Alex menghempaskan tubuhnya pada sandaran kursi kemudian ia melepaskan kaca mata sembari memijit pangkal hidungnya. Matanya terasa pening setelah melihat puluhan lembar kertas yang berada di atas meja kerjanya, belum lagi ia harus memeriksa belasan pesan yang masuk di kontak emailnya. Alex merasa tubuhnya kian remuk karena harus berkutak dengan rutinitas yang seolah tidak akan ada habisnya itu. Alex membuka laci meja kerja miliknya mengambil obat tetes mata, ia merasa perlu memberikan obat pada mata untuk menghidrasi kembali matanya agar tidak kering. Alex meneteskan beberapa tetes obat tersebut pada matanya dan seketika matanya merasa lebih baik.
Usai menggunakan obat mata, Alex kemudian mengembalikannya pada tempat semula setelah itu ia menutup kembali lacinya. Tanpa sengaja penglihatannya tertuju pada sebuah laci, laci yang berada paling bawah dari meja kerjanya. Dengan sedikit ragu, ia membuka laci tersebut dan pandangannya langsung menangkap sebuah amplop bewarna coklat yang telah lama di simpannya. Alex meraih amplop itu kemudian meletakkan diatas meja, perlahan tangannya tergerak dan mulai membuka amplop tersebut lalu mengeluarkan isinya secara perlahan.
AKTA CERAI
Tulisan yang tertulis dengan huruf besar dan tinta hitam itu kembali menyayat hatinya. Alex tidak percaya jika ternyata selembar kertas itu mampu memisahkan dirinya dengan sang istri. Seketika ingatannya kembali pada peristiwa enam tahun yang lalu, peristiwa yang telah mengubah seluruh hidupnya. Membuka amplop itu seolah membuka kembali luka lama yang sudah susah payah di kuburnya. Luka itu kembali hadir tanpa diminta karena hingga kini ia belum berhasil menemukan obat untuk menyembuhkannya.
Fashback On
Brakkkk
Alex mengebrak meja dengan kuat, ia begitu marah ketika Dito mengabarkan jika anak buahnya kehilangan Ayana.
"Bagaimana bisa Ayana menghilang. Bukankah aku sudah memerintahkanmu untuk mengawasi istriku" Teriak Alex.
"Maaf pak, semua ini di luar kuasa mereka. Pada malam itu, mereka mengikuti bu Ayana hingga sampai di hotel, mereka juga berhasil memastikan jika bu Ayana cek in di hotel tersebut. Selama dua hari ini mereka selalu mengawasi kamar bu Ayana dan selama itu juga mereka tidak menemukan hal yang aneh. Mereka mengatakan jika selama dua hari itu bu Ayana tidak pernah keluar dari kamarnya dan tidak ada seorangpun yang mengunjunginya. Tapi tadi pagi saat petugas hotel masuk ke kamar itu untuk membersihkannya, mereka sangat terkejut karena ternyata kamar itu telah kosong dan bu Ayana tidak ada tempat itu" Jelas Dito panjang lebar.
"Ah, berengsek,,,! Bagaimana bisa mereka kehilangannya. Bagaimana Ayana menghilang tanpa jejak" Alex semakin menggila, ia membanting apapun yang berada di hadapannya.
"Cari Ayana, cari istriku sampai ketemu. Jangan pernah berani kembali sebelum kamu menemukan istriku" Perintah Alex pada asistennya.
"Baik pak" Sahut Dito dengan lantang. Setelah itu Dito berbalik dan melangkah keluar.
"Ah,,,!" Alex menarik rambutnya dengan kuat tapi hal itu tidak menyakitkan sama sekali justru yang lebih menyakitkan saat ini adalah saat ia mengetahui jika istrinya menghilang tanpa tahu kemana.
Disaat kegalauan hatinya kian terasa, tiba- tiba pintu ruangan di ketuk dari luar dan tanpa aba- aba pintu tersebut langsung terbuka, sang sekretaris terlihat muncul sembari menyunggingkan senyum manis menggoda.
"Maaf pak Alex. Ada tamu yang ingin bertemu dengan anda" Ucap Devita dengan suara mendayu- dayu.
"Siapa?" Sergah Alex kesal karena suasana hatinya sedang tidak baik.
"Selamat siang pak Alex, maaf jika saya mengganggu waktu anda" Sahut seorang pria dengan perawakan tinggi dan dadanan rapi itu.
Alex terdiam menatap pria tersebut, ia sedang mengingat siapakah pria ini? Apakah ia mengenalnya?
"Siapa anda? Apa saya mengenal anda?" Tanya Alex.
Pria itu tersenyum lalu melangkah mendekat
"Mungkin anda memang tidak mengenal saya pak Alex, tapi saya sangat mengenal anda".
Alex mengerutkan keningnya tidak mengerti, kemudian ia mengangkat tangannya meminta Devita untuk keluar. Setelah melihat Devita keluar, pandangan Alex kembali pada pria tersebut.
"Siapa anda? Ada maksud apa anda datang kemari?" Tanya Alex ingin tahu.
"Perkenalkan,,,!" Pria itu mengulurkan tangannya kepada Alex.
"Nama saya Romi Ravindra. Saya adalah kuasa hukum ibu Ayana Danisha" Ucap Romi tegas.
Alex terkejut mendengar pria itu menyebut nama istrinya.
"Kamu kenal Ayana? Kamu kenal istriku?" Alex melangkah mendekat.
"Apa kamu melihatnya? Dimana kamu melihatnya? Dimana dia sekarang? Katakan padaku dimana istriku?" Tanya Alex.
"Anda tidak perlu tahu keberadaan ibu Ayana, karena saat ini beliau tidak ingin bertemu dengan anda" Ucap Romi.
Alex mengaga mendengar ucapan Romi.
"Lalu untuk apa anda datang kemari?" Tanyanya.
"Saya adalah pengacara yang di tunjuk oleh ibu Ayana untuk mengurus proses perceraian bu Ayana dengan pak Alex" Ucap Romi.
"Hah!" Alex tercengang mendengar ucapan pria itu, ia tidak percaya jika Ayana menggugat cerainya.
Satu hari setelah kedatangan Romi kekantornya, Alex mendapat surat panggilan dari kantor pengadilan agama yang mengurusi perceraiannya dengan Ayana. Alex di landa kepanikan karena ia tidak siap menghadapi perceraian itu. Berulang kali Alex datang menemui Romi dan meminta pria itu untuk mempertemukan dirinya dengan Ayana namun sayang permintaannya tidak terpenuhi. Romi tetap membunyikan keberadaan Ayana dan enggan menanggapi permintaan Alex.
Alex berusaha keras untuk mempertahankan pernikahannya, ia bahkan menunjuk pengacara terkenal untuk membelanya, sementara Ayana melalui kuasa hukumnya tetap kekeh untuk bercerai. Persidangan perceraian mereka berlangsung alot karena masing- masing pihak tidak ada yang mau mengalah. Alex tetap dengan pendiriannya dan Ayana juga tetap pada keinginannya.
Setelah melewati persidangan panjang, Alex terpaksa harus mengakui kekalahannya karena pada akhirnya permohonan cerai yang Ayana ajukan di kabulkan oleh majelis hakim. Hari itu merupakan mimpi buruk bagi Alex karena ia harus merelakan pernikahannya kandas di tengah jalan.
Fashback Off
Enam tahun telah berlalu namun kejadian itu masih menyisakan luka di hatinya, Alex terus di selubungi penyesalan yang tiada akhir. Alex sangat menyesal karena membiarkan Ayana pergi malam itu, ia tidak pernah menduga jika kepergian sang istri adalah kepergian untuk selamanya.
Alex memejamkan matanya sembari menghela nafas panjang, hatinya selalu sesak saat mengingat masa lalu. Alex menutup kembali amplop itu lalu mengembalikan pada tempatnya. Alex memutuskan akan terus menyimpan amplop itu hingga bisa melupakan masa lalu dan mengikhlaskan semuanya, meski ia tahu jika hal itu tidak akan pernah terjadi.
Alex melirik arloginya sambil mengerutkan kening seraya berucap
"Tumben dia belum datang. Biasanya jam segini dia sudah pulang sekolah" Gumamnya.
Kemudian ia memandangi pintu ruangannya menanti kedatangan seseorang yang beberapa tahun ini selalu menemani hari- harinya dan menghiburnya dari kesedihan.
Ceklekkk
"Papa,,,,!" Teriak seorang bocah laki- laki dari balik pintu.
Alex langsung tersenyum lebar saat melihat bocah itu datang dan ia langsung bangkit untuk menyambut kedatangan jagoan kecil yang mampu membuatnya melupakan segala masalah dalam hidupnya.
♥︎♥︎♥︎♥︎♥︎
Siapakah bocah itu?
Mungkinkah jika Alex sudah menikah lagi?
Lanjut besok ya,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nur Nuy
anak si jalang paling, jangan sampe deh tuh anak beneran anak Alex😒😒😒
2024-04-21
1