BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI

Setelah check out dari hotel, papa Rangga dan mama Flora langsung memboyong anak dan menantunya pulang. Atas permintaan mama Flora, kedua putranya bersama istri mereka akan tinggal bersama.

Sesampainya di rumah, Azka dan Raka langsung mengajak istri masing-masing menuju kamarnya. Dan papa Rangga menuju ruang keluarga untuk bersantai, sementara mama Flora gegas menuju dapur untuk memberitahu art menu apa saja yang harus dimasak untuk makan malam nanti. Yang tentunya spesial untuk menyambut kedatangan dua menantunya.

Kinan menghela nafas panjang ketika sampai di lantai atas, kamar Azka ternyata bersebelahan dengan kamar Raka. Ingin rasanya meminta pindah ke kamar lain, tapi dia sadar diri hanyalah orang baru di keluarga itu. Belum tentu juga Azka mau diajak pindah kamar. Mau tidak mau ia mengikuti Azka memasuki kamar suaminya itu, begitupun dengan Raka dan Alesha yang juga masuk ke kamar mereka.

"Bang, gak lupa kan dengan janji Abang tadi malam?" Tanya Kinan.

Azka yang sedang melepas sepatu, mendongak menatap Kinan yang berdiri di hadapannya. "Iya, aku ganti baju dulu, baru menemui Papa." Ucapnya.

"Terima kasih,"

Azka hanya menjawab dengan deheman. Setelah berganti pakaian, ia pun gegas keluar dari kamarnya. Saat melewati kamar Raka, langkahnya terhenti ketika mendengar cekikikan Alesha yang kegelian digelitik Raka.

"Bang geli, sudah, ampun."

"Pokoknya kamu harus kasih aku kiss dulu baru aku berhenti gelitik." Raka hendak mencium istrinya saat baru masuk ke kamar, tapi Alesha beralasan lupa gosok gigi tadi pagi. Alasan yang tidak masuk akal bagi Raka, yang akhirnya ia menggunakan cara menggelitik itu untuk mendapatkan keinginannya.

"Iya iya, sudah Bang."

Tak terdengar lagi suara cekikikan Alesha, dan yang terjadi sudah pasti... Azka menahan nafas membayang hal itu, ia melanjutkan kembali langkahnya dengan tergesa-gesa, kenapa juga ia harus berhenti tadi.

Sesampainya di ruang keluarga, Azka langsung duduk di samping papanya yang sedang membaca koran. "Pa, ada yang ingin aku bicarakan." Ujarnya.

Papa Rangga melipat korannya, kemudian memiringkan duduknya menghadap Azka. Putranya yang satu itu selalu serius dan kali ini pasti hal yang sangat penting yang ingin disampaikannya, "Mau bicara apa?" Tanyanya.

"Pa, masalah pergi berbulan madu. Sebaiknya aku ingin menundanya dulu. Biar Raka dan Alesha saja yang pergi." Ujarnya.

Papa Rangga mengerutkan keningnya, "Apa kamu tidak kasihan pada istrimu? Apa nanti dia tidak akan merasa iri kalau Raka dan Alesha pergi sementara dia tidak?"

"Aku sudah bicarakan ini sebelumnya pada Kinan, Pa. Dan dia setuju, lagi pula Kinan juga ingin menginap beberapa hari bersama ibunya karena nanti sudah akan jarang bertemu." Ucap Azka. Terpaksa dia berbohong.

"Baiklah kalau kalian berdua sudah sepakat, tapi pergi berbulan madu atau tidak tetap sama saja kan? Akan sama-sama memberikan Papa dan Mama cucu nantinya. Pengennya Kinan dan Alesha itu hamilnya barengan biar rumah ini rame, Papa sudah rindu suara tangisan bayi. " Papa Rangga terkekeh pelan sembari menepuk pundak Azka. Ia lalu membuka kembali korannya dan membacanya.

Tanpa dilihat papanya, Azka mengusap wajah. Cucu? Satu hal yang akan sulit ia atasi. Bagaimana bisa ia akan memberikan cucu pada kedua orangtuanya. "Pa, aku ke kamar dulu." Pamitnya.

"Iya," jawab papa Rangga tanpa mengalihkan pandangannya dari koran yang dibacanya.

Azka beranjak dari tempat duduknya, melangkah dengan gontai menuju kamar. Saat melewati kamar Raka tak terdengar suara apapun lagi. Entah apa yang dilakukan sepasang suami istri di dalam sana.

Kinan yang sejak tadi menunggu kedatangan Azka, langsung berdiri dari tempat duduk begitu pintu kamar terbuka dari luar. Ia langsung menghampiri Azka. "Gimana, Bang?" Tanyanya tak sabar. Berharap keinginannya terkabul.

"Boleh," jawab Azka singkat lalu mengayun langkah menuju tempat tidur. Menjatuhkan tubuhnya di tengah ranjang, menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong dan sesaat kemudian memejamkan mata.

Sementara Kinan memilih beristirahat di sofa, sepertinya Azka sedang banyak pikiran dan ia tidak ingin mengganggunya. "Terima kasih," ucapnya dalam hati sambil terus menatap Azka. Entah bagaimana nasibnya jika tidak ada Azka yang bersedia menikahinya.

******

"Baru dapat kemarin sore, artinya berapa hari lagi selesainya, Sayang?" Tanya Raka, tanpa melepas pelukannya ditubuh Alesha, rasanya ia tidak ingin jauh-jauh dari istrinya itu. Tadi malam ia sudah ingin meminta haknya, tapi ternyata sejak sore Alesha telah kedatangan tamu bulanannya. Dan alhasil ia baru hanya dapat menikmati bibir ranum istrinya saja.

"Gak semua perempuan itu sama masa mensnya. Ada yang satu Minggu, ada yang lima hari dan ada juga yang cuma tiga hari. Tapi ada juga loh yang sampa dua mingguan." Jawab Alesha.

Kedua mata Raka melotot mendengarnya, "Kalau kamu biasanya berapa hari, Yang?" Raka berharap hanya tiga hari saja.

"Aku sih, biasanya seminggu." Kata Alesha.

Raka tersenyum, artinya ia tinggal menunggu enam hari lagi.

"Tapi Abang gak boleh lupa, kita sudah sepakat untuk menunda punya anak dulu." Alesha memperingati suaminya.

"Hem, iya. Aku gak lupa kok, nanti kalau sudah selesai kita langsung ke rumah sakit pasang kontrasepsi. Dan setelah itu," Raka tersenyum penuh arti.

Alesha hanya tersenyum saja. Dalam hati berusaha meyakinkan diri sendiri, bahwa itu memang adalah kewajibannya. Menerima lamaran Raka artinya ia harus siap dengan segalanya, termasuk memberikan hak Raka sebagai suaminya.

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

semoga aja benih Raka gak tinggal di rahim Kinan.. kasihan nanti Azka, Kinan dan Alesha takutnya kedepan ada masalah

2024-04-15

1

Lovita BM

Lovita BM

adapa dg alesha gk yakin dg Raka ?

2024-04-15

1

Riahh Hatriah

Riahh Hatriah

mending kamu jujur Al soal hati kamu takut nantinya makin sakit

2024-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2 BAB 2. IJAB KABUL
3 BAB 3. PETAKA MABUK
4 BAB 4. MAAFKAN AKU
5 BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6 BAB 6. TUNDA SAJA
7 BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8 BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9 BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10 BAB 10. UNTUK IBU
11 BAB 11. KINAN SAKIT?
12 BAB 12. AKU AYAHNYA
13 BAB 13. KECEWA
14 BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15 BAB 15. HAMIL DULUAN
16 BAB 16. AKAN BERUSAHA
17 BAB 17. AYAH YANG SAMA
18 BAB 18. KESEMPATAN
19 BAB 19. ADA APA?
20 BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21 BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22 BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23 BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24 Curhat Mak Otor
25 BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26 BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27 BAB 26. BUJUK MAMA
28 BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29 BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30 BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31 BAB 30. HEY BABY BOY
32 BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33 BAB 32. IKUT KE KANTOR
34 BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35 BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36 BAB 35. PERASAAN IRI
37 BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38 BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39 BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40 BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41 BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42 BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43 BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44 BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45 BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46 BAB 45. DARAH DAGINGKU
47 BAB 46. TERUNGKAP
48 BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49 BAB 48. MENIKAH ULANG
50 BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
51 BAB 50. TAK SADARKAN DIRI
52 BAB 51. TIDAK SALING TAHU
53 BAB 52. MENANYAKAN APA?
54 BAB 53. AKU TUNGGU DI RUMAH
55 BAB 54. KAU HARUS MENCINTAIKU
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2
BAB 2. IJAB KABUL
3
BAB 3. PETAKA MABUK
4
BAB 4. MAAFKAN AKU
5
BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6
BAB 6. TUNDA SAJA
7
BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8
BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9
BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10
BAB 10. UNTUK IBU
11
BAB 11. KINAN SAKIT?
12
BAB 12. AKU AYAHNYA
13
BAB 13. KECEWA
14
BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15
BAB 15. HAMIL DULUAN
16
BAB 16. AKAN BERUSAHA
17
BAB 17. AYAH YANG SAMA
18
BAB 18. KESEMPATAN
19
BAB 19. ADA APA?
20
BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21
BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22
BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23
BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24
Curhat Mak Otor
25
BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26
BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27
BAB 26. BUJUK MAMA
28
BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29
BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30
BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31
BAB 30. HEY BABY BOY
32
BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33
BAB 32. IKUT KE KANTOR
34
BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35
BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36
BAB 35. PERASAAN IRI
37
BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38
BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39
BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40
BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41
BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42
BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43
BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44
BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45
BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46
BAB 45. DARAH DAGINGKU
47
BAB 46. TERUNGKAP
48
BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49
BAB 48. MENIKAH ULANG
50
BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
51
BAB 50. TAK SADARKAN DIRI
52
BAB 51. TIDAK SALING TAHU
53
BAB 52. MENANYAKAN APA?
54
BAB 53. AKU TUNGGU DI RUMAH
55
BAB 54. KAU HARUS MENCINTAIKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!