaif mengangguk mengerti ucapanku

"Maafkan aku mah" ucapnya lirih

"iya.. aku pulang ya pah"

"Aku juga ya mas Syaif" seru Anna

"iya hati-hati di jalan" jawab Al

"Assalamualaikum.." ucapku

"walaikumsalam" jawab Syaif

Didalam mobil kami membisu, aku tidak memikirkan apapun hanya berusaha fokus pada jalan, tetapi aku yakin bahwa Anna diam karena sedang berfikir keras apa yang terjafi sebenarnya antara aku Syaif dan Dewi, kenapa begitu cepat Syaif menikah. tapi Anna takut bertanya padaku karena di kafe tadi aku mengatakan bahwa tidak akan pernah mau membahas tentang masalah perceraianku.

setelah aku mengantar Anna kerumahnya, aku pun pulang, kurebahkan tubuhku di kasur tempat ternyamanku kulihat langit-langit kamarku, bergegas aku melangkahkan kaki ke kamar mandi dan membersihkan diriku, kini aku duduk di dapur mencari makanan karena lapar,

"laper Din..? mau makan tah?" tanya ibuku dari belakang menghampiriku

"iya bu.. cape tadi abis nolong Dewi lahiran" jawabku malas sambil menyendokkan makanan kedalam piringku

"Dewi istrinya Syaif?" tanya ibuku penasaran

"he'em..." aku menjawabnya dengan datar karena aku sedang dalam keadaan makan

"kok bisa-bisanya kamu nolongin lahiran, harusnya biarin aja, ngapain diurusin" ibuku berkata ketus padaku

"Syaif telpon Dinda, Dewi sendirian dirumah ketuban pecah mana sempet ke rs wong gak ada orang, lagian gak apa-apa juga kali buuu..." ucapku menenangkan ibuku sambil tersenyum manis kepadanya

ibuku menghembuskan nafasnya kasar,

aku telah selesai makan dan kembali ke kamarku duduk di depan jendela menatap pemandangan langit malam yang indah, ponsel aku teringat ponselku yang sedari siang belum aku pegang karena kesibukanku,

aku membuka ponsel banyak sekali notifikasi pesan dan panggilan tidak terjawab, grup grup mengisi penuh layar notifikasiku, grup sahabatku yang bernakmakan b6 juga penuh, terdapat 59 pesan, aku membuka tapi tidak membacanya.. aku terpaku pada satu pesan wa yang membuat mataku melotot,

✓(Vicky)

Dinda.. ini aku Vicky, apakah hari ini kamu sibuk?

aku memposisikan dudukku yang tadinya bersandar menjadi tegap,

"vicky wanya jam 10, aku baru baca jam segini, aku harus bales apaaa ini"

✓(Dinda)

maaf vicky baru baca, hari ini aku ada pasien lahiran

tidak lama ponselku berdering, Vicky menelfonku,

✓halo....

✓apa kau lelah?

✓sedikit, ada apa?

✓ku merindukanmu

kalimat Vicky membuat ku membulatkan mataku, wajahku mendadak panas dan pipiku memerah, "ohh tuhann aku jawab apa ini" ucapku dalam hati

✓Dinda...

✓hah...iya..

✓ku mau ketemu, tapi aku tau kamu lelah, berdirilah di dekat jendela atau keluarlah di balkonmu aku dibawah

Aku kaget dan berdiri, berlari menuju balkon dan menyapu pandanganku mencari Vicky..

aku melihat dia duduk diatas motornya, memegang ponselnya dan memandangiku dengan tersenyum, akupun tersenyum kepadanya dan melambaikan tanganku padanya..

✓kamu mau masuk?

✓tidak usah, aku hanya mau melihatmu saja, tidurlah kau pasti lelah, aku akan pulang, aku tutup telponnya yah, bye

tutt tutt* ...

telponnya terputus dan dia pun pergi dari hadapanku, aku tetap mematung beberapa saat dan kemudian masuk kembali ke kamarku..

Terpopuler

Comments

Mega Selviana

Mega Selviana

sebegitu sayanya vicky

2021-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (Story)
2 Part 2 (Mencoba Bangkit)
3 Part 3 (Cinta Pertama)
4 Part 4 (Ketemuan)
5 Part 5 (Melahirkan)
6 Paet 6 (Persiapan Mental)
7 Part 7 (Perjalanan)
8 Part 8 (Rumah Juna)
9 Part 9 (DIENG)
10 Part 10 (Bersama Al)
11 Part 11 (Bersama Vicky)
12 Part 12 (ibuku)
13 Part 13 (Anna)
14 Part 14 (Modus)
15 Part 15 (Dijodohkan)
16 Part 16 (Rumah Vicky)
17 Part 17 (Rumah sakit)
18 Part 18 (Cinta)
19 Part 19 (kecupan)
20 Part 20 ( Yasinan )
21 Part 21 (Dilamar)
22 Part 22 (Curhat)
23 Part 23 (Debat)
24 Part 24 (Perkelahian)
25 Part 25 (Bali)
26 Part 26 (Kamar Dinda)
27 Part 27 (Jadian)
28 Part 28 (Rumah Dinda)
29 Part 29 (Syaif)
30 Part 30 (konsultasi)
31 Part 31 (Syaif)
32 Psrt 32 (ijab kabul)
33 Part 33 (waktu istirahat)
34 Part 34 (Resepsi)
35 Part 35 (malam pertama)
36 Part 36 (Honeymoon)
37 Part 37
38 Part 38
39 part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Part 1 (Story)
2
Part 2 (Mencoba Bangkit)
3
Part 3 (Cinta Pertama)
4
Part 4 (Ketemuan)
5
Part 5 (Melahirkan)
6
Paet 6 (Persiapan Mental)
7
Part 7 (Perjalanan)
8
Part 8 (Rumah Juna)
9
Part 9 (DIENG)
10
Part 10 (Bersama Al)
11
Part 11 (Bersama Vicky)
12
Part 12 (ibuku)
13
Part 13 (Anna)
14
Part 14 (Modus)
15
Part 15 (Dijodohkan)
16
Part 16 (Rumah Vicky)
17
Part 17 (Rumah sakit)
18
Part 18 (Cinta)
19
Part 19 (kecupan)
20
Part 20 ( Yasinan )
21
Part 21 (Dilamar)
22
Part 22 (Curhat)
23
Part 23 (Debat)
24
Part 24 (Perkelahian)
25
Part 25 (Bali)
26
Part 26 (Kamar Dinda)
27
Part 27 (Jadian)
28
Part 28 (Rumah Dinda)
29
Part 29 (Syaif)
30
Part 30 (konsultasi)
31
Part 31 (Syaif)
32
Psrt 32 (ijab kabul)
33
Part 33 (waktu istirahat)
34
Part 34 (Resepsi)
35
Part 35 (malam pertama)
36
Part 36 (Honeymoon)
37
Part 37
38
Part 38
39
part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!