BAB 2. IJAB KABUL

Kinan menitihkan air matanya ketika Azka berhasil mengucapkan ijab kabul dengan lantang hanya dengan satu kali tarikan nafas. Dan yang jelas itu bukanlah air mata bahagia, ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan laki-laki yang tidak dia cintai.

Meski lancar mengucapkan ijab kabul, tapi perasaan Azka benar-benar kalut. Ia selalu bermimpi suatu hari nanti menyebut nama wanita yang dicintainya dalam ikrar suci, namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia menikahi wanita yang hanya ia anggap teman, dan merupakan sekretaris Raka adiknya.

Ketika giliran Raka yang mengucapkan ijab kabul, terjadi sedikit ketegangan kala Raka hanya diam tanpa membalas jabat tangan penghulu.

"Raka, kamu baik-baik saja, Nak?" Bisik Mama Flora. Kedua mata putranya nampak kosong menatap tangan penghulu yang terulur dihadapannya.

Raka tersentak, ia menoleh menatap mamanya lalu mengangguk sebagai jawaban bahwa ia baik-baik saja.

Raka menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, kemudian menjabat tangan penghulu. Ia menegaskan dalam hatinya, bahwa hari ini adalah hari bahagianya karena akhirnya ia menikahi wanita yang sangat dicintainya. Tak seharusnya ia bermuram, apalagi sampai terlihat tidak bahagia.

Setelah selesai ijab kabul. Dua pasang pengantin pun dituntun oleh orang tua masing-masing menuju pelaminan. Raka dan Azka duduk dengan gagah nya layaknya seorang pengantin yang bahagia, mereka berdua ingin menunjukkan pada para tamu yang hadir bahwa ini adalah hari bahagia dua putra Rangga.

Sedang Kinan dan Alesha yang terlihat begitu anggun hanya terus menundukkan pandangannya. Bukan karena malu ditatap banyaknya pasang mata para tamu undangan, tapi karena merasa sedih dengan keadaan yang tak sepenuhnya hati mereka inginkan.

Acara berlangsung dengan meriah nya. Beberapa tamu undangan yang merupakan kolega Azka dan Raka naik ke atas pelaminan untuk sesi berfoto bersama dua pasang mempelai, dan juga mengucapkan selamat kepada dua pasang pengantin baru itu.

"Selamat ya Pak Azka dan Kinan. Pak Raka dan Alesha, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Dan segera di beri momongan."

Mendengar itu, Kinan reflek mengusap perutnya. Tubuhnya seketika saja bergetar, ia menggelengkan kepala dengan sangat pelan, dalam hati berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkannya itu.

Beberapa jam acara berlangsung, para tamu undangan satu persatu meninggalkan aula pernikahan. Dan kini waktunya bagi dua pasang pengantin baru untuk beristirahat di kamar pengantin mereka masing-masing. Begitu pun dengan orang tua dua pasang mempelai yang juga akan menginap di hotel tersebut, sementara keluarga yang lain telah berpamitan untuk pulang.

*******

"Kenapa menatapku seperti itu? Apa sekarang aku terlihat tidak menarik lagi?" Tanya Alesha. Sejak memasuki kamar pengantin mereka, Raka terus menatapnya tanpa ekspresi, tak seperti biasanya yang tersenyum dan binar matanya selalu memancarkan cinta bila menatapnya.

Raka menunduk sejenak sembari menghela nafas, kemudian melangkah menghampiri sang pujaan hati yang kini telah resmi menjadi istrinya.

"Aku cuma gak nyangka aja, Al. Sekarang kamu benar-benar sudah menjadi istri aku, rasanya ini semua seperti mimpi bagiku. Kita memang telah berpacaran lama, tapi setiap sepasang kekasih tak selalu sampai pada titik ini." Ujar Raka sembari tersenyum tipis. Namun, di mata Alesha senyumnya itu nampak terpaksa.

Alesha pun membalas senyuman suaminya itu. Meski ia sendiri merasa gundah semenjak menerima lamaran Raka, tapi dia bisa merasakan ada yang berbeda pada pria itu sejak mendekati hari pernikahan. Sikap Raka tak seromantis biasanya, dan hari ini semakin terlihat ada yang tidak beres pada diri Raka namun ia juga enggan untuk bertanya.

Usai berganti pakaian, Alesha dan Raka duduk di sofa. Sampai detik ini meski hatinya belum sepenuhnya untuk Raka tapi Alesha tetap bertingkat seolah dia sangat mencintai. Disandarkan kepalanya di dada sang suami, dan Raka memeluk pinggangnya. Tatapan Alesha nampak kosong sementara Raka sibuk melirik arlojinya sambil memikirkan cara untuk keluar menemui Azka dan Kinan tanpa diketahui oleh Alesha.

"Bang, kalau kita tunda punya anak dulu, gak apa-apa kan?" Tanya Alesha tiba-tiba.

Raka tersentak, cukup terkejut mendengar keinginan Alesha yang ingin menunda punya anak. Sekaligus perkataan istrinya itu mengingatnya tentang sesuatu.

"Ya, kalau kamu belum siap, tidak apa-apa." Ujar Raka terdengar tenang, namun hatinya diliputi kecemasan akan suatu hal yang membuatnya sulit tidur akhir-akhir ini. "Nanti aku akan mengantarmu ke rumah sakit untuk pasang kontrasepsi." Lanjutnya.

Alesha tersenyum, "Terima kasih atas pengertiannya, Bang." Ucapnya.

Raka mengangguk, "Tapi jangan lama-lama ya, Al. Orang tua kita pasti akan menagih cucu dari kita."

Alesha tak langsung menjawab, dia terdiam sejenak. "Iya Bang, sampai aku bisa menemukan orang yang bisa aku percaya untuk membantuku mengelola Butik ku." Ucapnya kemudian. Raut wajahnya nampak murung. Jika boleh jujur ia belum siap untuk itu, bahkan untuk menyerahkan diri pada Raka saja rasanya ia belum siap. Tapi apa boleh buat, sebagai istri ia harus memberikan hak suaminya.

"Aku akan bantu untuk itu." Kata Raka. Untuk saat ini ia bisa memaklumi alasan Alesha untuk menunda punya anak. Istrinya itu memiliki butik yang sedang berkembang pesat, di jaman sekarang cukup sulit menemukan orang yang bisa dipercaya memegang tanggung jawab yang besar.

Meski keluarga Alesha memiliki perusahaan yang besar, tapi Alesha lebih memilih membangun butik daripada bergabung di perusahaan keluarganya. Menurutnya, membuka bisnis sendiri itu lebih menantang ketimbang menjalankan yang sudah berkembang.

Raka melirik arlojinya lagi, waktu menunjukkan pukul lima sore. "Kamu gak mau tidur? Pasti capek tadi lama berdiri di pelaminan." Tanyanya, berharap Alesha berkata iya.

"Hem, sebenarnya aku emang ngantuk. Tapi gak apa-apa nih aku tinggal tidur?" Alesha yang masih bersandar di dada suaminya, mendongakkan wajahnya.

"Ya gak apa-apa dong, yuk aku temani." Raka menuntun istrinya menuju tempat tidur.

Tak membutuhkan waktu lama Alesha pun telah tertidur. Setelah memastikan istrinya benar-benar lelap, Raka beringsut turun dari tempat tidur. Melangkah pelan menuju pintu, ia menoleh menatap istrinya sebelum akhirnya keluar dan menutup pintu dengan gerakan pelan agar tak menimbulkan suara.

Kini, Raka telah berdiri di depan pintu kamar Azka dan Alesha. Ia menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya sambil mengatur nafas sebelum akhirnya mengetuk pintu itu.

Kinan yang sejak memasuki kamar pengantinnya hanya terdiam, tersentak ketika mendengar suara ketukan pintu. Ia gegas berdiri untuk membukanya.

"Biar aku saja," cegah Azka lalu berjalan cepat menuju pintu. Mungkin itu petugas hotel, pikirnya. Namun, saat membuka pintu ternyata Raka yang mengetuk.

"Bang, apa aku boleh masuk?"

Azka tak langsung menjawab, dia menoleh menatap Kinan. Istrinya itu berbalik badan begitu melihat keberadaan Raka.

Terpopuler

Comments

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

ini kenapa pasangan tertukar kah....

2024-06-23

0

mama galaau

mama galaau

ini cinta yg rumit, knapa g tukar pasangan aja sih??? itu kan lebih bahagia 😊
paling g ada 2 hati yg bahagia

2024-05-06

0

secret

secret

duh baru eps awal dah berat bgt thor 🤭🤭

2024-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2 BAB 2. IJAB KABUL
3 BAB 3. PETAKA MABUK
4 BAB 4. MAAFKAN AKU
5 BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6 BAB 6. TUNDA SAJA
7 BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8 BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9 BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10 BAB 10. UNTUK IBU
11 BAB 11. KINAN SAKIT?
12 BAB 12. AKU AYAHNYA
13 BAB 13. KECEWA
14 BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15 BAB 15. HAMIL DULUAN
16 BAB 16. AKAN BERUSAHA
17 BAB 17. AYAH YANG SAMA
18 BAB 18. KESEMPATAN
19 BAB 19. ADA APA?
20 BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21 BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22 BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23 BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24 Curhat Mak Otor
25 BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26 BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27 BAB 26. BUJUK MAMA
28 BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29 BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30 BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31 BAB 30. HEY BABY BOY
32 BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33 BAB 32. IKUT KE KANTOR
34 BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35 BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36 BAB 35. PERASAAN IRI
37 BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38 BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39 BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40 BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41 BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42 BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43 BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44 BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45 BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46 BAB 45. DARAH DAGINGKU
47 BAB 46. TERUNGKAP
48 BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49 BAB 48. MENIKAH ULANG
50 BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
51 BAB 50. TAK SADARKAN DIRI
52 BAB 51. TIDAK SALING TAHU
53 BAB 52. MENANYAKAN APA?
54 BAB 53. AKU TUNGGU DI RUMAH
55 BAB 54. KAU HARUS MENCINTAIKU
56 BAB 55. NANGGUNG BANGET
57 BAB 56. BIAR TAMBAH SEHAT
58 BAB 57.
59 BAB 58.
60 SEMOGA BAHAGIA SELALU
61 Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H.
62 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
63 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
64 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
65 Janji CINTA
66 KARYA BARU
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2
BAB 2. IJAB KABUL
3
BAB 3. PETAKA MABUK
4
BAB 4. MAAFKAN AKU
5
BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6
BAB 6. TUNDA SAJA
7
BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8
BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9
BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10
BAB 10. UNTUK IBU
11
BAB 11. KINAN SAKIT?
12
BAB 12. AKU AYAHNYA
13
BAB 13. KECEWA
14
BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15
BAB 15. HAMIL DULUAN
16
BAB 16. AKAN BERUSAHA
17
BAB 17. AYAH YANG SAMA
18
BAB 18. KESEMPATAN
19
BAB 19. ADA APA?
20
BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21
BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22
BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23
BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24
Curhat Mak Otor
25
BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26
BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27
BAB 26. BUJUK MAMA
28
BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29
BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30
BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31
BAB 30. HEY BABY BOY
32
BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33
BAB 32. IKUT KE KANTOR
34
BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35
BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36
BAB 35. PERASAAN IRI
37
BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38
BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39
BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40
BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41
BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42
BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43
BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44
BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45
BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46
BAB 45. DARAH DAGINGKU
47
BAB 46. TERUNGKAP
48
BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49
BAB 48. MENIKAH ULANG
50
BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
51
BAB 50. TAK SADARKAN DIRI
52
BAB 51. TIDAK SALING TAHU
53
BAB 52. MENANYAKAN APA?
54
BAB 53. AKU TUNGGU DI RUMAH
55
BAB 54. KAU HARUS MENCINTAIKU
56
BAB 55. NANGGUNG BANGET
57
BAB 56. BIAR TAMBAH SEHAT
58
BAB 57.
59
BAB 58.
60
SEMOGA BAHAGIA SELALU
61
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H.
62
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
63
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
64
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
65
Janji CINTA
66
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!