Ayana baru saja selesai mandi, ia membersihkan seluruh tubuhnya dari kotoran dan bekas keringat yang menempel di badannya. Malam ini Ayana terlambat mandi karena ia baru saja pulang dari panti asuhan dan melakukan kerja bakti disana. Selama beberapa hari ini Ayana memang rutin mengunjungi panti asuhan, hati dan pikirannya menjadi lebih tenang setiap kali bertandang ke tempat itu.
Selesai mandi, Ayana bergegas keluar. Ia ingin mengenakan pakaian karena rasa dingin mulai menjalar di tubuhnya. Namun begitu keluar dari kamar mandi, ia di kejutkan oleh kehadiran sang suami yang tengah berdiri menatapnya tanpa berkedip.
"Aaaaa,,,!!!" Ayana langsung balik badan saat melihat suaminya didalam kamar.
Alex ikut terkejut mendengar teriakan sang istri, ia jadi serba salah bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa.
"Ma maafff,,,,!" Ucapnya penuh sesal.
Alex memutuskan pulang malam itu karena merasa harus menyelesaikan masalah ini dengan istri, ia tidak mungkin masalah ini terut berlarut- larut tanpa penyelesaian yang jelas. Sebenarnya Alex telah mengetuk pintu kamar hingga beberapa kali sebelum masuk namun tidak ada sahutan dari dalam. Karena lelah mengetuk pintu akhirnya ia berinisiatif untuk langsung masuk tanpa menunggu jawaban dari istrinya. Toh itu juga kamarnya kan, pikirnya.
Alex membuka pintu kamar perlahan dan ternyata kamar itu kosong, ia tidak melihat wujud istrinya disana. Alex melangkah pelan dan samar- samar ia mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi.
"Dia sedang mandi!" Pikirnya.
Merasa situasi aman terkendali, Alex pun berjalan santai memasuki kamarnya tanpa beban sedikitpun. Namun siapa yang akan menyangka jika kepulangannya hari itu mendapat sambutan istimewa dari istrinya.
"Ma maaff,,,!!! Aku mengejutkanmu" Ucapnya lagi.
Ayana tidak menyahut ia masih berusaha menyembunyikan wajahnya karena merasa malu pada suaminya, ia mengutuk dirinya sendiri kenapa harus berpenampilan seperti itu. Biasanya Ayana selalu mengenakan jubah handuk setiap habis mandi tapi malam ini ia justru hanya mengenakan handuk sebatas dada dan pahanya saja. Otomatis seluruh lekuk tubuhnya terekspos keluar dan siapa saja pasti akan tergiur melihat kemol ekan tubuhnya.
Alex terpaku sembari menelan ludahnya dengan kasar saat melihat penampilan sang istri yang nyaris pol os di hadapannya. Desir aneh langsung menjalar di tubuhnya hingga membuatnya tiba- tiba merasa kepanasan.
"Ah, maaf. Aku tidak tahu jika kamu sedang mandi" Ucapnya.
"Aku akan keluar jika kamu tidak ingin aku berada disini" Sambungnya.
Ayana masih berusaha mengatur nafasnya, ia menarik oksigen dalam- dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Entah mengapa ia merasa sangat malu saat ini, padahal tidak ada yang salah dengan dirinya apalagi penampilannya. Alex adalah suaminya, jadi tidak ada yang salah kan meski ia melihat seluruh tubuhnya, toh dia juga telah melihat semuanya.
"Kamu baru pulang?" Tanyanya dengan wajah yang masih membelakangi sang suami.
"Ya, aku baru sampai beberapa menit yang lalu" Sahut Alex.
"Aku langsung masuk karena aku tidak melihatmu di kamar. Maaf, aku tidak tahu jika kamu sedang mandi" Sesalnya.
"Tidak apa- apa. Lagi pula, kamar ini juga kamarmu kan" Sahut Ayana.
Alex mengangguk meski Ayana tidak melihatnya.
"Apa kamu ingin langsung mandi?".
"Ya!" Dusta Alex karena sebenarnya ia sudah mandi di kantornya.
"Tunggulah disini. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu" Ucap Ayana kemudian ia pun kembali masuk kedalam kamar mandi.
"Oh! Ok,,,!" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Alex karena ia sendiri bingung harus menjawab apa.
Berulang kali Alex mengusap wajahnya dengan kasar sembari melepaskan ikatan dasi yang melilit lehernya, ia merasa tubunhya kian panas seolah habis melakukan aktifitas berat. Alex berusaha meredam rasa yang bergejolak didalam dada, namun sepertinya ia tidak mampu melakukan itu. Hasr atnya kian membara hingga ia tidak sanggup untuk menyingkirkannya. Sama halnya dengan Alex, Ayana juga tidak henti- hentinya mengelus dadanya berulang kali untuk menenangkan hatinya yang terus berdebar kencang tanpa terkendali.
"Ah, ini aneh. Kenapa hatiku terus berdebar seperti ini" Gumamnya.
"Tenang Ay, tenang. Apa yang kamu khawatirkan? Semua akan baik- baik saja. Percayalah!".
Tidak ingin larut dalam kegelisahan, Ayana pun mulai menyiapkan air hangat di dalam bathtup untuk suaminya. Dan ia mulai berpikir bagaimana caranya untuk keluar dari tempat itu nanti sementara disana tidak ada satu pun pakaian atau selimut yang bisa di gunakannya.
Ceklekkk
Pintu kamar mandi terbuka hingga membuat Ayana terkejut, ia semakin terkejut saat melihat Alex muncul dari luar dengan wajah merah membara.
"A Al,,,! A aku be belum selesai me menyiapkan air hangat un untukmu".
Ayana tergagap tidak mampu menyelesaikan kata karena Alex terus melangkah mendekatinya. Melihat Alex yang terus melangkah maju, Ayana memutuskan untuk melangkah mundur. Ia merasakan ada yang aneh pada suaminya saat itu, keanehan yang membuat tubuhnya merinding ketakutan.
"A Al,,,!" Ayana menahan dada Alex saat tubuh suaminya semakin mendekat.
"Ka kamu mau apa?" Tanyanya.
"Aku menginginkanmu, Ay" Sahut Alex dengan suara parau, tampak jelas jika ia sedang berusaha menahan hasr atnya.
"Ta tapi,,,, uhmmm,,,,!"
Ayana tidak mampu melanjutkan kata karena Alex telah membungkam bibirnya. Alex merapatkan tubuhnya lalu menekannya dengan kuat hingga Ayana tidak bisa bergerak, ia juga mengangkat kedua tangan istrinya keatas agar sang istri tidak bisa memberontak karena saat ini ia tidak menerima penolakkan dalam bentuk apapun. Alex menc umbu Ayana dengan begitu b uas hingga membuatnya kewalahan menghadapi serangan tersebut.
"Tun tunggu, Al,,,!" Ayana berhasil melepaskan tangannya lalu mencoba menahan tubuh Alex.
"Kamu tidak bisa melakukan ini" Ucapnya.
"Kenapa?" Alex tampak kesal karena hasr atnya harus tertunda.
"Ini tidak aman, Al. Aku tidak memakai KB" Tegas Ayana.
"Aku sudah tidak peduli itu, aku tidak peduli apapun lagi. Saat ini yang aku inginkan hanya kamu. Aku ingin kamu, Ay".
Alex menarik handuk yang menutupi tubuh istrinya lalu membuangnya dengan kasar, ia juga melepaskan seluruh pakaiannya hingga akhirnya mereka sama- sama dalam keadaan pol os tanpa sehelai benangpun.
Ayana menahan tubuh Alex saat sang suami ingin kembali menc umbunya.
"Apa kamu yakin? Kamu yakin tidak akan menyesalinya?" Ayana ingin kepastian.
"Jangan menahanku, Ay. Biarkan aku menuntaskan hasr at ini".
"Al,,,,!".
Ayana tidak lagi menolak ataupun memberontak, ia membiarkan Alex menjam ah tubuhnya hingga ia puas. Hanya satu hal yang saat ini ia harapkan, semoga Alex tidak menyesali perbuatannya di kemudian hari. Dan apapun yang akan terjadi nanti, ia berharap agar dirinya bersama sang suami bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.
Sungguh ini bukanlah inginnya, Alex tidak pernah berniat ingin menyentuh istrinya malam ini. Ia hanya berencana ingin mengajak sang istri bicara dari hati kehati untuk menyelesaikan permasalahan di dalam rumah tangganya. Namun semuanya berubah ketika ia menatap tubuh istrinya, entah mengapa ia merasa sangat rindu pada dekapan dan pelukan sang istri yang selalu mampu menghangatkan hatinya. Saat ini Alex benar- benar menginginkan istrinya dan ia ingin semua hasr atnya tertuntaskan malam ini.
Alex sadar betul situasi yang terjadi saat ini, dan ia juga masih ingat saat istrinya mengatakan jika dia telah melepas KB nya. Awalnya Alex merasa takut dan ragu untuk menyentuh istrinya namun ia kembali teringat ucapan Luna yang mengatakan bahwa saat ini peluang Ayana untuk hamil sangat kecil karena KB IUD yang di pakainya masih berpengaruh di rahimnya. Luna juga mengatakan kemungkinan Ayana akan kembali subur setelah ia selesai menstruasi bulan depan. Hal itulah yang membuat Alex yakin untuk menyentuh istrinya, setidaknya ia harus menuntaskan hasr atnya malam ini dan selanjutnya ia akan memikirkan jalan keluarnya nanti.
Alex begitu yakin jika tindakannya kalinya akan aman dan semuanya akan baik- baik saja seperti harapannya, tapi apakah ia sadar jika semua kemungkinan bisa saja terjadi.
Tuhan tidaklah pernah tidur mas Alex
Jadi, yakin jika anda aman?????
♥︎♥︎♥︎♥︎♥︎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nur Nuy
ada suami begitu, hadeh mending tinggal aja ay ngapain bertahan, datang cuma mau di puasin aja
2024-04-16
1