BURN OUT >>>16

Darah segar masih mengalir dari seluruh luka di sekujur tubuh petugas Dak Ho. Mata kiri lebam, bibir sedikit sobek, wajahnya benar-benar babak belur. Tiga luka tembak bersarang di dada kiri, paha dan lengan tangan kanan petugas Dak Ho. Sungguh tak lagi tertolong.

Rasa kesal, lelah dan penuh amarah, sangat terlihat di wajah petugas Ahn dan petugas In Hae. Tak ada yang berani berucap sepatah katapun.

Sekitar 5 menit berselang, datang mobil-mobil sedikit gaduh. Bantuan yang datang sedikit terlambat!

Sebuah mobil ambulance, dan beberapa mobil polisi baru tiba di sana. Tampak ketua Han memimpin rombongan itu.

Ketua Han segera mendekati mereka, sedangkan petugas polisi lainnya berbaris siap mengarahkan senjata mereka ke bangunan besar di depan mereka itu. Dan sebagian lagi masuk ke dalamnya.

Petugas Dak Ho dibawa oleh petugas medis ke rumah sakit.

"Tertembak sekitar 10 menit yang lalu, sebelumnya sudah terluka sangat parah. Hari- hati membawanya." ucap petugas In Hae pada petugas medis.

"Baiklah." jawab singkat petugas medis yang bertugas.

"Maafkan aku. Aku tak mengira semua akan seperti ini." ucap ketua Han menghampiri kelima anak buahnya.

"Sudahlah. Semoga petugas Bae masih bisa diselamatkan." sahut petugas Ahn.

"Sekarang kita tak lagi kalah jumlah. Mari selesaikan hari ini." petugas In Hae bangkit kembali.

"Benar!! Kita tidak boleh pulang dengan tangan kosong." ucap petugas Ahn sambil menutup lengan kanannya yang tertembak dengan mengikat jaketnya di bagian itu.

"Jangan bodoh!! Sebaiknya kamu kerumah sakit. Kehilangan banyak darah akan berakibat buruk nantinya." seru ketua Han.

"Jumlah kita sebanding. Aku yakin ini tidak akan lama." sahut petugas Ahn bersiap memegang pistol di di tangan kirinya.

Luka tembak di lengan kanan, tak menghentikan tekad petugas Ahn. Luka seperti itu, bukan hal besar baginya. Apalagi itu hanya dilengan tangan, rasa sakit tak lagi dirasakannya.

Masa remaja petugas Ahn yang tak mudah, membuatnya kembali dengan semua rasa sakit dan luka. Bahkan luka tebasan pedang di punggung pun pernah dialaminya.

"Tapi entah kenapa, rasanya ada yang tak beres dengan rumah itu?" ujar petugas ill Hwa.

"Benar. Sangat tenang dan lengang." petugas In Hae setuju dengan pendapat petugas ill Hwa.

"Semua waspada!!" seru ketua Han mengangkat kepalan tangan kiri tinggi-tinggi.

"Ketua!! Kami tidak menemukan apapun di dalam. Semua kosong dan bersih." seru seorang petugas polisi berlari dari dalam rumah besar itu.

Kelima petugas segera bangkit merangsek masuk melihat yang terjadi di alam rumah itu.

"Pasti ada yang tak beres. Temukan jalan rahasia di rumah ini!!" seru ketua Han. "Jangan lewatkan apapun."

Semua petugas sangat sibuk menyisir rumah berlantai satu yang memiliki banyak ruangan yang bisa dibilang luas. Namun semua terlihat sangat rapih dan bersih. Bahkan kamar-kamar tidur pun tak memiliki banyak furnitur. Dan semuanya serba warna putih.

Mulai dari cat tembok, jendela dan tirainya, lantai, meja, sofa, lemari, bahkan beberapa guci, semua berwarna putih bersih.

Ketua Han menghela nafas panjang, berdiri termangu sejenak di depan sebuah kamar. Semua kamar tidur tertata dengan pola dan tata letak perabot sama persis. Namun ada satu hal yang sedikit menarik perhatian ketua Han.

"Ada apa ketua?" petugas Ahn mendekat.

"Perhatikan lukisan itu." ucap ketua Han.

"Wah!!!" seru petugas Ahn dengan mata melotot. "Ini pemandangan luar tembok Hong Dang Seok!" aku melihat hal ini sekilas saat aku di TKP. Jika dilihat dari kamar Hong Dang Seok, akan terlihat seperti ini hutan dibelakang rumah itu."

"Benarkah? Tapi sebenarnya bukan itu maksudku." ketua Han kembali berfikir mencari hubungan semua fakta.

"Apa ketua memikirkan hal yang sama?" ujar pelan petugas Ahn. "Aku melihat mata."

Petugas Ahn membantu ketua Han mencoba segala cara untuk menggeser atau menurunkan lukisan besar itu.

"Eeeeeeerrrrrgggghhhh."

Lukisan itu terlalu besar, dengan tangannya yang satu terluka, petugas Ahn tampak sedikit kewalahan.

"Apa yang kalian lakukan? Aku bantu." petugas ill Hwa datang disaat yang tepat.

"Lakukan apapun agar lukisan ini bergeser, atau turunkan juga boleh." seru ketua Han.

Susah payah ketiga petugas mengerahkan tenaga menggerakkan lukisan berukuran selebar dinding itu.

"Sebentar... Ada yang salah sepertinya. Kita ubah arah menggeser." ujar ketua Han.

"Apa yang kalian kerjakan?" petugas Bae pun ikut bergabung.

"Sebentar, meja ini sangat mengganggu. Biar aku pindahkan dulu." ucap ketua Han memindahkan meja yang terletak di pojok ruangan, di samping lukisan.

Namun hal yang tak mereka duga justru terjadi. Ketika ketua Han menggeser meja ke arah kanan, lukisan yang besar itu tiba-tiba bergeser dengan sendirinya.

Dan terlihatlah sebuah lorong berukuran 2m x 1m. lorong yang menghubungkan dengan ruang bawah tanah.

"Lagi-lagi ruang bawah tanah." ucap kesal petugas Ahn.

"Petugas Ahn dan petugas Bae, tinggallah di atas. Yang lainnya ikut aku melihat ke bawah." kata ketua Han.

Tangga menurun yang terbilang curam. Dengan tingkat kemiringan 80°. ketua Han mendahului, diikuti petugas In Hae dan petugas ill Hwa.

semua waspada melihat situasi apa yang kira-kira akan mereka temukan dibawah. Pistol siap ditangan, dahi mengernyit dan mata mengawasi dengan tajam.

Setelah menuruni sekitar 15 anak tangga curam itu, sampailah mereka di bawah. Namun, bukan ruang bawah tanah yang mereka temukan, melainkan hanya terlihat seperti basement tempat parkir yang kosong.

"Sial!! Kita kalah cepat lagi. Mereka melarikan diri melalui ini." petugas in Hae melampiaskan kekesalannya dengan meninju pilar-pilar kokoh penyangga rumah di atas kepala mereka.

"Mereka benar-benar cerdik." sahut ketua Han.

"Bagaimana mereka bisa memikirkan jalan rahasia untuk melarikan diri dengan cepat, bagaimana mereka bisa mengetahui kedatangan kit?" ujar petugas ill Hwa.

"Entahlah. Lihatlah jalan terbuka disana, mereka pasti kabur kesana. Jejak mobil banyak sekali. Semua mengarah kesana." ketua Han menatap lurus ke jalan yang terletak di belakang rumah itu, tepatnya di bawah bukit. Jadi rumah itu dibangun tepat si sisi bukit.

"Tak ada yang menyangka kalau dibelakang rumah ini ada tempat yang lebih rendah." ucap petugas In Hae.

"Kita kembali ke atas saja. Kita pikirkan nanti bagaimana cara membawa kendaraan ke sini, dan menuju kemana jalan itu." ajak ketua Han.

"Tunggu!!" seru petugas ill Hwa. "Hoodie hijau! Arah jam 9."

Petugas ill Hwa berlari mengejar si hoodie hijau, diikuti ketua Han dan petugas In Hae.

Lahan luas bekas perkebunan warga yang tak lagi terurus, dipenuhi dengan semak dan rumput ilalang yang tumbuh subur, juga tanaman liar lainnya.

Kejar-kejaran pun terjadi.... si Hoodie hijau begitu cekatan melompat dan menghindar, benar-benar seperti atlet parkour profesional.

...****************...

To be continue...

mampukah ketiga petugas ini menangkap si Hoodie hijau? Tunggu kelanjutannya.....

Terpopuler

Comments

ramanda

ramanda

nanti malah ngerepotin temennya

2024-10-15

0

ramanda

ramanda

hati - hati membawanya

2024-10-15

0

ramanda

ramanda

fatal banget ada tiga tembakan di dada kiri

2024-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 OPINI
2 BURN OUT >>>2
3 BURN OUT >>>3
4 BURN OUT>>>4
5 BURN OUT >>>>5
6 BURN OUT>>>>6
7 BURN OUT>>>>>7
8 BURN OUT>>>>>8
9 BURN OUT>>>>>9
10 BURN OUT >>>>10
11 BURN OUT >>>>>11
12 BURN OUT >>>> 12
13 BURN OUT >>>13
14 BURN OUT>>>>14
15 BURN OUT >>>15
16 BURN OUT >>>16
17 BURN OUT >>>17
18 BURN OUT >>>>18
19 BURN OUT>>>19
20 BURN OUT>>>20
21 BURN OUT >>>>21
22 BURN OUT >>>22
23 BURN OUT >>>23
24 BURN OUT >>>24
25 BURN OUT >>>> 25
26 BURN OUT >>>26
27 BURN OUT >>>>27
28 BURN OUT >>>28
29 BURN OUT >>>>29
30 BURN OUT >>>30
31 BURN OUT>>>>31
32 BURN OUT>>>32
33 BURN OUT >>> 33
34 BURN OUT>>>>34
35 BURN OUT >>>35
36 BURN OUT>>>36
37 BURN OUT >>>37
38 BURN OUT>>>38
39 BURN OUT>>>39
40 BURN OUT>>>40
41 BURN OUT>>>41
42 BURN OUT>>>42
43 BURN OUT>>>43
44 BURN OUT>>>44
45 BURN OUT >>>45
46 BURN OUT >>>46
47 BURN OUT>>>47
48 BURN OUT>>48
49 BURN OUT >>49
50 BURN OUT>>>50
51 BURN OUT >>>>51
52 BURN OUT>>>52
53 BURN OUT >>>53
54 BURN OUT >>>54
55 BURN OUT >>>55
56 BURN OUT >>>56
57 BURN OUT>>>57
58 BURN OUT >>>58
59 BURN OUT>>>59
60 BURN OUT>>>60
61 BURN OUT>>>61
62 BURN OUT>>>62
63 BURN OUT>>63
64 BURN OUT>>>64
65 BURN OUT>>>65
66 BURN OUT>>>66
67 BURN OUT >>>67
68 BURN OUT>>68
69 BURN OUT >>69
70 BURN OUT>>>70
71 BURN OUT ---71
72 BURN OUT>>72
73 BURN OUT>>>73
74 BURN OUT>>>74
75 BURN OUT >>>75
76 BURN OUT >>>76
77 BURN OUT>>>77
78 BURN OUT>>>78
79 BURN OUT >>>79
80 BURN OUT >>>80
81 BURN OUT>>>81
82 BURN OUT >>82
83 BURN OUT >>>83
84 BURN OUT >>>84
85 BURN OUT >>>85
86 BURN OUT >>>86
87 BURN OUT >>>87
88 BURN OUT >>>88
89 BURN OUT >>>89
90 BURN OUT >>90
91 BURN OUT >>> 91
92 BURN OUT>>>92
93 Burn OUT >>>93
94 BURN OUT >>>94
95 BURN OUT>>>95
96 BURN OUT >>>96
97 BURN OUT >>>97
98 BURN OUT >>>98
99 BURN OUT >>>99
100 BURN OUT >>>100 [END]
101 BONCAP TIPIS
Episodes

Updated 101 Episodes

1
OPINI
2
BURN OUT >>>2
3
BURN OUT >>>3
4
BURN OUT>>>4
5
BURN OUT >>>>5
6
BURN OUT>>>>6
7
BURN OUT>>>>>7
8
BURN OUT>>>>>8
9
BURN OUT>>>>>9
10
BURN OUT >>>>10
11
BURN OUT >>>>>11
12
BURN OUT >>>> 12
13
BURN OUT >>>13
14
BURN OUT>>>>14
15
BURN OUT >>>15
16
BURN OUT >>>16
17
BURN OUT >>>17
18
BURN OUT >>>>18
19
BURN OUT>>>19
20
BURN OUT>>>20
21
BURN OUT >>>>21
22
BURN OUT >>>22
23
BURN OUT >>>23
24
BURN OUT >>>24
25
BURN OUT >>>> 25
26
BURN OUT >>>26
27
BURN OUT >>>>27
28
BURN OUT >>>28
29
BURN OUT >>>>29
30
BURN OUT >>>30
31
BURN OUT>>>>31
32
BURN OUT>>>32
33
BURN OUT >>> 33
34
BURN OUT>>>>34
35
BURN OUT >>>35
36
BURN OUT>>>36
37
BURN OUT >>>37
38
BURN OUT>>>38
39
BURN OUT>>>39
40
BURN OUT>>>40
41
BURN OUT>>>41
42
BURN OUT>>>42
43
BURN OUT>>>43
44
BURN OUT>>>44
45
BURN OUT >>>45
46
BURN OUT >>>46
47
BURN OUT>>>47
48
BURN OUT>>48
49
BURN OUT >>49
50
BURN OUT>>>50
51
BURN OUT >>>>51
52
BURN OUT>>>52
53
BURN OUT >>>53
54
BURN OUT >>>54
55
BURN OUT >>>55
56
BURN OUT >>>56
57
BURN OUT>>>57
58
BURN OUT >>>58
59
BURN OUT>>>59
60
BURN OUT>>>60
61
BURN OUT>>>61
62
BURN OUT>>>62
63
BURN OUT>>63
64
BURN OUT>>>64
65
BURN OUT>>>65
66
BURN OUT>>>66
67
BURN OUT >>>67
68
BURN OUT>>68
69
BURN OUT >>69
70
BURN OUT>>>70
71
BURN OUT ---71
72
BURN OUT>>72
73
BURN OUT>>>73
74
BURN OUT>>>74
75
BURN OUT >>>75
76
BURN OUT >>>76
77
BURN OUT>>>77
78
BURN OUT>>>78
79
BURN OUT >>>79
80
BURN OUT >>>80
81
BURN OUT>>>81
82
BURN OUT >>82
83
BURN OUT >>>83
84
BURN OUT >>>84
85
BURN OUT >>>85
86
BURN OUT >>>86
87
BURN OUT >>>87
88
BURN OUT >>>88
89
BURN OUT >>>89
90
BURN OUT >>90
91
BURN OUT >>> 91
92
BURN OUT>>>92
93
Burn OUT >>>93
94
BURN OUT >>>94
95
BURN OUT>>>95
96
BURN OUT >>>96
97
BURN OUT >>>97
98
BURN OUT >>>98
99
BURN OUT >>>99
100
BURN OUT >>>100 [END]
101
BONCAP TIPIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!