BURN OUT>>>20

JUMAT 20 MARET 2020

Pukul 14.15.

Kita melihat petugas Bae yang masih tinggal di istana para bandit.

"Kenapa lama sekali mereka?" petugas Bae mulai penasaran dan mengintip ke arah jalan rahasia.

Petugas Bae merasa cukup menyisir istana yang bersih, hampir sempurna, tak meninggalkan jejak kejahatan apapun. Namun ia terus memikirkan bagaimana rekan-rekannya tidak segera kembali.

"Di sini sudah cukup. Aku rasa aku harus melihat kesana. Siapa tahu aku berguna." gumamnya fokus memandangi lorong menujam kebawah itu.

Petugas Bae tak memiliki rasa takut atau was-was sedikitpun. Ia melangkah masuk begitu saja. Namun, baru beberapa langkah ia menuruni tangga, entah ulah siapa, namun pintu rahasia tertutup sempurna.

"Siapa itu?!!" petugas Bae bergegas kembali ke atas, berusaha mendorong pintu rahasia,namun tak berhasil karena posisinya yang berdiri di tangga yang curam dan sempit.

Petugas Bae berpikir sejenak, mencari cara membuka pintu itu dari tempatnya berdiri. Petugas Bae mengambil ponselnya, dan menggunakannya sebagai penerangan. Ditelisih dinding disekitarnya, berharap menemukan sesuatu yang bisa membantunya membuka pintu itu dengan segera.

"Brooom...brooom..broom.." terdengar deru suara mobil dengan samar dari tempat petugas Bey.

"Sialan!!! Bagaimana membuka pintu ini!" teriak petugas Bae menendang pintu dengan sekuat tenaga.

Tendangan penuh amarah membuatnya tak kuat berpijak dengan benar. Petugas Bae melupakan kondisi medaan berada di tangga dengan kemiringan 90°, karena kecerobohannya itu, kaki kiri petugas Bae terperosok.

Untung saja reflek kedua tangannya cepat. Petugas Bae merentangkan kedua tangan, berpegangan Kokoh pada dinding di kedua sisi yang berseberangan, sedangkan punggungnya bersandar pada dinding dibelakangnya, kaki kanan menanjak di dinding sisi lain. Semua gerakan reflek untuk menjaga agar tubuhnya tak jatuh terjun bebas dalam lorong setinggi kira-kira 5 meter.

"Uuuhhh!!! Hampir saja!!" ujar petugas Bae sedikit lega.

Petugas Bae kembali fokus, kaki kanannya segera meraih anak tangga terdekat, diikuti kaki kiri yang tadinya tersangkut diantara kisi anak tangga.

Dengan sedikit tenaga, memanfaatkan gaya dorong otot perut, dibantu dorongan otot kedua tangan, petugas Bae kembali berhasil berdiri tegak di anak tangga keempat.

Petugas Bae kembali menelisik dinding di sekitar pintu.

"Tidak mungkinlah n jika tidak ada jalan keluar. Aku harus lebih teliti." gumam petugas Bae sambil berfikir.

"Sebentar, itu noda apa?" petugas Bae melihat sedikit noda sangat samar di tengah2 pintu.

Petugas Bae mendekatkan wajahnya. "Apa ini?!!"

"PERINGATAN WAJAH ASING! PENGAKTIFAN PENGHANCURAN DALAM 100 DETIK!"

"Ah, syalan!!" pekik petugas Bae.

Petugas Bae harus berpikir semakin cepat. Tidak ada kesempatan lagi baginya untuk menghindar. Pilihannya sekarang hanya mati di tempat tanpa berusaha kabur, atau mati dengan bangga setelah mati-matian mencari jalan keluar.

Petugas Bae yang tidak tahu apa yang ada dilantai bawah, nekat meluncur cepat ke bawah, dengan memanfaatkan jaketnya, yang ia kaitkan pada tiang penyangga tangga. Untuk satu tindakannya itu, ia menghabiskan waktu 15 detik.

Sesampai dibawah, betapa ia merasa bersyukur saat melihat tanah lapang terbentang. Waktu yang sangat sedikit, ia gunakan sebaik mungkin untuk segera menjauh.

Tepat seperti perhitungannya, bangunan megah dan besar itu meledak begitu saja dengan hebatnya, menimbulkan gelombang gempa dahsyat dengan radius yang cukup luas.

Petugas Bae tak sempat mencari perlindungan, ia melemparkan badannya di antara semak-semak ilalang, tengkurap dengan kedua tangan melindungi kepala dengan jaket kulit yang sedari tadi dipegang ditangan kirinya.

Serpihan-serpihan ledakan menghujani seluruh tubuhnya dengan kecepatan tinggi, rasanya sakit dan menusuk. Dalam pasrah, petugas Bae menyalahkan dirinya sendiri.

"Jika memang ini akhirnya, mau bagaimana lagi. Kebodohanku menghancurkan semuanya. Bahkan tubuhku harus tertimbun tebing itu." Gumam petugas Bae merasa tak memiliki kesempatan untuk selamat.

.

.

.

JUMAT, 20 MARET 2020.

Pukul 17.35

Di rumah sakit pusat, GAMDONG hospital.

Wajah-wajah murung dan lelah, dengan mulut diam terkatup rapat, menunduk tanpa syarat. Kedua tangan bersatu mengisyaratkan sikap sembah pada Sang Hyang pemilik kehidupan, sepenuh hati memohon keajaiban pada banyak kemustahilan.

Berjam-jam sudah, bongkahan daging sebentuk manusia terbaring tak berdaya, disana tangan-tangan manusia dengan kemampuan khusus, menjamahnya, lalu mengurai, kembali menjamah, sedikit mengurai, membuka, dan mengatupkan, mengambil dan mengembalikan.

Semua tangan bekerjasama, memanggil kembali gelombang kehidupan, menciptakan cahaya yang lebih terang, agar ketua Han mampu mengalahkan garis kematian, dan mendatangi cahaya dan panggilan-panggilan tanggungjawab lain yang belum terselesaikan.

Namun, sepertinya Sang Hyang Pemilik Cahaya, memiliki kehendak lain. Di detik selanjutnya, monitor di mesin elektrokardigram, menunjukan grafik yang tak diinginkan semua petugas medis.

"Niiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit........" garis lurus diagonal semakin tertarik panjang.

Para dokter belum menyerah, rasa tanggungjawab mengalahkan lelah dan keringat yang mulai membasahi hampir seluruh badan.

"Siapkan kejut!!" seru dokter Jae dengan sigap.

"Satu!! Dua!! tiga!! Pompa!!"

Semua masih bekerja sama, dalam kalut namun harus fokus.Mampukah ketua Han kembali pada cahaya yang telah diusahakan para dokter? Mampukah ketua Han menemukan cahaya di persimpangan antara kematian dan kehidupan?

"Ayaaaaah!!!" seru Na Hee kekencang mungkin.

"Heeiya!!" petugas Han menyambut panggilan Na Hee kecil yang berlari ke dalam pelukannya.

"Ayaaah!!! Na Hee merindukan ayaaah..!!"

Senyum ceria Na Hee dalam pelukan sang ayah, senyum lebar gadis cantik, yang begitu merindukan sang ayah. Senyum, tawa, dan suara Na Hee kecil yang selalu membuat ketua Han menyanggupkan diri untuk bertahan. Tawa, tangis dan panggilan Na Hee yang selalu dirindukan ketua Han.

"Ayaaah...!! Na Hee juga mau punya ibu... Kenapa ayah tidak memberikan Na Hee ibu?" rengak Na Hee kecil saat merindukan ibunya.

"Ayaaaaah...... Na Hee pulang.." suara Na Hee yang mulai beranjak remaja, suara khas saat remaja manis ini pulang sekolah, ia tumbuh semakin tinggi, tumbuh mandiri tanpa seorang ibu.

"Ayah, hari ini peringatan kematian ibu, pulanglah lebih cepat." suara Na Hee saat si putri telah tumbuh semakin cantik menjadi seorang mahasiswi.

"Ayah, Na Hee berangkat kerja. Jaga kesehatan, Na Hee tak bisa lagi sering-sering mengunjungi ayah."

Peluk bahagia dan haru seorang ayah ketika melepaskan putri satu-satunya, putri tercintanya yang akhirnya telah tumbuh mandiri menjadi wanita cantik yang memilih pekerjaan sebagai seorang akuntan di sebuah bank di kota lain.

"Ayah, ini kekasih Na Hee,,, namanya Jae Hwa."

Dan inilah pertama kalinya seorang ayah merasakan bagaimana itu cemburu, ketika putrinya menemukan lengan lain untuk bergelayut, menemukan tempat lain untuk pulang, menemukan bahu lain untuk bersandar, dan menemukan tempat lain untuk berbagi semua rasa dalam kehidupan.

Waktu yang berlalu terasa sangat singkat. Seakan semua baru terjadi kemarin, tapi saat menyadari yang telah kita lalui, semua adalah kenangan dari perjalanan panjang, jejak-jejak kehidupan di masa lampau, yang entah sampai kapan semua kenangan itu akan aman tertanam, atau mungkin sebaliknya, kenangan itu akan mudah terlupakan.

...****************...

To be continue.....

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧

✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧

😂😂😂., mana dokter Moon sepertinya aku juga kenal 🤣

2024-11-17

0

ramanda

ramanda

kalau 90 derajat sudah ga miring lagi tapi tegak lurus ke atas

2024-10-15

0

ramanda

ramanda

di bab sebelumnya tertulis 80 derajat

2024-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 OPINI
2 BURN OUT >>>2
3 BURN OUT >>>3
4 BURN OUT>>>4
5 BURN OUT >>>>5
6 BURN OUT>>>>6
7 BURN OUT>>>>>7
8 BURN OUT>>>>>8
9 BURN OUT>>>>>9
10 BURN OUT >>>>10
11 BURN OUT >>>>>11
12 BURN OUT >>>> 12
13 BURN OUT >>>13
14 BURN OUT>>>>14
15 BURN OUT >>>15
16 BURN OUT >>>16
17 BURN OUT >>>17
18 BURN OUT >>>>18
19 BURN OUT>>>19
20 BURN OUT>>>20
21 BURN OUT >>>>21
22 BURN OUT >>>22
23 BURN OUT >>>23
24 BURN OUT >>>24
25 BURN OUT >>>> 25
26 BURN OUT >>>26
27 BURN OUT >>>>27
28 BURN OUT >>>28
29 BURN OUT >>>>29
30 BURN OUT >>>30
31 BURN OUT>>>>31
32 BURN OUT>>>32
33 BURN OUT >>> 33
34 BURN OUT>>>>34
35 BURN OUT >>>35
36 BURN OUT>>>36
37 BURN OUT >>>37
38 BURN OUT>>>38
39 BURN OUT>>>39
40 BURN OUT>>>40
41 BURN OUT>>>41
42 BURN OUT>>>42
43 BURN OUT>>>43
44 BURN OUT>>>44
45 BURN OUT >>>45
46 BURN OUT >>>46
47 BURN OUT>>>47
48 BURN OUT>>48
49 BURN OUT >>49
50 BURN OUT>>>50
51 BURN OUT >>>>51
52 BURN OUT>>>52
53 BURN OUT >>>53
54 BURN OUT >>>54
55 BURN OUT >>>55
56 BURN OUT >>>56
57 BURN OUT>>>57
58 BURN OUT >>>58
59 BURN OUT>>>59
60 BURN OUT>>>60
61 BURN OUT>>>61
62 BURN OUT>>>62
63 BURN OUT>>63
64 BURN OUT>>>64
65 BURN OUT>>>65
66 BURN OUT>>>66
67 BURN OUT >>>67
68 BURN OUT>>68
69 BURN OUT >>69
70 BURN OUT>>>70
71 BURN OUT ---71
72 BURN OUT>>72
73 BURN OUT>>>73
74 BURN OUT>>>74
75 BURN OUT >>>75
76 BURN OUT >>>76
77 BURN OUT>>>77
78 BURN OUT>>>78
79 BURN OUT >>>79
80 BURN OUT >>>80
81 BURN OUT>>>81
82 BURN OUT >>82
83 BURN OUT >>>83
84 BURN OUT >>>84
85 BURN OUT >>>85
86 BURN OUT >>>86
87 BURN OUT >>>87
88 BURN OUT >>>88
89 BURN OUT >>>89
90 BURN OUT >>90
91 BURN OUT >>> 91
92 BURN OUT>>>92
93 Burn OUT >>>93
94 BURN OUT >>>94
95 BURN OUT>>>95
96 BURN OUT >>>96
97 BURN OUT >>>97
98 BURN OUT >>>98
99 BURN OUT >>>99
100 BURN OUT >>>100 [END]
101 BONCAP TIPIS
Episodes

Updated 101 Episodes

1
OPINI
2
BURN OUT >>>2
3
BURN OUT >>>3
4
BURN OUT>>>4
5
BURN OUT >>>>5
6
BURN OUT>>>>6
7
BURN OUT>>>>>7
8
BURN OUT>>>>>8
9
BURN OUT>>>>>9
10
BURN OUT >>>>10
11
BURN OUT >>>>>11
12
BURN OUT >>>> 12
13
BURN OUT >>>13
14
BURN OUT>>>>14
15
BURN OUT >>>15
16
BURN OUT >>>16
17
BURN OUT >>>17
18
BURN OUT >>>>18
19
BURN OUT>>>19
20
BURN OUT>>>20
21
BURN OUT >>>>21
22
BURN OUT >>>22
23
BURN OUT >>>23
24
BURN OUT >>>24
25
BURN OUT >>>> 25
26
BURN OUT >>>26
27
BURN OUT >>>>27
28
BURN OUT >>>28
29
BURN OUT >>>>29
30
BURN OUT >>>30
31
BURN OUT>>>>31
32
BURN OUT>>>32
33
BURN OUT >>> 33
34
BURN OUT>>>>34
35
BURN OUT >>>35
36
BURN OUT>>>36
37
BURN OUT >>>37
38
BURN OUT>>>38
39
BURN OUT>>>39
40
BURN OUT>>>40
41
BURN OUT>>>41
42
BURN OUT>>>42
43
BURN OUT>>>43
44
BURN OUT>>>44
45
BURN OUT >>>45
46
BURN OUT >>>46
47
BURN OUT>>>47
48
BURN OUT>>48
49
BURN OUT >>49
50
BURN OUT>>>50
51
BURN OUT >>>>51
52
BURN OUT>>>52
53
BURN OUT >>>53
54
BURN OUT >>>54
55
BURN OUT >>>55
56
BURN OUT >>>56
57
BURN OUT>>>57
58
BURN OUT >>>58
59
BURN OUT>>>59
60
BURN OUT>>>60
61
BURN OUT>>>61
62
BURN OUT>>>62
63
BURN OUT>>63
64
BURN OUT>>>64
65
BURN OUT>>>65
66
BURN OUT>>>66
67
BURN OUT >>>67
68
BURN OUT>>68
69
BURN OUT >>69
70
BURN OUT>>>70
71
BURN OUT ---71
72
BURN OUT>>72
73
BURN OUT>>>73
74
BURN OUT>>>74
75
BURN OUT >>>75
76
BURN OUT >>>76
77
BURN OUT>>>77
78
BURN OUT>>>78
79
BURN OUT >>>79
80
BURN OUT >>>80
81
BURN OUT>>>81
82
BURN OUT >>82
83
BURN OUT >>>83
84
BURN OUT >>>84
85
BURN OUT >>>85
86
BURN OUT >>>86
87
BURN OUT >>>87
88
BURN OUT >>>88
89
BURN OUT >>>89
90
BURN OUT >>90
91
BURN OUT >>> 91
92
BURN OUT>>>92
93
Burn OUT >>>93
94
BURN OUT >>>94
95
BURN OUT>>>95
96
BURN OUT >>>96
97
BURN OUT >>>97
98
BURN OUT >>>98
99
BURN OUT >>>99
100
BURN OUT >>>100 [END]
101
BONCAP TIPIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!