BAB 17. AYAH YANG SAMA

Di bawah langit pagi yang cerah, Kinan tersenyum-senyum sendiri sambil menyiram bunga. Hanya kegiatan itu yang dapat ia lakukan semenjak dinyatakan hamil.

Senyumnya itu se merekah bunga-bunga yang bermekaran di hadapannya. Bukan tanpa sebab, satu jam lalu saat mengantar Azka yang akan berangkat ke kantor, sebelum masuk ke mobil suaminya itu mencium keningnya.

Bukan hanya kali itu saja, dalam lima bulan terakhir sikap Azka mulai berubah lebih perhatian padanya. Itu semua dimulai sejak ibunya menginap saat itu. Dan kemarin malam, tingkah Azka sungguh membuatnya tak bisa menahan untuk tidak tertawa.

Azka pulang kantor dengan membawa tongkat bisbol. Saat ia bertanya suaminya itu hanya tersenyum. Dan malam harinya ia dibuat tercengang ketika guling yang biasa menjadi pembatas, diganti dengan tongkat bisbol tersebut. Dan apa kata Azka.

'Maaf jika perkataan ku akan membuatmu tersinggung. Tapi seperti yang kita ketahui, saat ini kamu bukan istri yang halal untuk aku sentuh. Kamu sedang hamil anak laki-laki lain. Dan sewaktu-waktu jika aku khilaf, kamu harus pukul aku pakai tongkat bisbol itu biar aku sadar.'

Kinan tertawa pelan mengingat ucapan Azka itu, ia tidak menyadari jika arah air yang keluar dari selang tidak mengenai bunga-bunga yang niatnya ingin ia siram.

Hingga seseorang menepuk pundaknya, membuatnya terlonjak kaget. Selang di tangannya sontak saja terjatuh. "Al, kamu bikin kaget aja." Kinan mengelus dada.

"Hayo, pasti lagi mengkhayal. Dari tadi aku lihat kamu senyum-senyum sendiri." Ujar Alesha, niatnya ia ingin duduk santai di teras, namun melihat Kinan ia menghampirinya.

"Eh gak ada," Kinan jadi salah tingkah.

Alesha menganggukkan kepalanya, tatapannya lalu tertuju pada perut Kinan yang sudah membuncit. "Kamu enak banget ya, dari awal kehamilan sampai sekarang udah masuk 6 bulan, kamu gak pernah morning sickness. Aku, masih subuh tapi udah kebangun muntah-muntah." Ujarnya, sekarang saja kepalanya masih terasa pusing.

Yah, saat ini Alesha juga telah hamil satu bulan. Raka yang sudah tak sabar menunggu membuatnya akhirnya berhenti menggunakan kontrasepsi. Beruntungnya waktu itu ia menerima usulan Kiara untuk menggunakan KB suntik saja. Entah apa jadinya jika ia memakai implan yang bisa bertahan selama tiga tahun.

Kinan hanya tersenyum menanggapi ucapan Alesha. Ia juga sedikit heran, padahal anak yang ia kandung memiliki satu ayah yang sama dengan anak yang dikandung Alesha. Tapi kondisi kehamilannya bisa berbeda, entahlah, mungkin anaknya paham ia tidak diinginkan makanya tidak ingin menyusahkan ibunya.

"Al, aku ke kamar dulu ya." Pamit Kinan, ia selalu menghindari mengobrol lama dengan Alesha. Jujur saja, setiap kali melihat Alesha hatinya selalu merasa tersentil. Karena Alesha lah alasannya yang membuat Raka tidak mau bertanggung jawab bahkan dengan tega ingin anaknya itu digugurkan. Dan anak yang ia kandung selamanya tidak akan pernah tahu siapa ayah kandungnya.

Saat menaiki anak tangga, Kinan berpapasan dengan Raka yang hendak turun. Ia berpura-pura tak melihat dan terus mempercepat langkah namun tetap hati-hati. Azka selalu memperingatinya agar berhati-hati bila naik turun tangga.

Walau sudah bisa melupakan Raka, namun ia tetap belum bisa berdamai dengan apa yang pernah terjadi diantara mereka. Jika saja ia tidak hamil, mungkin keadaannya akan berbeda. Adanya benih Raka di rahimnya membuat tidak pernah bisa melupakan kejadian itu, dan yang ia rasakan sekarang sangat membenci Raka yang tidak pernah memiliki rasa bersalah sedikitpun terhadapnya.

Sesampainya di kamar, Kinan duduk di sofa. Mengusap perut buncitnya dengan mata yang berkaca-kaca, "Maafkan Mama ya Sayang, Mama pernah ingin menyingkirkan kamu. Nanti setelah kamu besar, orang yang harus selalu kamu sayangi selain Mama adalah Papa Azka. Karena Papa Azka yang sudah menyadarkan Mama, kamu berhak hidup dan melihat dunia ini." Gumamnya.

Tatapan Kinan lalu tertuju pada tongkat bisbol yang ada di tempat tidur. Lagi-lagi ia terkekeh mengingat peringatan Azka setiap pagi sebelum berangkat ke kantor. Suaminya itu mengatakan, jangan pernah menyingkirkan tongkat bisbol itu. Aku manusia biasa, tempatnya salah dan khilaf.

Terus menatap tongkat bisbol itu, ia jadi teringat saat Raka mabuk. Andai saja waktu itu ada benda serupa yang bisa ia gunakan memukul Raka, saat ini ia tidak akan mengandung anak pria itu.

Sementara itu, Raka masih berdiri di tangga. Menatap kearah yang dilewati Kinan meski wanita itu sudah tak terlihat. Sampai detik ini, keinginan untuk melenyapkan darah dagingnya sendiri yang dikandung Kinan masih terus bersemayam di hati. Hanya saja, ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk melakukan itu.

Raka tidak ingin memiliki dua anak dari rahim yang berbeda. Meski Azka sudah mengatakan dialah yang akan diakui Ayah oleh anaknya Kinan, tapi tetap saja ia tidak ingin melihat anak itu ada. Ia tidak ingin mengambil resiko jika suatu hari nanti kejadian diantara ia dan Kinan akan terbongkar karena anak itu.

"Bang, ngapain berdiri di situ?" Panggil Alesha yang baru saja masuk, melihat suaminya berdiri di tangga seperti sedang menatap sesuatu namun ia tidak melihat ada siapapun di sana.

Raka terhenyak, ia gegas menghampiri Alesha yang melangkah ke arahnya. "Kamu dari mana, Sayang. Tiba-tiba hilang dari kamar?" Tanyanya. Alesha sedang rebahan di ranjang saat ia ke kamar mandi buang air kecil, dan saat selesai Alesha sudah tidak ada di kamar.

"Dari depan, Bang." Jawab Alesha.

"Oh. Ya udah, kita ke kamar ya, kamu istirahat lagi." Raka menggandeng istrinya menuju kamar. Semenjak istrinya hamil, ia jadi jarang masuk kantor karena tidak tega meninggalkan Alesha yang pagi-pagi sudah muntah-muntah, dan belum lagi sering tiba-tiba pusing dan banyak lagi keluhan lainnya.

Terpopuler

Comments

Dwi Rustiana

Dwi Rustiana

kenapa g Raka aja yang dibikin lemes Mak biar tau rasa dia mana masih nyimpen niat jahat aja lgi emang minta disianida ini manusia satu

2024-04-21

1

kaylla salsabella

kaylla salsabella

ih kok Raka punya anak dari alexa
kan aku kutuk gak punya anak 🤭🤭

2024-04-20

1

Eva Karmita

Eva Karmita

astaghfirullah Raka kok jahat amat kamu anak tak berdosa mau kamu lenyapkan 😢😢 istighfar Raka biar bagaimanapun yg dikandung Kinan darah daging mu juga kasihan 😔 suatu saat nanti kamu akan menyesal Raka sudah jahat dgn calon anak mu 😭💔

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2 BAB 2. IJAB KABUL
3 BAB 3. PETAKA MABUK
4 BAB 4. MAAFKAN AKU
5 BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6 BAB 6. TUNDA SAJA
7 BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8 BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9 BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10 BAB 10. UNTUK IBU
11 BAB 11. KINAN SAKIT?
12 BAB 12. AKU AYAHNYA
13 BAB 13. KECEWA
14 BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15 BAB 15. HAMIL DULUAN
16 BAB 16. AKAN BERUSAHA
17 BAB 17. AYAH YANG SAMA
18 BAB 18. KESEMPATAN
19 BAB 19. ADA APA?
20 BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21 BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22 BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23 BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24 Curhat Mak Otor
25 BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26 BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27 BAB 26. BUJUK MAMA
28 BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29 BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30 BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31 BAB 30. HEY BABY BOY
32 BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33 BAB 32. IKUT KE KANTOR
34 BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35 BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36 BAB 35. PERASAAN IRI
37 BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38 BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39 BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40 BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41 BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42 BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43 BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44 BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45 BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46 BAB 45. DARAH DAGINGKU
47 BAB 46. TERUNGKAP
48 BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49 BAB 48. MENIKAH ULANG
50 BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2
BAB 2. IJAB KABUL
3
BAB 3. PETAKA MABUK
4
BAB 4. MAAFKAN AKU
5
BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6
BAB 6. TUNDA SAJA
7
BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8
BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9
BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10
BAB 10. UNTUK IBU
11
BAB 11. KINAN SAKIT?
12
BAB 12. AKU AYAHNYA
13
BAB 13. KECEWA
14
BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15
BAB 15. HAMIL DULUAN
16
BAB 16. AKAN BERUSAHA
17
BAB 17. AYAH YANG SAMA
18
BAB 18. KESEMPATAN
19
BAB 19. ADA APA?
20
BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21
BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22
BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23
BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24
Curhat Mak Otor
25
BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26
BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27
BAB 26. BUJUK MAMA
28
BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29
BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30
BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31
BAB 30. HEY BABY BOY
32
BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33
BAB 32. IKUT KE KANTOR
34
BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35
BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36
BAB 35. PERASAAN IRI
37
BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38
BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39
BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40
BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41
BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42
BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43
BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44
BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45
BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46
BAB 45. DARAH DAGINGKU
47
BAB 46. TERUNGKAP
48
BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49
BAB 48. MENIKAH ULANG
50
BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!