BAB 12. AKU AYAHNYA

"Ini benar-benar kejutan. Ternyata ini alasannya kenapa kalian berdua tiba-tiba memutuskan untuk menikah," Kiara geleng-geleng kepala usai menekan pergelangan tangan Kinan, diagnosanya tidak pernah salah hanya dengan memeriksa denyut nadi. Sebelumnya, saat Kinan masih tak sadarkan diri ia sudah memeriksa dan sekarang hasilnya pun sama.

Kinan tercengang, perasaannya tiba-tiba saja tidak enak mendengar kakak iparnya membahas tentang alasan pernikahannya dengan Azka. Mungkinkah Kiara sudah mengetahui semuanya, batinnya.

"Apa hanya dengan memeriksa denyut nadi, sudah bisa dikatakan positif, Kak?" Tanya Azka, beberapa saat lalu kakaknya sudah memberitahu namun ia berharap itu hanya keliru.

"Kalau kamu gak percaya, ayo kita lakukan USG pada Kinan. Kamu itu kenapa sih? Sudah berbuat tapi gak mau mengakui. Kakak gak bisa kamu bohongi, Azka!" Kiara melotot menatap adiknya. Tidak menyangka, adiknya yang selalu tampak kalem ternyata bisa berbuat sejauh itu. Belum genap sepuluh hari usai pernikahan tapi Kinan sudah hamil.

"USG?" Kinan tercengang.

Kiara kembali menatap adik iparnya, "Apa kamu sama sekali tidak menyadari kehamilan kamu?" Tanyanya.

Mulut Kinan menganga. Jantungnya seketika berdetak cepat, tidak mungkin. Kiara pasti salah, ia tidak mungkin hamil dan tidak ingin hamil. Tatapannya lalu berpindah pada Azka, suaminya itu mengangguk membenarkan ucapan kakaknya.

Melihat reaksi Kinan, Azka menyuruh kakaknya keluar. Kiara pun meninggalkan sepasang suami-istri itu. Namun, sebelum keluar, ia berpesan agar adik dan iparnya itu segera memberitahukan orang tua mereka. Tidak perlu menutupinya.

"Bang, Kak Kia pas salah kan? Aku gak mungkin hamil!" Kinan menolak percaya.

"Kinan, tenangkan diri kamu." Demi menenangkan Kinan, Azka memeluknya erat. Ia bisa merasakan apa yang dirasakan istrinya itu saat ini. Kinan pasti syok dan tidak bisa menerima kehamilannya. Seperti dirinya yang juga terkejut saat Kiara mengatakan bahwa pingsannya Kinan juga disebabkan oleh efek kehamilan.

"Aku gak mau anak ini, Bang. Aku gak mau, dia gak boleh lahir!"

"Jangan berbicara seperti itu, Kinan. Dia gak salah." Azka menarik tangan Kinan yang mencoba memukul perutnya sendiri.

"Tapi aku gak mau anak ini lahir, Bang. Tolong beritahu Kak Kia, aku ingin gugurkan anak ini." Kinan menangis tergugu di dalam pelukan Azka.

"Tidak Kinan, dia akan lahir. Kita berdua akan merawat dia bersama-sama."

Di luar ruangan, tepatnya di depan pintu ruang rawat Kinan. Raka mematung mendengar apa yang dikatakan Kiara. Beruntungnya Alesha tidak mendengarnya. Istrinya itu tiba-tiba kebelet pipis saat sampai di depan ruang rawat Kinan, dan setelah dia kembali bertepatan dengan Kiara yang keluar dari ruangan itu.

Kiara mengajak Alesha ke ruangannya untuk bersiap-siap melakukan proses pemasangan alat kontrasepsi. Sementara Raka memilih tetap di sana. Dan apa yang baru saja dia dengar semakin membuatnya tidak bisa berkata-kata. Kinan ingin menggugurkan kandungannya, sementara Azka ingin mempertahankannya.

Dengan tangan yang bergetar, ia menekan handle pintu. Masuk dengan langkah lunglai menghampiri Azka dan Kinan yang sedang berpelukan.

"Kinan benar, Bang. Kandungannya harus digugurkan. Anak itu gak boleh lahir."

Azka mengetatkan rahangnya, dibalik tubuh Kinan kedua tangannya terkepal erat. Sementara Kinan semakin menangis sesenggukan mendengar perkataan Raka. Pria itu saja tidak menginginkan darah dagingnya sendiri, lalu untuk apa ia mempertahankan kandungannya.

"Bang, tidak usah mempengaruhi Kinan untuk mempertahankan kandungannya. Lagipula, gimana bisa Abang ingin merawat anak yang bukan darah daging Abang. Aku akan mencarikan tempat untuk menggugurkan janin itu,"

Azka melepaskan pelukannya ditubuh Kinan. Ia berbalik lalu dengan cepat meraih kerah kemeja Raka. "Kamu sudah brengsek dengan menolak bertanggung jawab, jangan menjadi bajingan dengan ingin menggugurkan darah daging mu sendiri. Kalau kamu tidak mau mengakuinya, aku yang akan mengakuinya. Aku suami Kinan, aku Ayah janin itu!" Ucap Azka dengan penuh penekanan lalu melepaskan cengkeramannya dengan cara menghempaskan.

"Pergi dari sini!" Tunjuk Azka kearah pintu, tatapannya tajam menatap adiknya itu.

Raka membenarkan kerah kemejanya, ia menatap Kinan sekilas lalu kembali menatap Azka. "Suatu saat, aku harap Abang tidak akan pernah menyesal dengan keputusan Abang yang ingin mempertahankan kandungan Kinan. Karena sampai kapanpun, anak itu akan terus mengingatkan Abang siapa Ayah kandungnya."

"Keluar, Raka!" Azka berteriak marah. Jika tidak ingat mereka sedang berada di rumah sakit, ia pasti sudah menghajar adiknya itu.

Raka keluar dari ruangan itu dengan nafas yang memburu. Ia duduk di kursi tunggu sembari mengusap wajah dengan kasar.

"Arrrrggghh," dia menggeram tertahan. Kehamilan Kinan benar-benar menganggu pikirannya. Ia tidak akan pernah tenang selagi janin itu masih ada dalam kandungan Kinan. Ia tidak ingin mengambil resiko, jika anak itu lahir dan semua kesamaan mengarah padanya.

Terpopuler

Comments

Aan Putra Ranto

Aan Putra Ranto

disini bukan aska atau kinan aja korban nya... alesa juga...

2024-04-18

0

retiijmg retiijmg

retiijmg retiijmg

parah nih si raka..
jadiin aja kinan dan azka selamanya thor.
bikin bahagia mereka. biar raka hidup penuh penyesalan..
hehehehehe yg bikin cerita kan author..
itu kan mau aq sbg pembaca
🙏💪👍🫶

2024-04-18

1

Adelia Rahma

Adelia Rahma

dasar si Raka pengecut.. bukan Azka yg menyesal suatu saat nanti Raka..tapi kamu..kamu yg akan menyesal karena telah menolak kehadiran anakmu itu..dan penyesalan mu mungkin tidak akan bisa kembalikan apa yg sudah kamu buang

2024-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2 BAB 2. IJAB KABUL
3 BAB 3. PETAKA MABUK
4 BAB 4. MAAFKAN AKU
5 BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6 BAB 6. TUNDA SAJA
7 BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8 BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9 BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10 BAB 10. UNTUK IBU
11 BAB 11. KINAN SAKIT?
12 BAB 12. AKU AYAHNYA
13 BAB 13. KECEWA
14 BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15 BAB 15. HAMIL DULUAN
16 BAB 16. AKAN BERUSAHA
17 BAB 17. AYAH YANG SAMA
18 BAB 18. KESEMPATAN
19 BAB 19. ADA APA?
20 BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21 BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22 BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23 BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24 Curhat Mak Otor
25 BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26 BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27 BAB 26. BUJUK MAMA
28 BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29 BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30 BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31 BAB 30. HEY BABY BOY
32 BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33 BAB 32. IKUT KE KANTOR
34 BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35 BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36 BAB 35. PERASAAN IRI
37 BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38 BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39 BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40 BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41 BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42 BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43 BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44 BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45 BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46 BAB 45. DARAH DAGINGKU
47 BAB 46. TERUNGKAP
48 BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49 BAB 48. MENIKAH ULANG
50 BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. KITA TIDAK SEHARUSNYA MENIKAH
2
BAB 2. IJAB KABUL
3
BAB 3. PETAKA MABUK
4
BAB 4. MAAFKAN AKU
5
BAB 5. HARUS TAMPIL PERFECT
6
BAB 6. TUNDA SAJA
7
BAB 7. MENUNGGU ENAM HARI LAGI
8
BAB 8. GUNAKAN SESUKA HATIMU
9
BAB 9. MENYESAL MENCINTAINYA
10
BAB 10. UNTUK IBU
11
BAB 11. KINAN SAKIT?
12
BAB 12. AKU AYAHNYA
13
BAB 13. KECEWA
14
BAB 14. ISTRI SEUTUHNYA
15
BAB 15. HAMIL DULUAN
16
BAB 16. AKAN BERUSAHA
17
BAB 17. AYAH YANG SAMA
18
BAB 18. KESEMPATAN
19
BAB 19. ADA APA?
20
BAB 20. BAIK-BAIK SAJA
21
BAB 21. DEMI MEMBALAS JASA MAMA
22
BAB 22 TIDUR SAMBIL MEMELUKMU
23
BAB 23. HANYA AKAN MEMBAWA MASALAH
24
Curhat Mak Otor
25
BAB 24. SELAGI AKU MASIH BERNAFAS
26
BAB 25. MELAYANI ABANG DENGAN CARA YANG LAIN
27
BAB 26. BUJUK MAMA
28
BAB 27. ADA APA DENGAN ALESHA?
29
BAB 28. BISA KITA BICARA SEBENTAR?
30
BAB 29. TIDAK SEHARUSNYA TINGGAL BERSAMA
31
BAB 30. HEY BABY BOY
32
BAB 31. HAMPIR KEBABLASAN
33
BAB 32. IKUT KE KANTOR
34
BAB 33. SAYANGNYA TIDAK BISA
35
BAB 34. APA MAKSUD KAMU?
36
BAB 35. PERASAAN IRI
37
BAB 36. KAMU TEGA, BANG!
38
BAB 37. DUA PILIHAN SULIT
39
BAB 38. BAGAIMANA KEADAAN ISTRI SAYA?
40
BAB 39. AKU MENCINTAI KAMU
41
BAB 40. DIA BUTUH SOSOK IBU
42
BAB 41. KINAN YANG LEBIH BERHAK
43
BAB 42. KEMIRIPAN OM DAN KEPONAKAN
44
BAB 43. BAGAIMANA CARANYA MENJELASKAN
45
BAB 44. ITU BAYI SIAPA?
46
BAB 45. DARAH DAGINGKU
47
BAB 46. TERUNGKAP
48
BAB 47. TUGAS BANG AZKA SUDAH SELESAI
49
BAB 48. MENIKAH ULANG
50
BAB 49. AKU TIDAK SIAP MENGHADAPI KEMARAHANMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!