BAB 20. BAIK-BAIK SAJA

"Al, aku bilang stop di situ. Jangan turun, harusnya kamu istirahat di kamar," ucap Raka, nada suaranya terdengar panik. Netranya pun bergerak gelisah menatap deretan anak tangga.

"Bang, bosan juga aku di kamar terus. Aku mau ikut sama Kinan ke ruang tengah, makan Brownies Lumer bareng Mama dan Papa, yuk Abang ikut juga." Kata Alesha, lalu mulai menuruni anak tangga lagi. Tangannya masih setia menggandeng Kinan.

"Stop Al, kenapa kamu gak dengerin aku. Aku sudah bilang istirahat saja di kamar dan jangan keluar!" Suara Raka mulai meninggi kala langkah Alesha dan Kinan semakin mendekati lantai dasar.

"Abang marah?" Alesha berhenti sejenak, pun dengan Kinan. Kedua mata Alesha seketika berkaca-kaca menatap suaminya, ia tidak percaya jika Raka akan membentaknya hanya gara-gara ia keluar dari kamar.

"Al, bukan begitu, maksudku..." Raka tak dapat meneruskan kalimatnya, ia benar-benar panik.

Melihat suaminya diam, Alesha pun kembali melangkah, kali ini ia melepas tangan Kinan. Raut wajahnya terlihat masam karena bentakan suaminya tadi.

Raka dengan cepat melangkah maju untuk menghadang langkah istrinya, namun belum sampai Alesha sudah lebih dulu terpeleset.

"Al," teriak Raka dan Kinan serentak.

Sejenak, Raka mematung melihat tubuh istrinya terguling hingga ke lantai tanpa bisa mencegah apa yang baru saja terjadi di depan mata, begitupun dengan Kinan yang pergerakannya terbatas.

Raka dengan cepat menghampiri Alesha, kedua matanya seketika berembun melihat rintihan istrinya. Ia mengangkat kepala sang istri dan meletakkan di pangkuannya. "Sayang, Sayang kamu gak apa-apa kan?" Tanyanya khawatir.

Alesha hanya mampu meringis sembari memegang perutnya, "Sakit, Bang. Perutku sakit," keluhnya.

Raka semakin panik, ia langsung menggendong istrinya dan segara membawanya keluar menuju mobil.

Sementara itu Kinan menuruni tangga untuk menyusul Raka. Ia juga hampir terpeleset jika tak segera berpegang pada railing tangga.

Kinan mengusap dada. Hampir saja apa yang terjadi pada Alesha juga terjadi padanya. Ia lalu menunduk memperhatikan anak tangga yang baru saja ia pijak, mengulurkan jari telunjuk menyentuh permukaannya.

"Astaga, ini minyak. Bagaimana bisa ada Minyak di sini?" Kinan mengusap ujung telunjuknya yang basah dan licin, tidak salah lagi itu adalah minyak.

"Kinan, ada apa? Tadi Mama dengar kamu dan Raka teriak." Tanya mama Flora yang baru saja datang bersama suaminya.

"Alesha jatuh dari tangga, Ma. Tapi sepertinya Raka sudah membawanya ke rumah sakit." Jawab Kinan.

Mama Flora dan papa Rangga terkejut mendengar hal tersebut, "Bagaimana Alesha bisa jatuh?" Kali ini papa Rangga yang bertanya.

"Tangganya licin, Pa. Ada Minyak." Kata Kinan sembari menunjuk beberapa anak tangga yang licin itu.

"Apa, minyak?" Papa Rangga pun melangkah maju, dengan berhati-hati membantu Kinan untuk turun.

Sementara itu mama Flora meneriaki asisten rumah tangganya, seorang wanita paruh baya lari tergopoh-gopoh dari arah dapur.

"Bi, gimana bisa ada minyak di tangga? Apa bibi tahu, menantu saya sampai celaka karena minyak itu." Untuk yang pertama kalinya mama Flora memarahi asisten rumah tangganya.

"Bibi gak tahu, Bu."

Mama Flora terlihat geram, papa Rangga segera mengusap bahu istrinya untuk menenangkan. "Ma, sudah. Ini bukan waktunya untuk marah-marah, sekarang kita harus susul Raka dan Alesha ke rumah sakit.

"Bi, tolong segera bersihkan minyaknya." Titah papa Rangga. Kemudian mengajak istri dan menantunya menyusul Raka. Saat mereka keluar, bertepatan dengan mobil Raka yang melaju dengan cepat. Sementara Azka nampak berdiri memandangi mobil adiknya hingga hilang dari pandangan.

Kinan menghampiri suaminya, menepuk pundak sang suami dengan nampak heran. "Abang bilang akan pulang malam?"

Azka terhenyak, ia lekas menoleh menatap Kinan yang telah berdiri di sampingnya tanpa ia sadari. Ia terlihat bingung menjawab pertanyaan istrinya lantaran ikut panik melihat Raka yang tergesa-gesa memasukkan Alesha yang meringis ke dalam mobil. Saat ia bertanya, Raka tak menjawab apapun.

"Kinan, ada apa dengan Alesha?" Bukannya menjawab pertanyaan istrinya, Azka justru balik bertanya.

"Alesha jatuh dari tangga, Bang. Tangganya licin, ada minyak." Jawab Kinan, ia juga masih syok atas kejadian itu. Bisa-bisanya ada minyak di tangga.

Meski terkejut, namun Azka tetap berusaha tenang. "Ya udah, sekarang kita masuk ke dalam." Ajaknya.

"Tapi Bang, aku mau ikut Mama dan Papa ke rumah sakit. Aku mau lihat keadaan Alesha," ujar Kinan, tatapannya mengarah pada mobil mertuanya yang baru saja keluar dari garasi.

"Nanti kita nyusul, sekarang kita masuk dulu. Aku beli sate untuk kamu." Azka mengangkat bungkusan yang ia bawa.

Kinan melirik bungkusan yang berisi sate itu, "Abang punya hutang penjelasan sama aku." Ujarnya.

"Iya, maaf aku bohong, tapi sengaja. Aku ke minimarket beli susu untuk kamu lalu ke rumah sakit menemui Kak Kiara karena tadi malam aku lihat susu dan suplemen kamu tinggal sedikit. Udah ya, gak ada yang perlu aku jelasin lagi. Lunas!" Ucap Azka sambil tersenyum.

Kinan pun tersenyum, itu yang membuatnya jadi bergantung pada Azka. Tanpa ia suruh, Azka sudah lebih dulu melaksanakannya.

Setelah berada di kamar, Azka menghidangkan sate itu untuk Kinan. "Aku sendiri loh yang bakar, daging satenya dijamin benar-benar matang." Ujarnya.

"Makasih ya, Bang." Kinan menatap penuh haru suaminya.

"Sama-sama, ya udah kamu habiskan satenya ya. Aku mau ke ruang kerja ku sebentar," ucap Azka.

Kinan mengangguk, Azka pun gegas menuju ruang kerjanya.

Ia menarik kursi, menariknya ke depan monitor CCTV yang ada ruang kerjanya itu.

*******

"Kak, gimana keadaan Alesha? Kandungannya baik-baik saja, kan?" Tanya Raka panik pada kakaknya yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. Ia sengaja membawa Alesha ke rumah sakit tempat kakaknya bekerja agar sang kakak sendiri yang langsung memeriksa istrinya.

Mama Flora dan papa Rangga yang duduk di kursi tunggu lantas berdiri menghampiri kedua anaknya. Mereka berdua juga langsung menodongkan pertanyaan yang sama pada Kiara.

Kiara tampak menghela nafas berat, "Alesha dan kandungannya baik-baik saja. Beruntung cepat dibawa kemari, kalau terlambat bisa saja berakibat fatal." Ujarnya.

Raka langsung menghela nafas lega mendengarnya, begitupun dengan mama dan papanya.

"Tapi, kondisi kehamilan Alesha jadi melemah. Mulai sekarang harus benar dijaga dengan ketat karena keguguran itu bisa terjadi kapan saja," ucap Kiara selanjutnya.

Baru saja bernafas lega, Raka kembali dilanda kecemasan. Ia benar-benar merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Alesha, jika sampai terjadi sesuatu pada Alesha maupun kandungannya, ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Tapi yang terpenting sekarang kandungan Alesha baik-baik saja, hanya saja ia harus menjaganya dengan baik agar tidak terjadi hal tidak diinginkannya.

'Al, maafkan aku.' Ucap Raka dalam hati sembari mengusap wajahnya.

Beberapa saat kemudian, Alesha pun dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Untuk beberapa hari Alesha akan dirawat di rumah sakit atas keputusan Kiara sendiri. Raka tentu saja menyetujui, ia meminta sang kakak untuk memberikan perawatan terbaik terhadap Alesha agar kondisi kandungannya segera pulih seperti sedia kala.

Beberapa jam berlalu, langit sore pun perlahan menggelap. Papa Rangga dan mama Flora berpamitan pulang.

"Sayang, apa yang kamu rasakan sekarang? Apa perut kamu masih sakit?" Tanya Raka sembari mengusap perut istrinya.

Alesha hanya mampu menggeleng, perutnya sudah tak terasa sakit lagi namun tubuhnya terasa sangat lemah.

"Tadi aku benar-benar takut, Al. Aku takut terjadi sesuatu pada kamu dan anak kita." Raka menggenggam tangan istrinya erat sembari mengecupnya. Air matanya lolos begitu saja, tak kuasa melihat keadaan Alesha yang benar-benar terlihat lemah.

"Aku dan anak kita akan baik-baik saja, Bang." Lirih Alesha.

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

makanya barokokok rak sepatu jadi orang jangan arogan. untung masih bisa di selamatkan kako enggak habis kamu .dan belang mu dah di ketahui abngmu Azka

2024-04-24

0

yellya

yellya

makanya jgn pnya niat jahat,lngsng dibyr kan karmamu ka😡

2024-04-22

0

Flo Ne Bee

Flo Ne Bee

"Al",teriak Raka dan Alesha serentak, typo mak

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2 BAB 2. IJAB KABUL
3 BAB 3. PETAKA MABUK
4 BAB 4. MAAFKAN AKU
5 BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6 BAB 6. TUNDA SAJA
7 BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8 BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9 BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10 BAB 10. UNTUK IBU
11 BAB 11. KINAN SAKIT?
12 BAB 12. AKU AYAHNYA
13 BAB 13. KECEWA
14 BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15 BAB 15. HAMIL DULUAN
16 BAB 16. AKAN BERUSAHA
17 BAB 17. AYAH YANG SAMA
18 BAB 18. KESEMPATAN
19 BAB 19. ADA APA?
20 BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21 BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22 BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23 BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24 Curhat Mak Otor
25 BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26 BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27 BAB 26. BUJUK MAMA
28 BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29 BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30 BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31 BAB 30. HEY BABY BOY
32 BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33 BAB 32. IKUT KE KANTOR
34 BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35 BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36 BAB 35. PERASAAN IRI
37 BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38 BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39 BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40 BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41 BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42 BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43 BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44 BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45 BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46 BAB 45. DARAH DAGINGKU
47 BAB 46. TERUNGKAP
48 BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49 BAB 48. MENIKAH ULANG
50 BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2
BAB 2. IJAB KABUL
3
BAB 3. PETAKA MABUK
4
BAB 4. MAAFKAN AKU
5
BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6
BAB 6. TUNDA SAJA
7
BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8
BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9
BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10
BAB 10. UNTUK IBU
11
BAB 11. KINAN SAKIT?
12
BAB 12. AKU AYAHNYA
13
BAB 13. KECEWA
14
BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15
BAB 15. HAMIL DULUAN
16
BAB 16. AKAN BERUSAHA
17
BAB 17. AYAH YANG SAMA
18
BAB 18. KESEMPATAN
19
BAB 19. ADA APA?
20
BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21
BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22
BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23
BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24
Curhat Mak Otor
25
BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26
BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27
BAB 26. BUJUK MAMA
28
BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29
BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30
BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31
BAB 30. HEY BABY BOY
32
BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33
BAB 32. IKUT KE KANTOR
34
BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35
BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36
BAB 35. PERASAAN IRI
37
BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38
BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39
BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40
BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41
BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42
BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43
BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44
BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45
BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46
BAB 45. DARAH DAGINGKU
47
BAB 46. TERUNGKAP
48
BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49
BAB 48. MENIKAH ULANG
50
BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!