BADAI

"Seandainya nanti kamu benar- benar hamil karena hubungan kita semalam, maka aku tidak akan marah padamu. Aku akan menerimanya karena itu adalah kesalahanku. Jadi kamu tidak perlu khawatir lagi. Ok!"

Kurang lebih seperti itulah ucapan Alex waktu itu dan Ayana percaya jika suaminya tidak mungkin berbohong. Kini, Ayana bisa bernafas lega karena sudah tidak ada lagi yang perlu di khawatirkan, ia terus menyakinkan dirinya jika semuanya pasti akan baik- baik saja.

"Al pasti senang mendengar kabar ini. Ah,,,! Rasanya aku tidak sabar untuk memberitahukan kabar ini padanya".

"Aku yakin Al tidak akan marah padaku, tapi jika pun seandainya nanti dia marah, maka aku akan mengh ajarnya habis- habisan. Lihat saja, aku akan menuntut pertanggung jawaban darinya" Ucap Ayana penuh keyakinan.

Ayana masuk ke dalam rumah dengan senyum merekah, ia terlihat begitu bahagia namun senyuman di bibirnya sirna seketika dikala melihat sosok asing berwujud perempuan berada di dalam rumahnya.

"Maaf, anda siapa?" Tanya Ayana sembari melangkah mendekat.

Wanita itu langsung berdiri dan menyambut kepulangan nyonya rumah tersebut.

"Hai! Perkenalkan, aku Rachel" Ucapnya sembari mengulurkan tangan kepada Ayana.

Ayana tidak meraih uluran tangan tersebut, perasaannya seolah merasakan gelagat aneh dari wanita itu. Pandangannya matanya kemudian beralih kepada sosok bocah kecil yang terlihat sedang terlelap di atas sofa.

"Siapa anda sebenarnya? Bagaimana anda bisa masuk ke rumah saya?" Tanyanya penasaran.

"Alex yang memintaku untuk datang kemari" Jawab Rachel santai.

"Apa? Untuk apa suami saya meminta anda datang kemari? Ada hubungan apa antara anda dengan suami saya" Ayana kembali bertanya.

"Aku adalah sahabat masa kecil Alex dan hubungan kami sangat dekat. Kami tumbuh dan menghabiskan masa kecil serta remaja bersama hingga kami beranjak dewasa. Ah, bagaimana ya mengatakannya. Intinya, hubungan kami sangat dekat" Ucap Rachel penuh rasa bangga.

"Hah! Apa?".

"Hubungan dekat! Memangnya sedekat apa hubungan mereka? Apa mungkin wanita ini mantan Alex?" Monolog Ayana.

"Saya tidak mengerti maksud ucapan anda".

"Kamu tidak perlu tahu karena nanti kamu akan tahu sendiri" Sambung Rachel sembari tersenyum sinis.

Ayana menatap Rachel dan Rachel ikut membalasnya, keduanya saling tatap- tatapan hingga tiba- tiba sebuah suara mengejutkan mereka.

"Rachel,,,,!"

Ayana melihat Alex muncul dan berjalan menuju kearahnya.

"Ay,,,!" Alex langsung menghampiri istrinya dengan perasaan khawatir, ia khawatir jika Rachel telah mengatakan hal yang tidak- tidak pada istrinya.

"Akhirnya kamu pulang juga, Lex. Aku telah lama menunggumu. Lihatlah, Jio sampai tertidur karena lelah menunggumu" Ucap Rachel tanpa menghiraukan tatapan Ayana.

"Kenapa kamu berada disini?" Tanya Alex dengan suara tertahan.

"Kamu ini lucu Lex. Apa kamu lupa, bukan kah kamu sendiri yang menyuruhku untuk pulang" Jawab Rachel seraya tersenyum manis.

"Aku memintamu untuk pulang ke rumahmu sendiri bukan ke rumahku" Sela Alex.

"Aku tidak punya rumah Alex, kamu lupa jika aku baru sampai hari ini. Jadi aku belum sempat untuk mencari tempat tinggal".

"Kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal. Aku bisa mencarikan tempat tinggal untukmu".

"Maaf. Aku kira kamu ingin agar aku tinggal bersamamu" Ucap Rachel tanpa rasa malu.

"Siapa dia, Al? Kenapa dia ada di rumah kita?" Tanya Ayana tiba- tiba.

Alex menatap istrinya, ia bingung harus menjawab apa.

"Masuklah ke kamar, Ay. Aku akan menjelaskannya nanti" Sahut Alex.

"Aku butuh jawaban sekarang, Al. Jelaskan padaku siapa perempuan ini?" Ayana mulai meradang.

"Nanti, Ay. Aku akan menjelaskannya nanti. Sekarang masuklah kedalam, biar aku selesaikan masalah ini dulu" Tegas Alex pada istrinya.

Ayana menggertakkan giginya lalu menatap Rachel tajam setelah itu ia pun melangkah pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Otaknya di penuhi berbagai pertanyaan dan hatinya juga di liputi beragam dugaan.

"Semoga saja dugaanku salah" Batinnya.

Selepas kepergian Ayana, Alex kembali menatap Rachel sambil berkata

"Sebaiknya kamu pulang, kita bicarakan masalah ini besok. Aku akan meminta supir untuk mengantarmu ke hotel" Ucapnya.

"Tapi Lex,,,!" Sanggah Rachel.

"Ikuti permintaanku Chel, aku tidak mau istriku salah paham padamu".

"Baiklah, aku akan pergi. Tapi kamu harus janji, kamu harus menemuiku besok. Aku akan menunggumu" Ucap Rachel.

"Jangan membuat Jio menunggu lama" Ucap Rachel sekali lagi sebelum pergi.

Alex meminta supir untuk mengantarkan Rachel ke hotel dan setelah itu ia harus bersiap- siap untuk menghadapi istrinya. Alex mencoba berpikir, apa yang harus aku katakan pada Ayana? Maukah dia mendengarkan penjelasanku?Bagaimana jika dia marah? Alex terus di landa kekhawatiran hingga ia tidak sadar saat sang istri menghampirinya.

"Ay,,,!" Alex terkejut melihat kedatangan sang istri.

"Siapa wanita itu?" Ayana langsung menghujaninya dengan pertanyaan

"Bukan siapa- siapa, Ay? Kamu tidak perlu menghiraukannya" Dusta Alex.

"Jika memang wanita itu bukan siapa- siapa, lantas untuk apa dia datang kemari? Ada hubungan kamu dengan wanita itu?".

"Sudah aku katakan jika dia bukan siapa- siapa. Kamu tidak perlu menghiraukannya. Aku akan menyelesaikan masalah ini" Ucap Alex.

"Kamu bohong!" Sela Ayana.

"Tidak mungkin wajahmu setegang ini jika wanita itu bukan siapa- siapa untukmu. Aku yakin ada yang sedang kamu sembunyikan dariku. Katakan padaku, Al. Siapa wanita itu sebenarnya?" Tanya Ayana lantang.

"Cukup, Ay! Aku tidak mau membahas masalah ini sekarang. Pikiranku sedang pusing karena memikirkan masalah hari ini dan tubuhku juga sangat lelah. Aku butuh istirahat. Biarkan malam ini aku menenangkan diri terlebih dahulu, besok kita bisa bicara lagi. Ok!" Tawar Alex.

"Tidak. Aku butuh penjelasanmu sekarang" Tolak Ayana.

"Ay, aku mohon,,," Alex memohon agar Ayana mengerti kondisinya.

"Apa wanita itu mantan kekasihmu?" Tanya Ayana tiba- tiba.

Alex terkejut mendengar pertanyaan istrinya.

"Ay,,,!".

"Jawab aku. Iya atau tidak?" Tekan Ayana.

"Kamu jangan salah paham, dengarkan penjelasanku dulu" Jawab Alex.

"Penjelasan apa yang ingin kamu katakan? Penjelasan jika dugaanku tadi memang benar jika wanita itu adalah mantan kekasihmu".

Alex diam.

"Jadi benarkan! Benar jika wanita itu adalah mantan kekasihmu. Ah, mungkin bukan mantan tapi dia adalah kekasihmu dan bocah laki- laki itu adalah putramu. Iya kan?".

Alex melotot, ia terdiam tak mampu menjawab tuduhan istrinya. Alex bingung bagaimana cara untuk menjelaskan semuanya pada Ayana karena ia sendiri tidak yakin pada dirinya sendiri.

"Ay,,,!".

"Akhirnya aku tahu, jadi inilah alasannya. Alasan kamu tidak ingin memiliki anak, karena sesungguhnya kamu sudah memiliki seorang anak dari wanita lain dan selama ini kamu sedang menanti kepulangan kekasih dan juga putramu itu".

"Ayana,,,,!" Alex geram mendapat tuduhan dari istrinya, namun ia tidak dapat menampiknya tuduhan tersebut.

"Sekarang jawab aku, Al. Untuk terakhir kalinya aku bertanya padamu. Apa kamu benar- benar tidak ingin memiliki anak dariku? Benarkah jika kamu tidak ingin anak dari rahimku?" Tanya Ayana dengan hati tersayat.

Alex tertunduk diam.

"Jawab aku, Al!" Teriak Ayana yang mulai histeris.

"Iya".

Jleb

Jawaban Alex begitu kejam hingga mampu menghujam hati Ayana dan membuatnya terluka. Apakah ini akhir dari semua kisah mereka?

♥︎♥︎♥︎♥︎♥︎

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***