Bab 19

Selamat membaca yaa..

 

Ita sumringah begitu melihat apa yang di bawa oleh suaminya saat memasuki mobil.

Tak menunggu waktu lama, Ita langsung mengambil alih jus tersebut dari tangan suaminya, dan tanpa membuang banyak waktu, jus tersebut langsung ia minum.

"Sruuuuutttt..Begitu kira-kira bunyi sruputannya.

"Makasih ya Mas.." Ucap Ita setelah meminum setengah cup jusnya.

Dengan wajah tersenyum dan masih fokus dengan kemudi, Yuda menatap ke arah istrinya sekilas lalu fokus ke arah depan lagi.

"Iya sama-sama, kamu suka sayang? " Tanya Yuda tanpa melihat ke arah istrinya.

"Suka banget Mas, seger tau..hmm"

"Alhamdulillah ya Nak.." Ucap Ita sambil mengusap lembut perut buncitnya.

Yuda menatap sekilas istrinya yang tengah berbicara dengan calon anak-anaknya.

"Hmmm, gitu ya kalau orang lagi ngidam tuh, yang tadinya nggak suka bisa jadi suka.." Batin Yuda.

Ita sudah hampir menghabiskan 1 cup jusnya.

 

Sahabat Ita yang melanjutkan kuliahnya di Surabaya, hari ini ia akan pulang ke Sulawesi. Sebelumnya ia pulang pas di hari pernikahan Ita saja, begitu selesai acara ia kembali ke Surabaya lagi.

" Iya Hallo.." Jawab Ita via sambungan telepon.

"Itaaaaaaaa.." Panggil si penelepon itu antusias..

Ita langsung reflek menaruh hpnya di atas meja untuk menjauhkan dari telinganya.

"Iya iya nggak usah pake teriak-teriak, aku denger.."

Gerutu Ita.

Ini anak dari dulu nggak pernah berubah juga suaranya, heran.." Gumam Ita.

Ya, dia adalah Zara, sahabat Ita yang memilih keluar kandang untuk melanjutkan pendidikannya disana.

"Ta, hallo.. Kamu masih disana?" Tanyanya masih dengan suara lantang, namun sudah sedikit dikurangi.

"Ehh iya halo Ra.." Jawab Ita.

"Kamu dimana Ta?" Tanya Zara.

"Aku masih di tempt kerja Ra, kamu jadi pulang hari ini kah?" Tanya Ita balik yang sudah mendapat kabar sebelumnya.

Dengan suara kerasnya " Aku di depan tempat kerja kamu Ta, kamu sibuk apa nggak? Aku masuk ya? Bolehkan?" Tanyanya lagi tanpa menjawab pertanyaan Ita sebelumnya.

"Emm lumayan, ya udah masuk aja, aku tunggu di pintu depan.." Jawab Ita lalu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu depan.

Dari arah luar pagar sudah terlihat penampakam seorang perempuan tengah berjalan cepat sambil menenteng 2 paper bag berukuran besar.

Mereka langsung berpelukan erat, tidak peduli dilihatin orang lain.

"Itaaaaa, aku kangen.." Ucap Zara masih dengan pelukannya.

"Kamu kapan sampai sini Ra?" Tanya Ita juga antusias.

"Tadi malam aku sampainya, kangenlah aku ini Taa.. heuuhh.." Jawab Zara sambil menghembuskan nafasnya.

Zara celingak celinguk melihat sekelilingnya.

"Nggak di suruh duduk kah ini ada tamu kehormatan datang,haha..." Tanya Zara memberi candaan.

"Haha lupa aduuhh, ada bos datang masak cuma berdiri aja, maaf ya boss, mari ikuti saya bos.." Titah Ita dan Zara mengikutinya dari belakang.

Zara pun nurut dan mengikuti langkah Ita, dan sekarang mereka sudah duduk di sofa yang memang di siapkan di dalam kantor tersebut untuk menyambut jika ada tamu yang datang.

"Nah, gini kan enak.." Ucap Zara saat menduduki sofa tersebut.

"Ohya, ini ada oleh-oleh kesukaanmu, spesial loh ini sebelum aku pulang kesini, aku sempat ke Jogja dulu di ajakin sama teman-teman disana.." Jelas Zara sambil menyerahkan paper bag yang sedari tadi di pegangnya itu.

"Ada yang lebih spesial buat kamu sama Yuda,hihi.." Imbuhnya lagi sambil menutup mulutnya, takut di dengar orang lain.

"Apa ini banyak banget?" Tanya Ita saat menerima paper bag tersebut.

"Tapi, terimakasih sebelumya karena sudah mau repot-repot bawain oleh-oleh banyak banget, kamu tuh memang baiknya nggak ketulungan.." Lanjut Ita dengan memberikan pujian kepada Zara.

"Iya sama-sama, aku memang sudah baik dari dulu sih.." Jawab Zara semakin kepedean.

"Di buka dong Buu, biar tau isinya apa..'' Ucap Zara sambil meminum minuman yang di berikan Ita tadi.

"Iyaaa iya sabaar.."

Dengan perlahan Ita membuka satu per satu dan menemukan oleh-oleh yang memang sangat di sukai oleh Ita, namun Ita mendapati kotak yang ada tulisan "special''.

Ita pun langsung membuka dan..

"Astaghfirullah Zara gila..Hahaha.." Tawa geli Ita saat melihat isinya.

Dengan ekspresi semangatnya, Zara memang menunggu respon dari sahabatnya tersebut.

"Gimana Ta? Peka banget kan aku?" Tanya Zara membanggakan dirinya sambil menaik turunkan alisnya.

"Astaghfirullah Azzara Amalia,haha..

Ihh iihh bisa-bisanya kamu kepikiran ini, terus semua ini kamu yang beli sendiri gitu?'' Tanya Ita penasaran karena masih tidak menyangka kalau sahabatnya akan memikirkan hal itu untuk di bawa sebagai oleh-oleh darinya.

"Ya nggaklah Ta, gila apa aku beli sendiri langsung, nanti orang mikirnya pasti negatif, aku nyuruh temanku yang sudah nikah.." Jawab Zara mengecilkan volume suaranya.

Zara membawakan oleh-oleh dari Jogja yang memang sangat di sukai oleh Ita yaitu bakpia dengan berbagai rasa dan banyak sekali, sedangkan oleh-oleh lain yang membuat Ita merasa geli sendiri adalah baju tidur seksi serta obat k*at, dan tespack.

"Kirain beli sendiri, berani banget..haha" Jawab Ita.

"Nggaklah, biar cepat dapat ponakanlah aku ini Ta.." Ucap Zara menggoda Ita.

"Ohya, kamu belum tau ya Ra.. Lihat ini.."

Ucap Ita sambil menunjukkan perutnya yang sudah mulai membuncit.

"Hah!! OMG !! Serius Ta??'' Jawab Zara yang belum percaya melihat Ita sudah hamil.

"Ya seriuslah Ra, sebentar lagi mau acara syukuran 3 bulanan, kebetulan kamu pulang, wajib datang pokoknya.." Ucap Ita santai.

Zara yang masih belum percaya, ia terus saja memandangi mata Ita dan perutnya yang memang sudah mulai buncit.

"Aku belum percaya,haha nggak nyangka di bobol juga.."

"Huusssstt, pelan-pelan Ra kalau ngomong.." Ucap Ita menutup mulut sahabatnya dengan telapak tangannya, karena Zara susah berbicara pelan.

Zara menarik tangan Ita yang masih menutupi mulutnya.

"Aduuuhh aku telat dong bawain oleh-oleh spesialnya, ehhh nggak papa deng, kan bisa buat selanjutnya kalau yang pertama sudah lahir, iya nggak Ta.." Goda Zara.

"Banyak anak banyak rezeki kalau kata orang-orang, gaspoolll Ta,hahaha.." goda Zara lagi.

"Heuuhhh enak aja ngomongnya, makanya nikah sana biar beranak sendiri.." Balas Ita.

"Huusstt jangan di lanjutin.." Cegah Zara yang memang tidak suka jika ada yang menyuruhnya untuk segera menikah, tapi paling hobi menggoda sahabatnya ini.

"Makanya... heuuhhh.." Jawab Ita lalu menghembuskan nafasnya kesal.

''Asal kamu tau Ra, kata dokternya aku hamil anak kembar loohh.." Bisik Ita sambil tersenyum manis.

"What?? Serius Ta???..'' Tanya Zara lagi yang memang selalu over dalam berekspresi.

Ita langsung mengangguk cepat.

"Iya Alhamdulillah, do'ain ya tante Zara yang cantik dan baik hatinya.." Jawab Ita sembari tersenyum.

Zara langsung memeluk sahabatnya lagi dengan erat, saking bahagianya mendengar kabar yang belum terduga oleh dirinya.

"Sehat-sehat ya Ta, di jaga terus ponakanku.." Pesan Zara.

"Iyaa tante.."

"Ehh Ta, ngomong-ngomong Yuda apa masih kerja disini juga?" Tanya Zara sambil memandangi ruangan tersebut dari ujung ke ujung.

 

Tunggu kelanjutannya di bab berikutnya ya..

Terimakasih..

IG @tulisan_sitimay

Terpopuler

Comments

Machan

Machan

lanjut lagi

2020-12-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!