"Kenapa sih, akhir-akhir ini kamu sering natap aku gitu banget? Risih tahu," usai mengoles pewarna bibir, Alesha menoleh menatap Raka yang duduk di tepi tempat tidur. Dari pantulan cermin ia melihat suaminya itu terus menatapnya tanpa ekspresi.
"Gak apa-apa, pengen aja gitu ngeliatin kamu terus. Tambah cantik soalnya." Raka terkekeh pelan.
Alesha mencebik, ia lalu beranjak menghampiri suaminya. "Gimana penampilan aku, udah bagus belum?" Tanyanya sambil memperhatikan penampilannya, ia harus tampil oke dihadapan kedua mertuanya. Sebentar lagi mereka akan malam di restoran hotel.
"Kamu tuh pakai apa aja selalu terlihat cantik," kata Raka sambil tersenyum.
"Gombal." Alesha kembali ke depan meja rias, meraih parfum lalu menyemprotkan ke tubuhnya. Usai itu, ia membuka koper, mengambil pakaian untuk Raka.
"Ganti baju gih, kita pasti udah ditungguin." Ucap Alesha seraya menyodorkan pakaian suaminya.
"Pakein," Raka tersenyum penuh arti.
Alesha menghela nafas, namun ia tetap menuruti permintaan suaminya. Dalam hati ia menegaskan, sekarang Raka adalah suaminya. Apapun permintaan Raka ia harus menuruti. Tak peduli dihatinya tidak ada cinta, ia tetap harus menjalankan kewajiban sebagai istri.
Raka tak membuang kesempatan, ketika Alesha memasangkan kancing kemejanya ia langsung menarik pinggang sang istri merapat ke tubuhnya.
Alesha tersentak, jantungnya sekekita saja berpacu dengan cepat. Untuk yang pertama kali ia berdekatan dengan Raka tanpa jarak. Mereka memang berpacaran lama, namun keduanya tetap menjaga batasan. Raka tak pernah menyentuh Alesha selain berpegang tangan dan berpelukan sewajarnya. Mencium pipi Alesha pun Raka lakukan di depan teman-temannya ketika Alesha merayakan hari ulang tahun.
"Tegang banget sih? Nanti kita juga akan lebih dari sekedar berpelukan seperti ini." Raka memajukan bibirnya mengikis jarak. Hal tersebut membuat Alesha semakin menegang.
"Bang, kita pasti sudah ditungguin." Alesha berusaha menghalangi tindakan suaminya. Meski yang dilakukan Raka adalah haknya, namun sekali lagi hatinya belum siap.
Namun, ucapan Alesha tak mampu menghentikan Raka. Pria itu terus mendekatkan wajahnya. Semakin dekat, Alesha sontak memejamkan mata.
Drtt... Drt...
Raka berdecak kesal kala ponselnya berdering. Ia melepas rangkulannya di pinggang Alesha kemudian meraih ponselnya di atas tempat tidur. Melihat nama sang mama tertera di layar ponselnya ia segera mengangkat panggilannya.
["Raka, cepetan. Mama sama Papa udah di resto ini. Mertua kamu juga sudah datang. Oh ya, sekalian panggil Abang kamu juga, Mama telepon nomornya gak aktif."]
"Iya, Ma." Setelah sambungan telponnya terputus. Raka kembali berbalik, melihat Alesha sibuk membenahi penampilannya ia pun memasang sendiri kancing kemejanya.
*******
"Kinan, kok gak siap-siap? Kita mau makan malam loh. Kita pasti sudah ditunggu." Azka yang telah siap, berdiri di samping Kinan yang sejak tadi hanya duduk diam di sofa. Kinan bahkan belum menyentuh ranjang pengantinnya.
Kinan tak menjawab, namun ia beranjak dari tempat duduknya. Dengan gerakan malas ia membuka koper, mengambil dress selutut lalu masuk ke kamar mandi.
Selagi Kinan berganti pakaian, Azka mengecek ponselnya. Ia berdecak pelan melihat benda pipih multi guna miliknya itu ternyata kehabisan daya. Ia pun gegas menchargernya.
Tak lama kemudian, Kinan keluar dari kamar mandi. Azka tersenyum melihatnya, meski tanpa senyuman namun Kinan tetap terlihat cantik. Yah, sama cantiknya seperti Alesha. Walau sama sama cantik, tapi tentang cinta tetap hati yang memilih.
Azka gegas menyusul Kinan yang langsung berjalan ke arah pintu. Ia menarik pergelangan tangan istrinya itu sebelum Kinan sempat meraih handle pintu.
"Bukannya Abang bilang kita udah ditungguin, terus kenapa sekarang mencegah aku keluar?" Suara Kinan terdengar kesal.
"Iya, tapi setidaknya kamu harus merias sedikit wajahmu. Masa mau makan malam sama mertua tampilannya biasa aja." Kata Azka.
Kinan memutar bola matanya malas, ia menarik pergelangan tangannya dari genggaman Azka lalu berjalan menuju meja rias. Azka pun menyusul dan berdiri di samping Kinan.
"Kamu sudah cantik walau tanpa riasan, tapi malam ini adalah momen yang paling mengesankan untuk orang tua kita. Jadi, kamu harus tampil perfect di depan mereka." Ucap Azka menyampaikan maksudnya meminta Kinan untuk merias wajahnya.
Kinan menatap Azka dari pantulan cermin. Sejujurnya dibandingkan Raka, Azka jauh lebih segalanya dari tutur kata dan perhatian. Tapi entah kenapa hatinya justru berlabuh pada Raka, pria yang tidak akan bisa ia miliki meski telah merenggut kesuciannya.
"Dan satu lagi, Kinan. Bersikaplah sewajarnya dihadapan orang tua kita, jangan tunjukkan pada mereka kalau kita bukan pasangan suami-istri yang tidak mencintai." Raka menahan nafas saat mengatakan itu. Ia mudah memperingati Kinan, namun entah bagaimana dengan dirinya sendiri. Semoga ia bisa menutupi rahasia besar itu.
Kinan hanya mengangguk. Setelah selesai merias wajahnya ia pun beranjak. Jika sebelumnya ia langsung saja ingin keluar dari kamar, tapi kali ini ia mengajak Azka. Yah, tidak seharusnya ia bersikap ketus. Seharusnya ia bersyukur masih ada Azka yang mau menikahinya.
Saat membuka pintu, bertepatan dengan Raka yang hendak mengetuk pintu. Raka menarik tangannya kembali lalu menggenggam tangan Alesha.
Kinan memalingkan wajahnya melihat itu, dalam hatinya merutuki Raka. Tidakkah pria itu memikirkan perasaannya yang telah hancur karenanya.
"Bang, tadi Mama telepon tapi nomor Abang gak aktif." Kata Raka.
"Iya, ponselku mati." Kata Azka sambil menutup pintu. Iapun menggenggam tangan Kinan. "Ayo," ajaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
jadi kinan sakit loh tapi raka tak mincintaiya..... azka pun lebih suka k alesa sepertinya........ jadi alesa kecewa krn raka telh zina walupun alesa tk cinta... conta die k azka..... waduh emak ikutan puyeng...... siape disini yg aman aman sajaaaa yaaaa
2024-06-27
0
Adelia Rahma
Raka kamu gak tau aja betapa hancurnya Kinan setelah semuanya kau renggut...dan azka tak kalah hancur cinta dalam diam memang menyakitkan
2024-04-15
1
Eva Karmita
sakit banget jadi Kinan 💔💔 kasian sudah direnggut paksa kehormatannya dinikahi laki" yg tak ada cinta 💔 demi membuat wanita lain nyaman dan tak tersakiti 😭💔 disini yg jadi korban itu Kinan 😔😢 , Azka cuma mau melindungi Al supaya tidak merasa tersakiti dgn yg namanya cinta
2024-04-14
1